BAB 2 "Tuan Moranno apa yang terjadi pada bibir anda?"

Wajah Yurina tiba - tiba pucat dan tubuhnya sedikit gemetar, kejadian semalam kembali berputar - putar di kepalanya.

"Bu Sari, bolehkah orang lain saja yang mengerjakannya, saya melakukan ditempat lain saja bu?" Kata Yurina yang tiba-tiba diserang rasa takut.

"Yurina, disini hanya kau yang baru tiba, selain itu tuan Moranno sangat tidak suka melihat ruangannya yang berantakan dan kotor." Kata bu Sari yang tidak memperhatikan perubahan yang terjadi pada bawahannya itu.

"Segeralah... Asisten Rudi juga sedang mengambil pakaian ganti untuk tuan Moranno." Tambah bu Sari lagi.

***

Yurina membuka pintu ruang kerja sang CEO itu dengan perlahan - lahan, dan sangat hati-hati ia masuk dengan perasaan takut yang menyelimuti.

Ia menebarkan pandangannya keseluruh ruangan, melihat kesetiap sudut.

Ruangan itu memang terlihat sangat kotor dan berantakan setelah peristiwa semalam.

Semua kejadian itu kembali melintas dan berputar - putar dalam ingatan gadis itu. Tiba-tiba ia merasa pusing.

Yurina buru - buru membersihkan dan merapikan ruangan itu, ia berharap bisa menyelesaikan tugasnya dalam waktu yang singkat, sehingga ia tidak perlu bertwmu dengan orang yang menakutkan itu.

Pintu kamar dalam ruang kerja itu tiba - tiba terbuka.

Yurina yang sebelumnya telah diselimuti rasa takut menjadi sangat kaget hingga menahan napasnya. Ia berdiri sambil menundukkan wajahnya tak berani bergerak, tubuhnya sedikit gemetar.

"Kau.....!!" Suara pria itu terdengar menggema memenuhi ruangan.

"Tuan, maafkan saya..."

"Saya yang mengijinkan nona Yurina masuk untuk membersihkan ruang kerja tuan."

Asisten Rudi yang baru tiba berkata dengan hormat sambil menundukan sedikit kepalanya.

"Tuan, apakah anda terluka?" tanya asisten Rudi yang tengah meletakan paper bag berisi pakaian ganti Moranno disisi tempat tidur.

"Maksudmu??" Moranno mengerutkan kedua alisnya tanda tak mengerti.

"Ada bercak darah ditempat tidur tuan." kata asisten Rudi lagi sambil melihat kearah sprei yang ada noda darah.

Wajah Moranno langsung menegang, ia menatap Yurina yang masih berdiri ditempatnya tanpa bergerak sedikitpun dengan wajah tertunduk, gadis cleaning service yang telah ditidurinya dengan paksa semalam.

Yurina tiba - tiba ambruk, sebelum kepalanya terbentur ke lantai Moranno telah menopangnya.

"Asisten Rudi , cepat telpon Dokter." Kata Moranno yang agak panik.

"Baik tuan." Asisten Rudi dengan cepat menekan nomor dokter keluarga Agatsa diponselnya.

Moranno segera mengangkat tubuh Yurina yang pingsan itu ke tempat tidurnya, ia merasakan tubuh gadis itu panas tinggi dengan wajah yang pucat.

Beberapa waktu kemudian Dokter Herman, yaitu Dokter keluarga Agatsa telah tiba, dan segera melakukan pemeriksaan terhadap Yurina.

"Nona Yurina sepertinya mengalami kelelahan. Dilihat dari beberapa lebam di lengannya, ini menyebabkan dia demam tinggi, sepertinya dia telah mengalami kekerasan fisik." Jelas sang Dokter singkat.

"Tuan Moranno, apa yang terjadi pada bibir anda?" tanya sang Dokter sambil memperhatikan bibir Moranno.

"Ini... ini terbentur di kamar mandi." Jawab Moranno sambil memegang bibirnya yang telah membengkak akibat gigitan Yurina semalam.

" Apakah di sprei ini darah tuan...?" tanya dokter lagi saat melihat noda darah disprei tempat Yurina dibaringkan.

"Itu... itu... Asisten Rudi segera ganti sprei ini." Kata Moranno yang bingung harus menjawab apa.

"Huh... kenapa harus bibirku yang dia gigit." Gerutu Moranno dalam hatinya.

"Bagaimana kalau saya bantu untuk mengompres bibir tuan..." Ujar Dokter Herman lagi.

"Ti... tidak perlu Dok, saya lakukan sendiri." Kata Moranno sedikit gugup.

"Baiklah..." Ucap Dokter Herman sambil tersenyum.

"Ini... Saya buatkan resep obat yang harus di minum oleh nona Yurina, segera ambil di Apotik." Kata sang dokter sambil menulis di secarik kertas.

"Dan... beri waktu pada nona Yurina untuk beristirahat memulihkan kesehatannya." kata sang Dokter.

"Baik, terima kasih Dok." Kata Moranno.

"Jangan lupa segera kompres bibir tuan, supaya tidak terjadi infeksi." Kata Dokter Herman sambil tersenyum.

"Saya permisi...." Dokter Herman sedikit menundukan kepalanya memberi hormat dan segera pergi.

***

Kring.... Kring... Kring....

"Selamat pagi, ruangan cleaning service disini, ada yang bisa di bantu?" Bu Sari mengangkat telepon di ruangannya.

