"Berikan bunganya, kau ini bodoh sekali, sih!" Guntur mendengus kesal, ia kembali berbisik ke telinga Rizky. Tapi bisikannya sampai terdengar pada telinga semua orang yang berada disana.
"Ini buat lu." Rizky mengulurkan tangannya, memberikan buket bunga yang sedari tadi ia pegang. Namun Nella hanya melihat saja, enggan untuk menerima.
"Pah ... tolong jelaskan padaku, apa maksud Papah?" Nella lebih memilih menoleh pada Sofyan, menatapnya dengan wajah binggung.
"Kita duduk dulu, kita ngobrol." Sofyan merangkul bahu Nella, mengajaknya untuk duduk bersama.
Rizky mengerucutkan bibirnya, jelas saja ia kesal karena bunga pemberiannya itu tidak di terima. Rizky langsung menaruh bunga itu diatas meja. Padahal sebelum dirinya bertemu dengan Nella, buket bunga itu selalu ia genggam.
Gue pegel-pegel megang ini bunga, tapi diacuhkan begitu aja.
Rizky hanya bisa menggerutu dalam hati.
"Sayang, ini Rizky Gumelang. Kamu pasti tau dia, dia rekan bisnis Papah," ucap Sofyan.
"Iya, lalu?"
"Dan mereka ini orang tua Rizky, mereka--"
"Biar Rizky saja yang bicara, Sofyan," sela Guntur. Ia kembali melirik Rizky dan kembali berbisik. "Ucapkan apa yang Papah katakan saat di mobil, kau masih ingatkan?"
Rizky mengangguk. Jujur saja, jiwanya seperti tertekan, merasa terhimpit dari papah dan mamahnya.
Harusnya gue jangan duduk di tengah, gue kayak sesak nafas gini.
Rizky menarik nafasnya dulu, lalu menghembuskan. "Gue dateng--"
Guntur kembali menyenggol lengan Rizky. "Pakai aku! Jangan gue! Nggak sopan sama Sofyan!" tegurnya kesal.
Rizky berdecak, lalu kembali berkata, "Aku datang kesini dengan orang tuaku, punya maksud ingin melamarmu. Apa kau mau menerima lamaranku, Nella?" walau terasa berat, akhirnya Rizky bisa mengeluarkannya. Saat berbicara tadi, Rizky sama sekali tidak menatap wajah Nella. Pandangannya hanya memusat ke depan.
"Nah, bagaimana Nella? Kamu mau, kan? Menerima lamaran Rizky? Kalau Papah sudah jelas menerima, dia menantu idaman Papah," kata Sofyan yang ikut menambahkan.
Nella menggeleng cepat. "Tidak, Pah. Aku tidak menerimanya!"
Guntur dan Gita membulatkan netranya, namun tidak dengan Rizky. Pria itu sudah tau akan ditolak, bahkan sebelum ia mengungkapkannya.
"Lho, memang kenapa Nella? Apa karena kalian belum saling mengenal?" tanya Gita penasaran.
"Itu salah satunya, Bu. Tapi aku tidak suka dengan Pak Rizky, maaf ...," tolak Nella dengan sopan.
"Kenapa kamu tidak suka? Rizky pria yang baik, dia tampan dan mapan. Apa kau tau Nella? Dia sudah punya dua perusahaan, itu sangat membanggakan, bukan?" Sofyan berusaha merayu putrinya untuk menerima lamaran yang berupa perjodohan pada kedua belah pihak itu.
"Tidak, aku tidak mau. Dia bukan pria yang baik, aku tidak suka padanya!" bantah Nella.
"Nell, Nella. Kau jangan bicara seperti itu." Sofyan merangkul bahu putrinya dan mengelus dengan lembut. "Kau bahkan belum kenal Rizky lebih dekat, bagaimana bisa kau bilang dia pria yang tidak baik?"
"Aku memang tidak mengenalnya, Pah. Aku juga tidak ingin mengenal dia. Apa Papah tau, aku kemarin memergokinya di toilet, dia sedang berbuat mesum!"
Deg!
Guntur dan Gita terbelalak.
"Berbuat mesum? Kapan itu, dan dimana?" tanya Gita penasaran.
"Di Restoran Tanteku, Bu. Aku memergokinya di toilet," jawab Nella.
"Benar itu Rizky?! Apa yang kau lakukan di toilet itu?" cecar Gita marah.
"Apa apanya?" Rizky sudah gelagapan, namun berusaha untuk berkilah, menatap wajah Nella. "Kapan lu memergoki gue? Kita aja baru ketemu sekarang."
"Mungkin kamu salah lihat kali, Rizky tidak mungkin berbuat mesum, apalagi di toilet," sanggah Sofyan membela Rizky.
