Wonder Woman

Di dalam gudang yang gelap dan berdebu serta minimnya ventilasi udara membuat Raya sedikit kesusahan bernapas, dia mencoba mengatur napasnya berulang kali tapi tetap saja dia merasa sesak di bagian dadanya. Akhirnya Raya pun tumbang

Ya Allah apa yang harus aku lakukan, apakah engkau akan mencabut nyawa hamba di sini.

Tiba-tiba pintu terbuka Raya melihat sepatu high heel bewarna merah mendekatinya dan berhenti tepat di depan wajahnya.

" Kamu kenapa tiduran kayak gitu? gak asyik ah baru juga sebentar berada di sini udah tepar aja. " sambil menendang wajah Raya dengan pelan

" Maya please jangan tinggalkan aku di sini, aku susah bernapas di tempat pengap dan berdebu kayak gini. " sambil berusaha mendudukan dirinya.

" Memang aku peduli, justru kalau kamu mati Dion sepenuhnya akan jadi milik aku. " ucap Maya

" Aku tidak akan membiarkan kamu menguasai Dion sepenuhnya, aku akan terus pertahankan rumah tangga ku sampai titik darah penghabisan. " jelas Raya dengan penuh keyakinan

" Benarkah, nyatanya sekarang kamu ada disini dan Dion tidak peduli tuh sama kamu, dia hanya peduli dengan pekerjaan nya saja, aku heran kenapa kamu begitu ingin mempertahankan rumah tangga yang sudah bobrok di dalamnya? " tanya Maya dengan menyindir

" Karena kami punya baby Atala, aku tidak akan membiarkan anakku mengalami broken home di usianya yang masih begitu sangat muda, justru aku pastikan kamulah yang akan angkat kaki dari sini. " dengan tatapan amarah

" Hahaha.... lucu sekali, kamu menjadikan bayi haram itu sebagai alat untuk mempertahankan rumah tangga kalian? jangan naif deh kamu Raya bikin geli tahu ga, kenapa kamu tidak cari selingkuhan mu itu dan hiduplah bahagia bersama nya, biar aku sepenuhnya yang menguasai Dion, atau kamu tidak mau melepaskan Dion karena kekayaannya? wah... ternyata kamu ini cewek matre juga. " sindir Maya

" Dasar mulut ular, kalau gak tahu apa-apa jangan sok tahu, aku dan Dion saling mencintai, kalau pun sekarang hubungan kita saling menyakiti itu hanya sebuah proses, jadi lebih baik kamu diam saja daripada kelihatan g*bloknya." tersenyum tipis

" Apa kamu bilang? berani-beraninya ya kamu ngomong kayak gitu, aku pastikan kamu akan membusuk di gudang ini. " sambil berdiri dan melangkah keluar

" Maya jangan kurung aku disini, aku benar-benar tidak bisa bernapas jika di tutup pintunya, Maya buka pintunya. uhuk... uhuk... " Raya kembali merasakan dadanya sakit

Aku harus tenang agar bisa bernapas dengan normal, aku tidak boleh menyerah aku yakin pasti akan ada orang yang menyelematkan aku dari sini.

Baru saja Maya keluar dari gudang dan menutup nya, salah satu pelayannya menghampiri dengan tergopoh-gopoh.

" Maaf nyonya ada sedikit keributan di luar sana. " jelas pelayan itu dengan napas naik turun

" Keributan apa, yang jelas dong ngomongnya. " tanya Maya sedikit kesal

" Maaf nyonya, jadi di luar sana ada seorang wanita berhijab yang bersikeras ingin bertemu dengan nyonya Raya, namanya kalau tidak salah Sophia. " jelas pelayan itu panjang lebar

" Security di luar memangnya tidak bisa menghadang satu wanita? " tanya Maya lagi

" Wanita itu menguasai ilmu bela diri jadi kami sedikit kesulitan untuk menangkap nya. " jelas pelayan itu lagi.

" Kalian ini benar-benar payah, tidak bisa di andalkan, urusan sepele seperti ini saja harus aku yang turun tangan langsung. " sambil berjalan menuju pintu utama.

Sesampainya di teras depan, Maya melihat sesosok wanita berhijab yang cantik seperti keturunan timur tengah, tapi dia memiliki aura yang mematikan.

" Kamu ini siapa membuat keributan di rumah orang, apa orang tuamu tidak pernah mendidik soal tata krama? " tanya Maya dengan sindiran

" Oh jadi kamu nenek lampirnya, aku gak perlu basa basi lagi sekarang, kedatangan ku kemari untuk bertemu dengan sahabatku Raya. " jelas Sophia

" Kayaknya kamu salah alamat, di sini tidak ada yang namanya Raya. "

" Bohong kamu, aku tidak percaya, aku harus memeriksa terlebih dahulu. " sambil berjalan melewati Maya

" Jangan coba-coba masuk ke rumahku tanpa izin kalau tidak aku akan menyuruh security untuk menyeret kamu keluar dari sini. " gertak Maya

" Sini cepat panggil yang banyak ssecurity nya, aku gak takut. " tantang Sophia

Maya yang mendengar tantangan dari Sophia merasa kalau dirinya telah di rendahkan oleh wanita yang berada di hadapannya itu, dia tidak bisa terima lalu memanggil beberapa security untuk menangkapnya, tapi Sophia yang menguasai ilmu bela diri bisa dengan mudah menaklukkan beberapa security, setelah selesai menaklukkan security dia dengan tatapan yang mematikan berjalan mendekati Maya.

