Aku sangat senang saat melihat kak Ryan pulang kerumah.
"Kaka!" ucapku berteriak saat melihat ia masuk kedalam rumah.
Aku bergegas menghampirinya yang masih duduk di atas kursi roda dan tangannya berbalut perban putih.
"Apa kamu baik-baik saja sekarang kak? Apa masih ada yang sakit?" ucapku dengan cemas.
"Sudahlah, jangan cemaskan aku Nino. Aku baik-baik saja sekarang," kata kak Ryan sambil memaksakan senyum.
"Benarkah kamu baik-baik saja kaka? Aku minta maaf telah membuat kaka celaka seperti ini," kataku sangat sedih.
"Nino, apa-apaan sih kamu. Masa laki-laki cengeng seperti itu sih."
Aku tersenyum kecut, saat mendengarkan perkataan kak Ryan barusan.
Ternyata, kak Ryan tidak tahu kalau aku adalah wanita, bukan laki-laki yang seperti ia lihat saat ini.
"Nino, ngapain bengong di situ, ayo cepat bawa kakak mu kekamar," kata mama membunyarkan lamunanku.
"Baik ma," kataku sambil mengambil alih kursi roda dari anak buah itu.
"Kak Ryan, bisakah aku tahu bagaimana kehidupan kamu dahulu?" kataku saat kamu telah berada di dalam kamar kak Ryan.
"Tumben kamu ingin tahu bagaimana dengan kehidupan masalalu ku Nino."
"Hmz, jika tidak ingin menceritakannya, tidak masalah kok kak."
"Apa yang ingin kamu ketahui tentang masalalu kaka?"
"Apa aja yang menarik menurut kaka," kataku sambil duduk di samping kak Ryan yang sudah terduduk di atas kasur.
"Baiklah, karna kamu adalah adik sepupu aku, maka akan aku ceritakan tentang hidupku pada kamu."
"Tapi ... kayaknya tidak ada yang menarik dari kisah hidupku. Semuanya tentang kehidupan yang sangat sedih yang aku tempuh. Mulai dari kecil, aku selalu kehilangan apa yang aku sayangi. Aku selalu kehilangan orang yang aku cintai dan barang yang aku suka. Sampai aku sudah dewasa, aku juga kehilangan apa yanh aku sukai karna direbut oleh orang yang sama," kata kak Ryan sambil melihat kosong kedepan.
"Maksud kakak?"
"Kamu tahukan Mika, dia adalah gadis yang dekat dengan kamu di kantor. Dia adalah gadis yang paling kaka sayangi. Tapi sayangnya, ia berpaling mencintai Mulya."
"Mulya?"
"Iya, Mulya adik iparnya mama tiri kamu itu. Ia bukan hanya merebut Mika dari kaka. Ia juga merebut semua yang kaka miliki sejak kaka duduk di bangku sekolah menengah pertama."
Aku tidak mengerti dengan apa yang kak Ryan ceritakan. Tapi aku sedikit menarik kesimpulan, kalau ia dan Mulya sudah bermusuhan sejak dari sekolah menengah pertama.
"Kenapa kaka dan Mulya bisa bermusuhan sejak remaja sih?" kataku tidak mengerti.
"Alasannya cuma satu Nino, kaka adalah keponakan mama kamu."
"Apaan sih si Mulya itu, masa cuma karna kak Ryan keponakan mama, ia bisa seenaknya sama kaka."
Kak Ryan tersenyum saat melihat tingkah aku. Ia selalu tertawa geli ketika aku berkata dan kesal kalau ada apa-apa.
"Kamu mirip cewek Nino, masa dikit-dikit ngambek gitu. Persis banget lho sama wanita," katanya dengan senyum di bibir.
Aku terdiam, tapi dalam hati, aku membenarkan apa yang kak Ryan katakan. Aku ini memang wanita, jelas saja bersikap seperti wanita pada umumnya.
Hanya saja, aku terpaksa mengubah jati diriku yang sesungguhnya. Semua karna permintaan mama yang tidak pernah bisa aku terima dengan lapang dada.
"Nino."
"Hmz," ucapku sambil melihat wajah kak Ryan.
"Ada apa kak?"
"Apa kamu tertarik pada kecantikan Mika?"
Deg.
Hatiku tiba-tiba merasa sangat geli dengan pertanyaan yang kak Ryan ucapkan.
Masa iya, aku suka sama perempuan, orang aku ini perempuan. Jelas saja aku sukanya sama laki-laki, bukan perempuan.
Laki-laki?
Tiba-tiba aku terpikirkan laki-laki tampan yang berbadan kekar dan sangat berkharisma waktu itu.
Laki-laki yang sangat tampan, yang mampu membuat jantungku berdetak dengan kencang, tanpa bisa aku cegah.
"Nino, apa yang kamu pikirkan?" kata kak Ryan sambil menyentuh bahuku.
"Eh, gak ada apa-apa kok kak. Aku ...."
"Kamu lagi mikirin Mika yah?" katanya tiba-tiba memotong perkataanku.
"Apa? Ya ngaklaj kak Ryan. Mana mungkin aku suka Mika. Mika kan cewek," kataku tanpa sengaja.
"Maksud kamu, kamu gak suka cewek? Kamu sukanya cowok gitu?"
"Jangan macem-macem kamu Nino, jangan coba-coba kamu suka sesama cowok," kata kak Ryan lagi.
"Kak Ryan apaan sih ah. Aku gak kayak gitu lho ya. Jangan mikir yang macam-macam tentang aku."
"Aku keluar dulu ya, ada yang mau aku kerjakan," ucapku sambil berjalan cepat meninggalkan kak Ryan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
❄️ sin rui ❄️
thor cerita nya udah bagus, tapi perbaiki lagi tulisan dan bahasa yg di gunakan
2020-09-10
2
My Harry
kerren cerita nya
2020-08-20
1
Ropi Piah
lanjut...
2020-07-15
1