Entah apa yang merasuki Dion saat ini, sehingga dia seperti Singa yang sedang menerkam mangsanya. Raya yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa menangis pasrah, Ketika Dion dengan ganasnya menciumi bibir, leher dan dadanya. Dion yang melihat istrinya menangis terisak-isak langsung berhenti dari kegiatannya tersebut.
" Kenapa kamu menangis, kamu tidak rela kalau aku menciumimu, atau kamu lebih suka laki-laki lain yang melakukannya? " dengan nada meledek
" Sudah cukup ya mas kamu selalu menghinaku, di matamu aku selalu buruk tidak pernah ada baiknya, kalau kamu ingin melampiaskan segala hasrat dalam dirimu, sana pergi temui istri mudamu yang seksi dan selalu bisa memuaskan. "
Raya berbicara dengan nada yang tinggi, dan itu membuat Dion langsung terpaku karena selama dia hidup bersamanya Dion tidak pernah melihat wanita itu marah sebesar ini. Tanpa bicara Dion langsung pergi meninggalkan kamar Raya.
Raya yang masih emosi langsung masuk ke kamar mandi, di nyalakannya shower dan dia membiarkan tubuh nya di guyur air sambil dia menangis di bawahnya.
Ada apa dengan Dion kenapa tatapan matanya sangat mengerikan, bahkan dia menciumi ku dengan arogan, sebenarnya apa yang terjadi, kenapa emosinya tidak stabil. dari dulu aku memang ingin di sentuh tapi tidak seperti ini.
Raya trus menangis sambil berpikir keras kenapa suaminya bisa berperilaku seperti itu, Setelah cukup lama dia di guyur air dari shower, dia merasa kalo tubuhnya menjadi dingin.
" Semakin lama air ini jadi dingin, sebaiknya aku harus segera keluar dari kamar mandi sebelum air ini mengutuk ku menjadi manusia es. " keluh Raya
Setelah Raya keluar dari kamar mandi, dia melihat ada pakaian bersih serta beberapa menu makanan di atas meja.
" Siapa yang menaruh ini semua disini ya, ah bodohnya aku, tentu saja Dion yang menyuruh agar para pelayan memberiku semua ini. Ternyata Dion masih peduli sama aku, seperti nya tadi aku sedikit keterlaluan deh sama Dion sampai berkata dengan nada tinggi, aku harus menemuinya dan meminta maaf. "
Beberapa saat setelah Raya mengenakan pakaian dan menghabiskan makanannya dia segera menemui Dion di kamar nya. Dengan perasaan yang campur aduk dia beranikan diri untuk memencet bel pintu kamar Dion dan Maya. Pintu terbuka tapi sayang orang yang berada di hadapan nya bukanlah suaminya melainkan madunya.
" Apa Dion ada di dalam, boleh kah aku menemuinya sebentar saja " pinta Raya
" Maaf ya maduku yang malang, Dion lagi gak bisa di ganggu karena tadi kita habis memadu kasih jadi dia kecapean tuh... " jelas Maya dengan nada manjanya
" Kalo gitu boleh aku masuk sebentar. "
" Raya kamu ini tipe wanita yang gak tahu diri ya, aku tadi kan udah bilang kalo Dion lagi tidur pulas gak bisa di ganggu karena kita habis berhubungan suami istri, seharusnya sebagai istri kamu mengerti dong kebiasaan suami kalo habis minta jatah dia akan kelelahan dan penginnya tidur, ups... aku lupa kalau kamu ini kan gak pernah di sentuh oleh Dion iya kan? " sambil tersenyum genit
" Kamu gak ada hak ya untuk berbicara seperti itu di hadapanku, apapun yang terjadi antara aku dan Dion kamu gak perlu ikut campur, karena ini urusan pribadi kami berdua. "
" Apa yang sedang kalian lakukan di depan pintu seperti ini? " Tiba-tiba Dion muncul dari arah belakang Maya.
" Sayang, ini loh istri pertama kamu main tuduh-tuduh aja, masa dia bilang aku udah nyuci otak kamu, sehingga kamu tadi marah-marah padanya. " sambil melingkarkan tangannya ke bahu Dion
" Raya....,kamu ini tetap saja tidak pernah berubah, kamu selalu bertindak berdasarkan angan-anganmu saja. " bentak Dion
" Aku gak habis pikir kalo kalian ini benar-benar pasangan yang serasi, saling mendukung satu sama lain tanpa memandang sebuah kebenaran, sorry udah mengganggu kalian. aku pergi dulu." sambil berjalan meninggalkan mereka berdua yang masih di depan pintu.
