impian Rachel

Siangnya

Setelah selesai merapikan pakaian dari koper, Rachel berinisiatif untuk mengunjungi rumah mertuanya. Ia ingin membina hubungan yang dekat dengan ibu mertuanya itu.kebetulan dia mendapat info dari pengurus rumah tangga bahwa beliau hari ini tidak masuk kantor karena kurang enak badan.

Sebelum berangkat, Rachel kembali melihat pantulan dirinya didepan cermin,hari ini ia mengenakan maxi dress, dipadukan dengan tas berukuran kecil serta wedges.setelah merasa puas dengan penampilan nya, ia pun segera menuju lobby apartemen untuk menunggu taksi online pesanannya.

Setelah 30 menit perjalanan, akhirnya Rachel sampai di sebuah rumah mewah yang di kelilingi tembok tinggi,dengan beberapa penjaga didepannya.

Sambil menyapa para penjaga,ia memasuki bagian dalam dari rumah itu.begitu masuk ia sudah disuguhi pemandangan halaman rumah yang asri, dengan tatanan tanaman yang di sesuaikan dengan tinggi dan jenis dari tanamannya.

// Siang mbak Rachel,sapa seorang perempuan yang bekerja disana.

// Nyonya besar sedang beristirahat di pendopo belakang mbak,lanjut wanita itu lagi.

Setelah memberikan buah-buahan bawaannya kepada pengurus rumah tangga yang ada di hadapannya, Rachel pun menuju ke pendopo untuk menemui Bu Martha,mamanya Arya.

Dengan langkah perlahan-lahan Rachel menghampiri seorang wanita yang sudah berusia 50'an tahun itu. Ternyata mamanya Arya sedang membaca-baca majalah fashion.

// Selamat siang mama,sapa Rachel ramah.

Tidak lupa ia mencium tangan mertuanya,tanda kesopanannya kepada orang yang lebih tua.

// Siang sayang , loh Rachel !! Kamu sama siapa ke sini?? Tanya Bu Martha terkejut melihat kedatangan Rachel.

// Sendirian ma, mas Arya pagi-pagi sekali sudah pergi ke kantor,ada meeting katanya.

// Terus kamu naik apa,tanya mama Arya lagi.

// Taksi online ma !! Jawab Rachel.

// Ya ampun Rachel,kamu kan bisa telepon mama dulu biar mama suruh supir jemput atau mulai sekarang kamu mama kasih supir aja biar enak kalau mau pergi kemana-mana,kata mertuanya panjang lebar.

// Terserah mama aja deh,aku nurut aja jawab Rachel.

Rachel merasa sangat beruntung mempunyai ibu mertua yang perhatian seperti mamanya Arya. Selama beberapa bulan mengenal mamanya Arya, Rachel dapat menyimpulkan bahwa mertuanya itu adalah orang yang penuh dengan kasih sayang.

Dari pendopo mereka berdua pindah duduk di dapur.

Disana ia dan mama Martha menghabiskan waktu dengan mengobrol, mama mertuanya itu ingin mencicipi kue bikinan Rachel. Rachel memang hobi memasak makanan kecil yang berbahan dasar tepung itu. Ia selalu memposting hasil masakannya ke akun media sosial miliknya.

// Kamu kenapa ga coba buka toko kue saja Rachel, kata mama Martha.

// Cupcake bikinan kamu ini enak loh, lembut dan rasa coklatnya pas , ga terlalu manis, puji mertuanya itu.

// Itu salah satu keinginan Rachel sih ma , jawab Rachel.

// Tapi mama tau sendiri harga sewa ruko yang letaknya strategis itu mahal, lanjut Rachel.

Memang sudah cukup lama Rachel berkeinginan untuk memiliki toko kuenya sendiri. Dia juga sudah melihat-lihat lokasi yang cocok untuk bisnisnya, tetapi biaya sewa tempatnya terbilang mahal untuk karyawan seperti Rachel.

