Tante..... !
Tante......!
Seorang anak laki-laki ber - usia 4 tahunan menarik-narik lengan baju panjang milik Rachel.
...// Tante main sama sama aku yuukk ??? Ajak anak itu pada Rachel....
...// Ayoooo dong Tante, rengek anak itu lagi karena melihat Rachel yang hanya diam tidak meresponnya. Dia menggoyangkan tangan Rachel perlahan....
Rachel pun bereaksi dengan memandang pria kecil yang ada di depannya. Ada senyuman yang menghiasi wajah Rachel saat memandangi wajah anak itu,
...// Ada apa sayang ? tanya Rachel....
...// Ayo kita main, aku punya mainan puzzle disana, jawab anak itu sambil menunjuk ke arah ruang bermain....
Rachel pun mengikuti anak kecil yang bernama Raffa itu,mereka menuju ruangan yang berada tepat di depan kamar Rachel, disana ada beberapa anak yang sedang main sendiri atau pun di temani oleh suster mereka.
Mereka menyusun puzzle sambil bercerita, tepatnya Raffa yang selalu bicara, mulut mungilnya itu tidak ada habis-habisnya mengoceh, baru saja beberapa menit yang lalu mereka bertemu, tapi Rachel sudah banyak mendengar tentang keseharian Raffa, mulai dari hobby, makanan kesukaan, tentang sekolah paud nya, dan masih banyak lagi.
Rachel yang mendengar ocehan dari anak itu pun hanya menanggapinya dengan senyuman, tapi sedikit demi sedikit rasa hampa yang menyelimuti dadanya sedikit menghilang berkat teman kecil yang baru di kenalnya hari ini.
...// Nama Tante siapa ?? Tanya Raffa kali ini....
...// Nama tante Rachel sayang, jawab Rachel sambil mengelus rambut Raffa....
...// Tante Rachel kok aku liatin sering bengong sih ?? Tante kesepian ya ??...
...// Klo Tante kesepian, Tante main sama aku aja, aku seneng loh main sama Tante, celoteh Raffa lagi....
Rachel mengiyakan tawaran dari teman barunya itu, dia berjanji akan main bersama Raffa setiap hari selama dia berada di rumah sakit.
begitulah hari-hari Rachel selama berada di rumah sakit, harinya selalu diisi dengan celotehan dan cerita-cerita dari Raffa, hingga hari-hari terasa berlalu begitu cepat, mereka berdua pun semakin akrab, bahkan banyak orang yang melihat mereka ibarat ibu dan anak.
Raffa selalu ada akal agar Rachel dekat dengannya, seperti malam ini dia ingin tidur di ruang Rachel, Rachel sudah menolak ajakan Raffa dengan halus, tapi anak itu mengeluarkan rengekan manja dan memperlihatkan mata memohonnya pada Rachel. Hingga membuat Rachel tidak tega untuk menolak ajakan teman kecilnya itu.
Di ranjang rumah sakit yang berukuran sedang itu, Raffa dan Rachel berbaring sambil bercerita, kali ini Raffa memperlihatkan buku gambar yang di bawanya, di dalamnya ada berbagai gambar tokoh kartun, menurut Raffa jika besar nanti ia ingin menjadi pembuat komik.
...// Kenapa di gambar Raffa kebanyakan gambar pria dan anak kecil, dimana gambar pemeran wanitanya, tanya Rachel penasaran saat memperhatikan gambar yang di buat oleh Raffa....
...// Ada kok, ini !! Kata Raffa sambil menunjuk kesalah satu gambar....
...// i**ni aku dan ini Tante Rachel katanya lagi....
...// Kok Tante sih, gambar mama Raffa dong !!...
...ucap Rachel....
Raut wajah Raffa pun seketika berubah saat mendengar ucapan Rachel, dia menutup buku yang ada di tangannya dan mengajak Rachel untuk segera tidur, Rachel merasa mungkin ada yang salah dengan ucapannya barusan, Rachel menawarkan diri untuk membacakan buku cerita pada Raffa, dan untungnya anak baik itu mengangguk setuju.
