Pertama kalinya aku disambut oleh begitu banyak orang. Rasanya seperti berada dalam dunia mimpi saja aku saat ini.
Mama melihat aku, supaya aku sadar dengan apa yang aku lakukan. Mama memberi isyarat padaku, supaya aku tidak sampai salah melakukan sesuatu.
Aku paham betul apa yang mama maksudkan. Karna mama adalah guru bagi aku, guru segala pelajaran yang aku dapatkan untuk hidup ini.
"Selamat datang Tuan besar, selamat datang Tuan muda, selamat datang Nyonya," kata para pelayang memberi sambutan saat kami telah berada dihadapan mereka.
"Terima kasih," ucapku.
Kami melewati para pelayan, samar-samar tapi pasti, aku mendengar mereka memuji wajahku yang terlihat sangat tampan dan manis. Kulit putih yang mulus ini, sangat jarang dimiliki oleh laki-laki. Tapi akukan bukan laki-laki, kenapa harus aku merasa spesial.
Semuanya berjalan lancar, tidak ada hambatan buat aku dan mama. Tidak ada yang curiga dengan penampilanku yang berlagak seperti seorang laki-laki ini. Ternyata, penyamaranku sangat amat sempurna. Akulah aktor terbaik di sini, karna tidak kelihatan sebagai wanita padahal aku bukan laki-laki.
Acara penyambutan itu selesai, aku diantar oleh salah satu pelayan menuju kamarku. Sedangkan mama, ia pergi kekamarnya.
"Tuan muda, ini adalah kamarnya Tuan muda. Apa yang Tuan muda inginkan, Tuan muda bisa memanggil kami semua," ucap pelayan itu dengan sangat lembut.
"Baiklah, terima kasih atas keramahan kalian semua padaku. Tinggalkan saja aku sendirian dan kalian bisa kembali melakukan pekerjaan kalian."
"Baik Tuan muda, saya permisi dulu."
Pelayan itu pun segera meninggalkam kamarku. Kamar yang sangat luas dan sangat indah untuk aku. Tapi tidak bisa aku hiasi layaknya seorang perempuan pada umumnya.
Aku merasa sangat lelah sekarang. Semua yang aku lalui barusan itu sangat menegangkan sehingga membuat aku merasa capek. Aku memutuskan untuk mengistirahatkan tubuhku diatas kasur yang telah tersedia di kamar ini.
Baru saja aku mau baring, aku mendengar suara gaduh-gaduh berasal dari kamar mamaku. Aku kaget dan segera bangun dari baringku. Sebelum itu, aku sempatkan untuk melihat dulu penampilanku didepan cermin. Setelah memastikan tidak ada yang berubah, aku segera keluar dari kamar.
Saat aku sampai didepan kamar mamaku. Aku lihat, seorang wanita yang berbeda jauh umurnya dengan mama. Wanita itu seolah-olah tidak suka dengan kehadiran mamaku kembali kenegara ini.
"Ada apa ini mama?" kataku tiba-tiba.
Mama dan wanita itu langsung melihat kearah aku yang sedang berada didepan pintu masuk kamar mama.
"Oh, jadi ini anak laki-laki yang kamu sembunyikan dari aku selama ini ya?" kata wanita itu dengan cepat berjalan kearah aku.
"Siapa kamu?" kataku penasaran.
"Kamu mau tahu siapa aku, aku adalah Nyonya Hutomo yang sesungguhnya."
"Hahahaha ... ternyata ini istri siri papaku. Pantas saja wajahnya tidak terlalu cantik," ucapku asal.
Ternyata, apa yang aku ucapkan ini sangat tidak bisa ia terima. Ia terlihat sangat marah sekali sekarang. Oh tidak, jangan sampai ia menjambak rambutku. Jika ia menjambak rambut aku, maka akan kacau semuanya.
"Kurang ajar kamu ya, lancang mulutmu anak kecil," kata mama tiriku sambil ingin menampar aku.
Aku dengan cepat menahan tangannya yang hampir saja menyentuh wajahku. Siapa dia yang berani sekali menyentuh wajah cantik Alina, gadis idola didunia persilatan ini.
"Wah ... wah ... wah ... tangan wanita simpanan ini, ternyata ringan juga yah," ucapku sambil melepaskan tangannya dengan cara menghempaskan.
"Kurang ajar kamu, aku akan bilang sama adikku, biar kamu dapat perhitungan dari adikku," kata mama tiriku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Tara
Wah.. Utk penyamaran terbaik harusnya rambut pendek.. Jadi kaga kuatir rambut Di jambak. 😉
2021-03-24
2