BAB 11 "Mulai sekarang aku akan membantumu"

"Duduk saja disini, biarkan aku saja yang membereskan semuanya ini..."Kata Moranno pada istrinya.

"Tidak, mulai sekarang aku akan membantu." Kata Yurina sambil turut membereskan peralatan makan diatas meja.

"Aku takut kau terpeleset." Kata Moranno lagi.

"Aku akan berhati - hati."

"Bila dilakukan bersama bukankah akan segera selesai." Kata Yurina lagi.

"Baiklah...." Moranno membiarkan Yurina membantunya.

Moranno melihat Yurina melakukan semua itu dengan sangat cekatan, terlihat bahwa wanita yang dia nikahi itu sangat terbiasa dengan kegiatan dapur.

"Sudah selesai.... Ayo, kita beristirahat dulu." Kata Moranno menggandeng tàngan isterinya ke kamar mereka.

"Mawarku..." Kata Yurina sambil berbalik mengambil vas bunga yang ada di atas meja makan.

"Biarkan aku membawanya." Kata Moranno sambil mengulurkan tangannya.

Yurina lalu memberikan vas bunga mawar pada Moranno, keduanya lalu berjalan beiringan menaiki anak - anak tangga menuju ke kamar mereka.

"Beristirahatlah dahulu ...." Kata Moranno pada isterinya saat memasuki kamar mereka, sambil meletakan vas bunga mawar diatas meja rias.

Moranno lalu duduk di sofa dan mulai membuka laptopnya siang itu. Ia mulai memeriksa laporan yang di kirim oleh asisten Rudi.

Waktu berjalan hingga sore tiba, Yurina yang terbangun dari tidur siangnya masih melihat Moranno sibuk dengan laptopnya.

Ia segera turun menuju dapur dan membuatkan sesuatu untuk Moranno.

Tak lama Yurina sudah berada di kamar dan memberikan segelas teh herbal pada suaminya.

"Terima kasih..." Moranno langsung meminum tehnya.

"Kapan kau membuatkannya? Aku tak melihatmu turun." Katanya sambil meletakan gelas tehnya yang telah ia minum setengahnya.

"Kau sangat sibuk dengan pekerjaanmu, jadi tak melihatku turun." Kata Yurina pada suaminya.

"Lanjutkanlah pekerjaanmu, aku akan menyiapkan makan malam kita." Kata Yurina sambil beranjak menuju pintu.

"Aku akan menemanimu...." Kata Moranno sambil berdiri.

"Tidak... lanjutkan saja pekerjaanmu, nanti aku akan memberitahumu bila sudah selesai." Kata Yurina sambil menutup pintu kamar tanpa menunggu jawaban Moranno suaminya.

Di dapur Yurina segera mengeluarkan bahan - bahan yang akan dia olah untuk santapan malam mereka dari dalam lemari pendingin.

Ia membersihkan semua bahan yang akan ia olah, memotong - motong sayuran, dan membuat bumbu untuk dagingnya.

Dilakukannya dengan cekatan, sehingga selesai dengan cepat.

Ditatanya menu - menu hidangan diatas meja dengan rapi.

Letak piring, sendok, garpu dan juga pisau yang saling bertautan.

Buah - buahan segar diletakan pada sisi vas bunga mawar yang baru mereka petik.

Yurina juga menyalakan dua lilin dan meletakannya ditengah - tengah meja makan.

Setelah semuanya telah siap, Yurina segera naik ke lantai atas menuju ke kamar mereka.

Ia melihat Moranno masih sibuk didepan laptopnya.

"Mandilah dahulu, setelah itu kita akan malam bersama." Kata Yurina pada Moranno.

"Mandilah terlebih dahulu, aku akan menyelesaikan pekerjaan ini sebentar lagi." Kata Moranno pada isterinya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptopnya.

Yurina lalu bergegas ke kamar mandi sekalian membawa pakaian gantinya.

Didalam kamar mandi ia kembali melihat kelopak - kelopak mawar yang bertaburan di seluruh area kamar mandi.

Yurina melihat semuanya serasa ajaib baginya. Pasalnya kelopak - kelopak mawar itu selalu diganti yang baru setiap kali ia masuk ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.

Seperti biasa Yurina mengagumi dan menikmati sensasi aroma kelopak - kelopak mawar itu.

Namun kali ini ia tidak berendam di bathtub terlalu lama seperti biasanya karena ia dan suaminya akan segera makan malam bersama.

Yurina keluar dari kamar mandi sudah berpakaian rapi.

Moranno yang melihatnya segera meninggalkan laptopnya dan mendekati Yurina yang telah duduk didepan meja rias.

" Biarkan aku saja yang menyisir rambutku sendiri, supaya kau bisa segera mandi." Kata Yurina pada suaminya.

"Tidak, aku saja yang melakukannya."

" Aku suka melakukannya." Kata Moranno sambil menyisir rambut isterinya seperti biasa, hingga mengeringkannya menggunakan hairdryer.

"Sudah selesai." Kata Moranno lagi sambil meletakkan alat pengering rambut ditempatnya.

Moranno segera masuk ke kamar mandi setelah menyelesaikan kegiatannya mengurus isterinya.

Tak membutuhkan waktu lama Moranno telah menyelesaikan ritual mandinya. Ia berjalan menuju lemari pakaian lalu mengenakan pakaiannya disana.

