Bab 19

Keesokan harinya.Nara yang mengetahui rencananya gagal kembali menyusun rencana,  ia terus berpikir bagaimana caranya agar Devano menceraikan Kinaria.

" Ini tidak bisa di biarakan, kenapa bisa Devan bersikap biasa saja, seharusnya dia marah dan menjadikan ini sebagai alasan untuk menceraikan nya!."

"Aku harus cari jalan lain,  masalah ini tidak boleh terus dibiarkan, Devano tidak boleh terus-terusan bersama mbak Kiran, aku tidak mau kehilangn Devan."

Nara memiliki alasan tersendiri kenapa berusaha memisahkan Kirania dengan Devan, Selain tidak ingin terus menjadi yang kedua, Nara juga tidak mau, Devan memiliki perasaan terhadap Kirania, hal itu akan mengancam posisinya sebagai istri yang diprioritaskan oleh Devan. selain itu juga ada sebuah rencana besar yang belum terungkap.

"Yah, aku harus lakukan ini,  dan aku harus memulai rencanaku dari sekarang."

Nara keluar dari kamar, dan mencari keberada Kirania.

"Mbah Kiran!," panggil Nara yang melihat Kirania sudah siap untuk pergi. " Mbak mau kemana?," tanya Nara basa-basi.

" Nara?, aku akan pergi ke dokter kandungan, kemarin aku sudah izin sama Mas Devan." jelasnya.

" Dokter?  sama siapa?,"

" Aku akan pergi bersama Gaby."

" Gaby?,"

" Iya, memang ada apa?  ada masalah?,"

" Oh tidak, yasudah hati-hati." Nara kembali masuk kedalam kamar nya.

" Ini kesempatan bagus untukku, tapi.. ? bagaimana dengan Geby?, pelayan itu terus mengikutiku kemanapun dia pergi." Nara kembali berpikir keras.

" Yah,  itu ide yang bagus," Nara terlihat puas saat menemukan Ide bagaimana cara memisahkan Gaby dengan Kirania.

Nara segera menghubungi orang suruhannya untuk melakukan apa yang direncanakan, dan menjelaskan dengan detail apa yang menjadi rencana nya.

" Aku tidak mau kalian gagal, dan aku akan bayar dua kalipat, asal kalian berhasil menjalankan tugas dari ku!" tegas Nara pada orang suruhannya. Bicara melalui sambungan telepon.

" Bagus, aku tunggu kabar baiknya." Nara menutup panggilan telepon.

" Rencanaku haru berhasil kali ini, Devan harus pisah dengan perempuan itu dan aku akan menjadi Nyonya disini.  Kita lihat, bagaimana reaksi tua bangka itu, dia pasti syok dan terkena serangan jantung, bila perlu ma*ti sekali." Nara merasa sangat puas dengan semua rencana yang di sudah disusun sedemikian rupa.

Di tempat lain, tampak Kirania dan Gaby tengah dalam perjalan menuju rumah sakit, menemui Dokter spesialis kandungan yang di rekomendasi oleh Julian.

"Mbak, habis ini kemana?," tanya Gaby, sembari fokus mengemudi memperhatikan jalan yg sedikit padat merayap..

"Setelah ini kita ke toko bunganya Dira," 

"Bukanya nona Indira sedang pergi ke luar kota?,"

"Iya, kita cuma mau beli bunga saja di sana, setelah itu kita ke makam orang tuaku."

"Oh baiklah, Nyonya."

Tak berselang lama, mobil yang geby kemudikan tiba rumah sakit yang mereka tuju.

Setelah memarkirkan mobil keduanya bergegas menuju ruang dokter yang sebelumya Kirania sudah membuat janji dengan dokter itu.

"Kiran!," panggil Julian yang kebetulan berada di rumah sakit itu.

" Dokter Julian, anda di sini?," menoleh karah Julian yang datang dari lorong yang lain.

"Iya, aku baru saja mengantar pasien rujukan dari klinik," jelas Julian saat ia tiba di depan Kirania dan Geby.

" Oh, seperti itu, terus sekarang dokter mau kembali ke klinik?"

"Iya, Terus kamu sendiri  jadi konsulnya?," tanya Julian.

" Iya, aku harus konsultasi, aku harus menjaga anakku dengan baik."

" Itu bagus, kalau begitu aku pergi dulu," Pamit Julian.

" Ya silahkan, aku juga harus pergi, dokter sudah menunggu ku," Keduanya kembali berpisa menuju tujuan masing-masing.

Selesai melakukan konsultasi dan pemeriksaan kandungan Kirania beralih menuju toko bunga milik Indira, dan membeli beberapa bunga untuk berziarah ke makam kedua orang tuanya.

"Kita langsung ke makam, Nyonya? " tanya Gaby saat melihat Kirania keluara toko dengan bunga mawar di tangan nya.

"Iya, kita langsung kesana saja."

