CINTAI AKU SUAMIKU

CINTAI AKU SUAMIKU

Bab 1

"Apa ini mimpi?," ucap seorangĀ  gadisĀ  cantikĀ  yangĀ  memakaiĀ  gaunĀ  pengantinĀ  lengkapĀ  dengan hiasannya. MenatapĀ  wajah dari pantulan kacaĀ  yangĀ  ada di depan nya.Ā  KebahagiaanĀ  terpancar jelasĀ  di wajah nya. bibir tipis yangĀ  indahnyaĀ  tersenyum lebarĀ  bak bulan sabit.

Begitu bahagia yangĀ  dirasakan,Ā  sampai-sampaiĀ  ia tidakĀ  bisaĀ  berkata-kata apa-apa lagi. TangisĀ  takĀ  bersuara mewakili kebahagiaan yangĀ  dia rasakan.

Gadis itu bernamaĀ  Kirania, atauĀ  bisaĀ  di panggil Kiran, gadisĀ  cantik,Ā  bermataĀ  coklat,Ā  hidung mancungĀ  dan memiliki bibirĀ  yangĀ  tipis serta pipi yangĀ  terus.

" IniĀ  bukanĀ  mimpi,Ā  ini kenyataan, sebentarĀ  lagiĀ  kau akan menjadiĀ  nyonya Devano wijaya Group, salah satu keluargaĀ  terkayaĀ  di indonesia, anak semata wayangĀ  dari keluar Wijaya, otomatisĀ  kamu akanĀ  menjadiĀ  ratu di rumahĀ  keluar Wijaya." UcapĀ  seorangĀ  gadisĀ  cantik yangĀ  baruĀ  saja datang. Indira, atau kerapĀ  disapaĀ  Dira,Ā  sahabatĀ  terbaikĀ  Kirania. Dia adalahĀ  orangĀ  yangĀ  mempertemukan Kirania denganĀ  seorangĀ  pria yang sebentarĀ  lagiĀ  akanĀ  menjadi suaminya.

" Aku bahagiaĀ  bukanĀ  karenaĀ  itu,Ā  tapi... ya.. kau tau sendiriĀ  alasan nya,Dir. Dia adalahĀ  cintaĀ  pertama ku,Ā  dia satu-satu nya orangĀ  yangĀ  selama akuĀ  cintai, cumaĀ  dia yangĀ  ada di hati ku. Dan tidakĀ  akanĀ  tergantikanĀ  olehĀ  apapun, hinggaĀ  saat ini."

"Kirana, aku tidak tauĀ  harusĀ  berkata apa,Ā  yangĀ  jelasĀ  aku iri sama kamu,Ā  bukanĀ  karena kamu akan menjadiĀ  nyonyaĀ  di keluarĀ  Wijaya,Ā  tapiĀ  aku iri karena kamu bisa mempertahankanĀ  cintaĀ  sejatimu itu,Ā  cintamu tak pudarĀ  dimakanĀ  waktu,Ā  aku banggaĀ  sama kamu." puji Indira denganĀ  tulus, sembariĀ  memeluk Kirania dari belakang.

" Dira, aku sendiriĀ  tidak tau kenapaĀ  aku bisaĀ  seperti ini,Ā  mencintaiĀ  orangĀ  yangĀ  tidakĀ  pasti, yangĀ  jelasĀ  Allah yangĀ  sudahĀ  mengaturĀ  ini semua, sehinggaĀ  aku bisaĀ  bertemu dan bisaĀ  bersatuĀ  denganĀ  nya lagi."

" KamuĀ  benar,Kiran. YangĀ  jelas aku bahagiaĀ  saat kamu bahagia." KeduanyaĀ  salingĀ  berpelukan,Ā  airĀ  mata kebahagiaanĀ  mengalirĀ  di pelupukĀ  mata indahĀ  kedua nya.

" Sudah jangan menangis lagi,Ā  nantiĀ  riasanmu rusak." Indira menyekaĀ  air mata nya dan begituĀ  juga denganĀ  Kirania.

"Dira, apa Devano sudahĀ  datang?."tanya Kurnia.

" Belum, aku jugaĀ  tidakĀ  tahuĀ  kenapa, ponsel nya tidak bisa di hubungi."

" TidakĀ  bisaĀ  di hubungi?," MenimpaliĀ  ucapĀ  Dira,Ā  rasa cemasĀ  tiba-tibaĀ  munculĀ  dalam. benakĀ  Kirania.

" Iya, tapiĀ  kamuĀ  tenangĀ  saja,Ā  paman,bibi serta kedua orangĀ  tuanyaĀ  sudahĀ  tiba,Ā  beliau baruĀ  saja datang." JelasĀ  Indira.

" MerekaĀ  sudahĀ  datang?." senyumĀ  kebahagiaanĀ  kembaliĀ  muncul.

