Bab 8

ApaĀ  yangĀ  ditunggu-tungguĀ  akhirnyaĀ  datangĀ  juga,Ā  sebuah ferrari berwarnaĀ  hitamĀ  berhentiĀ  di depanĀ  mention itu.Ā  tak lamaĀ  Devano turun, diikutiĀ  olehĀ  wanitaĀ  yangĀ  memilikiĀ  kaki yangĀ  jenjang nan putih mulus,Ā  denganĀ  menggunakanĀ  gaun berwarnaĀ  sama denganĀ  yangĀ  Kirania kenakan,Ā  wajahnya begituĀ  cantik Ā  denganĀ  polesan mek up yangĀ  tidakĀ  begituĀ  mencolok. dia adalahĀ  Nara, kekasihĀ  Devano yangĀ  yangĀ  kiniĀ  resmi menjadiĀ  istriĀ  keduaĀ  Devano.

ParaĀ  pekerjaĀ  menunduk hormatĀ  menyambutĀ  kedatanganĀ  NyonyaĀ  mudaĀ  keduaĀ  mereka.Ā  dan denganĀ  senyuman yangĀ  begituĀ  cantikĀ  NaraĀ  membalas sambutanĀ  mereka.

" Terimakasih." ucapĀ  Nara denganĀ  lembut.

Dari kejauhan, Kirania yangĀ  berdiriĀ  paling ujungĀ  menatapĀ  wanitaĀ  yangĀ  selama iniĀ  inginĀ  sekali ia lihat.

" Cantik," gumamĀ  Kirania lirih.

" PantasĀ  DevanoĀ  sangatĀ  mencintai nya,Ā  berpendidikanĀ  dan dari kalanganĀ  yangĀ  sama." batinĀ  Kirania.

Nara berjalanĀ  denganĀ  anggunĀ  menghampiri Kirania. Nara dan Kirania kiniĀ  sudahĀ  salingĀ  berhadapan, dan salingĀ  menatapĀ  satuĀ  sama lain. TidakĀ  berselangĀ  lama Nara memelukĀ  Kirania.

" Terima Kasih, " ucapĀ  Nara.

" UntukĀ  apa?," tanyaĀ  Kirania yangĀ  kurang paham.

" UntukĀ  semuanya, sambutan ini dan....Ā  izin mu."

" TidakĀ  apa-apa," melepasĀ  pelukanĀ  Nara. " Ada alasanĀ  tersendiriĀ  kenapaĀ  aku melakukanĀ  hal ini,Ā  itu semuaĀ  demiĀ  Devano."

" kamuĀ  memangĀ  baik,Ā  tidakĀ  salahĀ  Devano memilihmu,Ā  dia memperlakukan dengan baikĀ  kan?,"

Kirania terdiam,Ā  melihatĀ  Devano yangĀ  diamĀ  memperhatikanĀ  keduanya.

" Baik,Ā  sangatĀ  baik,Ā  kamu janganĀ  khawatir. " mencoba untukĀ  tersenyum.

" KamuĀ  harusĀ  istirahat,Ā  keadaanmu sedangĀ  tidakĀ  baik."Ā  Devano menghampiriĀ  Nara danĀ  membawaĀ  ke kamarĀ  yang sudah di siapkan untukĀ  Nara dan Devano.

Kirania menghelaĀ  nafasĀ  beratĀ  melihatĀ  suaminya sangatĀ  perhatianĀ  denganĀ  istriĀ  baru nya itu. meskipunĀ  terasaĀ  perihĀ  tetapiĀ  Kirania mencoba untukĀ  tetapĀ  tersenyum.

Di kamarĀ  yangĀ  di tempatĀ  Nara.Ā  Devano denganĀ  penuh perhatianĀ  membantuĀ  Nara untukĀ  beristirahat.

" istirahat lah,Ā  aku akanĀ  pergi mengantiĀ  baju ku,"

"Ā  JanganĀ  lama-lama, "

" Tidak, akuĀ  tidak akan lama, hanyaĀ  sebentar." mencium kening Nara sekilasĀ  lalu pergi.

Di kamarĀ  yang Kirania tempati.

Saat Devano masuk, Devan melihatĀ  Kirania yangĀ  tengahĀ  merapikanĀ  isiĀ  lemarinya. Devano terus menatapĀ  Kirania yangĀ  menurut nya ia terlihatĀ  sangatĀ  cantik, di tambahĀ  gaun yangĀ  dia pakai.

" Apa yang kamuĀ  lakukan?," tanya Devano heran.

" TidakĀ  ada,Ā  aku cumaĀ  beberas."