-----Di Ruangan Dokter Anna------
...// Rachel sudah banyak kemajuan jeng !! Kata dokter Anna saat mama Martha mengunjungi rumah sakit hari ini....
...// Saya rasa juga begitu jeng, wajahnya sudah kembali ceria, terima kasih banyak ya jeng,...
...// Itu atas kemauan nya sendiri jeng, dan juga ada bantuan dari seorang anak kecil yang sudah menjadi teman Rachel...
...akhir- akhir ini, jelas dokter anna....
...// Maksud jeng Anna??...
...// Ia, akhir-akhir ini Rachel punya teman kecil baru, dia salah satu pasien saya juga, ibunya meninggal akibat kecelakaan, dan sayangnya musibah itu terjadi di depan anak kecil itu, jadi dia shock dan sudah lama tidak berbicara dengan siapapun termasuk ayahnya, tapi saat melihat Rachel dia berubah ceria dan menjadi anak yang aktif lagi jeng, mereka itu jadi saling menyembuhkan jelas dokter Anna panjang lebar....
...// Syukur lah jeng kalau begitu, jadi kapan Rachel bisa pulang jeng??...
...// Bukan sekarang jeng, kita harus memantau lagi kondisi Rachel, takutnya disini dia baik-baik tapi jika di rumah balik seperti semula....
...// Baiklah kalau begitu, saya percayain aja semua sama jeng Anna, saya percaya dengan kemampuan jeng, kata Mama Martha....
...// Terima kasih jeng, kita sama-sama usaha ya jeng, jawab dokter Anna....
...Oya jeng kita makan siang bareng yok, di depan sini aja, ada restoran baru dan makanan juga tidak mengecewakan....
Dokter Anna dan Mama Martha pun makan siang di tempat yang direkomendasikan oleh sahabatnya itu, saat hendak menaiki mobil, mereka berpapasan dengan Indra dan Siska yang baru saja selesai makan siang.
Dokter Anna tersenyum penuh arti ke arah Indra, sementara Indra merasa sedikit aneh saat di lihatin oleh bundanya.
______________
Di restoran Mama Martha bertanya tentang Indra dan wanita yang di sebelahnya tadi. Bunda Indra pun menjawab bahwa dia dan suaminya punya rencana untuk menjodohkan mereka berdua, karena kebetulan orang tua Siska juga menyukai jika Indra menjadi menantu mereka, dan begitu pun sebaliknya.
Mereka juga sudah menetapkan tanggal untuk pertemuan antara 2 keluarga, meski anak-anak mereka sendiri belum mengetahui tentang hal itu.
Tapi dari cara Siska memandang Indra, bunda Anna yakin betul jika Siska menyukai Indra , anaknya itu saja yang tidak peka.
Orang tua Indra juga belum pernah sekalipun di kenalkan oleh pacar Indra, ia tidak pernah membawa perempuan ke rumah, setiap di tanya jawaban Indra selalu sama.
..." Belum saatnya Indra pacaran ,ma.......
..." Indra mau fokus belajar dulu, ma......
Dan banyak lagi alasan lainnya.
Satu-satunya perempuan yang pernah Indra bawa dan kenalkan kepada mereka adalah Rachel. Itu pun dulu sekali saat mereka kecil dan masih tinggal di solo.
Bunda Anna juga masih ingat betul bagaimana Indra merengek bahkan sampai menangis agar mereka tidak pindah ke kota, karena ia tidak ingin berpisah dari teman kecilnya itu.
walau akhirnya sekarang mereka di pertemukan kembali, tapi masalahnya Rachel sudah menikah ! Jadi sudah seharusnya Indra move on dan segera mencari kekasih.
Bu Anna dan suaminya sudah berulang kali menasehati Indra tapi nasehatnya tidak kunjung di dengar oleh anaknya, maka bunda Anna pun mengambil tindakan dengan mencoba menjodohkannya dengan salah satu anak dari rekan kerjanya.
...Ya... Kan ga salah kalau mencoba, moga-moga aja jodoh, kalau ga jodoh berarti bunda kurang beruntung......
...He....He... , Bathin bunda Anna dalam hati....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sabar
2023-05-17
0
Aris Pujiono
baik2 ayuna
2022-02-13
0