Percayalah padaku

Kerja keras Dion selama ini untuk mempersiapkan segalanya dalam pertemuannya dengan kliennya hancur berantakan, dia merasa usahanya selama ini sia-sia, dirinya sangat marah ketika dia ingat yang menyebabkan tragedi ini adalah istrinya sendiri, dia berpikir jika istri pertamanya sengaja memberinya obat pencahar perut agar dirinya menderita itu semua sebagai upaya balas dendam istrinya terhadap dirinya karena selama ini dia selalu bersikap kasar dan tidak adil terhadap istri pertamanya.

Dia kini sudah di kuasai oleh amarahnya sehingga sudah tidak ada lagi yang bisa menahannya untuk bertemu dengan si sumber masalah. Dion langsung pulang ke rumah selepas dari rumah sakit, dia sudah tidak sabar lagi untuk bertemu dengan istrinya, bukan karena dia merindukannya melainkan dia ingin membuat perhitungan.

" Raya... Raya... Raya.... dimana kamu? " sambil berteriak.

Suara Dion hampir memenuhi seisi rumah, semua penghuni rumah yang mendengarkan menjadi bertanya-tanya apa yang sedang terjadi dengan lelaki yang di kenal sebagai kulkas dua pintu itu.

" Dimana Raya, kenapa dia belum juga muncul menemuiku? tanya Dion ke semua orang yang ada di rumah itu.

" Sayang kamu kenapa sih, kok seperti marah banget sama Raya? " tanya Maya mencoba cari simpati

" Gimana aku gak marah coba, kalau Raya memasukkan obat pencahar di dalam makananku dan kamu tahu apa yang terjadi setelah nya? aku harus berdiam di toilet sepanjang waktu, yang membuat aku akhirnya kehilangan projek sebesar 25 triliun. " jelas Dion dengan emosi

" Wah, Raya benar-benar keterlaluan sekali, bisa-bisanya dia menaruh obat semacam itu di makananmu, pantas saja hari ini dia kelihatan aneh sekali. " ujar Maya

" Memangnya apa yang aneh? " tanya Dion penasaran

" Dia hari ini memaksa untuk ikut dengan pelayan ke pasar tradisional, padahal kata salah satu pelayan selama ini dia tidak pernah ikut pergi ke pasar, aku yakin kalau dia ke pasar hanya untuk membuat sebuah alibi agar tidak di curigai. " jelas Maya

Ucapannya Maya bagaikan bensin yang menyiram api, hati Dion yang sudah terbakar seketika itu nampak berkobar hebat.

" Assalamualaikum. . .. "

Suara salam itu langsung membuat Dion pergi mencari arah sumbernya, sesampainya melihat Raya dia langsung menanyai nya dengan segudang pertanyaan yang Raya sendiri tidak tahu harus menjawab apa.

" Ayo Raya jawab aku? kenapa kamu menaruh obat pencahar di makananku?

apa kamu masih menaruh dendam padaku? kamu tahu tidak, apa akibat dari kamu melakukan itu? aku kehilangan projek sebesar 25 triliun." dengan emosi yang meledak-ledak

" Tapi bukan aku yang melakukan nya, lagian apa untungnya bagiku untuk melakukan semua itu? jawab Raya dengan suara pelan dan tenang

" Sayang kamu jangan terkecoh dengan wajah sok polosnya itu, aku yakin dia yang melakukan nya, bukannya selama ini dia selalu mendapat perlakuan buruk darimu, jadi sangat jelas kalau dia punya dendam di hatinya. " Maya mencoba meyakinkan Dion dengan hasutan nya.

" Iya Maya kamu benar juga, di ruangan ini yang punya kesempatan untuk memasukkan obat itu hanya Raya dengan motif yang semua orang sudah tahu, jadi Raya katakan yang sebenarnya kenapa kamu melakukannya?. " tanya Dion dengan nada mengintimidasi

" Aku berani bersumpah kalau bukan aku pelakunya, jangan mudah terpengaruh oleh Maya dia itu manusia bermulut ular." ujar Raya mencoba menjelaskan

" Apa kamu bilang? mulut ular? beraninya kamu ngatain aku bermulut ular. " sambil membelalakan matanya. " Sayang kamu harus hukum dia karena udah ngeracuni kamu juga ngatain aku mulut ular. " dengan nada merayu

" Baiklah aku akan menghukum kamu Raya, agar kamu bisa jera dan tidak lagi membuat onar di rumah ini. "

" Please jangan hukum aku, aku bukan pelaku nya dan aku tidak tahu menahu soal obat pencahar itu. " sambil bersujud di kaki Dion.

Dion yang melihat istrinya bersujud di kakinya mulai merasa iba dan ingin segera membantunya untuk berdiri, tapi tiba-tiba Maya menyuruh dua orang security untuk membawa Raya masuk ke dalam gudang, Dion hanya melihat saja tanpa mencoba untuk mencegahnya.

" Mas Dion aku mohon percaya sama aku, aku tidak melakukan nya. " ucap Raya dengan nada tinggi sambil dirinya terus di bawa paksa security menuju gudang.

