depresi

Beberapa Minggu telah berlalu, Rachel juga telah pulang dari rumah sakit, dia memang belum sembuh benar, kakinya masih harus di terapi beberapa kali lagi.

Rachel memilih untuk menetap di rumah mama martha, sementara hubungannya dengan Arya belum juga membaik, Rachel belum berbicara sepatah kata pun dengan Arya. Hatinya masih sangat sakit jika mengingat kelakuan Arya di klub waktu itu.

Mama martha juga merasa khawatir melihat kondisi Rachel, menantunya itu hanya menghabiskan waktunya dengan termenung, dia hanya berbicara seperlunya saja, itu pun jika ada yang mengajaknya bicara.

Perasaan Rachel saat ini campur aduk, dia bisa tiba-tiba murung dan menangis tanpa sebab.

Keluarga Rachel di solo belum mengetahui masalah nya dengan Arya, mereka hanya tau Rachel kecelakaan dan mengalami keguguran.

Pagi itu ia tengah menikmati roti sandwich dan segelas susu hangat yang dibawakan oleh mama Martha. Rachel memilih untuk duduk dan menghabiskan makanannya itu di balkon yang berada di kamarnya.

Rachel memaksakan diri untuk mengunyah makanannya itu, saat sedang makan tiba-tiba air matanya mengalir. Rachel merasa frustasi dan di dadanya terasa akan ada sesuatu yang akan meledak.

Ia bingung dan bertanya-tanya kenapa nasib pernikahan nya seperti ini, kenapa di harus di hianati ? Dan kenapa bayinya juga harus menjadi korban dari masalah ini ??

Rachel kembali menggigit roti yang ada di hadapannya, tapi belum lagi potongan roti itu habis, Rachel sudah tidak bisa lagi menahan ledakan emosi pada dirinya ia berteriak keras, ia membuang roti yang tengah di pegang nya, lalu tanpa sadar ia melempar piring dan gelas susu yang belum sempat ia minum.

Rachel juga kembali mengacak-acak rambut panjangnya hingga tidak lagi berbentuk.

Setelah itu ia juga menangis sekencang-kencangnya,ia merasa depresi dan frustasi.

Mama Rachel yang sedang berada di kamar terkejut dengan suara ribut-ribut yang ber asal dari kamar sebelahnya. Ia bergegas menuju sumber suara tersebut.

Betapa terkejut mama martha saat melihat pecahan piring yang berserak di lantai, apalagi saat melihat Rachel yang dalam kondisi sangat kacau.

// Mang.... teriak mama Martha pada tukang kebun yang kebetulan berada di luar sedang menyirami tanaman.

Si mang kebun pun mendongak ke atas

" Ia nya, jawabnya

// Cepat kesini bantu saya ...

Dengan tergopoh-gopoh mang kebun pun masuk kedalam rumah...

// Ada apa mang?? Tanya Arya yang baru saja tiba dirumah.

// Saya di suruh nyonya Martha ke dalam pak, tadi saya juga seperti mendengar suara keributan dari kamar bapak, jelasnya lagi.

Arya pun berlari menuju kamar, di depan pintu ia terpaku melihat kondisi balkon yang berantakan. Dan hatinya kembali teriris melihat kondisi dari istrinya itu, ia terlihat sangat berantakan dan depresi.

Melihat kondisi dari menantunya itu mama Martha pun memutuskan untuk memanggil seorang psikiater yang merupakan seorang teman lamanya yang baru-baru ini bertemu lagi.

// Selamat sore Anna !! Sapa mama Martha pada tamunya yang merupakan ibu dari Indra itu. Selamat datang di kediaman saya, maaf loh klo ngerepotin.

// Selamat sore juga jeng , jawab tamunya itu, tidak apa-apa saya malah seneng saat menerima panggilan dari jeng Martha. Sekalian saya juga mau melihat kondisi dari Rachel, sudah lama juga saya gak liat dia, terakhir kita ketemu pas di rumah sakit itu. Jadi gimana kondisinya sekarang ??

// Ya itulah jeng, dia Sekarang lebih suka melamun , terkadang dia juga bisa tiba-tiba menjadi histeris,tapi jika kita ajak bicara dia masih bisa menjawab dengan normal. Saya jadi bingung, mana Rachel sempat melarang saya untuk memberitahukan kondisinya pada keluarganya yang di solo, jelas mama Martha.

// Boleh saya lihat Rachel nya jeng..? Tanya bunda Indra.

// Mari jeng, tadi dia lagi duduk-duduk di taman belakang.

Mereka pun menuju kamar belakang tempat Rachel tengah bersantai. Bunda Indra dan mama Martha menghampiri Rachel yang lagi-lagi sedang melamun.

// Hai sayang, sapa bunda Indra sambil mengelus kepala Rachel. Lagi ngapain kamu nak ??

// Hai bunda, sama siapa kesini ??

// Bunda ditemenin sama supir aja, Indra lagi di rumah sakit klo ga dia pasti mau ngekorin bunda kesini, jawab bunda Indra.

Tapi yang di ajak bicara hanya tersenyum tipis dan kembali melamun melihat ke arah taman. Bunda Indra pun beranjak dari duduknya dan berbincang dengan mama Martha.

// Sepertinya dia harus di rawat di rumah sakit deh jeng, nanti saya siapin ruang rawat yang sesuai dengan kondisinya sekarang.

Mama Martha pun mengiyakan keputusan dari temannya itu, ia yakin bunda Indra tau hal apa yang harus di lakukan untuk membuat kondisi Rachel seperti sedia kala kembali.

Salah satu ruangan di rumah sakit diubah menjadi ruangan pasien ber fasilitas VIP. Ruangan tersebut berada di depan ruangan bermain untuk khusus pasien anak-anak.

Bunda Indra sengaja menempatkan Rachel diruangan tersebut, menurut hasil penilaiannya dari bertemu Rachel kemarin, yang menjadi salah satu penyebab depresi nya adalah Akibat dari kehilangan calon bayi yang sedang di kandungnya, Rachel menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian yang menimpa calon anaknya itu.

Bunda anna berharap, dengan menempatkan Rachel diruang tersebut, Rachel bisa mendengar suara anak-anak atau lebih bagus dia bisa berinteraksi dengan mereka, dan dengan begitu dia juga bisa mengurangi tekaan bathin yang ia hadapi.

* * * * *

Besoknya Rachel telah di bawa ke rumah sakit, dia berjalan dengan di bantu oleh sebuah tongkat, karena kaki kanannya yang belum sembuh sempurna.

Dia ber jalan pelan menuju ruangan yang sudah di sediakan . Sementara di belakangnya mama Martha dan Arya berjalan mengikuti dengan perlahan , sedangakan bunda Indra menunggu di depan kamar rawatnya ,sebelum masuk ke kamar Rachel sempat terdiam sebentar saat melihat pasien anak-anak yang sedang bermain, dia hanya memperhatikan sebentar interaksi dari anak-anak itu, lalu berlalu masih dengan wajah datarnya.

Rachel memilih untuk istirahat dikamar rawatnya dengan seorang perawat yang di khususkan untuk menjaga Rachel, sementara Arya dan Mama Martha sedang berbincang di kantor bunda anna.

// Semoga terapi dengan mendekatkan nya dengan anak-anak berhasil ya jeng, ucap Mama Martha khawatir.

// Semoga jeng, tadikan kita lihat sendiri Rachel memperhatikan anak-anak itu bermain,! Walaupun sebentar, tapi itu pertanda bagus, tinggal kita Yang harus lebih memotivasinya lagi.

Satu lagi kita juga harus menjauhkan Rachel dari hal-hal yang membuatnya ingat kembali dengan peristiwa kecelakaan atau pun peristiwa buruk lainnya yang tidak ingin ia ingat, saat mengatakan itu mata bunda Indra memandang lekat ke arah Arya. Seakan dia tau semua hak yang menimpa Rachel adalah karena ulah dari anak laki-laki yang ada di hadapannya ini.

Arya yang merasa di pandangi pun diam membisu, dari tadi ia hanya mendengar kan perkataan bunda Anna dengan seksama.

// Apa yang bisa aku perbuat untuk Anna ma ?? Tanya Arya pada mamanya saat mereka sedang di perjalanan pulang.

// Kamu tidak usah melakukan apapun, kamu hanya perlu memperhatikan Rachel dari jauh, jangan sekali-sekali kamu coba untuk berinteraksi dengannya , bisa-bisa dia makin histeris setelah melihat kamu.

// Anggap saja ini hukuman atas semua kelakuan buruk kamu sama Rachel. Jawab mama Martha, dia juga belum bisa memaafkan kelakuan putranya tersebut.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sehat

2023-05-17

0

Aris Pujiono

Aris Pujiono

sabar

2022-02-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!