" Tasya Aku Mau nanya, rasanya pacaran sama Pak Tentara gimana, secara dia kan om - om." Tanya Kinan teman satu bangku Tasya.
" Rasanya nano - nano." Jawab Tasya sembari tersenyum.
" Ih serius tahu, apa kamu nggak merasa seperti jalan sama om - om gitu."
" Nggak biasa aja, lagian dia kan nggak kelihatan om - om banget. Nih Aku ceritain ya, pacar Aku itu dewasa, perhatian pokoknya nggak bisa di ungkapin dengan kata - kata."
" Hmmm... selama pacaran kalian pernah kan ehem.. ehem.. gitu? " Tanya Kinan sembari menaik turun kan alis nya.
" Ih.. apaaan itu ehem.. ehem.. " Jawab Tasya yang pura - pura polos.
" Ih.. masa sih nggak tahu, itu tuh maksudnya ciuman gitu."
" Kepo...!!! "
" Ih... Tasya beneran pernah kan...!! "
" Kepo...!!! "
****
" Mas kok tumben bawa mobil." Ucap Tasya saat Dika menjemput nya di depan gerbang sekolah.
" Iya mas mau sekalian jemput teman Mas yang satu letting sama Mas, dia juga satu kampung sama Mas juga." Ucap Dika sembari membuka kan pintu mobil.
" Mas Tasya ikut apa langsung di antar pulang?" Tanya Tasya saat sudah berada di dalam mobil.
" Mas antar pulang saja ya, nanti malam kan malam minggu kita keluar." Ucap Dika sembari membelai rambut panjang Tasya yang dihiasi dengan jepit kupu - kupu.
Dika pun melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang menuju arah pulang ke rumah Tasya. Di dalam mobil Tasya memutar musik dengan lagu favorite nya.
siganeul doedollimyeon
gieokdo jiwojilkka
haebol sudo eopsneun maldeureul
naebaetneun geol ara
neol himdeulge haessgo
nunmullo salge haessdeon
mianhan maeume geureon
hajiman nan marya
neoui bakkeseon sal su eopseo
naegen neo hanaro muldeun
siganmani heulleogal ppuniya
saranghaeyo. gomawoyo
ttatteushage nareul anajwo
i sarang ttaemae naneun sal su isseo
sarangeun geureongabwa
museun mareul haebwado
chaewojiji anheun geot gateun
maeumi deunabwa
nae yoksimirago
dasi saenggageul haebwado
geu maeum swipge sarajiji anha
aljanha nan marya
neoui bakkeseon sal su eopseo
naegen neo hanaro muldeun
siganmani heulleogal ppuniya
saranghaeyo gomawoyo
ttatteushage nareul anajwo
i sarang ttaemae naneun sal su isseo
doragado dasi gyeondil su isseulkka
neomu himdeuldeon sigandeul
heundeulliji anheun neoreul *** ttaemyeon
tteollineun nae ipsuri
dururu..dururu..
aljanha nan marya
neoui bakkeseon sal su eopseo
naegen neo hanaro muldeun
siganmani heulleogal ppuniya
saranghaeyo gomawoyo
ttatteushage nareul anajwo
i sarang ttaemae naneun sal su isseo
sarang ttaemae naneun sal su isseo
" Aduh lagu nya ngena banget sih." Ucap Dika sembari fokus menyetir.
" Emang tahu artinya, ini bahasa korea loh mas."
" Sayang, mas itu pernah latihan gabungan sama Tentara korea selatan, bahkan waktu satgas kongo kita disana bertemu dengan Tentara dari seluruh dunia, mas saling tukar belajar bahasa Negara masing - masing jadi mengerti artinya sayang sedikit dikit."
" Apa coba artinya?" Tantang Tasya.
" Kalau di jawab Mas di kasih imbalan apa?"
" Mas Mau nya apa? "
" Cium ini." Tunjuk Dika pada bibir nya.
" Yeee.. itu sih dasar Mas Dika yang pengen."
" Yaudah kalau nggak mau."
" Akh mending juga nggak mau tahu artinya."
" Sebuah Cinta yang sangat besar, seperti hubungan kita mas bahkan Adek pun tidak bisa hidup jauh, karena sangat begitu besar Cinta kita."
" Ih... Mas baper."
Dika memberhentikan mobil nya di Sisi jalan, dan melepaskan safe belt nya.
Cup
Cup
" Mas...!! "
" Turun sudah sampai." Ucap Dika dengan tersenyum.
" Ish... sampai nggak bilang - bilang." Gerutu Tasya sembari membuka safe belt nya.
" Nanti malam Mas jemput."