Sesampainya di kamar Raya hanya bisa mengutuki suami dan madunya itu, dia tidak menduga kalau suaminya bisa dengan mudah kemakan omongannya si ratu ular Maya.
" Dion aku benar-benar gak ngerti sama kamu, bisa-bisanya kamu dengan mudah mempercayai wanita ular itu ketimbang aku sahabat kamu dari kita masih kecil. " sambil berjalan mondar mandir
Tiba-tiba Raya mendengar pintu di ketuk, dia pun langsung berjalan untuk membukanya.
" Maaf non, anda disuruh bersiap-siap oleh Tuan Muda Dion " kata pelayan hotel
" Bersiap-siap, Memangnya mau kemana? " tanya Raya
" Tuan muda akan segera meninggalkan hotel ini, jadi anda di suruh bersiap-siap. " jelas pelayan hotel
" Kalau begitu boleh saya meminta kantong plastik besar untuk tempat Pakaian kotor. "
" Tentu saja boleh sebentar saya ambilkan terlebih dahulu. "
Sambil menunggu kantong plastik datang, Raya membereskan pakaian kotornya terlebih dahulu, beberapa saat kemudian pelayan hotel pun datang dengan membawa pesanan Raya.
Raya segera memasukkan pakaian kotornya ke dalam kantong plastik. Dan segera menuju lobby hotel di lantai dasar.
Melihat Raya yang membawa kantong plastik besar, Maya tidak kuasa menahan untuk tidak julid.
" Dasar tidak tahu malu, kamu itu istri dari seorang CEO terkaya di kota ini lo, bisa-bisanya menenteng kantong plastik kayak gitu. Mending kamu jangan ikut mobil aku dan suamiku, apa kata orang nanti liat istri CEO model kayak gini, belum nanti kalau ketemu salah satu klien pasti mereka akan memandang rendah selera suami kita dalam memilih istri. "
Raya melihat sekeliling lobby, banyak karyawan hotel yang sedang melihat dan bergosip tentang nya saat ini.
" Yasudah biar aku ikut rombongan para pelayan. " sambil melirik ke arah suaminya yang cuek dan dingin.
Suami macam apaan sih dia, bisa-bisanya cuek liat istri di permalukan depan umum kayak gini.
Raya berjalan pergi melewati Dion yang seperti patung baginya.
Melihat mobil pelayan sudah berada di depan matanya Raya langsung memasukinya.
" Nyonya muda maaf, ini kan mobil buat para pelayan kenapa anda duduk di sini, mobilnya tuan muda Dion kan ada di depan. " tanya salah satu pelayan
" Gak papa kok aku cuma ingin memberi kesempatan buat mas Dion lebih dekat dengan istri barunya. " dengan sedikit tersenyum
" Wah, hati anda begitu mulia sekali, selain anda rela di madu anda juga rela agar tuan muda bisa lebih dekat dengan istri barunya. "
Mendengar perkataan dari pelayan nya itu, hati Raya sedikit sedih mengingat dia mau melakukan ini semua bukan karena dia rela melainkan karena keterpaksaan yang harus dia jalani demi membayar lunas masa lalunya.
" Yasudah ayo jalan " perintah Raya
Sesampainya di rumah Maya tidak henti-hentinya untuk cari masalah dengan Raya.
" Gimana merasa nyaman berada di dekat para pelayan, kamu itu memang pantas jadi pelayan deh kayaknya daripada jadi istri bos besar, secara penampilanmu itu kampungan banget." dengan senyuman menghina
Raya kamu harus sabar jangan sampai terpancing dengan mulut si ratu ular ini.
Raya tidak membalas semua hinaan yang di lontarkan oleh Maya, justru dia dengan santainya melewati Maya yang berdiri tepat di hadapannya. Melihat tidak ada respon dari Raya, Maya pun berlari ke arah Dion yang pada saat itu posisinya tidak jauh dari mereka.
" Sayang itu lihat si Raya main nyelonong aja, dia gak menghargai aku yang lagi berbicara dengannya. " dengan nada manja
Raya menghentikan langkahnya dan berbalik badan, di lihatnya sesosok suaminya itu yang hanya terdiam dan cuek sambil berlalu meninggalkan istri barunya yang terus mengejar.
Mau sampai kapan kamu terus cuek sama aku Dion. batin Raya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
sabar ya raya..
2023-02-12
0
Floma
maya llu kyk uler keket dah😝
2021-12-03
1