" UntukĀ  apa?, kamuĀ  bisaĀ  menyuruhĀ  pelayan."

"Tidak apa mas,Ā  aku bisaĀ  lakukan sendiri," jawabĀ  Kirania, tak lupaĀ  Kirania terusĀ  tersenyumĀ  kearahĀ  Devano.

" Apa mas mauĀ  mandi?," tanyaĀ  Kirania yangĀ  melihatĀ  Devano melepasĀ  kemejanya.Ā  berjalanĀ  mendekatiĀ  Devano dan membantuĀ  Devano melepasĀ  kemeja nya.

" Tidak,Ā  aku hanyaĀ  mengantiĀ  kemejaĀ  ku saja."

" Oh,Ā  oh iya Mas,Ā  apaĀ  dia sedangĀ  sakit." tanyaĀ  Kirania yangĀ  belumĀ  tau siapaĀ  nama Nara.

" Dia?," ulang Devano, sedikitĀ  bingung.

" Maksudku, wanitaĀ  yangĀ  baruĀ  saja datangĀ  bersama mu." jelasĀ  Kirania.

" NamanyaĀ  Nara."

" Nara?, namaĀ  yangĀ  bagusĀ  seperti orang nya." ucapĀ  Kirania sembari mengambilĀ  bajuĀ  gantiĀ  untukĀ  Devan.

" Oh iya,Ā  kamuĀ  belum jawabĀ  pertanyaan ku,Ā  apa dia sakit,Ā  maksudku Nara."

" Apa kauĀ  senangĀ  saatĀ  tauĀ  dia sakit?," tanyaĀ  Devano curiga.

" Tidak,Ā  bukanĀ  seperti itu,Ā  kalauĀ  iya aku akanĀ  membantumu merawat nya," jelasĀ  Kirania, takĀ  lupaĀ  Kirania terusĀ  tersenyum, menunjukkan kalauĀ  ia baik-baikĀ  saja.

" Tidak perlu,Ā  aku sudahĀ  sewa suster untukĀ  merawatĀ  nya."

" Benarkah, baguslah kalauĀ  begitu,Ā  itu jauhĀ  lebihĀ  baik."

Devano terdiamĀ  saatĀ  melihatĀ  reaksiĀ  Kirania yangĀ  biasaĀ  saja denganĀ  semuaĀ  ini.

" KamuĀ  tidakĀ  marahĀ  pada ku?," tanyaĀ  Devano, tak bisa menutupi rasa penasaran nya.

Kirania yang baruĀ  sajaĀ  meletakkan bajuĀ  kotor pada tempatnyaĀ  terdiam, melihatĀ  kerahĀ  Devano.

" Marah, untukĀ  hal apa?," tanya Kirania.

" Kalau kamuĀ  inginĀ  marah,Ā  marahĀ  lah,Ā  janganĀ  kauĀ  pendam."

Kirania kembali tersenyum berjalanĀ  kerahĀ  Devano.

"Mas,Ā  akuĀ  sudahĀ  mengatakanĀ  hal ini sama kamu,Ā  aku tidak apa-apa,Ā  aku ikhlasĀ  dengan semua ini,Ā  aku hanyaĀ  cemasĀ  saat kamu pergiĀ  dan akuĀ  tidakĀ  tahuĀ  seperti apaĀ  keadaanmu,Ā  aku takut terjadiĀ  apa-apa denganmu."

" Hanya itu?," tanyaĀ  Devano.

" hemm... cuma itu, selebihnya tidak ada."

" SekarangĀ  kembalilah ke kamar Nara,Ā  dia sendirian disana, dia membutuhkanmu, aku akan bawakan minumanĀ  hangat untuk mu, tungguĀ  saja di kamar," lanjut Kirania.

Kirania pergiĀ  begituĀ  saja meninggalkanĀ  Devano yangĀ  hanya bisa diam dan terpakuĀ  melihatĀ  KiraniaĀ  yangĀ  selaluĀ  bersikapĀ  biasa saja saat ia melakukanĀ  hal yangĀ  pastiĀ  membuatnyaĀ  sakit hati,Ā  karenaĀ  itulah tujuanĀ  sebenarnyaĀ  Devano, membuatĀ  Kirania kecewa dan meminta untukĀ  pisah.

"DasarĀ  perempuan gila harta,Ā  demi kemewahanĀ  relaĀ  menahan sakit," gumamĀ  Devano.

**

"Hay Nara," sapaĀ  Kirania,

Kirania datangĀ  kekamarĀ  yangĀ  Nara tempatiĀ  sembariĀ  membawaĀ  dua teh herbal.

