Aku dan Kak Bryan sudah selesai dengan aktifitas di mal. Aku lupa akan kejadian kemarin, dan diriku sudah tidak buruk rupa lagi. Aku memang cantik sebenernya hanya saja aku tutupi.
Saat masuk rumah aku kaget karena ramai sekali. Setelah aku salami semua yang ada diruang tamu, aku pamit ke kamar untuk menaruh barang yang tadi ku beli.
"De, boleh masuk!" Kak Aryan membuka pintu dan aku sedang menaruh barang di lemari.
"Ada urusan apa Om Zaid kesini, Kak?" tanyaku sedikit curiga.
"Kenapa nggak lo tanya Ayah aja!" sahutnya dengan nada datar.
"Oh iya ada apa sih Kak? Sampe lo kesini!" ujarku dan Kak Aryan terlihat gusar.
"Hmm.. Ade gue cantik banget sih!" serunya mengalihkan pembicaraan.
"Ada yang mau ngobrol sama lo di taman belakang!" serunya sambil meninggalkanku di kamar.
Karena rasa penasaran yang tinggi aku melangkah ke halaman belakang. Sosok tegap, berkemeja biru dan berkacamata. Tidak asing buatku, tapi aku lupa siapa dia.
"Hai!" sapaku sambil mendekat dan dia menoleh.
"Sudah lama nggak jumpa ya?" ujarnya dengan senyuman manis yang selalu lekat dalam hati.
"Kak Zeyden." teriakku dan langsung memeluknya.
"Aku kangen kamu. I miss you so much Zeyden." Ujarku nyerocos tanpa melepas pelukan yang erat.
"Hei, lepaskan aku. Malu dilihat orang tuh." bohongnya.
"Biarkan saja. Aku rindu kamu." Kata-kataku membuat pipinya merona.
"Priyanka, lepaskan tolong. Gimana kita bisa bicara kalau kamu begini ke aku!" aku perlahan melepaskan pelukan dan bibirku mengerucut kesal.
"Makin cantik princess-ku. Aku kangen banget sama kamu. Tapi.." ujarnya terhenti.
"Tapi apa?" tanyaku menyelidiki.
"Tidak ada. Hmm.. Mau jadi isteriku?" tanya Zeyden dengan senyuman manisnya.
Wanita mana yang tak mau dinikahi olehnya. Lelaki mapan, alim dan sangat penyabar ini ditolak untuk jadi suaminya. Aku memang pernah mencintainya, tapi tak menyangka dengan lontarannya itu.
"Baru ketemu udah bercanda aj sih!" gummku yang terdengar olehnya.
"Apa kamu tahu kedatanganku kesini? Apa kamu tahu kalau akau anaknya Om Zaid? Apa kamu tahu kalau kita sudah di jodohkan sejak kecil?" tanyanya tanpa henti dan membelakangiku.
Bum..
Hatiku seakan meledak mendengar perkataan kak Zeyden. Aku tidak tahu sama sekali hal ini. Tidak pernah ada yang membahasnya denganku. Aku bingung harus bagaimana saat ini bahagia atau sedih.
"Priyanka.." ucapnya sambil menguncang tubuhku.
"Apa Kak Zeyden mencintaiku?" ucapku tanpa tersaring.
"Aku pernah mencintaimu, dulu sekarang dn nanti. Walau aku tahu saat ini hatimu masih untuk dia." perkataannya membuatku bak disambar petir.
"Dia?" tanyaku heran.
"Abian Pratama, yang membuat hatimu sakit dan dia masih berusaha mendekatimu lagi." semua yang ia ketahui dia lontarkan begitu saja.
"Kenapa harus sebut nama itu. Aku benci dia." ucapku sambil membalikkan badan dan menangis tanpa suara.
"Maafkan aku. Aku ingin merebut posisinya dihatimu, jika kamu ijinkan." ucapannya penuh ketulusan dan keseriusan.
Aku diam sesaat. Aku masih tidak percaya cinta pertama yang tak terbalas kini memilihku. Aku bahagia tapi aku takut
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
EmmaQu££n
dan ya benar... di jodohkan 😂
2020-11-30
0
Mendol Andira
show sweettt😭😭😭😭😭
2019-10-11
1