"Apaaa... " Ibu Sari sedikit terkejut.

"Baik asisten Rudi, saya akan segera kesana." Ibu sari segera bergegas.

Tok... Tok.... Tok...

"Masuklah..."

"Permisi tuan.... Asisten Rudi...." Ibu Sari masuk lalu memberi hormat dengan menundukan kepalanya.

"Ibu Sari tolong anda urus keadaan nona Yurina." Ujar Moranno pada ibu Sari yang berdiri didepannya.

"Baik tuan." Kata Ibu Sari.

"Ini obatnya, segera berikan padanya setelah ia memakan makanannya."

"Baik tuan."

Ibu Sari segera berlalu untuk menemui Yurina yang berada di kamar Moranno.

"Yurina... apa yang terjadi?" Tanya bu Sari setengah berbisik sambil menempelkan punggung tangannya pada dahi Yurina.

"Saya tidak kenapa - kenapa bu..." Ujar Yurina.

"Tidak kenapa - kenapa gimana..."

"Wajahmu sangat pucat, tubuhmu juga panas..."

"Ayo, cepat makan - makananmu, lalu segera minum obat ini." Kata ibu Sari menyodorkan makanan diatas nakas pada Yurina.

***

"Tuan, kami permisi dulu." pamit bu Sari.

"Baiklah..."

"Bu Sari, berikan dia waktu beberapa hari untuk beristirahat memulihkan kesehatannya."

"Baik tuan." Ibu Sari memberi hormat dengan menundudukan sedikit kepalanya, sementara Yurina yang disebelahnya tidak berani sama sekali mengangkat wajahnya.

Moranno menatap punggung kedua wanita itu yang menghilang dibalik pintu ruang kerjanya. Entah apa yang dipikirkannya.

"Yurina, kau langsung pulang saja, beristirahatlah untuk beberapa hari sampai kesehatanmu pulih." Kata bu Sari saat mereka berada diruang cleaning service.

"Tapi bu, saya baru seminggu berkerja, bagaimana saya bisa beristirahat di rumah untuk beberapa hari."

"Yurina, tadi kau mendengar sendiri apa yang dikatakan oleh tuan Moranno, kau diperbolehkan untuk istirahat, supaya segera sembuh, jangan kuatir. Lagi pula ada banyak teman-temanmu yang menggantikan pekerjaanmu untuk sementara waktu selama kau beristirahat di rumah. Jelas bu Sari pada bawahannya itu.

"Baiklah..." Yurina segera mengemasi barangnya dan segera pulang.

***

Beberapa hari kemudian, Yurina yang merasa membaik telah kembali berkerja.

"Yurina, kau sudah kembali berkerja?"

"Apa kau benar - benar merasa sehat?" Tanya bu Sari senang saat melihat Yurina sudah kembali berkerja.

"Sudah bu..."

"Tapi wajahmu masih terlihat pucat..."

" Dan nampak lebih kurus..." Kata bu Sari yang melihat kondisi tubuh Yurina.

"Saya... baik bu..."

"Dan saya, membutuhkan pekerjaan ini..." Kata Yurina dengan wajah seperti memohon.

"Baiklah, ibu mengerti..."

"Jika nanti kau merasa kurang baik, jangan memaksakan diri, beristirahatlah." Kata ibu Sari merasa iba.

"Terima kasih bu... " Yurina tersenyum dengan semangat, lalu mulai berkerja sesuai arahan dari ibu Sari atasannya itu.

***

Hari demi hari berlalu, dan minggu demi minggu berlalu dengan banyak kesibukan membuat Moranno lupa akan apa yang pernah ia lakukan pada pegawai cleaning servicenya.

"Huueeekkk.... hueeekkk... hueeeeekkk..."

"Motanno... Kau kenapa??" Nyonya Agatsa nampak kuatir melihat putranya yang terus - menerus memuntahkan sarapannya pagi itu.

"Entahlah mom... "

"Perutku rasanya bergejolak di dalam sana." Kata Moranno yang masih mengeluarkan semua isi perutnya.

"Bi Nur, tolong telepon Dokter cepat." Kata nyonya Agatsa.

"Baik Nyonya besar." sambil memberi hormat dengan menundukan sedikit kepalanya, kepala pelayan yang berusia paruh baya itu segera melakukan apa yang diperintahkan Nyonyanya itu.

"Huueekkk... hueeekkk... hueeekkk"

"Mami lihat beberapa hari belakangan kau sering muntah - muntah seperti ini." Nyonya Agatsa memapah putranya ke kamarnya.

Tak lama berselang, Dokter Herman tiba. Ia segera melakukan pemeriksaan, ia sedikit mengernyitkan keningnya.

"Bagaiman Dok?"

"Apa yang terjadi pada putraku?" Kata nyonya Agatsa pada dokter muda itu.

"Maaf Nyonya, tuan Moranno baik - baik saja."

":Tidak ada masalah dengan kesehatannya." Kata dokter Herman.

"Tapi... mengapa belakangan ini ia selalu merasa mual, dan bahkan muntah - muntah seperti pagi ini." Kata nyonya Agatsa lagi.

"Mulai kapan gejala ini terjadi? Apa ada keluhan lain selain ini?"

"Hampir seminggu Dok... Mudah merasa lelah dan perut sering kembung." Jawab Moranno.

"Nyonya, saya sarankan tuan Moranno bisa memeriksakan kesehatannya di rumah sakit, untuk memastikan saja."