" Baik Nyonya." Keduanya masuk kedalam mobil  Dan Gaby mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, Gaby mengemudikan mobilnya menuju makam kedua orang tua Kirania dan sekaligus makan ayah angkatnya, Dokter bedah yang mengadopsinya.

" Maaf Nyonya, kenapa ada membawa tiga buket bunga, anda akan berziarah di makam siapa saja?,"  Tanya Geby yang membawakan buket bunga itu, keduanya berjalan menuju makam orang tua Kirania. Kini keduanya susah tiba di TPU tujuan mereka.

"Selain kedua orang tuaku, aku juga akan mengunjungi makam ayah angkat ku, Beliau seorang Dokter bedah, dia pernah mengadopsi ku,  walau hanya dua tahun."

"Dua tahun?, lalu setelah itu anda kemana?,"

"Aku diusir oleh ibu angkatku dan saudara angkatku, mereka tidak suka dengan kehadiran ku di rumah mereka, mereka membuangku ke panti, dan aku hidup di sana hingga lulus Sekolah menengah, setelah itu aku hidup mandiri dan bekerja paruh waktu sembari meneruskan kuliahku, yah.. walau  tetap saja aku tidak bisa menyelesaikan nya."

"Ternyata kehidupan anda jauh tidak seberuntung  saya Nyonya, tapi saya terus saja mengeluh dan menyalahkan orang tua saya karena memaksa saya untuk menjadi pelayan di keluarga wijaya, dengan alasan gaji yang besar melebihi gaji seorang Dokter."

"Apa kamu ingin menjadi dokter?" tanya Kirania yang mendengar Gaby membandingkan gaji nya dengan gaji dokter.

" Iya Nyonya, tapi semua hanya angan-angan, aku malah jadi pelayan, dan perlu Nyonya tahu sejak ada Nyonya saya merasa senang selama menjadi pelayan di rumah Wijaya, anda memperlakukan saya bukan sebagai pelayan tapi seperti taman, maka dari itu saya sangat senang".

" Syukurlah kalau kalian senang, karena itu yang saya harapkan."

Setibanya di makam kedua orang tua Kirania.

" Nyonya, sepertinya sudah ada yang berkunjung  di makam orang tua anda?," tanya Gaby saat melihat buket bunga diatas makam kedua orang tuanya.

" Iya, aku juga tidak tahu dari siapa, setiap aku datang dihari ulang tahunku, buket bunga itu selalu ada disini."

" Apa anda ulang tahun hari ini Nyonya?"

" Iya, hari ini hari ulang tahun ku."

"Benarkah Nyonya??, kalau begitu selamat yah Nyonya, maaf saya tidak tahu."

"Tidak apa, yasudah kita berdoa dulu."

Selesai berdoa di atas makam kedua orang tuanya, Kirania beralih ke makam ayah angkat nya. sesaat Kirania pergi Devano datang ke makam kedua orang tua Kirania. Dan yang datang setiap tahun ke makam orang tua Kirania adalah Devan.

" Kenapa harus jatuh sih." omel Devano yang mencari barang milik nya yang terjatuh di atas makam orang tua Kirania.

Devano menatap buket bunga yang sepertinya baru saja diletakkan oleh seseorang, meraih bunga itu, dan melihat sekeliling mencari tahu siapa orang yang baru saja datang, namun ia tidak melihat siapa-siapa.

" Mungkin keluarga Nia." gumama Devano lalu pergi saat sudah menemukan kunci mobil nya yang terjatuh.

Kini Kirania dan Gaby sudah kembali dari makam, dsn melintasi jalanan yang sepi.  di tengah perjalan saat melintas di jalan yang sepi itu,, dua mobi menghentikan  laju mobil mereka.Beberapa orang turun dengan membawa senjata api.  Memaksa keduanya turun, dan membawa mereka dengan mobil yang  berbeda, Kirania berotak naum mereka malah membuat Kirania tak sadarkan diri  begitu juga dengan Gaby. keduanya juga dibawa ke jalur yang berbeda saat melintas di persimpangan.

Dari kejauhan, sebuah mobil melihat jelas penculikan itu, pengendara itu melihat Gaby yang dibawa masuk kedalam mobil dalam keadaan tak sadarkan diri.

" Gaby?, mereka menculik Gaby, terus Kirania?,"  Julian melihat mobil yang membawa Kirania pergi dan tak lama ketiga mobil itu pergi. Pengendara itu adalh Julian yang kebetulan melintas di jalan itu.

Julian  mengikuti kemana mereka membawa pergi Kirania dan Gaby, namun saat melintas di persimpangan Julian bingung mobil mana yang akan diikuti dan Julian memutuskan untuk mengikuti mobil yang ia yakini membawa Kirania.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

smoga saja Julian bisa membantu Kiran dan Geby

2023-05-01

0

Ayudhiapink

Ayudhiapink

jgan muter Yo Thor Ben gak mumetttt

2022-01-06

0

Manami Slyterin

Manami Slyterin

lanjut tmn

2021-11-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!