Perempuan itu ngapain datang kemari, tatapannya begitu mematikan, aku harus bisa lepas dari dia secepatnya . batin Maya

" Mana lagi orang yang bisa kamu andalkan untuk mengalahkanku? aku masih sabar menunggu disini, kalau tidak ada lagi maka aku akan masuk ke dalam, apa kamu keberatan? " tanya Sophia kepada Maya yang terus berjalan mundur.

" Terserah kamu aku tidak peduli. " sambil pergi meninggalkan Sophia

Karena di rasa tidak ada lagi orang yang menghalangi langkahnya untuk bertemu sahabatnya maka tanpa pikir panjang lagi dia masuk ke dalam rumah itu, di carinya Raya sambil terus berteriak memanggil nama sahabatnya. Di saat dia bingung harus mencari di mana tiba-tiba ada pesan masuk dari ponselnya, di lihat ponselnya lalu segera dia berlari menuju ruangan yang sudah di beritahukan lewat pesan masuknya itu. Sesampainya di depan gudang Sophia menendang pintu itu dengan sekuat tenaga hingga akhirnya pintu itupun terbuka.

" Raya kamu tidak apa-apa kan, bertahanlah aku akan membawamu keluar dari sini. " sambil mengangkat tubuh Raya

" Sophia kamu kok ada disini? "tanya Raya penasaran dengan suara yang lemah

" Nanti akan aku ceritakan semuanya, yang terpenting sekarang kita keluar dulu dari sini. " sambil memapah Raya

" Di mana kamar kamu? " tanya Sophia

" Di sebelah sana " sambil menunjuk ke satu arah

" Oke, kita kesana "

Sesampainya di kamar Raya, Sophia membaringkan tubuh sahabatnya itu secara perlahan.

" Kamu kelihatan lemah sekali, sekarang aku ke dapur dulu untuk membawakan mu makanan dan minuman "

Dengan cepatnya Sophia lari ke dapur dan mencari sesuatu yang bisa di makan dan di minum, setelah itu dia kembali lagi ke kamar Raya.

" Ini aku bawakan makanan buat kamu, ayo di makan atau aku suapin?. " tanya Sophia

" Terima kasih Sophia atas perhatiannya, sebenarnya banyak sekali yang ingin aku tanyakan sama kamu perihal kedatangan mu disini, tapi aku lapar banget pengin makan dulu. " sambil tersenyum

" Dasar kamu ini, tenang saja aku pasti ceritakan semuanya asalkan kamu harus menghabiskan dulu makananmu. "

" Benar lo ya, pokoknya kamu harus menceritakan semuanya bagaimana kamu bisa masuk dalam sini padahal rumah ini banyak penjagaannya. "

