🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Kita terlalu sering bersuara, tanpa memberi sedikit jeda untuk menghela dan berkaca. Lalu segalanya terlanjur saja sebelum diketahui sebabnya, Hingga tak sempat berdaya kecuali lebih keras bersuara. Padahal Tuhan lebih suka mengabulkan dari lain suara lain tindakan, lain rencana. Dan kita lebih mengamininya tanpa sengaja.
Setiap Karya mu Saya selipkan di setiap Karya Fiksi Yang Saya buat dari karya ke 2 dan ke 3. Karya - karya mu adalah isi hati Yang kamu curahkan di setiap bait nya.
Terima kasih atas ijin nya sahabat satu perjuangan di satu naungan Dinas , Karya - karya mu sungguh sangat indah untuk Saya selipkan di setiap Bab nya.
🌹🌹🌹🌹🌹
" Hati - hati turun nya." Ucap Reza saat Tasya turun dari mobil.
" Tasya bisa jalan sendiri kak." Ucap Tasya.
" Kakak takut kenapa - napa setelah tadi pendarahan."
" Ya Allah Tasya." Ucap Ibu Wati setengah berlari mendekati Tasya Yang sedang di Papah Reza.
" Kamu dan kandungan nya baik - baik saja kan nak, Ibu kaget saat Reza kabari kamu masuk rumah sakit." Ucap Ibu Wati dengan wajah panik nya.
" Tasya nggak apa - apa bu." Ucap Tasya.
***
" Bu Saya serius ingin menikahi Tasya, Saya ingin menolong dia dari masalah ini." Ucap Reza.
" Tapi nak, kamu tidak mencintai Tasya. Pernikahan tidak dengan dasar Cinta tak akan menjadi rumah tangga Yang kokoh." Ucap Ibu Wati.
" Insya Allah Bu, dengan berjalan nya waktu kita bisa belajar saling mencintai. Saya sudah tekad menikahi nya, entah itu suatu saat Tasya ingin berpisah Saya tidak bisa memaksanya."
" Ibu serahkan sama Tasya nak, dia Yang berhak menjawab." Ucap Ibu Wati.
*****
Dika sudah kembali Dinas di bawa nya Sintia untuk tinggal di Asrama, Sintia Yang biasa hidup mewah kini tinggal di Asrama Yang sangat berbanding terbalik dengan tempat tinggal nya.
" Yank, kamar kita ini? " Tunjuk Sintia.
" Iya, kamu tidur di kamar Aku tidur di depan TV." Ucap Dika.
" Kenapa kita tidak beli rumah di luar saja Yang jauh lebih mewah." Rengek Sintia.
" Buat apa beli rumah mewah, Aku Dinas berpindah - pindah tempat. Dan sayang uang nya kalau harus beli Yang mewah paling suatu saat nanti Aku ingin beli rumah Yang kecil saja." Ucap Dika.
" Tapi Yank, lihat kamar mandi biasa, dapur terus nggak Ada pembantu, terus aduh.. nggak ada Ac Yank." Ucap Sintia Manja.
" Kamu sudah memilih Aku, Aku adalah Abdi Negara di setiap tugas Abdi Negara ada doa tulus dari sang istri, dan bila suatu saat nanti Aku tinggal nama kamu harus ikhlas." Ucap Dika meninggalkan Sintia.
" Aku nggak Mau jadi janda muda Yank,tapi kamu sangat gagah Yang patut Aku pertahan kan." Teriak Sintia dari dalam kamar utama.
*****
" Reza..!! " Sapa Dika.
" Sudah selesai honey moon nya?? " Sindir Reza saat Dika memanggilnya.
" Kamu suka ketemu sama Tasya? " Tanya Dika tiba - tiba.
" Tanya kok ke Aku, kamu kemana saja di saat Tasya membutuhkan kamu." Ucap Reza langsung meninggalkan Dika.
Dika pun lalu membuka ponselnya lama nya setelah lama dia non aktifkan dengan menggunakan no baru, disana banyak notifikasi pesan Yang di kirim oleh Tasya.
Dika tertuju pada pesan Yang di kirim Reza, terlihat Tasya Yang pucat dan lemah dengan menggunakan kebayanya.
" Ya Allah Tasya sangat tersiksa dengan kehamilan nya, Aku hanya diam tak bisa berbuat apa - apa."