Yurina yang sedang duduk bersandar di headboard tempat tidur sambil membaca buku tentang ibu hamil, segera menutup kedua matanya.

Moranno yang menyadari hal itu dengan buru - buru menyelesaikan kegiatannya.

"Ayoo kita turun...." Kata Moranno mendekati Yurina yang masih memejamkan matanya dibalik buku yang sedang dibacanya.

Moranno yang mendengar suara suaminya segera membuka matanya dan bangkit dari tempat tidur.

Lalu keduanya keluar dari kamar dan berjalan beiringan menuruni anak - anak tangga menuju ke meja makan.

Mata Moranno sempat terbelalak sejenak saat melihat meja makan, ia lalu memandang Yurina yang sedang mempersilahkannya duduk di kursinya.

"Apakah kau yang menyediakan ini semua?"

Tanya Moranno seperti tak percaya.

Yurina hanya menganggukan kepalanya, sambil menduduki kursi berhadapan dengan Moranno suaminya.

Yurina lalu mengambil piring dihadapan Moranno lalu memasukan menu - menu makanan yang ia olah. Setelah terisi cukup ia meletakan kembali dihadapan Moranno.

Kemudian Yurina mengisi piringnya sendiri dengan menu - menu yang ada di atas meja hingga dirasa cukup lalu meletakan kembali dihadapannya sendiri.

"Ayoo, nikmati makanannya..." Kata Yurina pada Moranno.

Moranno lalu memotong steak daging di piringnya menggunakan pisau yang telah disiapkan Yurina, lalu mencicipinya, dan mengunyah dengan perlahan - lahan.

Yurina memandangnya dengan was - was, dan agak ragu bertanya.

"Bagaimana......?" Yurina tetap menatap wajah Moranno yang masih saja terdiam mengunyah steak daging dalam mulutnya hingga habis tertelan.

"Enak...." Jawabnya datar.

"Matangnya cukup, bumbunya juga lezat." Sambil mengangguk - anggukkan kepalanya perlahan.

Yurina lalu bernapas lega.

"Lalu sayurnya...." Tanya Yurina lagi saat melihat Moranno mengambil sayuran dan memasukan kedalam mulutnya.

Morano mengunyahnya juga perlahan - lahan hingga menelannya habis.

"Enak...." Jawabnya singkat.

"Rupanya kau pandai juga memasak." Kata Moranno sambil melanjutkan makannya.

"Aku belajar dengan sahabatku Lisa, ia berkerja di restoran, begitu juga dengan menata hidangan."

Moranno hanya mengangguk - anggukan kepalanya saat mendengar penuturan Yurina isterinya.

Mereka berdua lalu menikmati makan malam mereka dengan tenang tanpa suara.

"Boleh aku tambah...." Tanya Moranno sambil memandang isterinya.

"Tentu saja..." Yurina segera mengambil piring Moranno dan segera mengisinya kembali hingga cukup.

Lalu ia meletakan lagi piring yang telah diisinya dihadapan Moranno.

Moranno kembali menikmati makanannya dengan tenang hingga tak tersisa di piringnya.

Yurina yang juga telah menyelesaikan makan malamnya segera meminum vitamin dan segelas susunya seperti biasa.

"Aku akan membantumu membereskan semuanya ini." Kata Moranno sambil bangkit dari kursinya.

"Tidak, biarkan aku saja yang melakukannya, duduklah saja disini." Kata Yurina sambil berdiri.

Yurina lalu membereskan meja dan membawa peralatan makan untuk dibersihkan.

Moranno memperhatikan segala gerak gerik yang dilakukan Yurina dari tempat duduknya, wanita itu melakukan semuanya dengan cekatan, hingga akhirnya sèlesai.

"Sudah selesai?" Tanya Moranno saat Yurina datang mendekatinya.

Yurina hanya mengangguk.

"Ayoo, kita kembali kekamar..." Kata Moranno sambil menggandeng tangan Yurina dengan lembut.

Keduanya menàiki anak - anak tangga secara perlahan menuju kamar mereka.

"Kau tidurlah terlebih dahulu, aku masih melanjutkan pekerjaanku yang belum rampung." Kata Moranno sambil menuju sofa dimana laptopnya berada.

"Apakah pekerjaanmu masih banyak?" Tanya Yurina yang duduk dipinggir tempat tidur.

"Iya..." Jawanya singkat.

"Kalau begitu, mengapa kita tidak segera pulang saja, supaya kau dapat melakukan pekerjaaanmu dengan baik dikantor." Kata Yurina memberikan idenya.

"Waktu kita masih ada dua hari disini, aku pun masih ada agenda di tempat ini besok bersamamu."

"Setelah ini, mungkin akan sulit mendapatkan waktu cuti." Terang Moranno.

"Bukankah kau CEO nya, mungkin mudah saja bagi mu mengatur waktu liburmu."

"Seandainya bisapun, aku tak akan melakukannya, karena semuanya sudah terjadwal, bila salah satu jadwal saja meleset, akan berpengaruh pada jadwal - jadwal lainnya."

"Sebagai pemimpin, kita harus menjadi contoh dalam segala hal apapun itu."

"Tidak bisa sesuka hati." Tambahnya lagi.

Yurina tertegun mendengar penuturan yang disampaikan suaminya itu.