"Papah tidak percaya padaku? Mataku ini masih normal, Pah. Pak Rizky berbohong! Bahkan aku sudah melaporkannya ke polisi!" tekan Nella seraya menatap tajam wajah Rizky.
Plak!
Guntur menepuk kasar lengan Rizky dengan penuh emosi. "Jelaskan pada Papah Rizky! Apa maksud ucapan dari Nella?" Guntur bertanya dengan nada tinggi.
"Ini hanya salah paham, pasti Nella salah orang, Pah. Aku bahkan baru bertemu dengannya sekarang." Rizky berusaha untuk berkilah, ia tak mau membuat malu orang tuanya dan tentunya ia juga malu karena dipergoki berbuat mesum oleh calonnya itu.
"Nella. Kamu pasti salah lihat, Rizky tidak seperti itu. Memang dia anak yang nakal, tapi dia sudah berubah." Gita merasa tak enak hati terutama pada Nella, gadis cantik itu terlihat tidak menyukai anaknya.
Nella kembali memperhatikan wajah Rizky dengan seksama. Ia yakin sekali jika pria kemarin adalah dirinya. Seperti yang dikatakan Nella tadi, matanya masih normal. Dia tidak mungkin salah orang.
Aku akan ke kantor polisi nanti, aku akan bertanya sama pihak polisi. Enak saja dia bebas begitu saja, aku tidak terima!
"Iya, Bu. Saya mengenal Rizky dengan baik, saya mengerti," jawab Sofyan santai.
"Tapi aku tetap tidak menerima lamaran dia, Pah!" sanggah Nella.
"Tidak, kau harus menerimanya!" tekan Sofyan, ia menoleh pada Rizky. "Apa kau bawa cincin untuk melamar putriku? Berikan cincinnya," titah Sofyan.
Rizky mengambil kotak bening didalam saku jasnya, kemudian membuka kotak itu hingga menampakkan sebuah cincin dengan satu berlian ditengah, cincin yang sangat mewah dan terlihat mahal, sampai menyilaukan mata semua orang.
"Lihat Nella, cincin dari Rizky sangat indah. Pasti cantik untuk jari manis kamu," tambah Sofyan lagi. Ia menarik lengan kiri Nella mengulurkan kearah Rizky, supaya Rizky bisa menyematkan cincin itu pada jari manisnya.
Baru di ujung kuku Rizky hendak menyematkannya, namun jari jemari Nella langsung mengepal, jelas sekali ia tidak mau. Jangankan menerima cincin, lamarannya saja ia tolak.
"Papah, please! Aku tidak mau menerima lamarannya!" bantah Nella seraya menatap lekat wajah Sofyan, ia tau sekali sang papah sangat ingin menjodohkannya.
"Rizky sudah jauh-jauh kesini dengan orang tuanya, Nella! Masa kau tolak, kau harus menerimanya!" tekan Sofyan.
Ihsan saja Papah tolak, kenapa aku harus menerima lamaran pria mesum ini.
"Tidak! Aku tidak mau!" Nella menarik tangannya dengan kasar, berupaya untuk memberontak tindakan papahnya yang memaksa.
Nella segera bangun dari duduknya, ia menatap wajah Guntur dan Gita bergantian. "Pak ... Bu, maaf. Aku tidak bisa menerima lamaran Pak Rizky. Aku juga lagi ada urusan, kalau begitu aku permisi."
"Nella!" Sofyan memekik, ia bangun lalu berlari mengejar Nella yang sudah berada di halaman rumahnya. Ia memegangi lengan Nella, menghentikan putrinya yang baru saja hendak membuka pintu mobil. "Kau mau pergi kemana? Ayok temui mereka, mereka adalah tamu. Calon suami dan mertuamu. Kamu jangan tidak sopan begini!"
"Papah ... aku sudah bilang, aku tidak mau dijodohkan! Papah ini ngerti nggak, sih? Aku ingin menikah dengan Kak Ihsan!" Nella kembali menepis kasar lengan Sofyan, ia buru-buru masuk dan membelokkan mobilnya, keluar dari gerbang rumah Sofyan.
"Ihsan! Ihsan terus! Di otakmu hanya ada si Ihsan!" pekik Sofyan kesal.
Tidak, pokoknya kamu harus menikah dengan Rizky. Entah kau setuju atau tidak, Papah tidak peduli.
Jangan lupa like 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 308 Episodes
Comments
Nova Angel
adu bpk mcm apa ini
2024-05-31
0
Qaisaa Nazarudin
Sofyan Matre..😡😡😡
2023-05-22
1
Qaisaa Nazarudin
Kalo gak ada bukti siapa juga yg mau percaya, Jaman sekarang semuanya perlukan bukti Neyla,harusnya kamu videoin aja waktu itu sebagai bukti..
2023-05-22
1