Yang berbuat Siapa yang tanggung jawab siapa

Makanan yang terhidang di atas meja begitu banyak pilihannya, dan semua itu menu favorit Dion. Dion yang awalnya cuek dan dingin terhadap Raya kini lambat laun menjadi hangat.

" Apa kamu yang memasak ini semua sendirian? " tanya Dion

" Iya aku yang memasak, tapi di bantu juga sama beberapa pelayan. " jawab Raya antusias. " Bagaimana rasanya apa kamu menyukai nya? tanya Raya balik

" Hemm... lumayan " jawab Dion singkat

Raya mendengar ucapan suaminya merasa sangat bahagia dan itu nampak sekali di wajahnya yang kelihatan sumringah, Maya yang dari awal memperhatikan kedekatan mereka mulai terlihat tidak senang apalagi melihat wajah Raya yang nampak sekali kebahagiaan nya.

" Raya kenapa kamu tetap di situ, aku juga kan ingin kamu layani. " kata Maya dengan nada agak keras

Raya tidak menggubris ucapannya Maya, bahkan dia berpura-pura tidak mendengarnya.

" Raya kamu dengar ga sih, aku minta kamu layani aku juga di sini. " suara Maya semakin di perbesar

" Diam " ucap Dion sambil menggebrak meja. " Kamu ini apa-apaan sih Maya, beraninya berteriak di depan ku, lagian Raya ini bukan pelayan, dia adalah istriku jadi kamu tidak ada hak buat menyuruhnya melakukan apa yang kamu minta, mengerti? " bentak Dion

" Iya sayang maaf, aku gak akan melakukan itu lagi. " kata Maya sedikit gemetaran karena takut

Melihat dirinya di bela dan melihat madunya di permalukan membuat Raya tak kuasa menahan tawa, Maya yang melihat senyuman terukir di wajah Raya nampak kebakaran jenggot.

Awas kamu Raya aku tidak akan membiarkanmu hidup bahagia dengan Dion, karena Dion beserta harta bendanya adalah milikku, lihat saja aku akan membuat perhitungan dengan mu. batin Maya sambil menyeringai

" Sayang aku kembali ke kamar dulu, karena mendadak kepalaku terasa sakit, nanti kamu masuk ke kamarnya cepetan ya, karena ada sesuatu yang aku mau kasih ke kamu." ucap Maya sambil memainkan rambutnya dengan manja berharap Dion tergoda dengan rayuannya.

" Hari ini aku mau tidur sama Raya jadi kamu gak usah nungguin aku. " menjawab dengan dinginnya

" Ya sudah deh kalau itu keputusan ayangku. " sambil berjalan meninggalkan ruang makan

" Ngapain kamu Senyum-senyum sendiri kayak gitu. " tanya Dion ke Raya yang berdiri di sampingnya

" Ah... itu..., aku baru saja teringat sama kelucuan baby Atala. " menjawab dengan cengengesan.

" Dasar gak jelas " sambil menggelengkan kepala " Kamu mau sampai kapan berdiri kayak gitu, memangnya kamu gak ingin mencicipi hasil masakanmu sendiri. " tanya Dion

" Memangnya boleh? " tanya Raya balik

" Yang melarang kamu makan itu siapa?, cepat duduk di sini dan makan. " sambil menunjuk kursi kosong di sampingnya.

" Baiklah kalau begitu " Raya pun duduk di samping suami tercintanya yang seperti kulkas dua pintu.

Setelah duduk di samping suaminya, suasana canggung nampak tercipta di sana, bagaimana tidak dari awal mereka menikah sampai detik ini Raya belum pernah merasakan makan semeja dengan Dion, itu di karenakan Dion yang selalu pulang larut malam dan ketika di pagi hari laki-laki kulkas itu lebih memilih sarapan di kantornya. Jadi ini kali pertama pengalaman Raya makan semeja dengan suaminya.

" Aku sudah selesai makan, kamu lanjutin saja jangan terburu-buru. " dengan nada suara yang lembut, lalu Dion pun pergi menuju kamar yang selalu di huni oleh. Raya.

