Kak Ryan bersikeras meminta aku pergi sekarang juga. Meski tidak mungkin untuk aku pergi dari sana. Tapi kak Ryan, ia tetap mendorong aku untuk pergi.
"Ryan Syahputra, kamu bodoh atau apa sih. Kamu suruh dia pergi kemana hah? Kemanapun dia, aku akan membunuhnya."
"Kamu tidak bisa membunuhnya, jika papanya tahu, maka kamu akan mendapat masalah."
"Papanya tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi. Walaupun papanya adalah oranf paling kaya, tapi tetap saja. Orang paling kaya tidak akan menang melawan orang paling berkuasa."
"Gila kamu," ucap kak Ryan.
"Kamu baru tahu ya, aku sudah lama gila."
Aku tidak bicara sedikit pun, karna aku masih penasaran. Dibalik orang yang ramai itu, yang mana sih yang sedang bicara. Aku merasa penasaran, yang mana namanya Mulya yang orang bilang sangat menakutkan itu.
Tapi sebelum itu terjadi, tanpa aku sadari, kak Ryan dan sopirku sudah memiliki rencana. Kak Ryan tiba-tiba saja menolak aku masuk kedalam mobil yang ntah kapan berada dibelakangku. Kecepatan kak Ryan memang sangat baik. Bahkan, ia lebih cepat dari aku sebenarnya.
Saat aku sudah masuk kedalam mobil, sopir itu segera mengunci pintu mobil dan menjalankan mobil meninggalkan mereka semua.
"Apa yang kamu lakukan! Kenapa meninggalkan kak Ryan sendirian di sana. Kamu gila ya!" ucapku sangat kesal dan marah.
"Mereka tidak akan membunuh mas Ryan, Tuan muda. Tapi sebaliknya, jika Tuan muda ada di sana. Tidak menutup kemungkinan, bukan hanya Tuan muda yang lenyap, tapi kita semua."
"Tuan muda tidak usah cemas, mas Ryan pasti akan baik-baik saja. Meskipun terluka parah, tapi mas Ryan tidak akan mati di tangan Tuan Mulya."
"Tidak, ini tidak benar. Aku ingin melihat dan berhadapan langsung dengan Mulya. Aku ingin tahu, seperti apa Mulya itu."
"Tidak Tuan muda, Tuan Mulya bukanlah orang yang bisa dicoba. Walaupun Tuan muda sangat hebat. Tapi Tuan Mulya tidak ada yang bisa mengalahkannya selama ini."
Gila, kalau begitu bagaimana nasib kakakku yang sedang berada sendiri di sana. Jangan sampai kakakku mati karna aku. Tidak bisa aku biarkan, jika kak Ryan mati karna menyelamatkan aku, sebisa mungkin, orang yang bernama Mulya itu akan aku bunuh hingga mati.
......
Sopir itu membawa aku kembali kevilla kami. Aku telah selamat di villa sekarang. Di villa sangat banyak penjaga yang papa berikan untuk aku. Aku mengembalikan separuh anak buah yang papa berikan kemarin. Dan meninggalkan separuh di villa untuk menjaga mamaku dari wanita simpanan papa.
Aku menggumpulkan semua anak buah yang ada di villa, dan meminta mereka untuk membantu kak Ryan di sana. Aku sangat berharap, apa yang sopir itu bilang adalah benar. Mereka tidak akan membunuh kakakku, karna mereka hanya ingin mencari aku sebenarnya.
Aku masuk kedalam dengan wajah sedih. Saat mama melihat aku sudah pulang dengan wajah sedih. Mama jadi sangat cemas dan segera meninggalkan apa yang ia kerjakan.
"Nino!"
"Ada apa nak, apa yang terjadi sama kamu? Kenapa kamu sudah pulang sekarang. Dan di mana kakak kamu?"
"Ma, kak Ryan sedang dalam bahaya sekarang. Aku tidak bisa menolong kak Ryan ma."
Aku terlihat sangat frustasi saat ini. Mama yang tahu bagaimana sifat aku, ia tidak bertanya lagi sekarang. Ia segera membawa aku kembali kekamarku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
🎯Pak Guru📝📶
rate 5 like
2020-06-18
2