Bak disambar petir aku mendengar perkataan lelaki yang pernah kucintai. Aku berlari menuju gerbang, disana kulihat ojek online pesananku sudah sampai. Selama perjalanan aku hanya menangis tak bersuara. Sampai aku berhenti di sebuah rumah mewah. Setelah kubayar ojek itu aku langsung berlari memasuki rumah mewah yang sepi itu. Hanya seorang wanita paruh baya yang melihat, aku berlari menaiki anak tangga dan memasuki kamar.
"Non.." Suaranya terhenti saat aku masuk tanpa memperdulikannya.
Sudah pukul 7 malam semua berkumpul di ruang makan. Ketika semua makanan telah siap dan mereka hendak makan. Tiba-tiba..
"Permisi, Tuan dan Nyonya. Saya mengganggu makan malamnya.." potonv Mbok Yum ragu.
"Ada apa Mbok?" Tanya Bunda penasaran.
"Non Priyankanya tidak diajak makan sekalian? Dari pulang tadi, dia belum turun." ujar si Mbok dengan nada khawatir dan disertai rasa kaget dari semua orang dimeja makan.
"Kapan dia pulang Mbok?" Tanya Ayahku khawatir.
"Sebelum magrib Tuan. Non Priyanka pulang dalam keadaan menangis Tuan." Ujar Mbok Yum perlahan.
Prak..
Kak Aryan membanting sendok dan garpu. Dia langsung lari menuju kamarku, diikuti Kak Bryan. Kedua kakakku memang terlalu cemas setiap mendengar aku menangis. Terlebih tahu kejadian yang membuat aku menjadi gadis pendiam yang keras hati.
"De, buka pintunya. Kita tahu kamu pulang." ujar mereka sambil mengedor-gedor pintu, namun aku tak menjawabnya.
"Sayang, buka pintunya dong!" Ujar Kak Bryan melembutkan suaranya.
"Gue ambil kunci cadangan di Ayah. Lo tetep disini Yan." Ujar Kak Bryan ke kembarannya dan dibalas anggukan.
Kak Aryan masih berusaha membujukku untuk membuka pintu. Sedangkan Kak Bryan meminta kunci cadangan sama Ayah. Entah kenapa aku enggan membuka pintu. Tak berapa lama mereka memasuki kamarku.
Segera Kak Aryan memelukku yang masih terbaring di tempat tidur. Aku tahu kalau kakakku itu memang dingin pada setiap orang. Tapi penuh cinta denganku.
"Tadi siang kamu baik-baik aja, De. Kenapa sekarang jadi seperti ini?" ucap Kak Bryan sambil mengelus kepalaku, tapi aku masih diam.
"Jangan bilang cowok tadi yang nyamperin kita di kafe itu.." potong Kak Bryan yang disahut dengan anggukan pelan dariku.
"Sial.. " teriaknya penuh amarah.
Aku tahu kalau tadi Kak Bryan tahu itu Abian yang sudah menghancurkan hatiku, Abian bisa habis. Kak Bryan, merasa bersalah tidak bisa menjagaku. Dia duduk dibawah ranjang menghikum dirinya yang lalai.
Aku makin menjadi-jadi, menangis melihat kakakku menyalahkan dirinya karena aku. Aku memeluknya dan meminta maaf. Tanpa terasa aku terlelap tidur di dada bidang kakak lelakiku.
Setelah menaruhku di tempat tidur mereka semua meninggalkanku. Dan mereka masuk keruangan kerja Ayah. Disana mereka berdiskusi untuk kebaikanku. Bunda hanya mengganggukkan kepala tanda setuju, apapun demi putri satu-satunya.
"Aku tidak mau putri kesayanganku makin hancur. Susah payah aku melihat dia tersenyum walau hatinya kini sudah membeku." ujar Ayah menghela nafas panjang.
"Ayah serahkan kebahagiaan adikmu pada kalian." titah sang rajaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
hafizh ikhwansyah
seneng kyny punya kakak laki2☺️
2020-10-30
0
Een Budianingsih
anday aku punya kaka😊
2020-05-16
2
Wulan Sari
kakak kembar yg sangat kompak
2020-02-09
1