"Menurut pemeriksaan saya tidak terjadi masalah dalam tubuh tuan Moranno, bahkan sangat sehat."

"Dari gejala yang di keluhkan tuan Moranno... menurut pengalaman saya selama menjadi dokter, tuan Moranno kemungkinan mengalami.... Sindrom Couvade atau kehamilan simpatik." kata sang dokter dengan hati - hati dan sedikit ragu.

"Maksud Dokter...?" Tanya nyonya Agatsa dengan wajah yang terkejut.

"Tidak mungkin, tidak mungkin..." Kata Nyonya Agatsa sedikit syok.

"Moranno ini belum menikah Dok, belum memiliki seorang isteri, tidak mungkin dia mengalami hal itu..." Tegasnya lagi.

"Ahh... Dokter bercanda saja..." Nyonya Agatsa tertawa kecil untuk menghilangkan ketegangannya di hadapan sang Dokter.

Moranno yang mendengar percakapan Dokter Herman dengan ibunya hanya bisa diam dan tertegun. Peristiwa beberapa waktu lalu kembali terbayang dikepalanya hingga membuat sakit kepalanya.

Terpopuler

Comments

Lina maulina

Lina maulina

kayak orang bunting🤭🤭

2023-11-07

1

Lina maulina

Lina maulina

yurina hamil

2023-11-07

1

Setia R

Setia R

kalau aku yg dilecehkan, aku tuntut dia, eh malah nggak berani menatap!

