Dion yang cuek pergi meninggalkan kedua istrinya yang sedang berselisih, istri keduanya berlari mengikutinya dari belakang.
" Sayang tunggu aku dong, kenapa jalannya terburu-buru sih. " keluh Maya
" Ngapain kamu ngikutin aku. " tanya Dion dengan ketus
" Kok kamu kasar gitu sih sama aku sayang, biar mood kamu kembali baik bagaimana kalo kita main pijit-pijitan, biar aku yang pijitin kamu supaya otot-otot yang kaku jadi lemas, pokoknya di jamin ketagihan deh sama pijitanku." sambil terus merayu
" Ya sudah kita masuk kamar. " ajak Dion pada Maya
Dari kejauhan Raya terus memperhatikan suaminya sedang di goda wanita lain, dia membayangkan jika dirinyalah yang berada di posisi wanita itu.
Enak banget jadi Maya selalu di perhatikan, Gak kayak aku sekarang bukannya lagi bermesraan sama suami atau bermain sama anak malah sedang mengepel lantai. Sampai kapan ini akan berakhir. keluh Raya
" Nyonya muda, kenapa diam saja disini."
tanya salah satu pelayan yang membuat lamunan Raya buyar seketika.
" Ah... ga papa kok " menjawab dengan gelagapan
" Nyonya pasti sedang melihat kedekatan tuan muda sama nyonya baru? iya kan? nyonya muda yang sabar ya, saya berdoa semoga nyonya muda selalu di beri kebahagiaan." kata pelayan mencoba menghibur
" Amin, terima kasih doanya. " ujar Raya
" Oh ya nyonya, non Atala bangun kayaknya dia lapar. " jelas pelayan
"Oh gitu yasudah, aku akan kesana kamu tolong selesaikan mengepelnya." sambil menyerahkan tongkat pel-pelan
Raya menemui anak sematang wayangnya yang berada di kamar khusus bayi, disana baby Atala di asuh oleh dua baby sister yang sudah berpengalaman, Raya sebagai ibunya hanya bisa menemui anaknya ketika akan memberi asi, selebihnya dia di sibukkan dengan seabrek pekerjaan rumah tangga yang tidak ada habisnya. Entah apa yang di pikirkan oleh suaminya yang begitu tega memberinya banyak pekerjaan sampai-sampai untuk istirahat saja dia tidak mempunyai waktunya.
" Mbak sini biar baby Atala aku susui terlebih dahulu, dia pasti kelaparan. " sambil mengambil Atala di gendongan baby sister
" Kalau begitu saya tunggu di luar, biar nyonya muda lebih leluasa menyusui baby Atala. " ujar baby sister
" Iya terima-kasih " kata Raya
Baby sister meninggalkan Raya dengan bayinya yang masih berumur 3 bulan, Raya menyusui bayinya dengan penuh kasih sayang.
" Sayangnya mama yang cantik, maaf kalo mama jarang main sama Atala, itu semua karena papa kamu yang senang sekali memberi mama pekerjaan yang buanyak sampai-sampai mama gak ada waktu, sayang......,papa kamu sekarang lagi nyuekin mama nih, mama gak tahu harus berbuat apa biar papa kamu bisa kembali seperti dulu. " keluh Raya
" Jangan mimpi ya kalo Dion bisa kamu miliki lagi. " Maya tiba-tiba muncul dari arah belakang Raya. " Ngapain kamu ada disini, ini bukan kamar kamu cepat pergi." usir Raya
" Aku ga bakalan mau ada di sini kalau bukan Dion yang nyuruh aku buat ngambil bayi haram itu. "
" Tutup mulut kamu, Atala bukan bayi haram, dia itu punya orang tua yang lengkap dan sah di mata hukum. " Raya berbicara sambil berteriak sehingga memancing Dion untuk datang melihat.
" Ada apa ini, kenapa ribut sekali. Aku kan menyuruh kamu untuk mengambil baby Atala kenapa lama. " tanya Dion ke Maya
" Raya gak mau memberikan bayinya ke aku, bahkan dia bilang kalo mau bayi ya hamil aja sendiri, sayang kali ini istri pertama kamu ini benar-benar keterlaluan deh. " mencoba menghasut
" Aku gak habis pikir kalo kamu begitu sombong dengan anak harammu itu, lihat saja akan aku buktikan kalau aku bisa memiliki anak sendiri".ucap Dion yang sudah kemakan hasutan nya Maya. "Ayo Maya kita pergi dari sini. " sambil berjalan keluar kamar
" Baik sayang ku " dengan genitnya Maya mengikuti Dion dari belakang, sebelum melewati pintu Maya menyempatkan untuk menengok ke arah Raya sambil mengeluarkan lidahnya " wek ".
