Bab 7

Aku pulang kerumah dengan baik-baik saja dan membawa rasa penasaran bersamaku.

Aku sangat penasaran dengan direktur yang kejam itu. Tapi sampai aku pulang juga, si direktur tidak menampakkan dirinya sama sekali.

Saat aku pulang, mama sudah menunggu aku di ruang tamu villa kami. Ia terlihat sangat senang dan wajahnya cerah hari ini.

"Ma, sedang apa sih?" kataku sekedar basa basi.

"Mama sedang menunggu kamu sayang," ucap mama sambil senyum.

"Lho, kenapa menunggu aku pulang sih ma. Ada apa nih?" kataku lagi.

"Ceritakan sama mama, apa yang terjadi di kantor induk papa kamu. Apakah kamu punya jabatan di kantor induk?" kata mama penuh penasaran.

"Iya ma, aku dijabatkan menjadi sekretaris papa yang kedua di sana. Tapi, aku ditugaskan menjadi direktur di kantor cabang yang lainnya," ucapku lemah.

"Bagus sayang, usahakan kamu selalu berada disekitar papamu. Kamu bisa lebih memilik banyak diposisi sekretaris kedua dibandingkan direktur," kata mama.

"Lho, kok gitu sih ma?"

"Jalankan saja apa yang mama katakan. Jika kamu tidak ingin ribet sendiri."

Aku diam, lama-lama, aku lebih mirip boneka dibandingkan anak mamaku. Hidupku seperti wayang, tergantung apa yang dalangnya mau saja. Bergerak juga karna dalangnya yang menggerakkan.

"Oh ya Nino, mama punya seseorang buat kamu. Mama yakin, dia pasti bisa bantuin kamu buat melanjutkan rencana kita."

Mama menepuk tangannya tiga kali. Muncullah seseorang dari luar rumah. Seoranf laki-laki yang lumayan tampan dan sangat muda berjalan mendekati kami. Aku tidak tahu apa yang mama maksudkan. Kenapa mama membawa laki-laki yang mungkin berumur sama persis dengan aku.

"Aku datang tante," ucap lelaki itu.

"Ryan, ini adik sepupu kamu yang tante ceritakan selama ini. Namanya Nino," kata mama.

"Oh, jadi ini adalah adik sepupu aku tante?"

"Nino, aku adalah kakak sepupu kamu, namaku Ryan Syaputra. Kamu bisa panggil aku kak Ryan," kata laki-laki yang mengaku sebagai kakak sepupu aku, sambil mengulurkan tangannya padaku.

Aku tidak menjawab apa yang kak Ryan katakan. Aku hanya menerima uluran tangannya saja dan melepasnya dengan cepat.

"Mama, aku mau kekamar dulu. Aku sangat capek hari ini, aku harus istirahat lebih awal."

Aku pun meninggalkan kak Ryan dan mama. Tanpa menunggu mama menjawab perkataan aku lagi. Aku masuk kedalam kamar yang letaknya tidak terlalu jauh dari ruang tamu kami.

Permbicaraan mama dan kak Ryan itu masih terdengar dengan jelas di telinga aku. Saat aku berada didepan pintu kamarku. Mama bercerita tentang kehidupan kami di luar negeri. Kak Ryan mendengarkannya dengan sangat amat antusias.

Aku masih penasaran, selama ini mama tidak pernah bilang padaku soal kakak sepupuku. Tapi kenapa, sekarang malah mama datangkan kakak sepupu buat aku. Rasanya, ini sangat aneh buat aku. Apakah mama menyembunyikan sesuatu dari aku sekarang.

Semoga mama tidak mengecewakan aku. Aku tidak ingin mama menjadi seorang pembohong. Sudah cukup bagi aku selama ini, mama jadikan aku seperti boneka hidup yang mama atur semuanya. Jangan ditambah dengan kebohongan lagi, aku sudah tidak sanggup jika ada kebohongan lagi.

Aku mengunci pintu kamrku, lalu melepaskan semua pakaian yang aku kenakan seharian ini. Aku juga membuka rambut palsu yang aku kenakan selama satu hari penuh.

Aku pun melihat diriku dicermin yang sangat besar yang ada di kamarku. Aku lihat wajah cantik seorang gadis dengan rambut panjang didalam cermin itu.

Terpopuler

Comments

Salmah

Salmah

untung masih ingat jati dirinya......low kebablasan jadi tomboi gimana?

2022-09-25

0

Yovi Zakaria

Yovi Zakaria

lumayan bagus.

2021-05-07

0

IrmA Komalasari

IrmA Komalasari

Bagus Thor critanya...👍

2021-02-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!