Aduh bagaimana ini, Dion masuk ke dalam kamarku, apa yang harus aku lakukan, apa aku ulur waktu aja ya biar dia tidur terlebih dahulu, aaahhh aku tegang banget. sambil menundukkan kepala dan menutupi kedua telingannya menggunakan kedua tangannya

Beberapa pelayan yang melihat tingkah laku majikan nya nampak bingung di buatnya, mereka ingin bertanya tapi takut kalau nyonya mudanya merasa tidak nyaman. Sampai pada akhirnya nyonya mudanya lah yang memanggil mereka.

" Tolong kalian bersihkan meja ini ya, aku mau kembali ke kamar." sambil berjalan meninggalkan ruang makan

" Baik nyonya " menjawab bersamaan

Di sepanjang perjalanan menuju kamarnya, Raya sangat gugup sampai-sampai jantungnya seperti mau loncat keluar dari tubuhnya. Di depan pintu Raya berhenti sejenak untuk mengatur napasnya agar di saat dia masuk wajahnya yang gugup tidak terlihat oleh Dion. Di bukanya pintu perlahan-lahan lalu Raya melihat ke sekelililing mencoba mencari dimana suaminya berada, bola matanya terhenti tatkala dia melihat sesosok pria tampan yang sedang tidur di ranjangnya.

Huh, untung saja Dion sudah tidur kalo gak aku bingung mesti berbuat apa, kalau gitu aku harus bersih-bersih dulu baru tidur di sebelahnya. pikir Raya

Setelah selesai membersihkan badannya Raya pun berjalan menuju ranjangnya dengan perlahan karena dia takut akan membangunkan Dion, Rayapun merebahkan tubuhnya di sebelah Dion sambil membelakangi nya, ketika Raya mau memejamkan matanya dia kaget karena ada tangan yang memeluknya dari belakang.

" Kamu tidur saja yang nyenyak, tenang aku tidak akan berbuat macam-macam. " setelah mengucapkan kata-kata itu Dion pun melanjutkan tidurnya.

Bagaimana aku bisa tidur kalo dia memeluk ku seperti ini. batin Raya

Keesokan harinya Raya bangun lebih awal, dia memasak makanan yang spesial untuk sarapan suaminya. Maya yang melihat Raya sedang sibuk di dapur memiliki sebuah rencana yang jahat di pikirannya.

Setelah semua masakan terhidang di meja Raya pun segera memanggil suaminya untuk mencicipi masakannya. Melihat ada kesempatan Maya secepatnya menaburkan obat bubuk ke dalam masakannya Raya setelah itu dia segera pergi untuk sembunyi.

Dion dan Raya sudah sampai di ruang makan, Maya melihat mereka dari kejauhan nampak sangat bahagia karena rencananya sebentar lagi akan berhasil.

Lihat saja Raya masa-masa kebahagiaan mu akan segera lenyap dalam hitungan jam.

Setelah selesai sarapan Dion segera pergi ke kantornya untuk bertemu dengan kliennya.

Di kantor ketika Dion hendak memasuki ruang rapat tiba-tiba perutnya terasa sakit sekali.

" Ruben sebaiknya kamu handle dulu rapat ini, aku gak tahan ingin ke toilet." kata Dion sambil memegangi perutnya yang sakit

" Baik Bos " jawab Ruben asisten Dion dengan tegas

Di ruang rapat, klien yang sudah menunggu kehadiran Dion mulai tidak sabar.

" Kemana pak Dion kenapa belum juga hadir, kami sudah tidak punya waktu lagi."

" Maaf Pak, Bos kami sedang mengalami sakit di perutnya, saya harap bapak bersedia menunggu sedikit lebih lama. " terang Ruben mencoba menenangkan

" Apa kamu bilang menunggu lebih lama?, kami di sini sudah menunggu selama empat puluh lima menit, apa itu kurang cukup, saya rasa kalian hanya main-main saja dengan kami, maaf kami terpaksa memutuskan kerja sama kita karena saya tidak mau bekerja sama dengan perusahaan yang tidak profesional. Permisi " sambil berjalan meninggalkan ruang rapat

" Pak tunggu, saya mohon bapak beri kami sedikit lagi waktu, bos kami pasti akan segera hadir. " Ruben mencoba memohon

" Tidak perlu, lebih baik lupakan saja kerja sama kita." sambil berlalu melewati Ruben

Sial, kenapa bisa jadi seperti ini, sebenarnya apa yang terjadi sama si bos, belum juga datang kesini, apa lebih baik aku temui bos di ruangan nya ya.

Ruben bergegas menuju ruang bos nya yang berada tidak jauh dari ruang rapat.