2023-07-28

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 SAYA HANYA SEORANG CLEANING SERVICE
2 BAB 2 "Tuan Moranno apa yang terjadi pada bibir anda?"
3 BAB 3 "Dokter, kenapa anda juga bau..."
4 BAB 4 "Perut gadis itu akan segera membuncit, dan di dalamnya ada anakmu"
5 BAB 5 "Bersedialah menikah denganku"
6 BAB 6 "Sebenarnya.... Kau telah di pecat"
7 BAB 7 "Aahhh, dia pria yang romantis"
8 BAB 8 "Terima kasih.... suamiku"
9 BAB 9 "Tetaplah disisiku, aku akan menjagamu"
10 BAB 10 "Bolehkah aku saja yang melakukan ini untukmu suamiku"
11 BAB 11 "Mulai sekarang aku akan membantumu"
12 BAB 12 "Apa kau mau aku menggigit bibirmu lagi"
13 BAB 13 "Dan aku mempercayaimu"
14 BAB 14 "Aku obati lagi ya"
15 BAB 15 "Bersikaplah tenang... Aku ada disisimu"
16 BAB 16 "Kalau sayang katakan sayang, buat apa kau sembunyikan"
17 BAB 17 "Aku akan selalu menjagamu"
18 BAB 18 "Buatlah aku bahagia dengan membayar hukumanmu"
19 BAB 19 "Pipimu...!"
20 BAB 20 Nyonya, apa anda baik - baik saja?"
21 BAB 21 "Pasal 1, bos tidak pernah salah"
22 BAB 22 "Anggaplah itu stempel kepemilikan."
23 BAB 23 "Tambah lagi"
24 BAB 24 "Wow... Banyak sekali."
25 BAB 25 "Anda salah orang"
26 BAB 26 "Tidak perlu, isteriku dapat melakukannya"
27 BAB 27 " Oh... Kalian adalah pasangan yang luar biasa"
28 BAB 28 "Beritahu aku, bagaimana cara mengenalmu"
29 BAB 29 "Tadi untuk mommynya, sekarang untuk anak-anak daddy"
30 BAB 30 "Bibirmu berkata tidak, tapi hatimu berkata lain"
31 BAB 31 "Dia memang berbeda"
32 BAB 32 "Serius sekali... aku tak dihiraukan"
33 BAB 33 "Hal penting apa yang membawamu menemui mommy malam-malam begini"
34 BAB 34 "Kalian adalah wanita terpenting dalam hidupku"
35 BAB 35 "Dimana wanita itu?"
36 BAB 36 "Sedang apa sayang?"
37 BAB 37 "Wah bibi, ternyata pernah merasakan bucin juga"
38 BAB 38 "Dan semuanya ini masih mimpi bagiku"
39 BAB 39 "Iya, aku terbangun dan yang lainnya ikut terbangun"
40 BAB 40 "Jangan lepaskan...."
41 BAB 40 "Aku menginginkanmu"
42 BAB 41 "Kau tampaknya sangat percaya diri sekali dalam ucapanmu"
43 BAB 42 "Jangan mendekat, aku tak mau kau sentuh"
44 BAB 43 "Benarkah? Apakah hubungan kita seperti itu?
45 BAB 44 "Berhentilah menggodaku. Kau akan membuatku semakin jatuh cinta padamu"
46 BAB 45 "Mungkin kau benar"
47 BAB 46 "Apa kau cemburu pada asisten Rudi, hmmm?"
48 BAB 47 "Aku suka bau tubuhmu yang belum mandi"
49 BAB 48 "Sungguh mulia hati nyonya Naomi"
50 BAB 49 "Apa mungkin bayi kembar yang kau kandung?"
51 BAB 50 "Itu tidak lucu"
52 BAB 50 "Apa dia lebih tampan dariku?
53 BAB 51 "Agak geli rasanya"
54 BAB 53 "Terima kasih tuan Morgan atas sanjungannya"
55 BAB 54 "Apa yang kuinginkan? Dan apa salahmu?"
56 BAB 55 "Iya tuan, saya memang harus mengerti."
57 BAB 56 "Mungkinkah cinta seaneh itu"
58 BAB 57 "Sekarang mommy telah melihatku kan?"
59 BAB 58 "Ambillah, ini untuk nyonya."
60 BAB 59 "Tolong, lakukan yang terbaik untuk isteriku."
61 BAB 60 "Ayolah sayang, aku kan suamimu..."
62 BAB 61 "Lagi pula aku telah melihat semuanya, apa kau lupa?"
63 BAB 62 "Photo... Untuk apa dia memintanya?"
64 BAB 63 " Memangnya teh, pake celup-celup gitu"
65 BAB 64 " Baiklah.... Mommy tak memaksamu."
66 BAB 65 "Jangan lupa, ini rumah sakit."
67 BAB 66 "Bagaimana? Tidak bisa tekunci."
68 BAB 67 "Saya yakin dokter."
69 BAB 68 "Bukan demi anda pak Gustaf."
70 BAB 69 "Sayang, kau tahu... Aku sangat perduli pendapatmu tentang diriku."
71 BAB 70 "Mommy harap, isterimu itu adalah wanita yang layak untuk kau perjuangkan
72 BAB 71 "Buatkan kami teh herbal."
73 BAB 72 "Apakah kau berpikir aku menaruh racun didalamnya?"
74 BAB 73 "Hanya ada tiga wanita yang dekat dihatiku."
75 BAB 74 "Tentu saja tidak sayang. Jangan khawatir."
76 BAB 75 "Saya ingin berbicara dengan nyonya besar."
77 BAB 76 "Semuanya itu kulakukan bukan untukmu."
78 BAB 77 "Ohh, anda membuat saya iri nyonya."
79 BAB 78 "Biar jadi kejutan saja dok, saat mereka lahir nanti."
80 BAB 79 "Disini masih ada mommy dan pak Kasan."
81 BAB 80 "Aku... Agak merasa takut."
82 BAB 81 "Sakit sekalinya bagaimana bi?"
83 BAB 82 "Tenangkan diri anda nyonya muda..."
84 BAB 83 "Memang tugas kami melakukan yang terbaik bagi pasien kami."
85 BAB 84 "Dokter, anda mendengarkan saya kan?"
86 BAB 85 "Tolong dok, lakukan yang terbaik buat suami saya."
87 BAB 86 "Itu masih diselidiki oleh pihak kepolisian nyonya."
88 BAB 87 "Apa maksud nyonya muda?"
89 BAB 88 "Siapa yang memberimu ijin menanda tangani berkas operasi putraku."
90 BAB 89 "Nyonya besar dan nyonya muda ikutlah dengan saya."
91 BAB 90 "Kau memang wanita pembawa sial."
92 BAB 91 "Apa dokter Rosalie sudah gila."
93 BAB 92 "Apa anda mendengar suara itu."
94 BAB 93 "Selamat atas kelahiran cucu - cucu anda"
95 BAB 94 "Selamat datang penerus keluarga Agatsa."
96 BAB 95 "Daddy kalian pasti merasa tersaingi nanti."
97 BAB 96 "Saya khawatir dia demam."
98 BAB 97 "Bolehkah saya melihat bayi kembar anda nyonya."
99 BAB 98 "Nyonya besar... Anda disini??"
100 BAB 99 "Apakah ibu Mira belum mendapatkan gaji terakhir dan santunan dari kami?"
101 BAB 100 " Tidak ada rotan, akar pun jadi."
102 BAB 101 "Saya terpaksa melewati kawasan itu untuk mempersingkat waktu."
103 BAB 102 "Tarik ucapan anda nyonya."
104 BAB 103 "Ibu Mira yakin mau berkerja disini?"
105 BAB 104 "Teruslah bermimpi dan berkhayal sesuka hatimu."
106 BAB 105 "Suamiku, cepatlah bangun, diriku menunggumu bersama bayi - bayi kita"
