"Mbak Anin ada kiriman nih buat mbak." Dodo si office boy masuk membawa seikat karangan bunga mawar berwarna Pink yang terlihat sangat indah.
"Dari siapa? " Anindya menerima karangan bunga itu dengan heran. Perasaan di kota ini dia belum kenal dengan siapapun kecuali Rio. Mana mungkin dari Rio, laki laki itu tidak seromantis ini.
Harum. Anindya mencium aroma mawar dari bunga yang di pegangnya. Tunggu ada secarik kertas di sela sela bunga itu.
Semoga kamu suka. From Vino.
Anindya terbelalak membaca tulisan dari kertas tersebut.
"Cieee... Dapat bunga,,,, dari siapa tuh? " Gendis dan beberapa orang di ruangan itu terlihat penasaran.
" Aaahh dari temen. " Anindya tersipu.
" Secret admire Anindya banyak ya. " Bu Shila menggoda.
" Maklum bunga yang cantik dan ranum pasti banyak kumbang mendekat. " Bu Endang menimpali.
Anindya semakin tersipu, mukanya semakin memerah. Dia hanya tersenyum malu.
" Dari siapa sih?" Gendis penasaran mendekat.
"Vino. " Anindya berbisik.
" Haaaaaahhh " pekik Gendis mengejutkan semua orang disitu. Tak ayal semua mata tertuju ke arah mereka. Keduanya tersenyum malu.
" Beruntung banget kamu Nin, di taksir cowok setampan dan setajir itu. " Gendis menatap iri. Jiwa jomblonya meronta ronta.
" Belum tentu, kenal juga baru. " Anindya masih terkesan cuek.
" Nah itu tandanya Vino kirim kamu bunga, berarti dia ada hati sama kamu. " Gendis tersenyum menggoda.
Hmmm,,, iya juga. Apa maksud Vino memberi dia Seikat bunga kalau dia tidak merasa tertarik pada dirinya. Tapi Rio? Kalau sampai Rio tahu bisa berabe nih.
" Jangan bilang Rio ya please! " Anindya memohon dengan mata memelas.
" Cissss,,, apa kali nih anak, kenapa mas Rio nggak boleh tahu? " Gendis mengerling
" Pokoknya nggak usah kasih tahu Rio yaaa..."
"Iya,,, okey...tapi ada syaratnya. " Gendis tersenyum culas.
" liiihh kaya gitu doang harus pake syarat segala. " Anindya mendengus.
" Haruslah,,, karena nggak ada yang gratis di dunia ini. " Gendis menyeringai.
" lya cepet katakan apa syaratnya. " Anindya kesal.
" Bantu aku deketin Rio. "
" Haaaaaahhh....! "
Yang benar saja, masa seorang istri membantu wanita lain untuk mendekati suaminya sendiri. Benar benar gila.
" Yang lain aja deh,,, aku traktir kamu makan aja gimana? " Anindya menawarkan yang lain, karena tidak sanggup rasanya membantu Gendis mendekat Rio. Bisa nangis bombay dia nanti.
Gendis menggeleng.
" Aku traktir nonton"
Gendis kembali menggeleng.
"Aku traktir makan dan nonton. "
Gendis masih menggeleng.
" Dis, Rio itu luarnya aja yang ganteng, tapi sebenarnya kalau tidur dia suka ngiler. " Anindya mencoba memengaruhi pendirian Gendis.
" Nggak apa apa, aku juga sesekali suka ngiler kok. "
Ueeeekkk,,,, Gendis suka ngiler? Gadis secantik Gendis suka ngiler? Hahaha... Anindya tertawa dalam hati.
" Rio itu suka kentut sembarangan. "
" its oke kentut itu sehat kok. "
" Dia suka ngorok "
" Gampang sudah ada alat untuk menghentikan dengkuran ketika tidur. "
Ya Tuhan aku nyerah, Gendis teguh banget dengan pendiriannya.
" Rio nggak suka pake baju kalau tidur. "
" OMG...kamu suka ngintipin Rio tidur? " Gendis ternganga.
" Nggak,,, bukan gitu" Anindya menggeleng gelengkan kepalanya. Salah lagi deh, huuuu....
