"Ih, Mamah. Sedang apa Mamah di situ?" Guntur yang baru saja keluar dari pintu langsung terbelalak, melihat apa yang sedang Gita lakukan.
Bukannya menjawab, Gita justru mengerakkan salah satu tangannya, seolah meminta suaminya mendekat padanya.
"Ada apa, sih?" Guntur makin dibuat penasaran, ia menurut saja untuk mendekati istrinya.
"Mamah ingin mendengar mereka berdua sedang mende sah, Pah," lirihnya sambil tersenyum bahagia.
"Astaga Mamah! Mamah ini apa-apaan, sih? Anak sedang malam pertama kok malah nguping di luar. Itu tidak baik." Guntur menarik lengan Gita, supaya telinga sang istri menjauh dari pintu.
"Ih, Papah nggak seru banget! Mamah 'kan ingin tau Rizky sukses jebol gawang atau tidak!" Gita mendengus kesal, tapi Guntur tidak menghiraukan apa yang diucapkan oleh sang istri. Lantas, dirinya menarik lengan Gita, mengajaknya masuk ke dalam kamarnya.
***
Baru masuk kedalam kamar, Rizky sudah dikejutkan oleh penampilan Nella yang tengah tertidur pulas. Tidak ada yang salah sebenarnya, Nella menyelimuti tubuhnya dengan selimut sampai diatas perut. Namun yang membuat pandangan mata Rizky tidak fokus karena handuk kimono yang Nella kenakan, handuk itu seakan hendak terlepas dari tubuh Nella.
Kedua bahu putihnya terekspos sangat jelas. Ada pemandangan yang tak kalah menarik lagi, yaitu belahan benda kenyal yang sedikit terlihat. Pemandangan itu sukses membuat Rizky terpaku di tempat dengan mulut yang menganga.
Mulus banget, mana gede banget lagi. Kayaknya enak.
Jiwa mesum Rizky langsung meronta-ronta. Sang junior tiba-tiba saja menegang dibalik celana bahan berwarna putih miliknya. Ia menelan saliva dengan kelat dan langsung geleng-geleng kepala.
Tak ingin terhanyut, Rizky lantas berlari tergesa-gesa menuju kamar mandi sambil memegangi miliknya.
"Astaghfirullah Rizky! Bagaimana ini?" Rizky menempelkan punggungnya di tembok kamar mandi, ia mengatur nafasnya naik turun. "Nggak dilihat rugi, kalau dilihat gue pengen. Ah kacau! Kacau!" Rizky mengusap-usap wajahnya dengan kasar, merasa prustasi.
Cukup lama Rizky berada di kamar mandi, ia sibuk dengan pikirannya sendiri sampai akhirnya memutuskan untuk mandi.
Rizky memakai handuk kimono dan keluar dari kamar mandi tanpa melihat pemandangan yang berada di kasur. Rizky cepat-cepat menuju lemari untuk mengambil pakaian. Dipilihnya celana boxer berwarna hitam dan kaos putih.
Handuk itu sudah ia turunkan hingga jatuh kebawah. Rizky baru saja akan memakai celana boxer, namun entah mengapa ia ingin sekali menoleh kebelakang, di mana Nella berada.
Bukan hanya menoleh, justru Rizky berbalik badan dan kembali membulatkan matanya. Pandangannya lagi-lagi ke arah dada Nella, entah mengapa handuk kimono yang Nella kenakan seakan menguji imannya sekarang.
Apa aku boleh bercinta dengannya? Ah tentunya boleh, dia 'kan istriku. Tapi ... kalau dia menolak, bagaimana?
Ah, coba saja dulu.
Meskipun awalnya memang ragu, Rizky tetap nekat memberanikan dirinya. Ia berjalan menuju tombol lampu untuk segera mematikannya.
Main gelap-gelapan seru juga, Nella tidak akan takut saat melihat burungku nanti.
Setelah lampu mati dan cahayanya menjadi remang-remang, Rizky berjalan mengendap-endap menuju kasur. Ia merangkak naik ke atas kasur hingga naik ke atas tubuh Nella. Sepertinya, Nella benar-benar tidur dengan pulas. Ia sampai belum menyadari Rizky yang tengah menghirup aroma tubuhnya, lebih tepatnya tubuh bagian dada.
Wangi sekali.
Walau minim cahaya, tapi Rizky bisa melihat dua benda menantang yang masih setengah tertutup oleh handuk
Pertama-tama, apa yang gue lakukan dulu, ya? Oh, cium.
Salah satu tangan Rizky memegangi dagu Nella. Ia mengangkat sedikit dagu itu dan langsung membenamkan ciumannya.