107 BAB 106 "Tidur ya cucunya oma"
108 BAB 107 "Aku akan mengikhlaskan putraku itu pergi."
109 BAB 108 " Dokter Rosalie sangat cocok jadi ibunya."
110 BAB 109 "Suamiku... tanganmu sudah memberi respon..."
111 BAB 110 "Bibi tidak salah dengar."
112 BAB 111 "Kakak Rosa, pamitan dulu dengang adik - adik bayi."
113 BAB 112 "Jadi Rosa mau pulang kalau ada adik bayi?"
114 bab 113 "Apakah nyonya sedang berkabung."
115 BAB 114 "Itu bukan perkara sulit bagiku."
116 BAB 115 "Hentikan tindakan konyolmu itu."
117 BAB 116 "Kenapa keras sekali seperri batu?"
118 BAB 117 " Kau tahu kakakmu ini bukan laki - laki pecinta banyak wanita."
119 BAB 118 "Sepertinya enak..."
120 BAB 119 "Tidak sekarang, tunggu kau sembuh."
121 BAB 120 "Kakak menggelikan."
122 BAB 121 "Ingat, keluarga itu adalah harta kita yang paling berharga adik ipar."
123 BAB 122 " Kalian terlihat seperti ibu dan anak"
124 BAB 123 "Kau sangat cantik hari ini sayang."
125 BAB 124 "Lepaskan mereka...."
126 BAB125 "Saya ada disini untuk anda nyonya besar."
127 BAB 126 "Beri saya kesempatan bicara....!"
128 BAB127 "Kondisinya saat ini sangat baik."
129 BAB 128 "kebetulan ada sesuatu yang ingin kami sampaikan pada anda nyonya besar"
130 BAB 129 "Apakah isteriku sakit mom....?"
131 BAB 130 "Aku mohon dijinkan...."
132 BAB 131 "Kenapa sayang? Haus ya?"
133 BAB 132 "Bayi besarku...."
134 BAB 133 "Janji....??"
135 BAB 134 "Apa ini asisten Rudi?"
136 BAB 135 " Itu artinya, mereka benar - benar putraku."
137 BAB 136 "Saya ibu mertua Yurina."
138 BAB 137 "Saya pun menyesal"
139 BAB 138 " Isteri tuan ini adalah adik saya"
140 BAB 139 "Tidak boleh bertanya aneh seperti itu."
141 BAB 140 "Namanya juga isteri, belahan jiwa kita..."
142 BAB 141 "Apakah kau membalasku suamiku?"
143 BAB 142 "Yang ada aku akan jadi bapak menyusui kalau minum gelas susumu itu."
144 BAB 143 "Apa yang telah aku lakukan, sehingga kau mengacuhkanku suamku."
145 BAB 144 "Apakah sekarang kau sudah berubah suamiku?"
146 BAB 145 "Bukankah kau ingin kita liburan sayang."
147 BAB 146 "Aku sudah terbiasa dengan sikap manismu padaku"
148 BAB 147 "ASI mommy nya sebanyak ini"
149 BAB 148 "Aku bangga padanya"
150 BAB 149 "Aku janji, tidak akan menangis bila tanganku terlanggar olehmu nanti"
151 BAB 150 "Tentu saja aku tidak keberatan suamiku."
152 BAB 151 "Dimana yang lainnya?"
153 BAB 152 "Memangnya siapa yang kau cari sayang?"
154 BAB 153 "Semuanya akan baik - baik saja."
155 BAB 154 "Itu hukuman kalian."
156 BAB 155 "Saya ingin, Margareth yang menjadi mempelai wanitanya."
157 BAB 156 "Aku masih bisa menunggu."
158 BAB 157 "Kehadiranmu Menyakitiku...."
159 BAB 158 "Berani - beraninya kalian menjadikanku bahan tertawaan....."
160 BAB 159 "Bagaimana ini....?"
161 BAB 160 "Iya, seperti guling...."
162 BAB 161 "Tidak ada bantahan."
163 BAB 162 "Pupuklah perasaanmu padanya..."
164 BAB 163 "Tante berubah...."
165 BAB 164 "Papa tidak berdusta."
166 BAB 165 "Ternyata dunia yang seluas ini serasa sempit."
167 BAB 166 "Praktek apa sayang??"
168 BAN 167 "Sejak kapan kau ingin tahu urusan pribadi orang?"
169 BAB 168 "Jangan lupa kepraktekku ya..."
170 BAB 169 "Ternyata kau bisa menjaga hatimu untuk bisa bertahan bersamaku."
171 BAB 170 "Suamiku.... bisakah kau mandi lagi?"
172 BAB 171 "Sepertinya nyonya masuk angin tuan."
173 BAB 172 "Moranno memang suamimu, tapi dia adalah putra mommy."
174 BAB 173 "Resepnya hanya CINTA"
175 BAB 174 " Apakah suamiku sudah mengabari mommy?"
176 BAB 175 "Kau memang isteriku yang sangat lucu sayang..."
177 BAB 176 "Nanti orang salah faham melihat ini."
178 BAB 177 " Aku? Marah padamu?"
179 BAB 178 "Apakah ada ruang untukku?"
180 BAB 179 "Hanya ingin bertemu langsung calon isteri saya."
181 BAB 180 "Apa yang ingin kau lakukan?"
182 BAB 181 "Apa maksud dokter mengatakan saya seorang pasien??"
183 BAB 182 "Kenapa hanya bayanganmu saja yang selalu hadir tuan Harry?"
184 BAB 183 "Jangan berlagak seperti perempuan yang sedang mengandung."
185 BAB 184 "Hanya sekedar mengagumi kecantikan makhluk ciftaan Tuhan."
186 BAB 185 "Tentu saja calon menantu mommy....?"
187 BAB 186 "Bolehkah aku membatalkan pernikahanku?"
188 BAB 187 "Itu tuan Harry, mau kemana dia?"
189 BAB 188 "Tidak sulit bagi mommy untuk mencari sarang persembunyianmu."
190 BAB 189 "Kenapa sesakit ini cinta yang kau tawarkan padaku?"
191 BAB 190 "Itu hukuman untuk mulut tamu yang nakal sayang."
192 BAB 191 "Aku siap menikah mom...."
193 BAB 192 "Gaun sebanyak ini? Aku coba satu - persatu?"
194 BAB 193 "Aku takut akan terlambat datang dipemberkatan nikahku."
195 BAB 194 "Sepertinya kau sudah tidak sabar mencapai altar....."
196 BAB 195 "Selalu berjanji setia...."
197 BAB 196 "Katakan apa yang bisa daddy kembar lakukan untuk menolong kakak Rosalia
198 BAB 197 "Mulai sekarang, semuanya akan kalian lakukan berdua."
199 BAB 198 " Dari Suamimu."
200 BAB 199 "Aku sangat senang, bila kau menyukainya sayang."
201 BAB 200 "Sepertinya itu panggilan bagus."
202 BAB 201 "Jujur saja"
203 BAB 202 "Aku tahu...."
204 BAB 203 "Tolong pastikan dokter Rosalie untuk segera kemari"
205 BAB 204 "Tentu saja saya harus selalu ada disisi isteri saya dokter."
206 BAB 205 "Bukan hewan Rosalia sayang....."
207 BAB 206 "Tidak ada yang lucu disini."
208 BAB 207 "Saya.... mandul."
209 BAB 208 "Jangan sedih ditinggalin Rosa....."
210 BAB 209 "TAMAT"
Episodes

