Tuduhan-tuduhan yang di lontarkan oleh Dion tak satupun di bantah oleh Raya, bukannya dia tidak berani melawan hanya saja dia tidak mau anaknya yang masih kecil mendengarkan pertengkaran antara mama dan papa nya, karena dia tahu mau segimana kerasnya menjelaskan jika Dion sudah mempunyai asumsi maka sulit untuk mematahkannya kecuali jika dia mempunyai bukti yang kuat. Melihat tidak adanya perlawanan dalam diri Raya, Maya pun mengambil keuntungan dari itu semua dengan mencoba menghasut Dion yang sedang emosi.
" Sayang kamu lihat kan kalau Raya tidak membantah sama sekali itu tandanya dia melakukan apa yang kamu tuduhkan terhadap nya. " Kata Maya yang membuat Dion semakin panas
" Raya sebenarnya apa kekuranganku sehingga kamu senang sekali memiliki hubungan dengan lelaki lain di belakang ku? jawab Raya jangan diam saja! " bentak Dion
" Aku harus menjawab apa lagi jika kamu tidak mempercayai ku" tanya Raya dengan nada suara yang lemah
" Sayang lebih baik kamu ceraikan saja daripada dia di sini hanya bisa membuat masalah, kalau sampai orang luar tahu mereka pasti akan menganggap ini sebagai lelucon, masa seorang Ceo tertampan dan terkaya mempunyai istri tukang selingkuh." sambil berbicara di dekat telinga Dion
" Kamu benar juga, jika semua orang tahu kalau aku memiliki istri yang berselingkuh otomatis orang-orang akan menganggap rendah diriku, baiklah lebih baik aku menceraikan Raya. "
" Jangan mas aku mohon jangan ceraikan aku, apa kamu tidak kasihan dengan anak kita, dia masih bayi butuh kasih sayang dari kita berdua. " Raya memohon sambil memegang kaki suaminya
" Untuk apa aku mempertahankan rumah tangga ini jika kamu tidak pernah berubah, selalu saja mencari lelaki lain di belakang ku. "
" Aku berani bersumpah kalau aku tidak pernah selingkuh, aku keluar karena baby Atala sedang sakit, aku mohon kamu percaya sama aku jangan percaya dengan Maya dia itu bermuka dua mas." Raya mencoba menjelaskan pada suaminya
" Tutup mulutmu jangan mencoba mengadu domba antara aku dengan Dion ya, kamu yang berselingkuh kenapa harus aku yang jadi kambing hitamnya?" Maya mencoba mengelak
Dion mendengar perdebatan antara dua istrinya menjadi sedikit bimbang, dia tidak tahu siapa di antara mereka yang berdusta dan siapa yang berkata jujur.
Di antara kebimbangan itu tiba-tiba salah satu pelayan mereka mendekat.
" Maaf tuan muda saya di sini mau bersaksi dan memberikan bukti bahwa nyonya muda Raya tidak bersalah justru nyonya Maya dan mama nya yang selalu menindas nyonya muda Raya, ini saya punya rekaman videonya. " sambil menyerahkan ponsel nya kepada Dion
Dion melihat dengan detail semua video yang ada di ponsel itu, tidak satupun yang dia lewatkan mulai dari penindasan Maya terhadap Raya ketika berada di gudang, di ruang cuci pakaian bahkan ketika mereka sedang mengancam Raya di kamar baby Atala. Melihat itu semua membuat Dion tidak habis pikir jika istrinya Raya telah di tindas di dalam rumahnya sendiri tanpa di ketahui olehnya. Setelah melihat video-video itu Dion mengepalkan tangannya yang menandakan jika dirinya sekarang sedang menahan emosi.
" Maya aku peringatkan kepadamu jangan pernah berani muncul di hadapanku lagi, sekarang aku minta kamu dan mamamu segera pergi dari sini! " bentak Dion
" Sayang aku mohon maafkan aku, aku berjanji tidak akan melakukan itu lagi, aku mohon aku mohon " Maya terus memohon sambil memegangi kaki Dion
" Cepat pergi dari sini sebelum aku menyeret kalian ke penjara. " sambil melepaskan kakinya yang di peluk Maya
" Sudah sayang sebaiknya kita pergi dulu dari sini, setelah itu kita pikirkan cara untuk bisa kembali ke rumah ini." bisik mama Maya sambil membantu Maya untuk berdiri
" Dion kamu akan menyesal karena sudah mengusir ku dari sini, aku pastikan akan kembali ke rumah ini cepat atau lambat." sambil berjalan pergi meninggalkan ruangan
" Raya kamu baik-baik saja?" tanya Dion sambil mendekati istrinya
" Iya aku baik-baik saja " dengan ekspresi muka yang datar
" Kamu kenapa, seperti tidak senang aku mendekatimu? " tanya Dion penasaran
" Tidak apa-apa hanya saja aku merasa lelah. " jawab Raya sekenanya
Raya yang di ajak bicara oleh suaminya nampak tidak konsentrasi, dia terus menatap ke arah pelayan yang tadi membantunya. Dia merasa asing dengan pelayan itu karena sejauh ini dia belum pernah melihatnya. Dion yang merasa dirinya di cuekin oleh lawan bicaranya menjadi tersinggung.
