Di sepanjang perjalanan menuju rumah sakit Raya nampak sangat khawatir melihat kondisi anaknya yang pucat dan lemah, dia selalu berdoa untuk kesembuhan putri semata wayang nya itu.
Sesampainya di rumah sakit Raya segera menemui dokter agar anaknya bisa cepat di tangani, setelah selesai pemeriksaan dan hasilnya tidak terlalu buruk akhirnya anak Raya bisa menjalani rawat jalan.
Raya sangat bersyukur jika baby Atala kesayangan nya tidak menderita penyakit yang serius dengan demikian dia bisa segera pulang ke rumah.
Raya tidak mengetahui jika suaminya saat ini sangat marah padanya, perihal kepergiannya yang orang rumah tidak mengetahui tujuannya. Karena pikirannya terlalu jauh membayangkan istrinya bersama lelaki lain membuat Dion mengerahkan beberapa anak buahnya untuk mencari Raya.
" Aku tidak mau tahu kalian mau cari Raya kemana, yang jelas bawa dia ke hadapan ku secepatnya, jika sampai satu jam kalian tidak bisa menemukannya maka kalian semua akan aku pecat. mengerti! " sambil membentak
" Sayang jangan marah-marah gitu dong, nanti cepat tua lo." ucap Maya sambil memijit bahu Dion
" Sudahlah sana pergi jangan mendekati ku lagi karena aku sedang emosi, memang kamu mau aku jadikan pelampiasan? " tanya Dion dengan tatapan mautnya.
" Tidak apa-apa aku rela kamu melampiaskan semuanya kepadaku, karena sebagai istri yang baik harus selalu ada buat suaminya dalam kondisi apapun, bukankah seperti itu sayang?"
" Terserah kamu ajalah " sambil berlalu meninggalkan Maya di ruang keluarga
Yes akhirnya Dion bisa aku kendalikan sedikit demi sedikit, sampai pada waktunya nanti aku akan menyuruh dia menceraikan Raya. sambil tersenyum tipis
Ketika Maya hendak menyusul suaminya masuk ke dalam kamar tiba-tiba ponselnya berbunyi, di lihatnya layar ponsel itu di sana tertera nama Darwin, melihat nama itu yang menelepon dirinya membuat Maya sedikit kesal
" Kenapa kamu menelepon ku, aku sedang sibuk sekarang." kata Maya dengan ketus
" Jangan ketus gitu dong beb, aku rindu banget nih dengan aroma tubuhmu yang memikat itu, kapan kamu kesini aku sudah tidak sabar lagi." ucap seseorang di seberang sana
" Hari ini aku tidak bisa karena Dion ada di rumah, kapan-kapan lagi deh." jawab Maya singkat sambil memutus panggilan.
Dasar cowok mesum lihat saja kalau aku sudah hamil akan aku tendang kamu jauh-jauh dari kehidupanku.
Belum jauh melangkah ponsel Maya kembali lagi bedering.
" Mau kamu apa sih? aku sudah bilang hari ini aku enggak bisa. " dengan kesal
" Tapi sayang sekali aku sudah ada di depan gerbang rumah kamu, jika kamu tidak segera keluar maka aku akan masuk dan menceritakan kepada suamimu itu tentang hubungan kita." ancam Darwin
" Kamu benar-benar sudah gila, baik aku akan segera keluar jangan kemana-mana." perintah Maya
" Maya kamu mau kemana?" tanya mama Maya yang kebetulan lewat di sana
" Ma si Darwin ada di depan pintu gerbang, aku harus bagaimana nih? " tanya Maya cemas
" Memangnya dia mau berbuat apa?" tanya mama Maya penasaran
" Dia mau minta jatah " bisik Maya
" Dasar lelaki brengsek, biar saja gak usah di ledenin yang ada nanti dia ngelunjak, kamu tenang saja dia tidak akan bisa datang kemari karena penjagaan rumah ini sangat ketat." jelas mama Maya
" Paket" terdengar suara dari luar pintu.
" Siapa yang pesan barang sih? kalau Raya kayaknya enggak mungkin secara dia kan tidak memiliki ponsel, pelayan rumah apalagi mereka pasti tidak berani melakukannya, lalu siapa? " Maya nampak kebingungan.
" Sudah kamu buka saja sana " perintah mama Maya
" Baik ma "sambil berjalan mendekati pintu utama
Sesampainya di depan pintu Maya langsung membukanya dia begitu kaget jika kurir depannya ternyata Darwin.