Padahal jangan kan ngintip , tidur bareng saja sudah pernah Dis.
" Pokoknya gimana pun sosok Rio, aku suka, mohon bantuannya. " Gendis membungkuk sambil mengangkat tangannya ala ala film mandarin.
" Iya deh. "Anindya menunduk sedih merasa semua usahanya sia sia. Saat ini ia hanya bisa berdoa semoga Rio tidak tergoda oleh makhluk manis di sampingnya.
Anindya menatap bunga mawar di depannya. Gara gara bunga ini dia harus melakukan perjanjian tak masuk akal dengan Gendis. Haiiisshhh...
*****
" Kenapa sih kamu diam aja dari tadi? " Rio membuka obrolan malam itu ketika mereka tengah santai sambil menonton televisi.
" Hei,,, " Rio merasa panggilannya tak di gubris.
" Rio jujur sama aku, kamu suka sama Gendis kan? " tanya Anindya tiba-tiba.
Rio tertegun menerima pertanyaan Anindya yang menurutnya sangat mengejutkan. Mungkinkah Anindya mulai cemburu dengan Gendis?
" Gendis gadis yang cantik dan baik...."
" Jawab to the point Rio. " Anindya memotong jawaban Rio yang dinilainya terlalu bertele tele.
Anindya terlihat seram kalau sudah marah seperti ini. Tapi ini kesempatan Rio untuk mengetahui seberapa dalam rasa cinta Anindya terhadapnya.
" Ehem... serius nih kaya nya. " Rio memasang tampang seriusnya.
" Jawab Rio. " Anindya tampak menahan emosi.
" Ya Allah serem amat mpok itu muka tolong di kondisi kan. " Rio malah bercanda. Anindya semakin sebal di buatnya.
Rio cekikikan melihat Anindya yang semakin terlihat kesal. Sepertinya bukan waktu yang tepat untuk mengujinya sekarang. Bisa bisa dia di cabik cabik dan di kuliti oleh wanita itu.
" Biasa aja aku nggak terlalu suka. Kamu kan tahu siapa cewek yang aku sukai selama ini. " Rio mulai serius.
" Siapa? "
Duuuhh berurusan dengan cewek itu merepotkan ya, mereka kadang sudah tahu jawabannya tapi tanpa lelah menanyakannya lagi bahkan sampai berulang ulang, Abang lelah menjawabnya Dek. Rio menangis dalam hati.
" Aku sukanya sama kamu Anindya istriku sayang. " Rio mencoba bersikap sabar.
" Beneran?" Anindya mulai sumringah tapi berusaha banget agar wajahnya tetap terlihat garang.
" Beneran sayang, masa boongan sih." Rasanya Rio pengen menyobek nyobek majalah di depannya.
Belum cukup baikkah Rio memperlakukan Anindya selama ini. Rasanya segala usaha telah ia lakukan untuk menunjukkan rasa cinta dan sayangnya. Tapi mungkin bagi perempuan kata kata gombal lebih di butuhkan dari pada tindakan nyata.
" Berarti kalau Gendis ngadeketin kamu nanti, kamu tidak akan meladeninya? " tanya Anindya masih tidak percaya, sekaligus meyakinkan dirinya sendiri tentang syarat dari Gendis tadi siang.
Rio menggeleng tegas.
" Makasih Rio. " Anindya memeluk tubuh Rio erat, membuat pria itu sedikit susah untuk bernafas. Entah apa yang merasuki Anindya saat ini, tidak biasanya dia bersikap seagresif ini. Tapi Rio menyukai perubahan ini. Mudah mudahan Anindya memang sudah mulai bisa membuka hati untuknya. Mudah mudahan ini jadi awal yang baik untuk hubungan mereka ke depannya.
BERSAMBUNG ***
Terimakasih readers sudah membaca sampai episode ini. Semoga kalian suka. Kritik dan saran Author tunggu dari kalian. Like dan komen juga jangan lupa tinggalkan disini ya sebagai wujud dukungan dari kalian supaya Author tambah semangat untuk menulis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Mutia Zain
seru seru seru.... bikin aq ketawa2 sendiri bacanya
2021-04-14
0
Zaki
tambah seru aja cerita thour aku suka baget
2020-04-22
2