Di dalam gudang yang gelap dan berdebu serta minimnya ventilasi udara membuat Raya sedikit kesusahan bernapas, dia mencoba mengatur napasnya berulang kali tapi tetap saja dia merasa sesak di bagian dadanya. Akhirnya Raya pun tumbang
Ya Allah apa yang harus aku lakukan, apakah engkau akan mencabut nyawa hamba di sini.
Tiba-tiba pintu terbuka Raya melihat sepatu high heel bewarna merah mendekatinya dan berhenti tepat di depan wajahnya.
" Kamu kenapa tiduran kayak gitu? gak asyik ah baru juga sebentar berada di sini udah tepar aja. " sambil menendang wajah Raya dengan pelan
" Maya please jangan tinggalkan aku di sini, aku susah bernapas di tempat pengap dan berdebu kayak gini. " sambil berusaha mendudukan dirinya.
" Memang aku peduli, justru kalau kamu mati Dion sepenuhnya akan jadi milik aku. " ucap Maya
" Aku tidak akan membiarkan kamu menguasai Dion sepenuhnya, aku akan terus pertahankan rumah tangga ku sampai titik darah penghabisan. " jelas Raya dengan penuh keyakinan
" Benarkah, nyatanya sekarang kamu ada disini dan Dion tidak peduli tuh sama kamu, dia hanya peduli dengan pekerjaan nya saja, aku heran kenapa kamu begitu ingin mempertahankan rumah tangga yang sudah bobrok di dalamnya? " tanya Maya dengan menyindir
" Karena kami punya baby Atala, aku tidak akan membiarkan anakku mengalami broken home di usianya yang masih begitu sangat muda, justru aku pastikan kamulah yang akan angkat kaki dari sini. " dengan tatapan amarah
" Hahaha.... lucu sekali, kamu menjadikan bayi haram itu sebagai alat untuk mempertahankan rumah tangga kalian? jangan naif deh kamu Raya bikin geli tahu ga, kenapa kamu tidak cari selingkuhan mu itu dan hiduplah bahagia bersama nya, biar aku sepenuhnya yang menguasai Dion, atau kamu tidak mau melepaskan Dion karena kekayaannya? wah... ternyata kamu ini cewek matre juga. " sindir Maya
" Dasar mulut ular, kalau gak tahu apa-apa jangan sok tahu, aku dan Dion saling mencintai, kalau pun sekarang hubungan kita saling menyakiti itu hanya sebuah proses, jadi lebih baik kamu diam saja daripada kelihatan g*bloknya." tersenyum tipis
" Apa kamu bilang? berani-beraninya ya kamu ngomong kayak gitu, aku pastikan kamu akan membusuk di gudang ini. " sambil berdiri dan melangkah keluar
" Maya jangan kurung aku disini, aku benar-benar tidak bisa bernapas jika di tutup pintunya, Maya buka pintunya. uhuk... uhuk... " Raya kembali merasakan dadanya sakit
Aku harus tenang agar bisa bernapas dengan normal, aku tidak boleh menyerah aku yakin pasti akan ada orang yang menyelematkan aku dari sini.
Baru saja Maya keluar dari gudang dan menutup nya, salah satu pelayannya menghampiri dengan tergopoh-gopoh.
" Maaf nyonya ada sedikit keributan di luar sana. " jelas pelayan itu dengan napas naik turun
" Keributan apa, yang jelas dong ngomongnya. " tanya Maya sedikit kesal
" Maaf nyonya, jadi di luar sana ada seorang wanita berhijab yang bersikeras ingin bertemu dengan nyonya Raya, namanya kalau tidak salah Sophia. " jelas pelayan itu panjang lebar
" Security di luar memangnya tidak bisa menghadang satu wanita? " tanya Maya lagi
" Wanita itu menguasai ilmu bela diri jadi kami sedikit kesulitan untuk menangkap nya. " jelas pelayan itu lagi.
" Kalian ini benar-benar payah, tidak bisa di andalkan, urusan sepele seperti ini saja harus aku yang turun tangan langsung. " sambil berjalan menuju pintu utama.