// Mama bisa bantu kamu cari tempat yang cocok untuk memulai bisnis kue, tawar mama martha.

Dengan sopan, Rachel menolak niat baik dari mertuanya itu. Ia ingin membangun usahanya dari nol dengan modal yang ia miliki sendiri, walaupun ia sendiri belum tau kapan modal itu bisa terkumpul.

*******

Sore harinya Arya datang ke rumah mama Martha, setelah mamanya itu menelepon dan menyuruh Arya untuk datang dan menjemput Rachel. Dari luar samar-samar ia mendengar suara mamanya yang sedang berbincang-bincang. Sudah lama ia tidak melihat senyuman dari mamanya, tepatnya setelah kepergian papanya 2 tahun lalu.setelah papanya meninggalkan akibat penyakit jantung yang dideritanya ,mama Martha berubah menjadi pribadi yang murung,cenderung pendiam.

Arya merasa bersyukur sekaligus kasian kepada Rachel,ia bersyukur karena Rachel bisa membawa kembali senyuman mama Martha yang pernah hilang, dan merasa bersalah karena gadis baik itu tidak tau kebenaran dari pernikahan yang sedang dijalani nya.

// Hai cantik, sapa Arya sambil mencium tangan mamanya.

// Lagi ngomongin apa sih!! Sampai anaknya yang tampan ini datang tidak di hiraukan. Celoteh Arya sambil memasukkan cupcake buatan istrinya ke dalam mulut dengan lahap.

Ia memang penyuka makanan manis,terutama cokelat. Dan harus ia akui bahwa kue bikinan Rachel sangat cocok dengan seleranya.

// Lagi ngomongin kamu, jawab mama Martha.

// Baru pergi bulan madu 3 hari kok udah pulang, kapan mama dapat cucunya, Kata mama martha.

Wajah Rachel terlihat memerah mendengar perkataan mama martha.melihat perubahan wajah dari istrinya, Arya pun dengan iseng berkata :

// Buat cucu bisa kapan saja mam, ga harus nunggu bulan madu, jawabnya lagi sambil mendekatkan duduknya ke sisi Rachel.

Mendengar jawaban Arya, Rachel melayangkan pukulan halus ke dada bidang milik suaminya itu,ia tidak menyangka Arya akan menimpali omongan mama mertuanya.

Setelah kedatangan Arya dan Rachel, suasana rumah menjadi penuh dengan canda tawa,membuat siapa saja yang melihat tau bahwa mereka adalah keluarga yang sedang berbahagia.

Arya tidak segan menunjukkan perhatian dan rasa sayang nya kepada wanita ya baru ia nikahi di hadapan mama Martha. Disisi lain Rachel merasa sangat bersyukur karena di berikan suami yang penuh perhatian serta mama mertua yang juga menyayanginya.

Ia berharap kebahagian dari pernikahannya kali ini ada untuk selamanya.

********

(Flashback on)

6 tahun yang lalu,ketika Rachel berusia 20 tahun. Ia mengenal sosok Dimas suami pertamanya, pria dengan latarbelakang biasa-biasa saja,dengan kondisi ekonomi yang serupa dengan Rachel.

Mereka pasangan muda yang memiliki tekad untuk mengubah kondisi keuangan mereka dengan merantau ke kota besar guna mengais rezeki.

Seiring berjalannya waktu mereka berdua mendapat pekerjaan dengan gaji yang terhitung pas-pasan untuk sekedar biaya makan dan tempat tinggal, karena kondisi keuangan yang tidak kunjung membaik,memaksa Rachel untuk bekerja ekstra keras.

Di pagi hari ia bekerja sebagai staf magang di sebuah perusahaan swasta, sedangkan sore hingga malam hari ia bekerja di salah satu cafe.

