" Kakak belikan makanan buat kamu." Reza meletakkan satu kantong kresek makanan ringan dan buah - buah an.
" Terima kasih kak, ini banyak sekali." Ucap Tasya sambil mengeluarkan satu persatu isi di dalam plastik tersebut.
" Tadi Dika kemari? " Tanya Reza.
" Kakak tahu dia kesini? " Ucap Tasya balik bertanya.
" Iya tahu, dia masih berharap kamu Mau kembali." Ucap Reza.
" Kak. "
" Hmmm.. "
" Kakak kenapa ingin sekali menikahi Aku? "
" Kakak memang sekarang nggak ada rasa sama kamu, kakak hanya ingin membantu kami dari masalah ini, untuk sebuah rasa Kakak hanya bilang lihat nanti saja, tapi Kakak sudah berniat pernikahan ini bukan main - main."
" Kakak terlalu baik buat Aku, berharap kakak suatu saat menemukan Cinta sejati kakak."
" Mungkin Cinta Sejatinya di depan Mata." Ucap Reza sembari tersenyum.
*****
" Tasya Mas mohon beri Mas kesempatan untuk mempertanggung jawab kan anak kita, bagaimana pun dia butuh sosok seorang Ayah." Ucap Dika saat mendatangi kembali rumah Tasya.
" Tasya nggak bisa hidup di bawah penyiksaan, sampai kapan pun hubungan ini nggak pernah bisa bersatu."
Dika memegang Tangan Tasya dan mengusap perut Tasya Yang masih rata.
" Disini, ada buah Cinta kita." Ucap Dika sambil mengusap perut Tasya.
Air Mata Tasya menetes hingga mengenai punggung tangan Dika.
" Hiks.. hiks.. hiks.. Mas, sungguh saat ini Aku rindu belaian kamu, hiks... hiks.. tapi.. Aku tak akan pernah bisa memiliki Mas untuk selamanya."
Dika mencium perut Tasya dan melingkarkan kedua tangan nya ke pinggang Tasya.
" Beri Mas kesempatan, jangan jauhkan Mas dari dia Mas mohon...!!" Ucap Dika dengan Mata Yang sudah berkaca - kaca.
Lalu tiba - tiba Reza datang, dan melihat mereka berdua, Reza pun beranjak membalik kan tubuh nya namun langkah nya terhenti.
" Kakak...!! " Ucap Tasya saat melihat kedatangan Reza.
Dika pun melepaskan kedua tangan nya Yang Dika lingkarkan ke pinggang Tasya.
Tasya berjalan ke arah Reza Yang berdiri di depan pintu, lalu Tasya menarik tangan Reza untuk mengikuti langkah nya.
" Mas,maaf kan Aku mungkin Aku juga Salah di saat hati ini hancur Aku rapuh, menangis disaat itu Kak Reza datang dia selalu memberi sebuah kekutan karena sangat dekat dan Aku pun terbuai dengan nya dan di saat itu juga Aku tidur dengan Kak Reza. " Ucap Tasya.
Reza hanya diam dan dia tahu mengucapkan nya hanya ingin lepas dari Dika.
" Mas nggak percaya, Reza nggak mungkin ini pasti akal - akalan kamu saja. " Ucap Dika.
" Itu memang benar, Aku menidurinya di saat hatinya terpuruk Aku datang, maaf Aku telah menyakiti hati Sahabat ku." Ucap Reza.
Buughhh....
Dika memukul wajah Reza hingga tersungkur, dan Tasya langsung menolong Reza.
" Mas.., kamu tega ya mukul kak Reza." Bentak Tasya.
" Kamu boleh nikah lagi, atau berpaling tapi bukan dengan Sahabat aku." Bentak Dika.
" Mas, kamu marah?? " Teriak Tasya.
" Apakah Aku tidak marah saat tahu Mas meniduri Sintia? "
"Jujur Aku marah mas, sampai saat ini, dan kamu lebih memilih dia hanya Mas sudah menidurinya, tapi Aku sampai hamil di saat Aku ingin mengatakan nya ponsel mas tak aktif ternyata Aku terlambat." Ucap Tasya dengan air Mata berlinang di Mata nya.
" Kini lebih baik Aku mundur, dan Kak Reza tulus untuk menikahi Aku."
******
" Kamu serius menerima menikah dengan Kakak? " Tanya Reza.
" Iya kak, Aku siap menjadi istri kakak." Jawab Tasya
" serius?? "
" Aku serius Kak.!!! "
" Terima kasih."