Updated 210 Episodes

1
BAB 1 SAYA HANYA SEORANG CLEANING SERVICE
2
BAB 2 "Tuan Moranno apa yang terjadi pada bibir anda?"
3
BAB 3 "Dokter, kenapa anda juga bau..."
4
BAB 4 "Perut gadis itu akan segera membuncit, dan di dalamnya ada anakmu"
5
BAB 5 "Bersedialah menikah denganku"
6
BAB 6 "Sebenarnya.... Kau telah di pecat"
7
BAB 7 "Aahhh, dia pria yang romantis"
8
BAB 8 "Terima kasih.... suamiku"
9
BAB 9 "Tetaplah disisiku, aku akan menjagamu"
10
BAB 10 "Bolehkah aku saja yang melakukan ini untukmu suamiku"
11
BAB 11 "Mulai sekarang aku akan membantumu"
12
BAB 12 "Apa kau mau aku menggigit bibirmu lagi"
13
BAB 13 "Dan aku mempercayaimu"
14
BAB 14 "Aku obati lagi ya"
15
BAB 15 "Bersikaplah tenang... Aku ada disisimu"
16
BAB 16 "Kalau sayang katakan sayang, buat apa kau sembunyikan"
17
BAB 17 "Aku akan selalu menjagamu"
18
BAB 18 "Buatlah aku bahagia dengan membayar hukumanmu"
19
BAB 19 "Pipimu...!"
20
BAB 20 Nyonya, apa anda baik - baik saja?"
21
BAB 21 "Pasal 1, bos tidak pernah salah"
22
BAB 22 "Anggaplah itu stempel kepemilikan."
23
BAB 23 "Tambah lagi"
24
BAB 24 "Wow... Banyak sekali."
25
BAB 25 "Anda salah orang"
26
BAB 26 "Tidak perlu, isteriku dapat melakukannya"
27
BAB 27 " Oh... Kalian adalah pasangan yang luar biasa"
28
BAB 28 "Beritahu aku, bagaimana cara mengenalmu"
29
BAB 29 "Tadi untuk mommynya, sekarang untuk anak-anak daddy"
30
BAB 30 "Bibirmu berkata tidak, tapi hatimu berkata lain"
31
BAB 31 "Dia memang berbeda"
32
BAB 32 "Serius sekali... aku tak dihiraukan"
33
BAB 33 "Hal penting apa yang membawamu menemui mommy malam-malam begini"
34
BAB 34 "Kalian adalah wanita terpenting dalam hidupku"
35
BAB 35 "Dimana wanita itu?"
36
BAB 36 "Sedang apa sayang?"
37
BAB 37 "Wah bibi, ternyata pernah merasakan bucin juga"
38
BAB 38 "Dan semuanya ini masih mimpi bagiku"
39
BAB 39 "Iya, aku terbangun dan yang lainnya ikut terbangun"
40
BAB 40 "Jangan lepaskan...."
41
BAB 40 "Aku menginginkanmu"
42
BAB 41 "Kau tampaknya sangat percaya diri sekali dalam ucapanmu"
43
BAB 42 "Jangan mendekat, aku tak mau kau sentuh"
44
BAB 43 "Benarkah? Apakah hubungan kita seperti itu?
45
BAB 44 "Berhentilah menggodaku. Kau akan membuatku semakin jatuh cinta padamu"
46
BAB 45 "Mungkin kau benar"
47
BAB 46 "Apa kau cemburu pada asisten Rudi, hmmm?"
48
BAB 47 "Aku suka bau tubuhmu yang belum mandi"
49
BAB 48 "Sungguh mulia hati nyonya Naomi"
50
BAB 49 "Apa mungkin bayi kembar yang kau kandung?"
51
BAB 50 "Itu tidak lucu"
52
BAB 50 "Apa dia lebih tampan dariku?
53
BAB 51 "Agak geli rasanya"
54
BAB 53 "Terima kasih tuan Morgan atas sanjungannya"
55
BAB 54 "Apa yang kuinginkan? Dan apa salahmu?"
56
BAB 55 "Iya tuan, saya memang harus mengerti."
57
BAB 56 "Mungkinkah cinta seaneh itu"
58
BAB 57 "Sekarang mommy telah melihatku kan?"
59
BAB 58 "Ambillah, ini untuk nyonya."
60
BAB 59 "Tolong, lakukan yang terbaik untuk isteriku."
61
BAB 60 "Ayolah sayang, aku kan suamimu..."
62
BAB 61 "Lagi pula aku telah melihat semuanya, apa kau lupa?"
63
BAB 62 "Photo... Untuk apa dia memintanya?"
64
BAB 63 " Memangnya teh, pake celup-celup gitu"
65
BAB 64 " Baiklah.... Mommy tak memaksamu."
66
BAB 65 "Jangan lupa, ini rumah sakit."
67
BAB 66 "Bagaimana? Tidak bisa tekunci."
68
BAB 67 "Saya yakin dokter."
69
BAB 68 "Bukan demi anda pak Gustaf."
70
BAB 69 "Sayang, kau tahu... Aku sangat perduli pendapatmu tentang diriku."
71
BAB 70 "Mommy harap, isterimu itu adalah wanita yang layak untuk kau perjuangkan
72
BAB 71 "Buatkan kami teh herbal."
73
BAB 72 "Apakah kau berpikir aku menaruh racun didalamnya?"
74