" Kenapa ruangan nya kosong, apa benar dia masih di toilet. " Ruben mulai khawatir dengan bos nya dan segera mengetuk pintu toilet.

" Bos, apa yang terjadi, anda baik-baik saja kan? "tanya Ruben dari luar pintu

Pintu toilet terbuka nampak Dion keluar dengan kondisi lemah dan muka yang pucat, dengan sigap Ruben memapah bos nya.

" Bawa aku ke rumah sakit terdekat, aku benar-benar gak tahan jika terus menerus harus mengeluarkan kotoran. "

" Baik bos "

Sesampainya di rumah sakit, Dion kaget ketika dokter mengatakan sakit yang di deritanya akibat mengkonsumsi obat pencahar perut.

Obat pencahar perut, perasaan aku tidak meminumnya, apa Jangan-jangan ini ulah Raya.

" Baik dok Terima kasih atas informasinya, saya pamit terlebih dahulu" sambil menjabat tangan dokter lalu ke luar ruangan.

" Ruben bagaimana rapatnya, apa berjalan dengan lancar? " tanya Dion ke asisten kepercayaannya

" Maaf bos saya sudah semaksimal mungkin untuk menjelaskan tapi klien kita kali ini begitu sangat sulit untuk ditangani, mereka selalu mengatakan ingin anda sendiri yang menjelaskan proposal nya. " jelas Ruben panjang lebar

" Jadi maksud kamu kali ini kita gagal mendapatkan projek senilai 25 triliun? "

tanya Dion memastikan

" Benar bos " sambil tertunduk

" Sial, aku sudah lama mempersiapkan semuanya malah gagal seperti ini, ini semua gara-gara perempuan itu lihat saja apa yang bisa aku lakukan padanya nanti. "