" Raya kamu ini dengar gak sih aku bicara? berani sekali kamu tidak menghiraukan ku " Dion merasa kesal
" Maaf mas aku gak bermaksud, hanya saja pelayan tadi yang membantuku nampak mencurigakan, karena selama ini aku tidak pernah melihatnya apalagi mengenalnya. " jelas Maya
" Benarkah, kalau begitu aku akan mengurusnya. "
" Tunggu bagaimana kalau aku saja yang menanyainya, aku ingin tahu motif dia melakukan nya." Pinta Raya
" Baiklah jika itu kemauan mu aku akan memanggilnya kemari. " sambil memanggil pelayannya
" Iya ada apa tuan muda memanggil saya?" tanya pelayan
" Istriku yang ingin bertanya kepadamu." jawab Dion singkat
" Maaf apa sebelumnya kita saling mengenal? " tanya Raya
" Tidak nyonya, sebenarnya saya di sini di perintah oleh nona Sophia untuk memantau anda dan selalu melaporkan apa saja yang terjadi pada anda setiap harinya." jelas pelayan
" Jadi Sophia selama ini memantau aku, dia benar-benar sahabat yang baik, tapi aku sudah menyakiti hatinya." terduduk lemas
" Raya kamu tidak apa-apa? sebaiknya kita masuk ke kamar." ajak Dion
" Mas sekarang kamu sudah tahu kan kalau Sophia orang yang baik dan dia sangat tulus terhadapku jadi aku mohon izinkan aku bisa bersahabat dengannya." pinta Raya
" Justru karena aku tahu Sophia tulus menyayangi mu makanya aku tidak akan memberi izin untuk kalian menjalin persahabatan." dengan muka seriusnya
" Loh kenapa seperti itu? " tanya Raya
" Karena aku enggak mau kalau kamu lebih banyak menghabiskan waktu dengannya daripada denganku."
Yang benar saja apa ini benar-benar Dion, kenapa dia sekarang seperti anak kecil yang sedang cemburu kalau teman bermainnya bermain dengan orang lain.
" Mas itu tidak akan pernah terjadi karena bagaimana pun juga kamu adalah prioritas pertama di dalam hidupku baru setelah itu baby Atala, jadi kemungkinan waktu di dalam hidupku akan banyak aku habiskan bersamamu dan juga anak kita." jelas Raya
" Apa kamu bersungguh-sungguh di dalam ucapanmu itu? "
" Iya mas aku bersungguh-sungguh, jadi aku harap mulai hari ini dan seterusnya tolong percaya kepadaku karena dengan mas percaya itu tandanya mas sedang memperkokoh hubungan kita, begitu pula sebaliknya semakin mas curiga dan tidak mempercayai ku itu tanda nya mas sedang menghancurkan hubungan kita."
Mendengar ucapan istrinya yang menyebut bahwa dirinya adalah prioritas membuat Dion menjadi bangga karena dia beranggapan kalau Raya benar-benar sangat mencintainya dan tidak akan bisa hidup tanpanya.
" Oke karena kamu sudah mengatakan kalau aku ini prioritas utama, maka aku akan mengizinkan kamu untuk bergaul dengan cewek bar-bar itu, tapi ingat harus selalu mengabariku ketika sedang jalan ama tuh cewek, agar aku bisa memantau kalian. " jelas Dion panjang lebar
" Baik sayang " sambil mencium pipi Dion secara tiba-tiba lalu berlari meninggalkan nya di ruang tamu
Dion hanya bisa mematung tatkala dirinya di cium oleh istrinya yang berlalu pergi meninggalkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Fitri Sinaga
semangat thor
2022-06-12
1
Suryani
untung ada suruhannya shofia..akhirnya maya di usir 😀
2021-11-27
1