BAB 73 "Hanya ada tiga wanita yang dekat dihatiku."
75
BAB 74 "Tentu saja tidak sayang. Jangan khawatir."
76
BAB 75 "Saya ingin berbicara dengan nyonya besar."
77
BAB 76 "Semuanya itu kulakukan bukan untukmu."
78
BAB 77 "Ohh, anda membuat saya iri nyonya."
79
BAB 78 "Biar jadi kejutan saja dok, saat mereka lahir nanti."
80
BAB 79 "Disini masih ada mommy dan pak Kasan."
81
BAB 80 "Aku... Agak merasa takut."
82
BAB 81 "Sakit sekalinya bagaimana bi?"
83
BAB 82 "Tenangkan diri anda nyonya muda..."
84
BAB 83 "Memang tugas kami melakukan yang terbaik bagi pasien kami."
85
BAB 84 "Dokter, anda mendengarkan saya kan?"
86
BAB 85 "Tolong dok, lakukan yang terbaik buat suami saya."
87
BAB 86 "Itu masih diselidiki oleh pihak kepolisian nyonya."
88
BAB 87 "Apa maksud nyonya muda?"
89
BAB 88 "Siapa yang memberimu ijin menanda tangani berkas operasi putraku."
90
BAB 89 "Nyonya besar dan nyonya muda ikutlah dengan saya."
91
BAB 90 "Kau memang wanita pembawa sial."
92
BAB 91 "Apa dokter Rosalie sudah gila."
93
BAB 92 "Apa anda mendengar suara itu."
94
BAB 93 "Selamat atas kelahiran cucu - cucu anda"
95
BAB 94 "Selamat datang penerus keluarga Agatsa."
96
BAB 95 "Daddy kalian pasti merasa tersaingi nanti."
97
BAB 96 "Saya khawatir dia demam."
98
BAB 97 "Bolehkah saya melihat bayi kembar anda nyonya."
99
BAB 98 "Nyonya besar... Anda disini??"
100
BAB 99 "Apakah ibu Mira belum mendapatkan gaji terakhir dan santunan dari kami?"
101
BAB 100 " Tidak ada rotan, akar pun jadi."
102
BAB 101 "Saya terpaksa melewati kawasan itu untuk mempersingkat waktu."
103
BAB 102 "Tarik ucapan anda nyonya."
104
BAB 103 "Ibu Mira yakin mau berkerja disini?"
105
BAB 104 "Teruslah bermimpi dan berkhayal sesuka hatimu."
106
BAB 105 "Suamiku, cepatlah bangun, diriku menunggumu bersama bayi - bayi kita"
107
BAB 106 "Tidur ya cucunya oma"
108
BAB 107 "Aku akan mengikhlaskan putraku itu pergi."
109
BAB 108 " Dokter Rosalie sangat cocok jadi ibunya."
110
BAB 109 "Suamiku... tanganmu sudah memberi respon..."
111
BAB 110 "Bibi tidak salah dengar."
112
BAB 111 "Kakak Rosa, pamitan dulu dengang adik - adik bayi."
113
BAB 112 "Jadi Rosa mau pulang kalau ada adik bayi?"
114
bab 113 "Apakah nyonya sedang berkabung."
115
BAB 114 "Itu bukan perkara sulit bagiku."
116
BAB 115 "Hentikan tindakan konyolmu itu."
117
BAB 116 "Kenapa keras sekali seperri batu?"
118
BAB 117 " Kau tahu kakakmu ini bukan laki - laki pecinta banyak wanita."
119
BAB 118 "Sepertinya enak..."
120
BAB 119 "Tidak sekarang, tunggu kau sembuh."
121
BAB 120 "Kakak menggelikan."
122
BAB 121 "Ingat, keluarga itu adalah harta kita yang paling berharga adik ipar."
123
BAB 122 " Kalian terlihat seperti ibu dan anak"
124
BAB 123 "Kau sangat cantik hari ini sayang."
125
BAB 124 "Lepaskan mereka...."
126
BAB125 "Saya ada disini untuk anda nyonya besar."
127
BAB 126 "Beri saya kesempatan bicara....!"
128
BAB127 "Kondisinya saat ini sangat baik."
129
BAB 128 "kebetulan ada sesuatu yang ingin kami sampaikan pada anda nyonya besar"
130
BAB 129 "Apakah isteriku sakit mom....?"
131
BAB 130 "Aku mohon dijinkan...."
132
BAB 131 "Kenapa sayang? Haus ya?"
133
BAB 132 "Bayi besarku...."
134
BAB 133 "Janji....??"
135
BAB 134 "Apa ini asisten Rudi?"
136
BAB 135 " Itu artinya, mereka benar - benar putraku."
137
BAB 136 "Saya ibu mertua Yurina."
138
BAB 137 "Saya pun menyesal"
139
BAB 138 " Isteri tuan ini adalah adik saya"
140
BAB 139 "Tidak boleh bertanya aneh seperti itu."
141
BAB 140 "Namanya juga isteri, belahan jiwa kita..."
142
BAB 141 "Apakah kau membalasku suamiku?"
143
BAB 142 "Yang ada aku akan jadi bapak menyusui kalau minum gelas susumu itu."
