Papa menghampiri aku dan mama, ia tersenyum ramah saat berhadapan dengan aku.
"Selamat datang sayang, kamu terlihat sedikit lebih kecil dari yang papa bayangkan yah," kata papa sambil memegang bahuku.
"Aku agak banyak pikiran pa, makanya agak kurusan dari biasanya," ucapku berbohong.
Yang jelas, bagaimana mau kelihatan sangat kekar. Aku inikan perempuan, bukan laki-laki yang bertubuh sangat kekar dan kuat. Sekuat manapun aku latihan, aku tetap tidak bisa melupakan kodratku sebagai seorang perempuan yang lembut dan tidak kekar.
"Oh, baiklah. Papa mengerti apa yang kamu pikirkan di sana. Dan jangan cemas soal yang akan terjadi di sini ya Nino," kata papa.
Aku belum sempat menjawab apa yang papa katakan. Tapi seseorang sudah memanggil papa dengan sangat hormat.
"Bos, mobil sudah siapa, apakah kita bisa berangkat sekarang?" kata anak buah papaku.
"Baiklah, kita akan berangkat kevilla yang telah aku siapkam untuk putraku," kata papa.
"Baik bos," kata anak buah itu sambil mundur lalu pergi.
Aku hanya diam saja ambil melihat apa yang terjadi saat ini. Aku berusaha mencerna apa yang aku lihat. Pikiranku pun menerawang jauh. Aku pikir, papaku lebih mirip dengan bos mafia, dibandingkan orang kaya di negara ini.
Tunggu, apa jangan-jangan, papa memang bos mafia sebenarnya. Makanya mama takut untuk benar-benar melarikan diri dari papa. Mama takut papa akan membunuhnya, jika mama pergi begitu saja. Sehingga mama lebib memilih memindahkan semua aset papa, agar papa tidak bisa berkutik lagi, saat mama bikin gara-gara.
"Nino! Apa yang kamu pikirkan, ayo ikut papa pulang kerumah yang telah papa siapkan untuk kamu dan mama kamu," kata papa membuat aku kaget.
Ya ampun, jantung dan hatiku adalah jantung dan hati perempuan. Aku masih sangat kaget saat aku mendapat panggilan dari orang yang aku anggap sebagai ancaman untuk kelangsungan hidupku kedepannya.
"Iya pa, ayo berangkat. Ayo ma," kataku setelah aku mampu menghilangkan rasa kaget yang ada.
"Ternyata, anak papa begitu kuat semangatnya ya," ucap papa.
"Maksud papa?"
"Kamu tidak kaget saat papa panggil dengan suara tinggi. Kamu memang benar-benar putra papa," kata papa.
Aku hanya tersenyum kecil, sambil berucap dalam hati 'maafkan aku papa, aku telah membohongi papa demi mama. Aku bukan laki-laki pa. Aku adalah anak gadis papa, yang tanpa bisa menolak, harus mengenakan pakaian laki-laki ini'.
Aku, papa, dan mama, naik mobil yang sama. Sedangkan anak buahnya yang lain, dua dibelakang kami, dan dua mobil didepan kami. Kali pertamanya, aku naik mobil dengan mama dan papaku. Rasanya, ini sangat indah, hanya saja, jika aku benar-benar menjadi diriku yang sesungguhnya.
Tidak ada percakapan didalam mobil saat perjalanan berlangsung. Sepatah katapun tidak ada keluar dari mulut kami masing-masing. Aku dan mama sama-sama memilih untuk diam saja. Sedangkan papa, ia juga sama.
Tanpa terasa, perjalanan yang membosankan itu, telah aku lewati juga. Kami sampai didepan villa yang sangat megah. Anak buah papa membuka pintu mobil kami semua, lalu mempersilahkan kami turun dari mobil.
"Selamat datang di rumah baru kamu Tuan muda," ucap papa dengan bangga.
"Terima kasih banyak pa," ucapku singkat.
Ternyata, villa besar dan megah ini, punya banyak sekali pelayan wanita yang sedang menunggu kedatangan aku dan mama. Mereka memberi hormat padaku, saat kami mulai memasuk halaman utama villa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Diandra
Emang gak ada jakunnya
2022-06-15
0