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

kasian raya

2023-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan suamiku
2 Adegan malam pertama
3 Babak baru
4 Apa Salahku?
5 Si Ratu Ular
6 Gunung es mencair
7 Yang berbuat Siapa yang tanggung jawab siapa
8 Percayalah padaku
9 Wonder Woman
10 Hidup tak seindah Drakor
11 Ketulusan hati Sophia
12 Rencana Maya
13 Lelaki itu bernama Rian
14 Duo ular
15 Awal kehidupan kelam
16 Rindu tak terucap
17 kebenaran yang tertunda
18 Akhir kehidupan kelam
19 Bahagia itu sederhana
20 Hilangnya baby Atala
21 Rahasia yang terbungkus rapi
22 Kecurigaan Sophia
23 Kembalinya sang Ratu ular
24 Awan hitam
25 Ingatan itu
26 Salah paham
27 Kisah masa lalu
28 Kisah Masa Lalu part. 2
29 Akhir cerita
30 Hasil pemeriksaan
31 Ungkapan hati
32 Lupakanlah masa lalu
33 Impian Maya
34 Hubungan yang indah
35 Kecemburuan Raya
36 Kecemburuan Raya part.2
37 Kekhawatiran Raya
38 Kekhawatiran Raya part. 2
39 Firasat Raya
40 Awal dari kemalangan
41 Dimana aku?
42 Desa tak berpenghuni
43 Teman masa kecil
44 Pengabdian
45 Suasana baru
46 Sisi lain Dion
47 Kesabaran Dion
48 Kebenaran yang terungkap
49 Dimana kamu
50 Situasi genting
51 Keteguhan Hati
52 Pupusnya Harapan
53 Sebuah Titik Terang
54 Sebuah Pertemuan
55 Harapan yang indah
56 Tidak masuk akal
57 Terulang kembali
58 Sebenarnya ada apa?
59 Rasa yang terabaikan
60 Pilihan yang salah
61 Pengorbanan cinta
62 Tidak Terduga
63 Rasa yang tak pernah padam
64 Sebuah Penyesalan
65 Benci tapi Rindu
66 Sebuah rencana
67 Mencari jejak
68 Secercah cahaya
69 Kepala Batu
70 Cerita Tiara
71 Cerita Tiara bagian 2
72 Tekad bulat
73 Keteguhan hati
74 Rasa Bersalah
75 Terima kasih telah menemaniku
76 Orang kepercayaan
77 Keluarga Baru
78 Sebuah tanda tangan
79 Teman curhat
80 Aku Rindu Dia
81 Aku pilih kamu
82 Pertemuan
83 Rasa yang tertinggal
84 Buah Simalakama
85 Cinta lama belum usai
86 Harus bersabar
87 Merasa di khianati
88 Rumor
89 Penuh Kerahasiaan
90 Kecewa dan Pengorbanan
91 Ketidakmampuan melawan
92 Kesepakatan pra nikah
93 Bukan Solusi tepat
94 Pengecut
95 Perubahan sikap
96 Kuingin mengenalmu lebih dekat
97 Keputusan yang berat
98 Bertepuk sebelah tangan
99 Ada Harapan
100 Bimbang
101 Situasi yang pelik
102 Penantian yang tak sia-sia
103 Relakan aku
104 Mulai bersemi
105 Hati yang tersisa
106 Hari yang dinantikan
107 KELAHIRAN dan KEMATIAN
108 Pesan terakhir
109 Sebuah akhir yang indah
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Pernikahan suamiku
2
Adegan malam pertama
3
Babak baru
4
Apa Salahku?
5
Si Ratu Ular
6
Gunung es mencair
7
Yang berbuat Siapa yang tanggung jawab siapa
8
Percayalah padaku
9
Wonder Woman
10
Hidup tak seindah Drakor
11
Ketulusan hati Sophia
12
Rencana Maya
13
Lelaki itu bernama Rian
14
Duo ular
15
Awal kehidupan kelam
16
Rindu tak terucap
17
kebenaran yang tertunda
18
Akhir kehidupan kelam
19
Bahagia itu sederhana
20
Hilangnya baby Atala
21
Rahasia yang terbungkus rapi
22
Kecurigaan Sophia
23
Kembalinya sang Ratu ular
24
Awan hitam
25
Ingatan itu
26
Salah paham
27
Kisah masa lalu
28
Kisah Masa Lalu part. 2
29
Akhir cerita
30
Hasil pemeriksaan
31
Ungkapan hati
32
Lupakanlah masa lalu
33
Impian Maya
34
Hubungan yang indah
35
Kecemburuan Raya
36
Kecemburuan Raya part.2
37
Kekhawatiran Raya
38
Kekhawatiran Raya part. 2
39
Firasat Raya
40
Awal dari kemalangan
41
Dimana aku?
42
Desa tak berpenghuni
43
Teman masa kecil
44
Pengabdian
45
Suasana baru
46
Sisi lain Dion
47
Kesabaran Dion
48
Kebenaran yang terungkap
49
Dimana kamu
50
Situasi genting
51
Keteguhan Hati
52
Pupusnya Harapan
53
Sebuah Titik Terang
54
Sebuah Pertemuan
55
Harapan yang indah
56
Tidak masuk akal
57
Terulang kembali
58
Sebenarnya ada apa?
59
Rasa yang terabaikan
60
Pilihan yang salah
61
Pengorbanan cinta
62
Tidak Terduga
63
Rasa yang tak pernah padam
64
Sebuah Penyesalan
65
Benci tapi Rindu
66
Sebuah rencana
67
Mencari jejak
68
Secercah cahaya
69
Kepala Batu
70
Cerita Tiara
71
Cerita Tiara bagian 2
72
Tekad bulat
73
Keteguhan hati
74
Rasa Bersalah
75
Terima kasih telah menemaniku
76
Orang kepercayaan
77
Keluarga Baru
78
Sebuah tanda tangan
79
Teman curhat
80
Aku Rindu Dia
81
Aku pilih kamu
82
Pertemuan
83
Rasa yang tertinggal
84
Buah Simalakama
85
Cinta lama belum usai
86
Harus bersabar
87
Merasa di khianati
88
Rumor
89
Penuh Kerahasiaan
90
Kecewa dan Pengorbanan
91
Ketidakmampuan melawan
92
Kesepakatan pra nikah
93
Bukan Solusi tepat
94
Pengecut
95
Perubahan sikap
96
Kuingin mengenalmu lebih dekat
97
Keputusan yang berat
98
Bertepuk sebelah tangan
99
Ada Harapan
100
Bimbang
101
Situasi yang pelik
102
Penantian yang tak sia-sia
103
Relakan aku
104
Mulai bersemi
105
Hati yang tersisa
106
Hari yang dinantikan
107
KELAHIRAN dan KEMATIAN
108
Pesan terakhir
109
Sebuah akhir yang indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!