*****
Dika pun datang menemui Tasya di rumah nya namun, tak ada siapa pun di dalam rumah nya.
" Mas cari Tasya ya." Ucap Salah satu tetangga Tasya.
" Iya Bu, pada kemana ya? " Tanya Dika.
" Kayak nya kontrol mas, soalnya beberapa hari Yang lalu Tasya masuk rumah sakit, untung calon suami nya baik perhatian." Jawab nya.
" Calon suami?? "
" Iya calon suami Tentara tapi Tasya hamil duluan, untung nya tanggung jawab tapi entah kapan mereka nikah sampai sekarang orang tua laki - laki itu belum datang kemari. "
" Mari mas permisi." Ucap Tetangga Tasya.
" Iya Bu."
" Calon suami, Tentara? " Ucap Dika Pelan.
*****
" Mas Dika!!! " Sapa Tasya.
Dika lalu berdiri dan langsung mencium punggung tangan Ibu Wati.
" Ibu tinggal dulu." Ucap Ibu Wati pada Tasya dan Dika.
Tasya pun lalu duduk bersebelahan dengan Dika , Dika terus menatap Tasya dan Tasya hanya memandang lurus ke depan.
" Bagaimana anak kita? " Tanya Dika.
" Ini anak Aku bukan anak mas Dika." Jawab Tasya dengan nada ketus.
" Katanya kamu punya calon suami Tentara, siapa Yang dekat dengan kamu." Ucap Dika.
" Bukan urusan Mas, Yang jelas dia lelaki Yang bertanggung jawab, rela berkorban dan baik sama Aku." Ucap Tasya.
" Kamu begitu mudah berpaling dari Mas Yang Mau tanggung jawab di nikah kan tapi sama orang lain kamu mau." Ucap Dika.
" Nikah dengan status istri simpanan, dan di sembunyikan. Itu Yang akan mas perlakukan untuk Aku." Ucap Tasya dengan nada tinggi.
" Tapi mas bertanggung jawab." Ucap Dika.
" Terlambat mas, kenapa Mas lebih memilih Sintia kalau Mas memang sayang sama Aku, Mas bisa pejuang kan bila Mas benar - benar ingin mempertahan nya."
" Jujur Mas bingung saat itu juga, mas di desak dari Sana sini."
" Pergilah Mas, kita memang tidak pernah bisa bersatu selagi kedua orang tua mas hanya memandang dari status sosial."
" Biarkan Aku hidup bahagia dengan pilihan Aku, jangan ganggu Aku lagi."
Tasya pun masuk kedalam rumah nya, dan Dika hanya berdiri mematung di depan pintu rumah Tasya.
Dari jauh Reza lihat Dika Yang sedang berdiri di depan rumah Tasya, Reza mencengkram stir kedua motornya.
" Aku janji, Aku akan bikin Tasya bahagia dan tidak bikin dia menangis seperti ini." Ucap Reza di dalam hati.
🥀🥀🥀🥀
Aku telah mengenal banyak patah hati,mencumbui banyak luka,menidurkan banyak rindu dan mempelajari puluhan kepergian
Nyatanya memang,kesedihan hanya mendapatkan sedikit tempat pada telinga orang lain dan luka-luka yang kita miliki adalah tanggungan yang harus kita tunggangi
Kadang aku bingung,mana yang lebih bahagia antara kesepian atau keramaian?
Nyatanya dua hal tersebut hanyalah kepura-puraan
Sebab pada setiap ramai,aku menemukan banyak sepi di mulut orang-orang yang berbincang
******
" Aku telah memilih, Yang Aku tanyakan apakah Aku bisa hidup tanpa Cinta satu atap dengan orang lain yang tak pernah mempunyai rasa sedikit pun padaku."
Tasya terus memandang dari dalam jendela kamar nya saat melihat Dika yang masih berdiri di depan pintu rumah nya.
" Selamanya kamu tetap di hati Aku, selamanya Aku tidak akan pernah melupakan kamu, karena kamu adalah Cinta sejati nya Aku."
Dika pun lalu pergi meninggalkan kediaman Tasya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Nurmila Karyadi
mana ada cinta sejati yg mengkhianati
2022-06-16
1
Nur Hafni
itu kata hati terakhir itu milik siapa???
Dhika atau Tasya??
2021-12-24
1
Zipora M Patty
Tasyaaaaaa
2021-10-23
1