"Zeyden keluar lo." teriakan itu makin membuat aku penasaran.
Disaat itu pula kesempatanku untuk berlari keluar. Semuanya lenggah dan aku sudah ancang-ancang dari tadi untuk lari. Aku berlari sambil mengangkat rok kebayaku. Aku tergopoh-gopoh menuruni anak tangga.
Aku terus berlari ke tempat kekacauan semua itu. Wajahku penuh amarah ketika nama Zeyden di panggil kembali dengan ditambah ucapan sumpah serapah serta bahasa kebun binatang keluar semua. Aku berhenti tepat di titik keramaian itu terjadi. Nafasku masih tersenggal-senggal dan ku dongkakkan kepalaku.
"Masya Allah. Apa lagi ini? Kenapa dia harus muncul. Apa dia tidak tahu nama yang ia sebut adalah calon suamiku." batinku kaget melihat sosok yang ada didepanku.
"Kenapa dia pakai kebaya? Sedang apa dia disini? Kenapa dia sampai berlari kemari? Apa ini.." Batin sang preman yang kaget juga melihatku.
"Kamu.." Teriak kami berdua bersamaan dan membuat semua orang kaget serta heran.
"Ngapain kamu disini?" ujar kami kembali bersamaan dan kemudian tertawa bersama. Karena selalu berkata hal yang sama secara bersamaan.
Melihat kami tertawa bersama dengan kerasnya. Membuat semua orang makin heran dan bingung. Mungkin semua orang bertanya ada apa ini atau sudah gila kah kami berdua. Kami masih tertawa dan aku sambil menarik tangan preman itu duduk.
"Ya Allah, aku kira orang gila dari mana yang teriak-teriak." ucapku sambil menghapus air mataku setelah ketawa puas tadi.
"Apa? Siapa yang gila?" tanyanya dengan pura-pura marah dan tertawa lagi.
"Ada apa kamu kesini?" tanyaku setelah kondisiku normal.
"Cari lelaki brengsek namanya Zeyden yang mau nikah sama anak cewek di rumah ini." ujarnya dengan muka geram.
"Buat apa cari Zeyden?" tanyaku mulai menyelidiki.
"Aku nggak terima aja semua cewek dia jadiin pelampiasan terus ditinggal gitu aja. Sekarang dia mau ngancurin cewek lain lagi. Nggak terima aku. Sebejat-bejatnya aku nggak terima ada lelaki cemen yang mainin cewek." ujarnya dengan kekesalan.
"Maksudnya?" tanyaku lagi.
" Zeyden sering tidur sama beberapa cewek baik di daerah gue. Terus dijanjiin nikah tapi setelah puas dia tinggalin begitu aja. Tuh semua cewek-ceweknya ada di depan rumah ini. Gue bawa." jelasnya penuh amarah dan membuat hatiku sakit mendengarnya.
Antara percaya dengan tidak ucapan dia. Tapi aku yakin banget Zeyden tidak akan seperti itu. Karena dia amat menyayangi wanita-wanita di sekelilingnya.
"Kalo emosi balik lagi ya gue lo." ledekku mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Maaf Ka. Abis emosi nih. Eh btw, ngapain kamu disini terus pake baju kebaya gitu?" ujarnya sambil memperhatikan diriku.
"Pertanyaan kamu nanti aku jawab. Kamu mau ketemu dengan Zeyden?" ujarku kembali membuat dia mulai bingung dan menganggukkan kepala.
"Baik aku akan ijinkan kamu ketemu dia, tapi dengan satu syarat." ujarku dan dia menganggukkan kepala tanda setuju.
"Jangan sakiti dia." pintaku membuat preman itu kebingungan.
"Kenapa syaratnya begitu?" ujarnya dengan wajah tak setuju.
"Aku tidak mau membuat keributan. Kalo mau semua masalah itu diselesaikan dengan kepala dingin. Jangan kayak tadi dateng-dateng langsung teriak-teriak. Coba kalo ada nenek-nenek atau kakek-kakek yang punya riwayat jantung, bisa langsung mati. Mau dituduh jadi pembunuh, terlebih pembunuhan masal?" ujarku membuat dia menggelengkan kepala.
"Baiklah aku setuju." ujarnya karena takut hal buruk terjadi padanya.
Aku memintanya untuk duduk ditempat tadi dan segera aku meminta Zain memanggil kakaknya. Aku ke prasmanan mengambil kue dan minuman. Tentu saja untuk si preman itu.
"Siapa sih preman itu, kok bisa kicep gitu sama si cewek kebaya putih?" salah seorang tamu undangan tengah bergosip yang terdengar olehku, dan aku hanya tersenyum mendengarnya.
Saat aku melangkahkan kaki ke arah preman itu. Aku melihat Abian dan Siska memasuki perkarangan rumah, disusul oleh Citra dan gengnya. Aku diam melihat mereka masuk sampai berhenti di depanku.
"Abian? Siska? Mau apa lagi mereka kesini. Gue hanya menyuruh Kak Bryan undang Citra, kenapa mereka semua hadir?" batinku yang shock melihat mereka dateng bersamaan.
"Ya Allah, semoga nggak ada masalah lagi. Ini aja belum kelar masalah Zeyden." batinku dan berlalu meninggalkan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments