POV Arya
Seperti biasa, Arya hari ini berangkat menuju kantor, ia mencoba untuk membuat dirinya sibuk dengan berbagai urusan di kantor.
sebelum berangkat kekantor ia juga melihat kondisi dari istrinya dulu, sekarang mereka tinggal sementara di rumah mamanya, agar lebih banyak orang yang bisa mengawasi kondisi Rachel.
Mereka juga tidak tinggal sekamar, kamar Rachel bersebelahan dengan kamar mamanya, sedangkan Arya berada di kamar tamu yang letaknya agak sedikit jauh dari Rachel, semua itu di lakukan karena Rachel yang tidak ingin melihat Arya sama sekali.
Sebenarnya hal itu membuat hati Arya sakit, ia ingin menemani istrinya itu di masa sulit yang tengah ia hadapi, tapi apalah daya, kesulitan yang di hadapi saat ini juga sebagian besar karena kesalahan dirinya, jadi dia juga memilih mengalah dan tetap mengawasi Rachel walaupun dari kejauhan.
...// Hati-hati di jalan pak, kata petugas keamanan yang menjaga rumah mamanya Sambil membuka kan pagar untuk Arya....
Arya pun melajukan mobil yang ia kendarai di jalanan kota yang sudah macet. Memang kemacetan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi mereka yang bekerja disini .
Di kantor dia sudah di suguhi dengan jadwal rapat yang menumpuk, Arya pun menyiapkan bahan untuk persentasi nanti di hadapan klien, tapi saat membuka tasnya ia tidak menemukan laptop yang seharusnya berada di tas kerja itu.
...// Hmmmmm pasti tertinggal di rumah, kata Arya . Ia bergegas kembali kerumahnya untuk mengambil laptop yang tertinggal....
Sesampainya di rumah ia melihat tukang kebun yang berlari ke dalam dengan tergesa-gesa.
...// Ada apa pak??? tanya Arya...
...// Saya di panggil nyonya den !! Sepertinya tadi ada suara ribut-ribut dari kamar neng Rachel....
Arya pun bergegas lari menuju kamar Rachel, ia sangat terkejut melihat Rachel yang sedang menangis tersedu-sedu di pelukan mamanya, ia juga melihat pecahan piring dan gelas yang berserakan di lantai.
Hati Arya kembali hancur melihat kondisi Rachel yang frustasi, setelah mama Martha berhasil menenangkan Rachel, Rachel pun tertidur setelah di minuman obat penenang yang sudah di resepkan dokter padanya.
Mama Martha dan Arya pun keluar menuju ruang tamu, mereka terdiam, dengan berbagai pikiran yang berkecambuk. Mereka merasa sangat bersalah karena telah membuat Rachel seperti itu.
Hingga akhirnya mama Martha mengutarakan niatnya pada Arya, agar mereka memanggil seorang psikolog kenalannya untuk membantu Rachel.
Arya sempat ragu saat tau siapa kenalan mama Martha itu, yang merupakan orang tua dari teman masa kecil Rachel yang pernah Arya temui di rumah sakit.
Ya, dia adalah orang tua Indra , seorang dokter laki-laki yang berhasil menenangkan Rachel saat ia histeris di rumah sakit waktu itu.
Tapi demi kesembuhan rachel ia pun menepis ego nya itu jauh-jauh, dan menyetujui saran dari mana Martha.
Tibalah hari di mana mereka membawa Rachel ke rumah sakit, tapi seperti sebelumnya Arya tidak berada satu mobil dengan Rachel, ia mengikuti mobil mamanya itu dari belakang.
Dirumah sakit Arya sempat melihat Rachel yang terdiam saat melewati ruang bermain untuk pasien anak-anak, ada senyum tipis yang menghiasi wajah Rachel saat melihat anak-anak itu bermain.
Arya pun bagaikan melihat secercah harapan akan kesembuhan rachel,
" Yang semangat ya sayang, aku akan membayar semua kesalahan yang telah aku perbuat sama kamu, kita akan memulai lagi hubungan ini dari awal, bathin Ary ".