Sesampainya di teras depan, Maya melihat sesosok wanita berhijab yang cantik seperti keturunan timur tengah, tapi dia memiliki aura yang mematikan.
" Kamu ini siapa membuat keributan di rumah orang, apa orang tuamu tidak pernah mendidik soal tata krama? " tanya Maya dengan sindiran
" Oh jadi kamu nenek lampirnya, aku gak perlu basa basi lagi sekarang, kedatangan ku kemari untuk bertemu dengan sahabatku Raya. " jelas Sophia
" Kayaknya kamu salah alamat, di sini tidak ada yang namanya Raya. "
" Bohong kamu, aku tidak percaya, aku harus memeriksa terlebih dahulu. " sambil berjalan melewati Maya
" Jangan coba-coba masuk ke rumahku tanpa izin kalau tidak aku akan menyuruh security untuk menyeret kamu keluar dari sini. " gertak Maya
" Sini cepat panggil yang banyak ssecurity nya, aku gak takut. " tantang Sophia
Maya yang mendengar tantangan dari Sophia merasa kalau dirinya telah di rendahkan oleh wanita yang berada di hadapannya itu, dia tidak bisa terima lalu memanggil beberapa security untuk menangkapnya, tapi Sophia yang menguasai ilmu bela diri bisa dengan mudah menaklukkan beberapa security, setelah selesai menaklukkan security dia dengan tatapan yang mematikan berjalan mendekati Maya.
Perempuan itu ngapain datang kemari, tatapannya begitu mematikan, aku harus bisa lepas dari dia secepatnya . batin Maya
" Mana lagi orang yang bisa kamu andalkan untuk mengalahkanku? aku masih sabar menunggu disini, kalau tidak ada lagi maka aku akan masuk ke dalam, apa kamu keberatan? " tanya Sophia kepada Maya yang terus berjalan mundur.
" Terserah kamu aku tidak peduli. " sambil pergi meninggalkan Sophia
Karena di rasa tidak ada lagi orang yang menghalangi langkahnya untuk bertemu sahabatnya maka tanpa pikir panjang lagi dia masuk ke dalam rumah itu, di carinya Raya sambil terus berteriak memanggil nama sahabatnya. Di saat dia bingung harus mencari di mana tiba-tiba ada pesan masuk dari ponselnya, di lihat ponselnya lalu segera dia berlari menuju ruangan yang sudah di beritahukan lewat pesan masuknya itu. Sesampainya di depan gudang Sophia menendang pintu itu dengan sekuat tenaga hingga akhirnya pintu itupun terbuka.
" Raya kamu tidak apa-apa kan, bertahanlah aku akan membawamu keluar dari sini. " sambil mengangkat tubuh Raya
" Sophia kamu kok ada disini? "tanya Raya penasaran dengan suara yang lemah
" Nanti akan aku ceritakan semuanya, yang terpenting sekarang kita keluar dulu dari sini. " sambil memapah Raya
" Di mana kamar kamu? " tanya Sophia
" Di sebelah sana " sambil menunjuk ke satu arah
" Oke, kita kesana "
Sesampainya di kamar Raya, Sophia membaringkan tubuh sahabatnya itu secara perlahan.
" Kamu kelihatan lemah sekali, sekarang aku ke dapur dulu untuk membawakan mu makanan dan minuman "
Dengan cepatnya Sophia lari ke dapur dan mencari sesuatu yang bisa di makan dan di minum, setelah itu dia kembali lagi ke kamar Raya.
" Ini aku bawakan makanan buat kamu, ayo di makan atau aku suapin?. " tanya Sophia
" Terima kasih Sophia atas perhatiannya, sebenarnya banyak sekali yang ingin aku tanyakan sama kamu perihal kedatangan mu disini, tapi aku lapar banget pengin makan dulu. " sambil tersenyum
" Dasar kamu ini, tenang saja aku pasti ceritakan semuanya asalkan kamu harus menghabiskan dulu makananmu. "
" Benar lo ya, pokoknya kamu harus menceritakan semuanya bagaimana kamu bisa masuk dalam sini padahal rumah ini banyak penjagaannya. "
" oke sip " sambil mengacungkan jempolnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
smg shopia bisa bawa pergi raya
2023-02-12
0