Kenapa seperti ini lagi sih kejadiannya, selalu saja ada celah buat Maya menyudutkan aku, dan bodohnya lagi jika di hadapan Dion mulutku terasa terkunci tidak bisa untuk membela diri.
" Aku gak boleh kalah, aku harus bisa melawan si ratu ular yang mulutnya selalu mengeluarkan bisa itu. " Raya menyemangati dirinya sendiri.
Setelah selesai menyusui, Raya segera memberikan Atala ke baby sister, sedangkan diri nya langsung menuju dapur, di sana dia mencoba memasak berbagai menu kesukaan suaminya, dia yakin dengan memakan makanan buatan nya, suaminya akan luluh dan bisa bersikap normal seperti sedia kala.
Melihat nyonya mudanya sedang sibuk membuat beberapa hidangan, para pelayan yang melihatnya segera memberikan bantuan.
" Kalian tidak perlu membantu seperti ini, tenang saja aku bisa menyelesaikan nya sendiri, sebaiknya kalian kembali bekerja dengan pekerjaan yang belum kalian selesai kan. " kata Raya mencoba membubarkan para pelayan nya yang mencoba membantu.
" kalo saya sudah selesai bersih-bersih rumah jadi nyonya muda tenang aja " kata salah satu pelayan
" Saya juga sudah selesai nyonya, jadi siap membantu nyonya muda di dapur untuk menyiapkan makanan yang lezat buat tuan muda Dion. " jawab pelayan yang lainnya.
" Kalian ini memang benar-benar seperti keluarga bagiku, aku jadi terharu. " dengan suara parau karena menahan tangis.
" Nyonya jangan berbicara seperti itu dong, bikin kita jadi sedih aja, kalo boleh saya ingin sekali memeluk nyonya. " kata salah satu pelayan
" Tentu saja boleh, sini! " sambil merentangkan tangannya.
Para pelayan yang melihat Raya merentang kan tangannya langsung antusias memeluk Nyonya mudanya, Raya yang mendapat pelukan dari beberapa pelayannya merasakan semangatnya yang hilang bisa muncul kembali.
Ternyata masih ada orang yang sayang dan peduli sama aku, terima kasih ya Allah telah memberikan orang-orang yang baik seperti mereka berada di dekatku.
" Sudah jangan berpelukan terus, yang ada nanti masakan kita gak kelar-kelar lagi. " canda Raya
" Baik nyonya kita mulai beraksi, sekarang apa yang bisa saya bantu. "
" Kamu ke bagian membersihkan semua bahan makanan. " Raya mulai memberi instruksi
" Sedangkan kamu, bagian urusan goreng menggoreng. "
" Sedangkan sisanya bantu aku untuk menyiapkan meja makan dan memotong bahan makanan, gimana kalian sudah mengerti? " tanya Raya dengan semangat
" Mengerti Nyonya " jawab mereka serempak
Raya yang di bantu oleh para pelayannya sedang sibuk menyiapkan hidangan spesial buat sang Pemilik rumah, setelah hidangan itu sudah siap, Raya meminta salah satu pelayan nya untuk memanggil suaminya. Tak selang waktu lama Dion pun muncul dengan Maya yang berada di samping nya, Raya yang melihat Maya berada dekat suaminya sedikit kesal di buatnya, tapi dia tetap memaksakan senyuman termanis terpampang di wajah cantiknya walau senyuman Raya di balas dengan muka dingin Dion.
" Mas, aku sudah siapkan beberapa hidangan spesial buat kamu, semoga kamu menyukai nya. " dengan nada yang lemah lembut dan di barengi senyuman manis.
Dion yang dingin hanya membalas dengan anggukan, setelah suaminya duduk Raya dengan cekatan melayaninya. Maya yang melihat pemandangan itu merasa tidak senang hati, apalagi dia melihat muka Dion yang lambat laun menjadi hangat.
Raya aku tidak akan biarkan Dion kembali padamu, lihat saja besok pagi aku akan memberikan hadiah spesial buat kamu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
udahlah raya kamu minta pisah aja..buat spa kamu jd istriy dion klu cuma buat jadi pembantu
2023-02-12
1
Masitoh Masitoh
bodohnya raya
2022-06-19
0
Nany Susilowati
Raya bego
2022-06-17
0