*******
Aarrrggghhh...
Braaakkk...
Prang....
Dika mengacak - acak seisi ruangan nya.
" Kenapa harus Reza, kenapa Reza. "
Dika duduk merosot bersandar di tembok ruangan nya, tangisnya pecah rasa sakit hati menjalar di tubuh nya.
******
" Kakak akan segera membawa keluarga kakak kemari untuk melamar kamu, dan sebelum lamaran resmi." Ucap Reza mengambil sebuah kotak kecil berwarna merah.
" Mungkin ini tak ada arti apa - apa buat kamu, tapi ini sebagai bukti Kakak mengikat kamu untuk menjadi pendamping hidup Kakak." Ucap Reza sembari memasangkan sebuah cincin di jari manis nya.
Air Mata mengalir begitu saja, Tasya memandang cincin emas putih di jari manis nya sebelah kiri dan dia pun memandang cincin emas yang berada di jari manis sebelah kanan nya.
" Dari dua cincin ini ada arti dimana buat si pemberi, sebelah kanan sebuah ikatan Cinta yang suci, namun pupus sudah semua harapan dengan menyimpan luka. Dan sebelah kiri sebuah ikatan tanpa di dasari Cinta, namun membawa sebuah harapan." Tasya membuka cincin pemberian Dika lalu membuang nya begitu saja.
*******
" Bu, Saya akan segera melamar Tasya, dan Saya akan mengabari keluarga Saya di kampung." Ucap Reza.
" Terima kasih Nak, terima kasih entah Ibu harus bilang apa." Ucap Ibu Wati.
" Kak. " Ucap Tasya.
" Iya." Ucap Dika.
" Apakah keluarga Kakak akan menerima dengan kondisi Tasya seperti ini, dan bagaimana Kakak harus men jelaskan nya dengan kehamilan ini." Ucap Tasya.
" Insya Allah mereka menerima dengan tangan terbuka, percaya sama Kakak." Jawab Dika dengan seutas senyuman.
*******
" Reza..!! " Dika menghampiri Reza saat setelah mengadakan apel pagi.
" Ada apa lagi Dika? " Ucap Reza.
" Kamu dan Tasya pasti membuat rencana kan, Tasya nggak mungkin melakukan itu sama kamu." Ucap Dika.
" Kita memang tidak saling mencintai, tapi kita memang melakukan nya dengan sadar saat itu." Ucap Reza.
" Brengsek.. kamu Reza apa tidak sadar apa Tasya itu pacar Aku." Dika menarik kedua krah seragam milik Reza.
Lalu Dika menurunkan kedua tangan Dika yang menarik krah seragam nya.
" Lelaki sejati akan bertanggung jawab apa yang telah di lakukan nya, apalagi sampai masalah intim bukan menyakiti hatinya." Ucap Reza lalu beranjak meninggalkan Dika.
*****
" Tasya apa kamu yakin akan menikah dengan Reza, kamu tidak mempunyai rasa terhadap dia? " Dika kembali mendatangi rumah Tasya.
" Aku sudah menerima lamaran nya." Tasya menunjukkan sebuah cincin yang melingkarkan di jari manis nya.
" Ini pasti sebuah kebohongan yang kalian lakukan."
" Tidak Ada kebohongan di antara kita, kita memang akan segera menikah. Lupakan Aku Mas, biarlah Aku bahagia, buang semua kenangan kita bersama karena kita sudah memiliki pendamping hidup masing - masing."
" Nggak... Mas nggak Mau melepaskan kamu, mas mohon..!! " Dika bersujud di kedua kaki Tasya namun Tasya tetap diam dan hanya bisa menangis.
" Mohon... jangan tinggal kan Mas, biar Mas melakukan tanggung jawab nya."
Dari jauh Reza melihat nya, rasa sesak menghampiri tubuh nya.
" Maaf kan Aku Dika, Aku lakukan ini sama kamu, tapi kamu harus percaya sama Aku, tidak ada niat Aku merusak hubungan persahabatan kita, dan tidak Ada niat menyakiti hati kamu. Tapi Aku akan membuat dirinya selalu tersenyum saat sudah menjadi sepenuh nya miliku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Dewi Oktavia
seru x
2024-06-16
0
Vina
maaf masih banyak salah sebut nama
2022-04-08
1
Ade Safitri
🙏 masih banyak typo nya
2021-11-15
1