Bab 2

Kirania tersenyum saat mendapat perlakuan seperti itu.

"Terimakasih kak." ucap Kirania lagi.

" Kalau tersenyum terlihat lebih cantik." ucap anak laki-laki itu.

Anak laki-laki itu adalah Devano. Devano dan Kirania sudah saling kenal sejak kecil. keduanya sangat dekat dan hampir setiap hari bertemu, meskipun Kirania bukan termasuk dari kalangan elit seperti Devano tapi keduanya tetap bisa dekat, apalagi keluarga wijaya tidak mempermasalahkan hal ini.

Dan pada suatu hari, Devano dan Kirania harus berpisah, Devano beserta keluarga besar harus pindahan ke Los angeles mengurus perusahaan yang ada disana.

Dengan berat hati Kirania harus melepas Devano pergi. Kirania kembali menangis saat Devano berpamitan.

" Jangan pergi." Ucap Kirania diselah tangis nya.

" Maaf, aku tidak bisa, aku harus pergi.Tapi, aku janji aku akan kembali menemui mu." bujuk Devano.

" Kapan?, kapan kamu kembali?." Kirania masih sesenggukan.

" Aku tidak tau,Kiran. tapi yang jelas aku akan kembali menemui mu, dan saat kita dewasa nanti aku akan menjadikan mu pasanganku."

" Janji." Kirania menjukurkan jari kelingking kecil nya.

" Janji." Devano dan Kirania saling mengaitkan jari kelingking." Aku berjanji padamu, aku, Devano, akan kembali untuk mu, dan akan menjadikan mu pasangan ku."

" Kita akan menepati janji kelingking kita." Kirania menyeka kasar air mata nya.

Fleshback off

Di kamar pengantin di salah satu Hotel bintang lima, telihat Kirania tengah membersihkan sisa mek up nya, sembari menunggu sang suami yang beluam juga kembali setelah meminta ijin untuk menerima panggilan telfon dari rekan kerjanya.

" Mas Devan kemana?, kenapa dia beluam kebali?," mimik wajah Kirania menjadi cemas saat mendapati sang suami sudah pergi dua jam lama nya.

" Apa dia belium selesai dengan telfonnya?, apa ada masalah di kantor?." Tak bisa menahan lagi rasa cemas yang Kirania rasakan. Kirania memutuskan untuk mencari keberada sang suami, Devano.

Kirania mencari kesana kamari dan mendapati sang sumi. masih bicara dengan seseorang di ujung telfon, di koridor hotel.

" Itu dia." berjalan mendekati Devano, berniat mengejutkan Devano, namun Kirania lah yang terkejut mendengar apa yang Devano ucapkan dengan orang yang sedang bicara dengan Devano, mengurukan niat nya dan kembali kekamar hotel.

Kirania kini sudah berada dikamar yang mendi kamar pengantin nya, merebak kan diri dan menyelimuti sebagian tubah nya dengan selimut tebal. Kirania memejam kan mata di saat mendengar seseorang membuka pintu kamar.

" Apa dia sudah tidur?," gumam Devano sembari melihat kerah Kirania yang tubuhnya tertutup selimut.

" Mungkin dia lelah, bagus lah kalau begitu." Devano meraih bantal, berjalan ke arah sova. malam ini Kirania dan Devano melewatkan malam pertama mereka dengan tidur sendiri-sendiri.

***

Pagi hari nya, Kirania dan Devano bersiap untuk pulang ke rumah yang sudah Devano siapakan, Devano sengaja tidak membawa Kirania kerumah orang tuanya dengan alasan ingin tunggal berdua dengan sang istri.

Sepanjang perjalanan Kirania lebih banyak diam, hal itu membuat Devano sedikit bingung. Biasanya Kirania lebih cerewet dan banyak bicara.

" Dia kenapa?," batin Devano.

" Kiran, kamu kenapa, kamu sakit?," tanya Devano pada sang istri.

Kirania melihat kerah Devano, memaksakan diri untuk tersenyum. " Aku baik-baik saja mas, mungkin aku hanya lelah." menjawab dengar lembut.

" Syukurlah aku kira kamu sakit," membelai rabu Kirania dengan lembut, Kirania membalas perlakuan Devano dengan senyuman.

"Kiran, apa kau bahagia dengan pernikahan kita?," bertanya penuh keraguan, suara Devano sedikit gemetar takut membuat Kirania tersinggung dengan pertanyaan nya.

" Tentu, siap yang tidak bahagia menikah dengan keluarga Wijaya, salah satu keluar terkaya di indonesia." senyum getir kembali terukir di bibit merah muda milik Kirania.