Lain Rachel lain pula Dimas,pria itu sangat pemilih dengan pekerjaan. Ia merasa gengsi untuk bekerja di sembarang tempat,dalam pikirannya gelar sarjana yang ia miliki sangatlah berharga,hingga ia merasa malu dan tak senang hati bila di gaji dengan rendah.

Pagi itu saat sedang bersiap-siap untuk berangkat bekerja,Rachel melihat Dimas masih belum terbangun dari tidurnya. Padahal sudah dari tadi ia membangunkan pria itu.

// Mas kamu gak ngantor, tanya Rachel.

// Aku resign, gaji di sana kecil, ga sesuai dengan kriteria aku , jawab pria itu dengan nada malas .

// Ya ampun Dimas, kapan sih kamu bersikap dewasa menghadapi keadaan , jangan hanya mementingkan diri sendiri, gengsi kamu itu ga bisa buat bayar listrik dan kontrakan kita ini, kata Rachel kesal.

// Aku akan cari kerjaan lain kok, kamu ga usah bising deh, ganggu aku tidur aja, udah pergi kerja sana, bentak Dimas lagi.

Dengan kesal Rachel pun meraih tas kerjanya dan sedikit membanting pintu kamar. Ia sangat kesal dengan kelakuan Dimas, sudah satu setengah tahun mereka berada di kota dan dalam masa itu juga sudah beberapa kali dimas keluar dari pekerjaannya.

Banyak alasan yang ia sampaikan kepada Rachel ,mulai dari gajinya yang kecil, pekerjaan yang berat , teman satu kantornya yang sombong dan banyak lagi hal lainnya.

Selama ini Rachel hanya bersikap sangat sabar, ia percaya suatu hari nanti Dimas akan merubah cara berpikirnya.

Setelah menyelesaikan jam kerja yang panjang, Rachel bersiap untuk pulang, ia ingin segera merebahkan badan lelahnya di atas kasur yang empuk. Tetapi setibanya dirumah angan-angan nya itu buyar seketika, karena melihat kondisi rumah yang berantakan. Pakaian kotor berserak dilantai, piring dan gelas kotor bekas sarapan yang belum dicuci, rumah itu seperti ruangan kosong tanpa penghuni.

Padahal seingatnya ia telah mengatakan kepada Dimas untuk membersihkan rumah , karena selama 2 bulan ini ia hanya duduk dirumah dan belum berinisiatif untuk kembali mencari pekerjaan.

Dengan kesal ia memeriksa salah satu ruangan yang selalu di gunakan Dimas selama ini, benar saja ternyata ia sedang di sana, didepan komputer nya memainkan game yang sedang populer saat ini.

Merasa seperti ada yang memperhatikannya Dimas pun menoleh.

// Oh kamu udah pulang, masakin aku makan malam dong laper nih, katanya lagi.

// Kamu dari tadi ngapain aja sih mas?? Rumah udah kayak kapal pecah gini, tadi pagi kan aku sudah bilang untuk beberes, kata Rachel kesal.

// Ah kamu datang-datang berisik deh, aku lagi Mabar sama geng on-line ku nih,

Kamu aku suruh masak makan malam, bukannya ngomel, bentak Dimas.

Lagian pekerjaan rumah tangga itu memang tugasnya istri, tambahnya lagi.

Saat itu Rachel merasa bahwa dia seperti sedang membesarkan seorang anak remaja dan menunggu seorang tumbuh dan berpikir selayaknya orang dewasa itu melelahkan, hingga akhirnya Rachel pun memilih untuk menyerah.

Bahkan saat putusan cerai mereka keluar, lelaki itu masih menyalahkan Rachel. Dia menganggap Rachel adalah wanita mata duitan, yang tidak bisa menerima kondisinya yang pengangguran sekarang.

( Flashback off )

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trusukses

2023-05-16

0

Selasar Langit

Selasar Langit

Dimas, benner-bener..

2022-08-16

0

Aris Pujiono

Aris Pujiono

ayo semangat kak

2022-02-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!