Bab 12

Aku merasa sedikit kaget dengan apa yang kak Ryan katakan. Ia terlihat sangat tidak suka pada Mika. Ia sampai bicara yang tidak enak tentang Mika. Aku lihat, Mika adalah gadis baik dan tidak pernah terlihat ja*lang sedikit pun. Apakah karna aku perempuan yah, sehingga aku tidak tahu apa yang laki-laki rasakan.

"Kak Ryan, apakah kak Ryan masih punya cinta untuk Mika?"

Kak Ryan melihat aku dengan tatapan yang susah untuk aku artikan. Ntah kenapa, aku melihat masih ada rasa yang tertinggal dari kak Ryan saat aku melihat kak Ryan dan Mika saling berhadapan.

"Tidak ada, cintaku untuk Mika telah musnah seiring perginya Mika dari kehidupanku. Mika yang aku kenal dulu sudah mati, saat ia meninggalkan aku dalam kesedihan."

"Apakah kakak tahu apa alasan Mika meninggalkan kakak?"

"Gadis seperti Mika hanya butuh lelaki kaya yang sangup melindungi dia dan keluarganya. Tidak butuh orang seperti kakak yang tidak bisa melindungi keluarganya dari ancaman orang lain," ucap kak Ryan tanpa melihat aku.

Ini sama persis dengan apa yang Mika katakan kemarin. Mika bilang, ia tidak pernah mencintai direktur selama ini. Ia hanya menjadikan direktur sebagai tempat berlindung dari orang lain. Karna direktur adalah orang yang kuat di negara ini.

Kakak benar soal apa yang Mika inginkan. Tapi kakak tidak tahu, jika Mika melakukan hal itu karna paksaan dari orang tuanya. Dan Mika sangat mencintai kakak sampai detik ini.

Haruskah aku katakan pada kakak, kalau Mika melakukan semua itu karna terpaksa. Dan Mika sangat mencintai kakak sampai detik ini. Tapi tidak, aku tidak bisa katakan pada kakak sekarang juga. Kakak tidak akan percaya dengan apa yang aku katakan. Karna aku tidak punya bukti sedikit pun.

"Nino, apa lagi yang kamu pikirkan. Kamu masig mau tinggal didalam mobil seberapa lama sih?" kata kak Ryan membuyarkan lamunanku.

"Apanya?" kataku tidak sadar.

"Kita sudah sampai kerumah. Kamu masih tidak mau keluar juga?"

Aku pun melihat sekelilingku, oh ternyata aku tidak sadar kalau kami sudah sampai di rumah. Aku tersenyum kecut pada kakak Ryan.

"Jangan senyum seperti itu, kamu adalah laki-laki," kata kak Ryan.

Ya ampun, apakah salah jika aku senyum seperti itu. Aku inikan bukan laki-laki, kalian aja yang tidak bisa melihat penyamaran yang aku lakukan.

"Oh iya Nino, jangan bilang sama tante apa yang terjadi hari ini. Tante pasti akan merasa cemas saat tahu aku bertemu dengan Mika."

Aku hanya mengangguk sambil keluar dari mobil. Kami tidak bicara lagi sampai didepan rumah.

"Bagaimana pekerjaan kalian hari ini?" kata mama yang sudah menunggu di ruangan tamu.

"Baik-baik saja ma," ucapku.

"Lancar-lancar saja tante, jangan cemaskan apapun," ucap kak Ryan.

"Bagus kalo gitu, kalian berdua sangat bisa tante handalkan," kata mama sambil senyum manis.

Aku merasa semakin hari, mama semakin aneh dengan ambisi yang ia miliki. Ia bahkan terlihat agak menakutkan buat aku saat ini. Senyumannya yang manis, juga seperti senyum jahat yang penuh kelicikan. Tapi tidak, dia adalah mamaku, mama yang selama ini telah berjuang susah payah untuk aku. Aku tidak boleh berpikir yang tiak baik pada mama. Aku harus yakin, mama adalah mama terbaik yang selalu mementingkan kehidupan aku.

Terpopuler

Comments

Uvie El Feyza

Uvie El Feyza

jgn" mama sendiri yg jahat ya,,

2022-02-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!