144
BAB 143 "Apa yang telah aku lakukan, sehingga kau mengacuhkanku suamku."
145
BAB 144 "Apakah sekarang kau sudah berubah suamiku?"
146
BAB 145 "Bukankah kau ingin kita liburan sayang."
147
BAB 146 "Aku sudah terbiasa dengan sikap manismu padaku"
148
BAB 147 "ASI mommy nya sebanyak ini"
149
BAB 148 "Aku bangga padanya"
150
BAB 149 "Aku janji, tidak akan menangis bila tanganku terlanggar olehmu nanti"
151
BAB 150 "Tentu saja aku tidak keberatan suamiku."
152
BAB 151 "Dimana yang lainnya?"
153
BAB 152 "Memangnya siapa yang kau cari sayang?"
154
BAB 153 "Semuanya akan baik - baik saja."
155
BAB 154 "Itu hukuman kalian."
156
BAB 155 "Saya ingin, Margareth yang menjadi mempelai wanitanya."
157
BAB 156 "Aku masih bisa menunggu."
158
BAB 157 "Kehadiranmu Menyakitiku...."
159
BAB 158 "Berani - beraninya kalian menjadikanku bahan tertawaan....."
160
BAB 159 "Bagaimana ini....?"
161
BAB 160 "Iya, seperti guling...."
162
BAB 161 "Tidak ada bantahan."
163
BAB 162 "Pupuklah perasaanmu padanya..."
164
BAB 163 "Tante berubah...."
165
BAB 164 "Papa tidak berdusta."
166
BAB 165 "Ternyata dunia yang seluas ini serasa sempit."
167
BAB 166 "Praktek apa sayang??"
168
BAN 167 "Sejak kapan kau ingin tahu urusan pribadi orang?"
169
BAB 168 "Jangan lupa kepraktekku ya..."
170
BAB 169 "Ternyata kau bisa menjaga hatimu untuk bisa bertahan bersamaku."
171
BAB 170 "Suamiku.... bisakah kau mandi lagi?"
172
BAB 171 "Sepertinya nyonya masuk angin tuan."
173
BAB 172 "Moranno memang suamimu, tapi dia adalah putra mommy."
174
BAB 173 "Resepnya hanya CINTA"
175
BAB 174 " Apakah suamiku sudah mengabari mommy?"
176
BAB 175 "Kau memang isteriku yang sangat lucu sayang..."
177
BAB 176 "Nanti orang salah faham melihat ini."
178
BAB 177 " Aku? Marah padamu?"
179
BAB 178 "Apakah ada ruang untukku?"
180
BAB 179 "Hanya ingin bertemu langsung calon isteri saya."
181
BAB 180 "Apa yang ingin kau lakukan?"
182
BAB 181 "Apa maksud dokter mengatakan saya seorang pasien??"
183
BAB 182 "Kenapa hanya bayanganmu saja yang selalu hadir tuan Harry?"
184
BAB 183 "Jangan berlagak seperti perempuan yang sedang mengandung."
185
BAB 184 "Hanya sekedar mengagumi kecantikan makhluk ciftaan Tuhan."
186
BAB 185 "Tentu saja calon menantu mommy....?"
187
BAB 186 "Bolehkah aku membatalkan pernikahanku?"
188
BAB 187 "Itu tuan Harry, mau kemana dia?"
189
BAB 188 "Tidak sulit bagi mommy untuk mencari sarang persembunyianmu."
190
BAB 189 "Kenapa sesakit ini cinta yang kau tawarkan padaku?"
191
BAB 190 "Itu hukuman untuk mulut tamu yang nakal sayang."
192
BAB 191 "Aku siap menikah mom...."
193
BAB 192 "Gaun sebanyak ini? Aku coba satu - persatu?"
194
BAB 193 "Aku takut akan terlambat datang dipemberkatan nikahku."
195
BAB 194 "Sepertinya kau sudah tidak sabar mencapai altar....."
196
BAB 195 "Selalu berjanji setia...."
197
BAB 196 "Katakan apa yang bisa daddy kembar lakukan untuk menolong kakak Rosalia
198
BAB 197 "Mulai sekarang, semuanya akan kalian lakukan berdua."
199
BAB 198 " Dari Suamimu."
200
BAB 199 "Aku sangat senang, bila kau menyukainya sayang."
201
BAB 200 "Sepertinya itu panggilan bagus."
202
BAB 201 "Jujur saja"
203
BAB 202 "Aku tahu...."
204
BAB 203 "Tolong pastikan dokter Rosalie untuk segera kemari"
205
BAB 204 "Tentu saja saya harus selalu ada disisi isteri saya dokter."
206
BAB 205 "Bukan hewan Rosalia sayang....."
207
BAB 206 "Tidak ada yang lucu disini."
208
BAB 207 "Saya.... mandul."
209
BAB 208 "Jangan sedih ditinggalin Rosa....."
210
BAB 209 "TAMAT"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!