" Iya, pamanĀ  bilang, Devan sedangĀ  dalam perjalanan." jelas Ā  Indira lagi.

" Benarkah,Ā  syukurlah kalau begitu, aku... aku sedikit lega."

" Jangan khawatir,Ā  dia tidak akanĀ  melakukanĀ  hal buruk, percayalah." mengusapĀ  punggungĀ  sangĀ  sahabat, membantu menenangkanĀ  apaĀ  yangĀ  sedangĀ  dirasakan nya.

"Indira, kenapaĀ  aku tiba-tibaĀ  merasa sedih, Ā  jantungku berdegupĀ  kencang."

" Kamu harus tenang, kauĀ  hanyaĀ  mengalamiĀ  kecemasanĀ  berlebih."

"Yah,Ā  kamuĀ  benar,Ā  aku harusĀ  tenang,semua akan baik-baikĀ  saja." Kirania menghelaĀ  nafasĀ  dalam-dalam, menganti oksigenĀ  dalam paru-paru nya, rasa sesakĀ  yangĀ  dirasakanĀ  perlahanĀ  membaik.

SetelahĀ  menungguĀ  beberapaĀ  saat,Ā  Devano dan Kirania sudahĀ  siapĀ  untukĀ  melakukan ijab kabul di depanĀ  penghulu.

DenganĀ  setelan jas berwarna hitam, dan rambut yangĀ  tertataĀ  rapi, DevanoĀ  denganĀ  penuhĀ  percaya diri menghadap penghuluĀ  dan paraĀ  saksi. TidakĀ  ada keraguanĀ  di manaĀ  Devano, membuatĀ  Kirania tidakĀ  lagiĀ  merasaĀ  cemas.

" SaudaraĀ  Devano wijayaĀ  apa saudara sudahĀ  siap." tanyaĀ  pak penghulu.

" Siap." ucapnya denganĀ  penuhĀ  percayaĀ  diri.

" SodariĀ  Kirania Bramanta, apa sodariĀ  sudahĀ  siap?,"

" Siap," jawabĀ  Kirania denganĀ  suaraĀ  yangĀ  sedikitĀ  gemetar.

" Apa ada unsurĀ  pemaksaan di pernikahanĀ  ini?."

"Tidak."Ā  kali iniĀ  Kirania takĀ  lagiĀ  gemetarĀ  dalamĀ  menjawabĀ  pertanyaanĀ  pak penghulu.

" Baiklah kalauĀ  begitu,Ā  kita sudah bisa melakukan atauĀ  melaksanakanĀ  ijab kabul pada hariĀ  ini."

" Saudara Devano wijaya bin wijaya, saya nikahkan dan kawinkan engkauĀ  denganĀ  sodariĀ  Kirania Bramanta binti Bramasta denganĀ  mas kawinĀ  seperangkat alatĀ  sholat, dan uangĀ  satuĀ  milyarĀ  besertaĀ  satu buahĀ  mobil dibayarĀ  tunai."

"SayaĀ  terimaĀ  nikah dan kawinyaĀ  Kirania BramastaĀ  denganĀ  maskawinĀ  tersebutĀ  dibayarĀ  tunai." menjawab denganĀ  satuĀ  hembusanĀ  nafas,

"Bagaimana saksi,sah?,"

" Sahhhh," para saksi menjawabĀ  kompak.

"Alhamdulillah, sah."

"KalauĀ  begituĀ  Sadari Devano sekarangĀ  anda resmiĀ  menjadiĀ  suamiĀ  dari Kirania Bramanta.

Upacara sakral pernikahan sudahĀ  selesai,Ā  dan kini tinggal merayakan pestaĀ  pernikahan, pestaĀ  yangĀ  hanyaĀ  dihadiriĀ  pihakĀ  keluargaĀ  ini berjalan denganĀ  lancar. semua tampak bahagiaĀ  denganĀ  pernikahan ini.

sebagian besarĀ  tamuĀ  adalahĀ  keluarga Devano, dengarkan untukĀ  keluargaĀ  Kirania yangĀ  beberapa saja.Kirania,Ā  yang hidupĀ  sebatangĀ  kara hanyaĀ  beberapaĀ  saja yangĀ  datang,Ā  yaituĀ  Indira selaluĀ  sahabatĀ  dekat nya,Ā  itu pun Indira terbilang masihĀ  bagianĀ  dariĀ  keluarga Devano, dan beberapaĀ  orangĀ  dariĀ  pantiĀ  asuhanĀ  di mana dulu Kirania tinggal.

"SelamatĀ  ya Kiran, aku sangatĀ  bahagia melihatĀ  kalianĀ  resmiĀ  menikah," ucap Indira penuhĀ  haru,Ā  airĀ  mataĀ  kebahagiaanĀ  kembali mengalir dariĀ  sudutĀ  matanya.