" Paket nyonya " sambil menyeringai
" Kenapa kamu bisa masuk ke dalam sini? sebaiknya kamu segera pergi sebelum Dion mengetahui nya." sambil melihat ke dalam rumah
" Aku tidak akan pergi sebelum kamu menservice aku." bisik Darwin
" Kamu benar-benar brengsek Darwin, baiklah kamu ikut aku ke dalam toilet tamu." sambil menggandeng Darwin
Sesampainya di dalam toilet tanpa menunggu aba-aba Darwin langsung menggencarkan serangan-serangan kepada Maya, Maya yang mendapat serangan bertubi-tubi dari Darwin hanya bisa pasrah dan menikmatinya. Setelah Darwin puas menikmati tubuh Maya dia segera pamit dan meninggalkan Maya yang masih dalam kondisi telanjang bulat.
"Terima kasih sayang atas servicenya" sambil melangkah keluar toilet
Di luar Darwin bertemu dengan mamanya Maya.
" Mana Maya? kenapa kamu bisa masuk ke dalam rumah ini? " tanya mama Maya sedikit emosi
" Eeehh.... tante Della apa kabar tante lama kita tidak bertemu, sekarang tante tambah cantik saja ya, tante tenang saja anak tante baik-baik saja justru sekarang dia lagi merasakan bahagia di dalam toilet sana" sambil menunjuk ke suatu arah
" Kamu apakan anakku? " tanya mama Maya lagi
" Aku beri dia surga dunia tante, tante mau juga?" (sambil tersenyum) "yasudah kalau tante tidak mau saya pamit dulu takut kesiangan mau lanjut mengantar paket, bye tante " sambil melambaikan tangannya
" Dasar kurang ajar berani-baraninya dia mempermainkanku. " kata mama Maya dengan marah
kemudian Maya datang dan menghampiri mamanya, mama Maya sangat kecewa atas apa yang di lakukan oleh anaknya itu mereka sempat adu mulut, tapi suasana jadi berubah tatkala Raya datang sambil mengucapkan salam.
" Waow berani sekali ya kamu pulang setelah kelayapan entah kemana, sayaang ini Raya sudah kembali." sambil berteriak memanggil Dion
Dion mendengar kalau Raya sudah kembali segera keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang tamu untuk bertemu dengan Raya.
" Kemana saja kamu pergi? pakek acara tidak pamitan pasti kamu lagi jalan sama lelaki lain ya? tanya Dion dengan penuh amarah
" Mas kamu sudah kembali? bukannya seharusnya besok baru pulang?" tanya Raya tanpa menjawab pertanyaan dari suaminya terlebih dahulu
" Kenapa kamu tidak suka kalau aku pulang lebih cepat, atau jangan-jangan kamu lebih suka kalau aku berlama-lama di luar negeri agar kamu bisa puas jalan dengan lelaki lain di luaran sana, iya kan?" tanya Dion seperti mengintimidasi Raya
" Mas apa yang kamu maksud, aku tidak mengerti? aku keluar rumah bukan untuk berkencan dengan lelaki lain tapi aku keluar untuk pergi ke rumah sakit karena Atala sedang sakit." jelas Raya
" Bohong kamu, jangan percaya dengan Raya begitu saja sayang, aku tadi pagi lihat kalau Atala dalam keadaan sehat tidak sedang sakit, aku yakin kalau dia itu sedang menyembunyikan sesuatu dari kamu." Maya mencoba mengadu domba pasangan suami istri itu.
" Apa benar itu Raya, kamu sedang menyembunyikan sesuatu dari aku? apa kamu sedang berselingkuh sekarang, hah? " sambil berteriak
Dion semakin menjadi-jadi amarahnya, Raya tahu jika dirinya mengatakan kebenaran, suaminya belum tentu mau menerimanya oleh sebab itu untuk sementara dia mengalah dan menerima apa yang di tuduhkan suaminya kepada dirinya karena jika tidak suasana dalam rumah itu pasti akan menjadi kacau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
ruwseewoon
diam lebih baik raya... mau jujur nggak bakalan suami lo percaya... mau bohong apalagi bikin suamimu marah...ngomong salah tdk ngomong juga salah mending diam aja lebih aman... paling-paling disiksa... bertahanlah raya semoga kelak akan bahagia
2021-11-26
2
Suryani
melawan kau raya klo tidak kau akan di tindas sm maya
2021-11-25
2