" Ini,Ā  aku bawakan kamuĀ  teh herbal,Ā  mumpung masih hangatĀ  minumĀ  lah." meletakkan nampan padaĀ  nakasĀ  laluĀ  menyodorkanĀ  cangkirĀ  teh ituĀ  padaĀ  Nara yangĀ  sedangĀ  beristirahatĀ  dengan Devano yangĀ  dudukĀ  di samping nya.

" Terimakasih," Nara menerima cakirĀ  tehĀ  pemberian Kirania.

" Mas,Ā  ini untuk mu, " kembali menyodorkan cakirĀ  the padaĀ  Devano, Devano punĀ  menerimaĀ  cangkirĀ  itu.

" Aku juga sudahĀ  puas kan beberasĀ  buahĀ  untukĀ  muĀ  makanlah,Ā  tapiĀ  janganĀ  terlaluĀ  banyak, sebentarĀ  lagiĀ  sudahĀ  waktuĀ  makanĀ  siang,Ā  nantiĀ  kekenyanganĀ  sebelumĀ  tiba waktuĀ  makanĀ  siang." jelasĀ  Kirania.

" Ya sudah,Ā  akuĀ  pergiĀ  dulu," pamitĀ  Kirania, tidakĀ  lupa Kirania selaluĀ  tersenyumĀ  untukĀ  menutupiĀ  luka yangĀ  dia rasakan.

" Dev,Ā  kamuĀ  yakinĀ  dia bertahanĀ  demiĀ  harta?," tanyaĀ  Nara lirih,Ā  namunĀ  Kiran masihĀ  bisaĀ  mendengarĀ  itu.

Kirania menarikĀ  nafasĀ  dalam-dalamĀ  saatĀ  Kirania sudahĀ  beradaĀ  di luarĀ  kamar.

" AlasanĀ  apaĀ  yangĀ  membuatmu berpikiranĀ  kalauĀ  akuĀ  menikah hanyaĀ  untukĀ  harta mu, Berudu?, iniĀ  akuĀ  cebong mu mas, apa masĀ  benar-benarĀ  lupaĀ  dengan ku?," batinĀ  Kirania. Tanpa Kirania sadari airĀ  mata Kirania jatuh denganĀ  sendiri nya.

Skip. makanĀ  malamĀ  nya,Ā  Kirania, Devano dan Nara kiniĀ  sudahĀ  duduk di meja makan,Ā  denganĀ  berbagaiĀ  menu tersajiĀ  di atasĀ  nya.

" Nara,Ā  akuĀ  sudahĀ  memintaĀ  koki untukĀ  membuatkan mu makananĀ  sehat,Ā  kamuĀ  harusĀ  terus menjagaĀ  kesehatanmu," jelas nara sambilĀ  mengambilkan makanĀ  ituĀ  di atasĀ  piringĀ  Nara.

"MakanĀ  sehatĀ  itu kurangĀ  enak, tapi demi kamu malam ini kita juga akanĀ  ikutĀ  makanĀ  yangĀ  kamuĀ  makan." jelasĀ  Kirania lagi.

" Mas,Ā  kamuĀ  juga harusĀ  makan,Ā  makananĀ  yangĀ  Nara makan,Ā  aku tauĀ  kamuĀ  tidakĀ  suka, tapiĀ  iniĀ  demiĀ  Nara." menambahkan makanĀ  ituĀ  keatasĀ  piringĀ  Devano.

" Dah selesai,Ā  ayo kita makan." lanjut Kirania.

DenganĀ  lahapĀ  Kirania menyantapĀ  makanĀ  malamĀ  nya,Ā  sedangkan Devano dan Nara hanya diamĀ  terpaku melihatĀ  apa sikapĀ  yangĀ  Kirania tunjukkan pada nya.

SelesaiĀ  makanĀ  malam, Nara kembali beristirahat, setelahĀ  meminum obat nya. denganĀ  ditemaniĀ  Devano NaraĀ  mencoba untukĀ  beristirahat.

MelihatĀ  Nara yangĀ  terlelap,Ā  Devano berjalanĀ  ke arahĀ  jendela, dan dariĀ  kejauhanĀ  ia melihatĀ  seseorangĀ  berdiriĀ  di pinggirĀ  kolamĀ  yangĀ  diketahuiĀ  hanya ditumbuhiĀ  bungaĀ  teratai.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

sungguh mulia dan sabarnya hati mu Kiran

2023-05-01

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

tuntaskan like yang tertinggal šŸ‘

2021-11-19

1

anggita

anggita

like kabeh.

2021-11-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!