Cup~
Dan saat Rizky baru memulai kunyahan tipis-tipis pada bibir itu, Nella langsung terisak dari tidur. Tentunya ia merasa bibirnya seperti dibungkam, kedua matanya terbuka dengan lebar. Hidungnya mencium aroma shampoo dan sabun pada tubuh Rizky yang baru saja selesai mandi, bahkan kini tetesan air dari rambut pria itu menetes di kening Nella.
Apa dia Rizky? Mau apa dia?
Nella mendorong dada bidang Rizky sekuat tenaganya, hingga pria tampan itu jatuh dari tempat tidur.
Bruk!
"Dasar Mesum, kau! Kurang ajar!" teriak Nella tak terima.
"Aaww! Bokongku!" jerit Rizky seraya memegangi bokongnya, ia merasakan nyeri akibat hentakkan terlalu keras menghantam lantai.
Nella langsung beranjak dari tempat tidur sambil membereskan handuk kimononya. Ia menghidupkan kembali lampu kamar itu hingga kembali terang.
"Aaakhhh ... mataku!!" Nella menutupi wajahnya dengan kedua tangan, ia begitu shock saat melihat Rizky yang polos tanpa sehelai benang, bahkan tadi ia sempat melihat ketegangan yang berada di inti tubuh pria itu.
Nella berlari menuju pintu, ia ingin keluar dari kamar itu. Nyawanya merasa terancam. Baru saja card sistem itu ia tempel pada handle pintu, namun lengannya tiba-tiba dipegang oleh Rizky.
"Lu mau kemana?" tanya Rizky dengan suara beratnya, ia menahan rasa sakit di bokongnya.
Nella segera menepis kasar lengan Rizky, ia sudah berhasil membuka pintu itu, namun Rizky malah kembali menangkapnya, mendekap tubuhnya dari belakang.
Apa dia mau kabur?' batin Rizky.
"Aaaakkhhh!! Lepas! Lepasin aku!" Nella mulai memberontak, sikapnya yang seperti itu membuat Rizky mempererat dekapannya.
"Lu kenapa sih? Sombong banget, gue 'kan sekarang suami lu." Rizky berbisik di telinga Nella hingga hembusan nafasnya membuat Nella menggeliat, ia juga merasa bulu kuduknya meremang.
Suami? Apanya suami. Aku tidak pernah mau dia menjadi suamiku' batin Nella.
Rizky mengulurkan salah satu tangannya untuk menutup pintu dan kembali menguncinya. Setelahnya card sistem itu Rizky lemparkan kesembarang arah, supaya Nella tidak berhasil keluar dari kamar.
"Lepas, Pak! Aku mohon ... lepaskan tubuh Bapak dari tubuhku!" pekik Nella.
"Kenapa? Lu nggak nyaman?"
"Iyalah jelas aku nggak nyaman, dasar Mesum!"
Nella makin dibuat risih saat merasakan bokongnya tertempel benda keras milik Rizky. Rizky sudah menggesek-gesekkannya dan memejamkan mata, seketika itu pun, tubuh Nella menjadi bergetar. Sungguh, ia sama sekali tidak mau melakukan hubungan suami istri dengannya.
"Lepas! Lepasin aku!"
"Kenapa sih? Diem aja kenapa sih, Nell. Protes mulu dari tadi." Rizky perlahan menarik handuk kimono Nella kebawah hingga bahu putihnya terlihat, Rizky langsung mengecupnya dan membuat Nella terbelalak.
Astaga! Apa-apaan ini!
"Bapak mau apa? Lepasin tubuhku. Aku mohon ... aku sesak nafas, Pak!" mohon Nella dengan nada merendah.
"Oke gue lepasin." Rizky langsung melepaskan dekapan pada tubuh Nella, ia berjalan menuju lemari dan memungut celana boxer dan kaosnya yang sempat ia jatuhkan, segera Rizky memakainya.
Saat dekapan itu terlepas, Nella segera berlari menuju kamar mandi dan mengunci pintu itu rapat-rapat. Nella mengatur nafasnya yang sudah tersengal-sengal. Jantungnya juga berdebar sangat kencang karena efek ketakutan yang berlebihan.
Dia tadi habis menciumku, aku harus membersihkannya.
Nella menarik ke atas kran air pada wastafel. Ia membasuh wajahnya dan kumur-kumur. Tapi rasanya masih ada yang kurang, Nella memutuskan untuk mandi di atas kucuran shower, supaya tubuhnya bersih dari aroma Rizky.
Tapi, apa saja yang dia lakukan selama aku tidur? Apa jangan-jangan dia sudah?
Jangan lupa like 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 308 Episodes
Comments
Fitriyani Puji
semangat jebol gawang rizky
2023-02-11
1
SitiNur20969975
sabar2 nella,kau juga ki harus lebih sabar lg😁😁😁
2022-10-16
0
AlongPee
semangat kak, udah ku kasih 🌹biar nambah mangatts
2021-11-28
0