"Tidurlah, kau harus punya waktu istirahat yang cukup, supaya perkembangan janinmu juga baik." Kata Moranno lagi.

Yurina pun berbaring ditempat tidur dan menaikan selimutnya hingga ke lehernya, hanya wajahnya saja yang masih terlihat.

Moranno kembali tenggelam dalam kesibukkannya, sesekali jari - jemarinya mengutak - atik keyboard pada laptopnya.

***

Terpopuler

Comments

Setia R

Setia R

satu iklan satu bunga hanya untukmu!

2023-09-03

1

Noviyanti

Noviyanti

romantisnya

2022-11-29

1

Refnida Fitri

Refnida Fitri

aku ni juga ni like like you thor dan jgn lupa like like me to thor ..ini nnt ku lanjut lg yah thor baca nyicil

2022-11-28

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 SAYA HANYA SEORANG CLEANING SERVICE
2 BAB 2 "Tuan Moranno apa yang terjadi pada bibir anda?"
3 BAB 3 "Dokter, kenapa anda juga bau..."
4 BAB 4 "Perut gadis itu akan segera membuncit, dan di dalamnya ada anakmu"
5 BAB 5 "Bersedialah menikah denganku"
6 BAB 6 "Sebenarnya.... Kau telah di pecat"
7 BAB 7 "Aahhh, dia pria yang romantis"
8 BAB 8 "Terima kasih.... suamiku"
9 BAB 9 "Tetaplah disisiku, aku akan menjagamu"
10 BAB 10 "Bolehkah aku saja yang melakukan ini untukmu suamiku"
11 BAB 11 "Mulai sekarang aku akan membantumu"
12 BAB 12 "Apa kau mau aku menggigit bibirmu lagi"
13 BAB 13 "Dan aku mempercayaimu"
14 BAB 14 "Aku obati lagi ya"
15 BAB 15 "Bersikaplah tenang... Aku ada disisimu"
16 BAB 16 "Kalau sayang katakan sayang, buat apa kau sembunyikan"
17 BAB 17 "Aku akan selalu menjagamu"
18 BAB 18 "Buatlah aku bahagia dengan membayar hukumanmu"
19 BAB 19 "Pipimu...!"
20 BAB 20 Nyonya, apa anda baik - baik saja?"
21 BAB 21 "Pasal 1, bos tidak pernah salah"
22 BAB 22 "Anggaplah itu stempel kepemilikan."
23 BAB 23 "Tambah lagi"
24 BAB 24 "Wow... Banyak sekali."
25 BAB 25 "Anda salah orang"
26 BAB 26 "Tidak perlu, isteriku dapat melakukannya"
27 BAB 27 " Oh... Kalian adalah pasangan yang luar biasa"
28 BAB 28 "Beritahu aku, bagaimana cara mengenalmu"
29 BAB 29 "Tadi untuk mommynya, sekarang untuk anak-anak daddy"
30 BAB 30 "Bibirmu berkata tidak, tapi hatimu berkata lain"
31 BAB 31 "Dia memang berbeda"
32 BAB 32 "Serius sekali... aku tak dihiraukan"
33 BAB 33 "Hal penting apa yang membawamu menemui mommy malam-malam begini"
34 BAB 34 "Kalian adalah wanita terpenting dalam hidupku"
35 BAB 35 "Dimana wanita itu?"
36 BAB 36 "Sedang apa sayang?"
37 BAB 37 "Wah bibi, ternyata pernah merasakan bucin juga"
38 BAB 38 "Dan semuanya ini masih mimpi bagiku"
39 BAB 39 "Iya, aku terbangun dan yang lainnya ikut terbangun"
40 BAB 40 "Jangan lepaskan...."
41 BAB 40 "Aku menginginkanmu"
42 BAB 41 "Kau tampaknya sangat percaya diri sekali dalam ucapanmu"
43 BAB 42 "Jangan mendekat, aku tak mau kau sentuh"
44 BAB 43 "Benarkah? Apakah hubungan kita seperti itu?
45 BAB 44 "Berhentilah menggodaku. Kau akan membuatku semakin jatuh cinta padamu"
46 BAB 45 "Mungkin kau benar"
47 BAB 46 "Apa kau cemburu pada asisten Rudi, hmmm?"
48 BAB 47 "Aku suka bau tubuhmu yang belum mandi"
49 BAB 48 "Sungguh mulia hati nyonya Naomi"
50 BAB 49 "Apa mungkin bayi kembar yang kau kandung?"
51 BAB 50 "Itu tidak lucu"
52 BAB 50 "Apa dia lebih tampan dariku?
53 BAB 51 "Agak geli rasanya"
54 BAB 53 "Terima kasih tuan Morgan atas sanjungannya"
55 BAB 54 "Apa yang kuinginkan? Dan apa salahmu?"
56 BAB 55 "Iya tuan, saya memang harus mengerti."
57 BAB 56 "Mungkinkah cinta seaneh itu"
58 BAB 57 "Sekarang mommy telah melihatku kan?"
59 BAB 58 "Ambillah, ini untuk nyonya."
60 BAB 59 "Tolong, lakukan yang terbaik untuk isteriku."
61 BAB 60 "Ayolah sayang, aku kan suamimu..."
62 BAB 61 "Lagi pula aku telah melihat semuanya, apa kau lupa?"
63 BAB 62 "Photo... Untuk apa dia memintanya?"
64 BAB 63 " Memangnya teh, pake celup-celup gitu"