Sesampainya di gudang Raya langsung di dorong yang membuatnya terjatuh dan lututnya mengalami luka, selepas itu gudang pun di tutup dan di kunci dari luar.

" Tidak jangan kunci aku di sini, aku mohon buka pintu nya, buka pintu nya. " sambil terus menggedor pintu

Raya mulai putus asa karena tidak ada orang yang mau membukakan pintu gudang, dia hanya bisa pasrah dan terduduk lemas di lantai yang berdebu.

" Dion kenapa kamu lakukan ini padaku, disaat aku sudah mulai mencintai mu, dan selalu saja kamu tidak memepercayai ucapanku." keluh Raya dengan di barengi butiran-butiran crystal terjatuh dari kelopak matanya dan meluncur bebas melalui pipinya.

Disisi lain Dion yang masih berada di ruang tamu nampak bingung dengan apa yang barusan terjadi, dia seperti orang yang linglung.

" Sayang kamu kenapa, aku bawa kamu ke kamar aja ya. " sambil menuntun Dion masuk kamar

Di dalam kamar Dion hanya terdiam membisu.Dengan pemandangan yang nampak di matanya, Maya ikut bingung sebenarnya apa yang terjadi. Kenapa dengan diri Dion, Maya seperti melihat orang yang berbeda saat ini.

" Maya ambilkan aku segelas kopi susu yang enak seperti buatan Raya. " ucap Dion dengan muka datarnya

" Baik sayang aku akan membuatkanmu kopi susu spesial dengan rasa cinta. " sambil pergi meninggalkan Dion sendirian di kamar

Di dapur Maya menyuruh salah satu pelayan untuk membuat kopi susu seperti yang di perintahkan oleh Dion.

" Kamu harus bikin kopi susu yang enak, kalo tidak aku pastikan akan membuatmu kehilangan pekerjaan ini." ancam Maya

" Baik nyonya " dengan suara yang rendah

Setelah selesai membuat kopi susu, Maya pun kembali ke kamar untuk menemui suaminya.

" Sayang ini kopi susu pesananmu, aku yakin jika kamu meminumnya kamu pasti ketagihan karena ini kopi susu terenak sedunia, kopi susu buatan Raya mah lewat. " berbicara dengan sombongnya.

" Sini berikan padaku. " sambil mengambil dan meminumnya, " Wek, kopi susu macam apa ini, rasanya gak enak sekali, buang sana!. " sambil menyerahkan secangkir kopi susu kepada Maya

" Masa sih sayang, padahal aku sudah mencicipi nya dan rasanya enak kok. " mencoba membela diri

" Jadi kamu mau bilang kalau ada masalah di dalam lidahku? " tanya Dion dengan nada tinggi

" Bukan seperti itu maksudnya, yasudah aku ganti dengan yang baru. "

" Gak perlu, aku sudah tidak mau lagi minum kopi susu, sebaiknya aku kembali ke kantor. " kata Dion sambil terus berjalan keluar kamar.

Huuhh, dasar lelaki tidak punya perasaan bisanya main perintah, untung aja kaya kalau enggak sudah aku buang dia ke laut.

Terpopuler

Comments

Sudi Abil

Sudi Abil

raya bener2 dungu goblok kok cinta laki2 macam ...

2022-05-31

1

ruwseewoon

ruwseewoon

bebasin aja raya dengan anaknya, biar kaliyan bisa hidup damai dan bahagia dion.....