" Awas jangan ngaret."
" Siap komandan."
******
Dika menunggu di pintu keluar penumpang kereta api, saat sebuah kereta api berhenti Dika mencari sosok yang akan di jemput nya.
Saat satu persatu penumpang melewati pintu keluar Dika melihat sahabat nya dengan seragam loreng dan tas ransel di punggung nya sembari menarik koper.
" Bro..!! " Sapa Dika langsung bersalaman.
" Gimana perjalanan nya." Tanya Dika.
" Lumayan capek, Aku baru bisa tidur di kereta pulang Dinas beres - beres, perpisahan sama para Anggota langsung kemari."
Reza nama yang tertera di seragamnya, Letda Reza Herlambang satu letting dengan Dika. Mereka adalah Sahabat sejak kecil, yang sama - sama menempuh pendidikan Tentara.
" Kok bisa ya kita satu kesatuan." Ucap Dika.
" Kita jodoh Dik, dimana - mana ada Reza ada Dika, Aku juga nggak tahu kalau surat tugas nya itu bareng sama kamu." Ucap Reza.
*******
Dua sejoli duduk di hamparan rumput hijau sebuah alun - alun sembari menikmati musik akustik yang di mainkan oleh sekelompok pengamen jalanan.
Tangan Dika menggenggam tangan Tasya saat mereka sama - sama menikmati suara merdu dari pengamen jalanan.
" Dek, ujian kapan?" Tanya Dika.
" Minggu depan Mas." Jawab Tasya.
" Berarti 2 bulan an lagi kelulusan kalau ujian minggu depan."
" Iya mas, nggak kerasa mas sudah mau selesai sekolah nya."
" Jadi pengen cepat - cepat ngelamar kamu yank."
Dika memeluk pinggang Tasya sembari menikmati alunan musik akustik dengan lagu romantic .
***
" Baru pulang bro." Tanya Reza sembari bersandar di kepala tempat tidur memainkan game di ponselnya.
" Iya, kamu nggak ke mana - mana?" Tanya Dika balik tanya.
" Mau kemana sih Dik, Aku kan baru di sini." Jawab Reza.
" Terus ngapain saja tadi?"
" Ya ini mainan game, terus mau ngapain."
" Kirain punya kenalan cewek, berarti setelah putus sama Niar kamu belum pacaran lagi."
" Belum, saya masih pengen sendiri."
******
Tok.. Tok...
" Tasya ada tamu, kamu lihat siapa yang datang." Teriak Ibu Wati dari dalam kamarnya.
" Iya bu."
Tasya pun menuju ke arah pintu depan dan saat membuka pintu tampak seorang Pria membawa sebuah kantong kresek berisi makanan.
" mba Tasya." Tanya nya.
" Iya, ada apa ya mas."
" Ini ada kiriman dari Pak Dika."
Tasya menerima sebuah kiriman dari Dika berupa makanan ringan dan berat, dan kurir tersebut pun memberikan sebuah kotak kecil warna Putih pada Tasya.
" Mas ini dari dia lagi?"
" Iya mba, kalau begitu permisi."
" Iya makasih."
Tasya pun masuk dan membuka makanan yang di kirim oleh Dika, ada berupa cemilan dan makanan untuk sarapan pagi.
" Banyak banget dari siapa?" Tanya Ibu Wati.
" Dari Mas Dika bu." Jawab Tasya.
" Dika baik ya nak, semoga Dika calon imam kamu."
" Amin... sebenarnya bu, setelah lulus ada rencana Mas Dika ingin melamar Tasya."
" Alhamdulilah, Ibu ikut senang nak."
***
Di dalam kamar Tasya membuka kotak warna Putih sedang, Tasya membuka nya dan terbelak kaget saat melihat sebuah sandal bermerk yang di belikan oleh Dika.
Tasya pun lalu mengambil ponselnya dan menghubungi Dika.
" Halo mas Assalamualaikum."
" Walaikumsalam sayang." Balas Dika dari seberang.
" Mas makasih kiriman nya sudah sampai."
" Iya sama - sama sayang, sandal nya gimana suka?"
" Suka mas tapi itu Mahal mas."
" Mahal buat calon istri sih nggak masalah, di pake ya."
" Iya mas makasih I love you."
" I love you too."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Dewi Oktavia
senang x membaca y
2024-06-15
0
Alriani Hespiapi
lanjur
2022-09-20
0
᪙ͤæ⃝᷍𝖒ᵗᵃʳⁱ♡⃝𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂᶬ⃝𝔣🌺
Aku lewati pas lguny.. So gac bsa bcany🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-06-18
0