65 BAB 64 " Baiklah.... Mommy tak memaksamu."
66 BAB 65 "Jangan lupa, ini rumah sakit."
67 BAB 66 "Bagaimana? Tidak bisa tekunci."
68 BAB 67 "Saya yakin dokter."
69 BAB 68 "Bukan demi anda pak Gustaf."
70 BAB 69 "Sayang, kau tahu... Aku sangat perduli pendapatmu tentang diriku."
71 BAB 70 "Mommy harap, isterimu itu adalah wanita yang layak untuk kau perjuangkan
72 BAB 71 "Buatkan kami teh herbal."
73 BAB 72 "Apakah kau berpikir aku menaruh racun didalamnya?"
74 BAB 73 "Hanya ada tiga wanita yang dekat dihatiku."
75 BAB 74 "Tentu saja tidak sayang. Jangan khawatir."
76 BAB 75 "Saya ingin berbicara dengan nyonya besar."
77 BAB 76 "Semuanya itu kulakukan bukan untukmu."
78 BAB 77 "Ohh, anda membuat saya iri nyonya."
79 BAB 78 "Biar jadi kejutan saja dok, saat mereka lahir nanti."
80 BAB 79 "Disini masih ada mommy dan pak Kasan."
81 BAB 80 "Aku... Agak merasa takut."
82 BAB 81 "Sakit sekalinya bagaimana bi?"
83 BAB 82 "Tenangkan diri anda nyonya muda..."
84 BAB 83 "Memang tugas kami melakukan yang terbaik bagi pasien kami."
85 BAB 84 "Dokter, anda mendengarkan saya kan?"
86 BAB 85 "Tolong dok, lakukan yang terbaik buat suami saya."
87 BAB 86 "Itu masih diselidiki oleh pihak kepolisian nyonya."
88 BAB 87 "Apa maksud nyonya muda?"
89 BAB 88 "Siapa yang memberimu ijin menanda tangani berkas operasi putraku."
90 BAB 89 "Nyonya besar dan nyonya muda ikutlah dengan saya."
91 BAB 90 "Kau memang wanita pembawa sial."
92 BAB 91 "Apa dokter Rosalie sudah gila."
93 BAB 92 "Apa anda mendengar suara itu."
94 BAB 93 "Selamat atas kelahiran cucu - cucu anda"
95 BAB 94 "Selamat datang penerus keluarga Agatsa."
96 BAB 95 "Daddy kalian pasti merasa tersaingi nanti."
97 BAB 96 "Saya khawatir dia demam."
98 BAB 97 "Bolehkah saya melihat bayi kembar anda nyonya."
99 BAB 98 "Nyonya besar... Anda disini??"
100 BAB 99 "Apakah ibu Mira belum mendapatkan gaji terakhir dan santunan dari kami?"
101 BAB 100 " Tidak ada rotan, akar pun jadi."
102 BAB 101 "Saya terpaksa melewati kawasan itu untuk mempersingkat waktu."
103 BAB 102 "Tarik ucapan anda nyonya."
104 BAB 103 "Ibu Mira yakin mau berkerja disini?"
105 BAB 104 "Teruslah bermimpi dan berkhayal sesuka hatimu."
106 BAB 105 "Suamiku, cepatlah bangun, diriku menunggumu bersama bayi - bayi kita"
107 BAB 106 "Tidur ya cucunya oma"
108 BAB 107 "Aku akan mengikhlaskan putraku itu pergi."
109 BAB 108 " Dokter Rosalie sangat cocok jadi ibunya."
110 BAB 109 "Suamiku... tanganmu sudah memberi respon..."
111 BAB 110 "Bibi tidak salah dengar."
112 BAB 111 "Kakak Rosa, pamitan dulu dengang adik - adik bayi."
113 BAB 112 "Jadi Rosa mau pulang kalau ada adik bayi?"
114 bab 113 "Apakah nyonya sedang berkabung."
115 BAB 114 "Itu bukan perkara sulit bagiku."
116 BAB 115 "Hentikan tindakan konyolmu itu."
117 BAB 116 "Kenapa keras sekali seperri batu?"
118 BAB 117 " Kau tahu kakakmu ini bukan laki - laki pecinta banyak wanita."
119 BAB 118 "Sepertinya enak..."
120 BAB 119 "Tidak sekarang, tunggu kau sembuh."
121 BAB 120 "Kakak menggelikan."
122 BAB 121 "Ingat, keluarga itu adalah harta kita yang paling berharga adik ipar."
123 BAB 122 " Kalian terlihat seperti ibu dan anak"
124 BAB 123 "Kau sangat cantik hari ini sayang."
125 BAB 124 "Lepaskan mereka...."
126 BAB125 "Saya ada disini untuk anda nyonya besar."
127 BAB 126 "Beri saya kesempatan bicara....!"
128 BAB127 "Kondisinya saat ini sangat baik."
129 BAB 128 "kebetulan ada sesuatu yang ingin kami sampaikan pada anda nyonya besar"
130 BAB 129 "Apakah isteriku sakit mom....?"
131 BAB 130 "Aku mohon dijinkan...."
132 BAB 131 "Kenapa sayang? Haus ya?"
133 BAB 132 "Bayi besarku...."
134 BAB 133 "Janji....??"
135 BAB 134 "Apa ini asisten Rudi?"
136 BAB 135 " Itu artinya, mereka benar - benar putraku."
137 BAB 136 "Saya ibu mertua Yurina."
138 BAB 137 "Saya pun menyesal"