" Ini semuaĀ  karenamu, Dira,Ā  kalauĀ  bukanĀ  karenamu iniĀ  tidakĀ  akanĀ  terjadi," AirĀ  mataĀ  kebahagiaanĀ  jugaĀ  kembaliĀ  mengalir dariĀ  sudutĀ  mataĀ  Kirania, memelukĀ  sangĀ  sahabatĀ  denganĀ  erat,Ā  Kirania tidakĀ  bisaĀ  menyembunyikanĀ  rasaĀ  bahagia nya.

Kirania tak sabarĀ  lagiĀ  menunggu pesta ini berakhir, ia tidakĀ  sabarĀ  untuk memberitahukanĀ  akanĀ  kebenaranĀ  siapa dirinya,Ā  Kirania yakinĀ  sangĀ  suamiĀ  akanĀ  bahagiaĀ  bilaĀ  mendengarĀ  hal ini.

KiranaiĀ  tersenyumĀ  saatĀ  melihatĀ  sangĀ  suamiĀ  terlihatĀ  bahagiaĀ  saat melihatnya bersamaĀ  keluarga nya.

"Mas, akuĀ  berjanjiĀ  akanĀ  menjadiĀ  istriĀ  terbaikĀ  untuk mu,Ā  aku akan merawatmuĀ  sebagai mungkin." batinĀ  Kirania.

"Ā  Mas, Aku yakinĀ  kau akanĀ  semakinĀ  bahagia saatĀ  tauĀ  siapaĀ  aku. Sebelum kau pergiĀ  kauĀ  pernahĀ  berjanjiĀ  pada ku, kau akanĀ  datang danĀ  melamarku." KiraniaĀ  menyekaĀ  kembaliĀ  air mata nya, saat ia teringatĀ  masa-masaĀ  kecilĀ  nya bersamaĀ  sangĀ  suami.

Flashback on.

AwalĀ  pertemuanĀ  KarinaĀ  denganĀ  Devano. Kirania bertemuĀ  denganĀ  Devano saat keduanyaĀ  bermainĀ  di tepiĀ  danauĀ  buatanĀ  yangĀ  ada di salahĀ  satuĀ  tempatĀ  wisata keluarga.

Saat itu,Ā  Kirania sedang menangisĀ  karenaĀ  mainan nya terceburĀ  ke dalamĀ  danau. Tak lamaĀ  seorangĀ  anakĀ  laki-lakiĀ  datangĀ  menghampiriĀ  Kirania.

" JanganĀ  menangis, iniĀ  untuk mu," anakĀ  laki-lakiĀ  itu memberiĀ  Kirania kecilĀ  sebuahĀ  boneka denganĀ  bentukĀ  yangĀ  unik. berkepala sepertiĀ  kuda tapiĀ  itu bukanĀ  kuda,Ā  berwarna ungu muda pada tubuhnya, tapiĀ  berwarnaĀ  biruĀ  padaĀ  kepala dan pingĀ  padaĀ  bagian hidungĀ  serta ungu tua padaĀ  bagianĀ  belakangĀ  kepala nya.

KiraniaĀ  menatapĀ  lekat wajahĀ  anak laki-laki itu, dan dengan ragu-raguĀ  ia menerimaĀ  bonekaĀ  itu.

" Terimakasih kak," ucapĀ  Kiranya denganĀ  lirih saat bonekaĀ  itu berpindahĀ  ke tangan nya.

"Iya,Ā  sekarangĀ  ikutĀ  aku,Ā  berbahayaĀ  kalauĀ  kamu bermainĀ  di pinggirĀ  danauĀ  sendirian." MenggandengĀ  tanganĀ  KiraniaĀ  dan membawa Kirania untukĀ  bergabungĀ  denganĀ  anggotaĀ  keluarga anak laki-laki itu.

KurniaĀ  berhenti menangisĀ  dan menyekaĀ  air mata nya denganĀ  asal. Anak itu tersenyumĀ  melihatĀ  Kirania. ia melihatĀ  ada ingusĀ  di pipiĀ  Kirania,Ā  anak laki-laki itu membersihkan denganĀ  sapu tanganĀ  yangĀ  ada di saku celana nya.

Terpopuler

Comments

Fashion Shiip

Fashion Shiip

banyak typo. nama kirania seperti susah. kadang autor bilang karina. kadang kurnia.

2023-07-30

0

Triana Purnami

Triana Purnami

komek bagus

2023-04-03

0

nuna_jhs94

nuna_jhs94

baru sekali baca karyamu thor, perkenalan dulu šŸ˜ŠšŸ˜ŠšŸ˜Š
salfok sama boneka kudanya kirania mirip kudanya J-HOPE BTS

2023-02-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!