" Ah iya, kamu benar." Devano sedikit merasa kecewa dengan jawaban Kirania. Devano berharap Kirania tidak menjawab hal itu.

"Semua wanita sama saja." batin Devano.

Keduanya kembali terdiam hingga tiba di tempat tujuan.

Limosi mewah yang Devano kendarai memasuki sembuh mansion mewah di kawasan elit.

Dengan nuansa putih yang elegan dengan hamparan taman yang cukup menyegarkan mata. terdapat juga air mancur, bahakn untuk mengitari titik taman ke taman yang lain membutuhkan kendaraan khusus yang sudah di persiapkan.

Begitu mobil yang di kendara Devano berhenti, keduanya langsung di sambut oleh para pelayan yang jumlah nya lebih dari 30 orang. Kirania merasa tercengang dengan apa yang dia lihat.

"Selamat datang tuan muda dan nyonya muda," ucap mereka dengan kompak sembari menunduk hormat.

Kirania merasa cangung dengan perlakuan yang ia dapatkan, sedangkan Devano bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, tetap berjalan seakan tidak melihat mereka semua.

Skip,

Kini keduanya sudah berada di dalam kamar. Kirania melihat sekeliling ruangan yang tampak mewah dan glamor. tampak jelas ia begitu takjub dengan kamar yang akan dia tempati. namun begitu ia melihat Devano rasa kagum akan kemewahan yang dia dapat kan hilang begitu saja.

" Dev, bukan ini yang aku mau, yang aku inggin cuma kamu, seperti apapun keadaan mu." Tanpa terasa air mata Kirania kembali mengalir dari ujung mata indahnya.

Fleshback on.

Di saat Kirania mencari keberadaan Devano yang belum kembali ke kamar hotel. Mencari kesan kemari, dan menemukan Devano masih berbicara dengan seseorang melalui ponsel nya.

Kirania beraniat mengejutkan Devano, namun ia mengurangkan niat nya saat mendengar percakapan Devano.

"Sayang, sudah aku katakan berulang kali, aku terpaksa menikah dengan nya, kamu sendiri tau apa alasan nya, ini semua demi harta waris ayah."

"Iya iya iya aku mengerti, tapi cuma ini jalan satu-satunya, ayah meminta ku untuk segera menikah kalau inggin hak ku kembali."

" Coba saja kamu mau menikah dengan ku hal ini tidak akan terjadi,"

" Iya aku tau, kamu beluam siap, sebenarnya aku juga belum siap, tapi mau bagi mana lagi, ini semua demi wariasan."

" Tentu, aku akan menceraikannya saat semua sudah menjadi milik ku, cuma kamu wanita yang aku cintai. Dia hanya alat bagi ku."

" Ya sudah, aku tutup, sudah terlalu lama kita bicara, nanti wanita itu mencari ku, semua akan kacau kalau dia dagang dan mendengar suma nya."

"love you too.

Setelah Devano selesai bicara degan seorang wanita di ujung telfom, ia bergegas kembali ke dalam kamar hotel. Setibanya di kamar, Devano mendapati sang istri sudah tertidur pulas.

Fleshback Off.

" Kirania, kamu kenapa?, kamu menangis?," tanya Devano yang melihat Kirania menyeka air matanya.

"Ya.. ah aku... Tidak, aku tidak apa-apa, aku baik-baik saja." mencoba untuk tersenyum, meski dalam hati sangat lah hancur.

" Kirani, aku pergi dulu, aku inggin bertemu dengan rekan bisnis ku, dan mungkin malam ini tidak pulang, tidak apa-apa kan?."

" Tapi Dev, apa tidak bisa besok saja, hari ini adalah hari pertama kita menikah."

" Maaf, ini sangat penting, aku tidak bisa menunda nya."

"Aku yakin kamu akan menemui wanita itu." batin Kirania.

" Baiklah, tidak apa-apa, hati-hati di jalan dan jaga kesehatan."

" Terimakasih sayang, aku pergi dulu," Devano mencium sekilas pucuk kepala Kirania lalu pergi.

Terpopuler

Comments

nuna_jhs94

nuna_jhs94

maaf thor banyak typo

2023-02-01

0

@sulha faqih aysha💞

@sulha faqih aysha💞

gimana ga sedih baru nikah udah di tinggalin kasihan juga sama Kiran cuma di jadiin alat buat harta warisan

2022-01-24

0

Machan

Machan

wanjay, sedih nya.
si devano pegimane sih ah

2021-11-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!