139 BAB 138 " Isteri tuan ini adalah adik saya"
140 BAB 139 "Tidak boleh bertanya aneh seperti itu."
141 BAB 140 "Namanya juga isteri, belahan jiwa kita..."
142 BAB 141 "Apakah kau membalasku suamiku?"
143 BAB 142 "Yang ada aku akan jadi bapak menyusui kalau minum gelas susumu itu."
144 BAB 143 "Apa yang telah aku lakukan, sehingga kau mengacuhkanku suamku."
145 BAB 144 "Apakah sekarang kau sudah berubah suamiku?"
146 BAB 145 "Bukankah kau ingin kita liburan sayang."
147 BAB 146 "Aku sudah terbiasa dengan sikap manismu padaku"
148 BAB 147 "ASI mommy nya sebanyak ini"
149 BAB 148 "Aku bangga padanya"
150 BAB 149 "Aku janji, tidak akan menangis bila tanganku terlanggar olehmu nanti"
151 BAB 150 "Tentu saja aku tidak keberatan suamiku."
152 BAB 151 "Dimana yang lainnya?"
153 BAB 152 "Memangnya siapa yang kau cari sayang?"
154 BAB 153 "Semuanya akan baik - baik saja."
155 BAB 154 "Itu hukuman kalian."
156 BAB 155 "Saya ingin, Margareth yang menjadi mempelai wanitanya."
157 BAB 156 "Aku masih bisa menunggu."
158 BAB 157 "Kehadiranmu Menyakitiku...."
159 BAB 158 "Berani - beraninya kalian menjadikanku bahan tertawaan....."
160 BAB 159 "Bagaimana ini....?"
161 BAB 160 "Iya, seperti guling...."
162 BAB 161 "Tidak ada bantahan."
163 BAB 162 "Pupuklah perasaanmu padanya..."
164 BAB 163 "Tante berubah...."
165 BAB 164 "Papa tidak berdusta."
166 BAB 165 "Ternyata dunia yang seluas ini serasa sempit."
167 BAB 166 "Praktek apa sayang??"
168 BAN 167 "Sejak kapan kau ingin tahu urusan pribadi orang?"
169 BAB 168 "Jangan lupa kepraktekku ya..."
170 BAB 169 "Ternyata kau bisa menjaga hatimu untuk bisa bertahan bersamaku."
171 BAB 170 "Suamiku.... bisakah kau mandi lagi?"
172 BAB 171 "Sepertinya nyonya masuk angin tuan."
173 BAB 172 "Moranno memang suamimu, tapi dia adalah putra mommy."
174 BAB 173 "Resepnya hanya CINTA"
175 BAB 174 " Apakah suamiku sudah mengabari mommy?"
176 BAB 175 "Kau memang isteriku yang sangat lucu sayang..."
177 BAB 176 "Nanti orang salah faham melihat ini."
178 BAB 177 " Aku? Marah padamu?"
179 BAB 178 "Apakah ada ruang untukku?"
180 BAB 179 "Hanya ingin bertemu langsung calon isteri saya."
181 BAB 180 "Apa yang ingin kau lakukan?"
182 BAB 181 "Apa maksud dokter mengatakan saya seorang pasien??"
183 BAB 182 "Kenapa hanya bayanganmu saja yang selalu hadir tuan Harry?"
184 BAB 183 "Jangan berlagak seperti perempuan yang sedang mengandung."
185 BAB 184 "Hanya sekedar mengagumi kecantikan makhluk ciftaan Tuhan."
186 BAB 185 "Tentu saja calon menantu mommy....?"
187 BAB 186 "Bolehkah aku membatalkan pernikahanku?"
188 BAB 187 "Itu tuan Harry, mau kemana dia?"
189 BAB 188 "Tidak sulit bagi mommy untuk mencari sarang persembunyianmu."
190 BAB 189 "Kenapa sesakit ini cinta yang kau tawarkan padaku?"
191 BAB 190 "Itu hukuman untuk mulut tamu yang nakal sayang."
192 BAB 191 "Aku siap menikah mom...."
193 BAB 192 "Gaun sebanyak ini? Aku coba satu - persatu?"
194 BAB 193 "Aku takut akan terlambat datang dipemberkatan nikahku."
195 BAB 194 "Sepertinya kau sudah tidak sabar mencapai altar....."
196 BAB 195 "Selalu berjanji setia...."
197 BAB 196 "Katakan apa yang bisa daddy kembar lakukan untuk menolong kakak Rosalia
198 BAB 197 "Mulai sekarang, semuanya akan kalian lakukan berdua."
199 BAB 198 " Dari Suamimu."
200 BAB 199 "Aku sangat senang, bila kau menyukainya sayang."
201 BAB 200 "Sepertinya itu panggilan bagus."
202 BAB 201 "Jujur saja"
203 BAB 202 "Aku tahu...."
204 BAB 203 "Tolong pastikan dokter Rosalie untuk segera kemari"
205 BAB 204 "Tentu saja saya harus selalu ada disisi isteri saya dokter."
206 BAB 205 "Bukan hewan Rosalia sayang....."
207 BAB 206 "Tidak ada yang lucu disini."
208 BAB 207 "Saya.... mandul."
209 BAB 208 "Jangan sedih ditinggalin Rosa....."
210 BAB 209 "TAMAT"
Episodes