2021-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan suamiku
2 Adegan malam pertama
3 Babak baru
4 Apa Salahku?
5 Si Ratu Ular
6 Gunung es mencair
7 Yang berbuat Siapa yang tanggung jawab siapa
8 Percayalah padaku
9 Wonder Woman
10 Hidup tak seindah Drakor
11 Ketulusan hati Sophia
12 Rencana Maya
13 Lelaki itu bernama Rian
14 Duo ular
15 Awal kehidupan kelam
16 Rindu tak terucap
17 kebenaran yang tertunda
18 Akhir kehidupan kelam
19 Bahagia itu sederhana
20 Hilangnya baby Atala
21 Rahasia yang terbungkus rapi
22 Kecurigaan Sophia
23 Kembalinya sang Ratu ular
24 Awan hitam
25 Ingatan itu
26 Salah paham
27 Kisah masa lalu
28 Kisah Masa Lalu part. 2
29 Akhir cerita
30 Hasil pemeriksaan
31 Ungkapan hati
32 Lupakanlah masa lalu
33 Impian Maya
34 Hubungan yang indah
35 Kecemburuan Raya
36 Kecemburuan Raya part.2
37 Kekhawatiran Raya
38 Kekhawatiran Raya part. 2
39 Firasat Raya
40 Awal dari kemalangan
41 Dimana aku?
42 Desa tak berpenghuni
43 Teman masa kecil
44 Pengabdian
45 Suasana baru
46 Sisi lain Dion
47 Kesabaran Dion
48 Kebenaran yang terungkap
49 Dimana kamu
50 Situasi genting
51 Keteguhan Hati
52 Pupusnya Harapan
53 Sebuah Titik Terang
54 Sebuah Pertemuan
55 Harapan yang indah
56 Tidak masuk akal
57 Terulang kembali
58 Sebenarnya ada apa?
59 Rasa yang terabaikan
60 Pilihan yang salah
61 Pengorbanan cinta
62 Tidak Terduga
63 Rasa yang tak pernah padam
64 Sebuah Penyesalan
65 Benci tapi Rindu
66 Sebuah rencana
67 Mencari jejak
68 Secercah cahaya
69 Kepala Batu
70 Cerita Tiara
71 Cerita Tiara bagian 2
72 Tekad bulat
73 Keteguhan hati
74 Rasa Bersalah
75 Terima kasih telah menemaniku
76 Orang kepercayaan
77 Keluarga Baru
78 Sebuah tanda tangan
79 Teman curhat
80 Aku Rindu Dia
81 Aku pilih kamu
82 Pertemuan
83 Rasa yang tertinggal
84 Buah Simalakama
85 Cinta lama belum usai
86 Harus bersabar
87 Merasa di khianati
88 Rumor
89 Penuh Kerahasiaan
90 Kecewa dan Pengorbanan
91 Ketidakmampuan melawan
92 Kesepakatan pra nikah
93 Bukan Solusi tepat
94 Pengecut
95 Perubahan sikap
96 Kuingin mengenalmu lebih dekat
97 Keputusan yang berat
98 Bertepuk sebelah tangan
99 Ada Harapan
100 Bimbang
101 Situasi yang pelik
102 Penantian yang tak sia-sia
103 Relakan aku
104 Mulai bersemi
105 Hati yang tersisa
106 Hari yang dinantikan
107 KELAHIRAN dan KEMATIAN
108 Pesan terakhir
109 Sebuah akhir yang indah
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Pernikahan suamiku
2
Adegan malam pertama
3
Babak baru
4
Apa Salahku?
5
Si Ratu Ular
6
Gunung es mencair
7
Yang berbuat Siapa yang tanggung jawab siapa
8
Percayalah padaku
9
Wonder Woman
10
Hidup tak seindah Drakor
11
Ketulusan hati Sophia
12
Rencana Maya
13
Lelaki itu bernama Rian
14
Duo ular
15
Awal kehidupan kelam
16
Rindu tak terucap
17
kebenaran yang tertunda
18
Akhir kehidupan kelam
19
Bahagia itu sederhana
20
Hilangnya baby Atala
21
Rahasia yang terbungkus rapi
22
Kecurigaan Sophia
23
Kembalinya sang Ratu ular
24
Awan hitam
25
Ingatan itu
26
Salah paham
27
Kisah masa lalu
28
Kisah Masa Lalu part. 2
29
Akhir cerita
30
Hasil pemeriksaan
31
Ungkapan hati
32
Lupakanlah masa lalu
33
Impian Maya
34
Hubungan yang indah
35
Kecemburuan Raya
36
Kecemburuan Raya part.2
37
Kekhawatiran Raya
38
Kekhawatiran Raya part. 2
39
Firasat Raya
40
Awal dari kemalangan
41
Dimana aku?
42
Desa tak berpenghuni
43
Teman masa kecil
44
Pengabdian
45
Suasana baru
46
Sisi lain Dion
47
Kesabaran Dion
48
Kebenaran yang terungkap
49
Dimana kamu
50
Situasi genting
51
Keteguhan Hati
52
Pupusnya Harapan
53
Sebuah Titik Terang
54
Sebuah Pertemuan
55
Harapan yang indah
56
Tidak masuk akal
57
Terulang kembali
58
Sebenarnya ada apa?
59
Rasa yang terabaikan
60
Pilihan yang salah
61
Pengorbanan cinta
62
Tidak Terduga
63
Rasa yang tak pernah padam
64
Sebuah Penyesalan
65
Benci tapi Rindu
66
Sebuah rencana
67
Mencari jejak
68
Secercah cahaya
69
Kepala Batu
70
Cerita Tiara
71
Cerita Tiara bagian 2
72
Tekad bulat
73
Keteguhan hati
74
Rasa Bersalah
75
Terima kasih telah menemaniku
76
Orang kepercayaan
77
Keluarga Baru
78
Sebuah tanda tangan
79
Teman curhat
80
Aku Rindu Dia
81
Aku pilih kamu
82
Pertemuan
83
Rasa yang tertinggal
84
Buah Simalakama
85
Cinta lama belum usai
86
Harus bersabar
87
Merasa di khianati
88
Rumor
89
Penuh Kerahasiaan
90
Kecewa dan Pengorbanan
91
Ketidakmampuan melawan
92
Kesepakatan pra nikah
93
Bukan Solusi tepat
94
Pengecut
95
Perubahan sikap
96
Kuingin mengenalmu lebih dekat
97
Keputusan yang berat
98
Bertepuk sebelah tangan
99
Ada Harapan
100
Bimbang
101
Situasi yang pelik
102
Penantian yang tak sia-sia
103
Relakan aku
104
Mulai bersemi
105
Hati yang tersisa
106
Hari yang dinantikan
107
KELAHIRAN dan KEMATIAN
108
Pesan terakhir
109
Sebuah akhir yang indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!