" oke sip " sambil mengacungkan jempolnya

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

smg shopia bisa bawa pergi raya

2023-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan suamiku
2 Adegan malam pertama
3 Babak baru
4 Apa Salahku?
5 Si Ratu Ular
6 Gunung es mencair
7 Yang berbuat Siapa yang tanggung jawab siapa
8 Percayalah padaku
9 Wonder Woman
10 Hidup tak seindah Drakor
11 Ketulusan hati Sophia
12 Rencana Maya
13 Lelaki itu bernama Rian
14 Duo ular
15 Awal kehidupan kelam
16 Rindu tak terucap
17 kebenaran yang tertunda
18 Akhir kehidupan kelam
19 Bahagia itu sederhana
20 Hilangnya baby Atala
21 Rahasia yang terbungkus rapi
22 Kecurigaan Sophia
23 Kembalinya sang Ratu ular
24 Awan hitam
25 Ingatan itu
26 Salah paham
27 Kisah masa lalu
28 Kisah Masa Lalu part. 2
29 Akhir cerita
30 Hasil pemeriksaan
31 Ungkapan hati
32 Lupakanlah masa lalu
33 Impian Maya
34 Hubungan yang indah
35 Kecemburuan Raya
36 Kecemburuan Raya part.2
37 Kekhawatiran Raya
38 Kekhawatiran Raya part. 2
39 Firasat Raya
40 Awal dari kemalangan
41 Dimana aku?
42 Desa tak berpenghuni
43 Teman masa kecil
44 Pengabdian
45 Suasana baru
46 Sisi lain Dion
47 Kesabaran Dion
48 Kebenaran yang terungkap
49 Dimana kamu
50 Situasi genting
51 Keteguhan Hati
52 Pupusnya Harapan
53 Sebuah Titik Terang
54 Sebuah Pertemuan
55 Harapan yang indah
56 Tidak masuk akal
57 Terulang kembali
58 Sebenarnya ada apa?
59 Rasa yang terabaikan
60 Pilihan yang salah
61 Pengorbanan cinta
62 Tidak Terduga
63 Rasa yang tak pernah padam
64 Sebuah Penyesalan
65 Benci tapi Rindu
66 Sebuah rencana
67 Mencari jejak
68 Secercah cahaya
69 Kepala Batu
70 Cerita Tiara
71 Cerita Tiara bagian 2
72 Tekad bulat
73 Keteguhan hati
74 Rasa Bersalah
75 Terima kasih telah menemaniku
76 Orang kepercayaan
77 Keluarga Baru
78 Sebuah tanda tangan
79 Teman curhat
80 Aku Rindu Dia
81 Aku pilih kamu
82 Pertemuan
83 Rasa yang tertinggal
84 Buah Simalakama
85 Cinta lama belum usai
86 Harus bersabar
87 Merasa di khianati
88 Rumor
89 Penuh Kerahasiaan
90 Kecewa dan Pengorbanan
91 Ketidakmampuan melawan
92 Kesepakatan pra nikah
93 Bukan Solusi tepat
94 Pengecut
95 Perubahan sikap
96 Kuingin mengenalmu lebih dekat
97 Keputusan yang berat
98 Bertepuk sebelah tangan
99 Ada Harapan
100 Bimbang
101 Situasi yang pelik
102 Penantian yang tak sia-sia
103 Relakan aku
104 Mulai bersemi
105 Hati yang tersisa
106 Hari yang dinantikan
107 KELAHIRAN dan KEMATIAN
108 Pesan terakhir
109 Sebuah akhir yang indah
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Pernikahan suamiku
2
Adegan malam pertama
3
Babak baru
4
Apa Salahku?
5
Si Ratu Ular
6
Gunung es mencair
7
Yang berbuat Siapa yang tanggung jawab siapa
8
Percayalah padaku
9
Wonder Woman
10
Hidup tak seindah Drakor
11
Ketulusan hati Sophia
12
Rencana Maya
13
Lelaki itu bernama Rian
14
Duo ular
15
Awal kehidupan kelam
16
Rindu tak terucap
17
kebenaran yang tertunda
18
Akhir kehidupan kelam
19
Bahagia itu sederhana
20
Hilangnya baby Atala
21
Rahasia yang terbungkus rapi
22
Kecurigaan Sophia
23
Kembalinya sang Ratu ular
24
Awan hitam
25
Ingatan itu
26
Salah paham
27
Kisah masa lalu
28
Kisah Masa Lalu part. 2
29
Akhir cerita
30
Hasil pemeriksaan
31
Ungkapan hati
32
Lupakanlah masa lalu
33
Impian Maya
34
Hubungan yang indah
35
Kecemburuan Raya
36
Kecemburuan Raya part.2
37
Kekhawatiran Raya
38
Kekhawatiran Raya part. 2
39
Firasat Raya
40
Awal dari kemalangan
41
Dimana aku?
42
Desa tak berpenghuni
43
Teman masa kecil
44
Pengabdian
45
Suasana baru
46
Sisi lain Dion
47
Kesabaran Dion
48
Kebenaran yang terungkap
49
Dimana kamu
50
Situasi genting
51
Keteguhan Hati
52
Pupusnya Harapan
53
Sebuah Titik Terang
54
Sebuah Pertemuan
55
Harapan yang indah
56
Tidak masuk akal
57
Terulang kembali
58
Sebenarnya ada apa?
59
Rasa yang terabaikan
60
Pilihan yang salah
61
Pengorbanan cinta
62
Tidak Terduga
63
Rasa yang tak pernah padam
64
Sebuah Penyesalan
65
Benci tapi Rindu
66
Sebuah rencana
67
Mencari jejak
68
Secercah cahaya
69
Kepala Batu
70
Cerita Tiara
71
Cerita Tiara bagian 2
72
Tekad bulat
73
Keteguhan hati
74
Rasa Bersalah
75
Terima kasih telah menemaniku
76
Orang kepercayaan
77
Keluarga Baru
78
Sebuah tanda tangan
79
Teman curhat
80
Aku Rindu Dia
81
Aku pilih kamu
82
Pertemuan
83
Rasa yang tertinggal
84
Buah Simalakama
85
Cinta lama belum usai
86
Harus bersabar
87
Merasa di khianati
88
Rumor
89
Penuh Kerahasiaan
90
Kecewa dan Pengorbanan
91
Ketidakmampuan melawan
92
Kesepakatan pra nikah
93
Bukan Solusi tepat
94
Pengecut
95
Perubahan sikap
96
Kuingin mengenalmu lebih dekat
97
Keputusan yang berat
98
Bertepuk sebelah tangan
99
Ada Harapan
100
Bimbang
101
Situasi yang pelik
102
Penantian yang tak sia-sia
103
Relakan aku
104
Mulai bersemi
105
Hati yang tersisa
106
Hari yang dinantikan
107
KELAHIRAN dan KEMATIAN
108
Pesan terakhir
109
Sebuah akhir yang indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!