Updated 210 Episodes

1
BAB 1 SAYA HANYA SEORANG CLEANING SERVICE
2
BAB 2 "Tuan Moranno apa yang terjadi pada bibir anda?"
3
BAB 3 "Dokter, kenapa anda juga bau..."
4
BAB 4 "Perut gadis itu akan segera membuncit, dan di dalamnya ada anakmu"
5
BAB 5 "Bersedialah menikah denganku"
6
BAB 6 "Sebenarnya.... Kau telah di pecat"
7
BAB 7 "Aahhh, dia pria yang romantis"
8
BAB 8 "Terima kasih.... suamiku"
9
BAB 9 "Tetaplah disisiku, aku akan menjagamu"
10
BAB 10 "Bolehkah aku saja yang melakukan ini untukmu suamiku"
11
BAB 11 "Mulai sekarang aku akan membantumu"
12
BAB 12 "Apa kau mau aku menggigit bibirmu lagi"
13
BAB 13 "Dan aku mempercayaimu"
14
BAB 14 "Aku obati lagi ya"
15
BAB 15 "Bersikaplah tenang... Aku ada disisimu"
16
BAB 16 "Kalau sayang katakan sayang, buat apa kau sembunyikan"
17
BAB 17 "Aku akan selalu menjagamu"
18
BAB 18 "Buatlah aku bahagia dengan membayar hukumanmu"
19
BAB 19 "Pipimu...!"
20
BAB 20 Nyonya, apa anda baik - baik saja?"
21
BAB 21 "Pasal 1, bos tidak pernah salah"
22
BAB 22 "Anggaplah itu stempel kepemilikan."
23
BAB 23 "Tambah lagi"
24
BAB 24 "Wow... Banyak sekali."
25
BAB 25 "Anda salah orang"
26
BAB 26 "Tidak perlu, isteriku dapat melakukannya"
27
BAB 27 " Oh... Kalian adalah pasangan yang luar biasa"
28
BAB 28 "Beritahu aku, bagaimana cara mengenalmu"
29
BAB 29 "Tadi untuk mommynya, sekarang untuk anak-anak daddy"
30
BAB 30 "Bibirmu berkata tidak, tapi hatimu berkata lain"
31
BAB 31 "Dia memang berbeda"
32
BAB 32 "Serius sekali... aku tak dihiraukan"
33
BAB 33 "Hal penting apa yang membawamu menemui mommy malam-malam begini"
34
BAB 34 "Kalian adalah wanita terpenting dalam hidupku"
35
BAB 35 "Dimana wanita itu?"
36
BAB 36 "Sedang apa sayang?"
37
BAB 37 "Wah bibi, ternyata pernah merasakan bucin juga"
38
BAB 38 "Dan semuanya ini masih mimpi bagiku"
39
BAB 39 "Iya, aku terbangun dan yang lainnya ikut terbangun"
40
BAB 40 "Jangan lepaskan...."
41
BAB 40 "Aku menginginkanmu"
42
BAB 41 "Kau tampaknya sangat percaya diri sekali dalam ucapanmu"
43
BAB 42 "Jangan mendekat, aku tak mau kau sentuh"
44
BAB 43 "Benarkah? Apakah hubungan kita seperti itu?
45
BAB 44 "Berhentilah menggodaku. Kau akan membuatku semakin jatuh cinta padamu"
46
BAB 45 "Mungkin kau benar"
47
BAB 46 "Apa kau cemburu pada asisten Rudi, hmmm?"
48
BAB 47 "Aku suka bau tubuhmu yang belum mandi"
49
BAB 48 "Sungguh mulia hati nyonya Naomi"
50
BAB 49 "Apa mungkin bayi kembar yang kau kandung?"
51
BAB 50 "Itu tidak lucu"
52
BAB 50 "Apa dia lebih tampan dariku?
53
BAB 51 "Agak geli rasanya"
54
BAB 53 "Terima kasih tuan Morgan atas sanjungannya"
55
BAB 54 "Apa yang kuinginkan? Dan apa salahmu?"
56
BAB 55 "Iya tuan, saya memang harus mengerti."
57
BAB 56 "Mungkinkah cinta seaneh itu"
58
BAB 57 "Sekarang mommy telah melihatku kan?"
59
BAB 58 "Ambillah, ini untuk nyonya."
60
BAB 59 "Tolong, lakukan yang terbaik untuk isteriku."
61
BAB 60 "Ayolah sayang, aku kan suamimu..."
62
BAB 61 "Lagi pula aku telah melihat semuanya, apa kau lupa?"
63
BAB 62 "Photo... Untuk apa dia memintanya?"
64
BAB 63 " Memangnya teh, pake celup-celup gitu"
65
BAB 64 " Baiklah.... Mommy tak memaksamu."
66
BAB 65 "Jangan lupa, ini rumah sakit."
67
BAB 66 "Bagaimana? Tidak bisa tekunci."
68
BAB 67 "Saya yakin dokter."
69
BAB 68 "Bukan demi anda pak Gustaf."
70
BAB 69 "Sayang, kau tahu... Aku sangat perduli pendapatmu tentang diriku."
71
BAB 70 "Mommy harap, isterimu itu adalah wanita yang layak untuk kau perjuangkan
72
BAB 71 "Buatkan kami teh herbal."
73
BAB 72 "Apakah kau berpikir aku menaruh racun didalamnya?"
74