* * * * * * *
Di tempat lain
Rere sedang berada di rumahnya, setelah di keluarkan dari butik, ia memilih untuk tetap berada dirumah, ia juga belum melakukan pergerakan apa pun untuk membalas keluarga Arya.
Walaupun ia tau jika ia salah, tapi Rere tidak terima di keluarkan secara tidak hormat dari butik yang telah ia kelola dengan kerja kerasnya selama ini.
Rere pasti akan membuat keluarga Arya membayar apa yang telah mereka lakukan padanya, Rere juga masih membayar seseorang untuk mengintai keluarga itu.
Hingga ia tidak melewatkan sedikit pun info mengenai Arya, termasuk Rachel yang sekarang sedang mengalami depresi.
...// Rachel depresi ?? Itu bagus !! kata rere sambil menegak minuman beralkohol yang berada di tangannya....
...// Tunggu Arya, aku akan memberikan hadiah besar untuk kamu dan keluargamu, senyuman licik itu kembali tergambar di wajah Rere....
Rere mengambil telepon genggam miliknya, ia menghubungi seseorang dan mereka membuat janji untuk bertemu di salah satu hotel bintang 5.
Untuk pertama kalinya Rere keluar apartemen setelah beberapa waktu hanya berdiam diri, malam ini ia ingin menemui seseorang yang akan membantu melancarkan rencananya pada keluarga besar Arya.
Malam ini dia menggunakan gaun panjang dengan belahan yang cukup tinggi, gaun itu menunjukkan kaki jenjang miliknya.
Rere menunggu tamunya itu di sebuah ruang pribadi yang telah ia pesan sebelumnya.
Rere sampai duluan di ruangan itu, ia memesan segelas wine dan makanan pendamping untuk tamu yang akan ia temui disana.
Sekitar 15 menit kemudian orang yang di tunggu-tunggu oleh Rere pun datang, dia adalah seorang laki-laki yang berusia sekitar 40 tahunan.
...// Selamat malam pak Chandra, sapa Rachel sambil mengulurkan tangannya....
...// Malam nona Rere, jawab orang tersebut. Ada apa ini ? Tumben banget loh nona rere yang menghubungi saya. Apa sekarang kita akan berbisnis ??...
...// Pak Candra ini datang-datang langsung ngomongin bisnis aja, ga sabaran sekali. Kata Rachel sambil memberikan segelas wine kepada pak Candra....
...// Di nikmati dulu makanan dan minumannya pak, kata Rere lagi....
Sambil menyantap hidangan, Rere pun menyampaikan niatnya pada pak Candra, dalam pembicaraan itu Rere berniat membantu pak Candra untuk menjatuhkan Arya, yang merupakan saingan bisnis yang terkuat untuknya.
Pak Candra awalnya kaget dengan niatan Rere tersebut, karena setaunya Rere sudah bersama keluarga itu dari waktu yang lama, tapi dia juga tidak menanyakan alasan dari Rere lebih lanjut.
Pak Candra tidak langsung mengiyakan tawaran dari Rere , ia perlu menyelidikinya dulu.
Setelah pertemuan singkat dengan pak Candra, Rere tau bahwa pak Candra masih ragu dengan ajakannya, Rere harus lebih memutar otak agar tawaran nya itu dapat di terima oleh pak Candra.
Karena menurut Rere, pak Candra adalah kandidat yang cocok untuk menuntaskan misinya, selain merupakan saingan dalam bisnis Arya, dia juga orang yang tidak bisa di anggap remeh dalam bidang perbisnisan.
pak Candra terkenal dengan taktik liciknya dalam mengalahkan saingan yang berada di bidang bisnis yang sama ataupun berbeda. Dia juga mempunyai anak buah yang terbilang kejam, yang berada hampir di seluruh penjuru Indonesia.
jadi jika dia berhasil menyakinkan pak Candra maka semua tujuannya akan berjalan dengan sempurna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus ceria
2023-05-17
0