BAB 73 "Hanya ada tiga wanita yang dekat dihatiku."
75
BAB 74 "Tentu saja tidak sayang. Jangan khawatir."
76
BAB 75 "Saya ingin berbicara dengan nyonya besar."
77
BAB 76 "Semuanya itu kulakukan bukan untukmu."
78
BAB 77 "Ohh, anda membuat saya iri nyonya."
79
BAB 78 "Biar jadi kejutan saja dok, saat mereka lahir nanti."
80
BAB 79 "Disini masih ada mommy dan pak Kasan."
81
BAB 80 "Aku... Agak merasa takut."
82
BAB 81 "Sakit sekalinya bagaimana bi?"
83
BAB 82 "Tenangkan diri anda nyonya muda..."
84
BAB 83 "Memang tugas kami melakukan yang terbaik bagi pasien kami."
85
BAB 84 "Dokter, anda mendengarkan saya kan?"
86
BAB 85 "Tolong dok, lakukan yang terbaik buat suami saya."
87
BAB 86 "Itu masih diselidiki oleh pihak kepolisian nyonya."
88
BAB 87 "Apa maksud nyonya muda?"
89
BAB 88 "Siapa yang memberimu ijin menanda tangani berkas operasi putraku."
90
BAB 89 "Nyonya besar dan nyonya muda ikutlah dengan saya."
91
BAB 90 "Kau memang wanita pembawa sial."
92
BAB 91 "Apa dokter Rosalie sudah gila."
93
BAB 92 "Apa anda mendengar suara itu."
94
BAB 93 "Selamat atas kelahiran cucu - cucu anda"
95
BAB 94 "Selamat datang penerus keluarga Agatsa."
96
BAB 95 "Daddy kalian pasti merasa tersaingi nanti."
97
BAB 96 "Saya khawatir dia demam."
98
BAB 97 "Bolehkah saya melihat bayi kembar anda nyonya."
99
BAB 98 "Nyonya besar... Anda disini??"
100
BAB 99 "Apakah ibu Mira belum mendapatkan gaji terakhir dan santunan dari kami?"
101
BAB 100 " Tidak ada rotan, akar pun jadi."
102
BAB 101 "Saya terpaksa melewati kawasan itu untuk mempersingkat waktu."
103
BAB 102 "Tarik ucapan anda nyonya."
104
BAB 103 "Ibu Mira yakin mau berkerja disini?"
105
BAB 104 "Teruslah bermimpi dan berkhayal sesuka hatimu."
106
BAB 105 "Suamiku, cepatlah bangun, diriku menunggumu bersama bayi - bayi kita"
107
BAB 106 "Tidur ya cucunya oma"
108
BAB 107 "Aku akan mengikhlaskan putraku itu pergi."
109
BAB 108 " Dokter Rosalie sangat cocok jadi ibunya."
110
BAB 109 "Suamiku... tanganmu sudah memberi respon..."
111
BAB 110 "Bibi tidak salah dengar."
112
BAB 111 "Kakak Rosa, pamitan dulu dengang adik - adik bayi."
113
BAB 112 "Jadi Rosa mau pulang kalau ada adik bayi?"
114
bab 113 "Apakah nyonya sedang berkabung."
115
BAB 114 "Itu bukan perkara sulit bagiku."
116
BAB 115 "Hentikan tindakan konyolmu itu."
117
BAB 116 "Kenapa keras sekali seperri batu?"
118
BAB 117 " Kau tahu kakakmu ini bukan laki - laki pecinta banyak wanita."
119
BAB 118 "Sepertinya enak..."
120
BAB 119 "Tidak sekarang, tunggu kau sembuh."
121
BAB 120 "Kakak menggelikan."
122
BAB 121 "Ingat, keluarga itu adalah harta kita yang paling berharga adik ipar."
123
BAB 122 " Kalian terlihat seperti ibu dan anak"
124
BAB 123 "Kau sangat cantik hari ini sayang."
125
BAB 124 "Lepaskan mereka...."
126
BAB125 "Saya ada disini untuk anda nyonya besar."
127
BAB 126 "Beri saya kesempatan bicara....!"
128
BAB127 "Kondisinya saat ini sangat baik."
129
BAB 128 "kebetulan ada sesuatu yang ingin kami sampaikan pada anda nyonya besar"
130
BAB 129 "Apakah isteriku sakit mom....?"
131
BAB 130 "Aku mohon dijinkan...."
132
BAB 131 "Kenapa sayang? Haus ya?"
133
BAB 132 "Bayi besarku...."
134
BAB 133 "Janji....??"
135
BAB 134 "Apa ini asisten Rudi?"
136
BAB 135 " Itu artinya, mereka benar - benar putraku."
137
BAB 136 "Saya ibu mertua Yurina."
138
BAB 137 "Saya pun menyesal"
139
BAB 138 " Isteri tuan ini adalah adik saya"
140
BAB 139 "Tidak boleh bertanya aneh seperti itu."
141
BAB 140 "Namanya juga isteri, belahan jiwa kita..."
142
BAB 141 "Apakah kau membalasku suamiku?"
143
BAB 142 "Yang ada aku akan jadi bapak menyusui kalau minum gelas susumu itu."
144
BAB 143 "Apa yang telah aku lakukan, sehingga kau mengacuhkanku suamku."
145
BAB 144 "Apakah sekarang kau sudah berubah suamiku?"
146
BAB 145 "Bukankah kau ingin kita liburan sayang."
147
BAB 146 "Aku sudah terbiasa dengan sikap manismu padaku"
148
BAB 147 "ASI mommy nya sebanyak ini"
149
BAB 148 "Aku bangga padanya"
150
BAB 149 "Aku janji, tidak akan menangis bila tanganku terlanggar olehmu nanti"
151
BAB 150 "Tentu saja aku tidak keberatan suamiku."
152
BAB 151 "Dimana yang lainnya?"
153
BAB 152 "Memangnya siapa yang kau cari sayang?"
154
BAB 153 "Semuanya akan baik - baik saja."
155
BAB 154 "Itu hukuman kalian."
156
BAB 155 "Saya ingin, Margareth yang menjadi mempelai wanitanya."
157
BAB 156 "Aku masih bisa menunggu."
158
BAB 157 "Kehadiranmu Menyakitiku...."
159
BAB 158 "Berani - beraninya kalian menjadikanku bahan tertawaan....."
160
BAB 159 "Bagaimana ini....?"
161
BAB 160 "Iya, seperti guling...."
162
BAB 161 "Tidak ada bantahan."
163
BAB 162 "Pupuklah perasaanmu padanya..."
164
BAB 163 "Tante berubah...."
165
BAB 164 "Papa tidak berdusta."
166
BAB 165 "Ternyata dunia yang seluas ini serasa sempit."
167
BAB 166 "Praktek apa sayang??"
168
BAN 167 "Sejak kapan kau ingin tahu urusan pribadi orang?"
169
BAB 168 "Jangan lupa kepraktekku ya..."
170
BAB 169 "Ternyata kau bisa menjaga hatimu untuk bisa bertahan bersamaku."
171
BAB 170 "Suamiku.... bisakah kau mandi lagi?"
172
BAB 171 "Sepertinya nyonya masuk angin tuan."
173
BAB 172 "Moranno memang suamimu, tapi dia adalah putra mommy."
174
BAB 173 "Resepnya hanya CINTA"
175
BAB 174 " Apakah suamiku sudah mengabari mommy?"
176
BAB 175 "Kau memang isteriku yang sangat lucu sayang..."
177
BAB 176 "Nanti orang salah faham melihat ini."
178
BAB 177 " Aku? Marah padamu?"
179
BAB 178 "Apakah ada ruang untukku?"
180
BAB 179 "Hanya ingin bertemu langsung calon isteri saya."
181
BAB 180 "Apa yang ingin kau lakukan?"
182
BAB 181 "Apa maksud dokter mengatakan saya seorang pasien??"
183
BAB 182 "Kenapa hanya bayanganmu saja yang selalu hadir tuan Harry?"
184
BAB 183 "Jangan berlagak seperti perempuan yang sedang mengandung."
185
BAB 184 "Hanya sekedar mengagumi kecantikan makhluk ciftaan Tuhan."
186
BAB 185 "Tentu saja calon menantu mommy....?"
187
BAB 186 "Bolehkah aku membatalkan pernikahanku?"
188
BAB 187 "Itu tuan Harry, mau kemana dia?"
189
BAB 188 "Tidak sulit bagi mommy untuk mencari sarang persembunyianmu."
190
BAB 189 "Kenapa sesakit ini cinta yang kau tawarkan padaku?"
191
BAB 190 "Itu hukuman untuk mulut tamu yang nakal sayang."
192
BAB 191 "Aku siap menikah mom...."
193
BAB 192 "Gaun sebanyak ini? Aku coba satu - persatu?"
194
BAB 193 "Aku takut akan terlambat datang dipemberkatan nikahku."
195
BAB 194 "Sepertinya kau sudah tidak sabar mencapai altar....."
196
BAB 195 "Selalu berjanji setia...."
197
BAB 196 "Katakan apa yang bisa daddy kembar lakukan untuk menolong kakak Rosalia
198
BAB 197 "Mulai sekarang, semuanya akan kalian lakukan berdua."
199
BAB 198 " Dari Suamimu."
200
BAB 199 "Aku sangat senang, bila kau menyukainya sayang."
201
BAB 200 "Sepertinya itu panggilan bagus."
202
BAB 201 "Jujur saja"
203
BAB 202 "Aku tahu...."
204
BAB 203 "Tolong pastikan dokter Rosalie untuk segera kemari"
205
BAB 204 "Tentu saja saya harus selalu ada disisi isteri saya dokter."
206
BAB 205 "Bukan hewan Rosalia sayang....."
207
BAB 206 "Tidak ada yang lucu disini."
208
BAB 207 "Saya.... mandul."
209
BAB 208 "Jangan sedih ditinggalin Rosa....."
210
BAB 209 "TAMAT"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!