" Mas Dika. "
Dika menoleh saat mendengar suara yang dia kenal memanggilnya, dan saat Dika menoleh seorang yang pernah singgah di hatinya.
" Asri..!! "
" Apa kabar mas? " Sapa Asri
" Alhamdullilah balik, kamu sendiri bagaimana kabarnya?" Tanya Dika.
" Alhamdullilah baik mas, setelah kita putus Aku kerja di rumah sakit om Hendro, sebagai ahli gizi disini." Jawab Asri.
" Syukur lah."
" Sekarang Aku sudah mapan, mungkin kalau dulu Aku sudah seperti ini walau Aku bukan dari kalangan berada pasti kita sudah menikah, tapi sayang kita tak berjodoh. Semoga dengan yang sekarang Mas tidak mengulang kesalahan yang sama cukup Aku saja."
" Maaf kan Aku, untuk kesalahan 5 tahun yang lalu."
" Aku sudah melupakan nya Mas, kita Sekarang sahabatan cukup terjadi pada masa lalu kita, jangan padanya."
*****
" Dimana ruangan nya?" Ucap Ibu Inggrid saat berjalan di lorong rumah sakit bersama Lita.
" Terus mba kesana." Tunjuk Lita.
" Aku juga penasaran Tante seperti apa yang dimaksud Tante anak kecil itu." Ucap Sintia.
Lalu Dokter Hendro melihat ketiga wanita yang dia kenal berjalan bersama di kolidor rumah sakit.
" Mau pada kemana kalian semua? Tanya Dokter Hendro.
" Kamu sudah berani ya menolong keluarga gadis itu." Ucap Ibu Inggrid kesal.
" Maksudnya siapa? "
" Papi menolong Ibu nya pacar Dika kan." Ucap Lita.
" Iya memang kenapa, Ibu nya sakit dan harus segera di operasi." Ucap Dokter Hendro.
" Saya tidak setuju batalkan." Ucap Inggrid.
" Tidak mba, Saya tidak akan batalkan , Saya sudah di sumpah untuk menolong orang yang membutuhkan pertolongan."
" Ok Saya akan cabut saham di rumah sakit ini." Ancam Ibu Inggrid.
" Papi, coba menurut apa kata Mba, apa Papi mau rumah sakit kita bangkrut." Ucap Lita.
" Lebih baik Saya bangkrut." Dokter Hendro pergi meninggalkan Kakak nya , Lita serta Sintia.
" Aarrggghhh... kurang ajar."
****
Braaakkk...
Tasya dan Ibu Wati kaget saat melihat kedatangan ketiga wanita yaitu Ibu Inggrid, Lita dan Sintia.
" Siapa kalian!? " Sapa Ibu Wati.
" Kenalkan Saya Inggrid Mamah nya Dika." Ucap Ibu Inggrid dengan angkuh.
" Ibu Saya senang bisa bertemu dengan ibu." Ucap Ibu Wati.
Tasya yang tahu niat kedatangan Ibu Inggrid langsung berjalan mendekati nya.
" Ibu Saya mohon." Bisik Tasya.
Lalu Ibu Inggrid pun keluar di ikuti oleh Tasya, Sintia dan Lita.
" Enak ya menikmati uang anak saya." Ucap Ibu Inggrid emosi.
" Maaf Bu, disini Ibu salah paham Saya tidak pernah meminta untuk biaya rumah sakit Ibu Saya tapi Mas Dika yang memaksanya." Ucap Tasya.
" Alah.. pasti bohong gadis seusia kamu pasti pandai merayu." Sindir Sintia.
" Demi Allah mba Aku bukan tipe seperti itu." Ucap Tasya.
" Gagalkan operasi nya atau lanjut tapi kamu tinggalkan Dika selamanya karena Dika sudah punya calon istri." Ucap Ibu Inggrid.
" Maaf Bu saya tidak bisa memilih."
" Ok Saya akan bilang ke Ibu Kamu bahwa Saya tidak terima anak Saya membiayai operasinya dan tidak merestui kalian karena tidak se level dengan kita. "
" Saya mohon Bu jangan katakan itu, bisa - bisa Ibu Saya drop."
" Baik kalau begitu, tinggalkan Dika jangan pernah lagi terlihat di depan nya Saya ijinkan Ibu kamu di operasi dan biarkan Dika menikah dengan Sintia."
" Kamu tahu, Aku adalah Sintia."
Tasya melihat wanita cantik di depan nya yang penampilan sangat jauh dari Tasya.
" Baik Bu Saya akan menuruti apa kata Ibu demi Ibu Saya." Ucap Tasya dengan berlinang air mata.
" Bagus."
*****
Ibu Wati pun sudah berada di ruang operasi , Tasya pun duduk sendiri di kursi tunggu pasien. Saat ini hatinya berkecamuk ada rasa sesak dan tangisannya tiada henti.
" Ya Allah semoga pilihan Aku tidak salah."
Hiks... hiks... hiks...
Tasya memegang dada nya terasa sangat sesak dengan tangisannya dan amarah yang dia tahan.
*****
" Kenapa? " Tanya Reza pada Dika saat setelah melakukan misi penyelamatan.
" Kenapa dada Aku sesak gini." Jawab Dika sembari memegang dada nya.
" Sejak kapan?"
" Dari tadi dan perasaan Aku merasa sangat tidak enak dan kepikiran terus dengan Tasya."
" Setelah misi ini selesai, kamu hubungi Tasya segera."
******
" Alhamdullilah operasinya lancar, Ibu kamu memang hebat punya semangat untuk hidup saat sempat kritis di meja operasi." Ucap Dokter Hendro.
" Terima kasih Dokter, terima kasih." Ucap Tasya.
" Sama - sama."
Tasya pun lalu mendekati Ibu Wati yang belum sadar, Tasya belai pipi Ibu Wati ada setetes air mata yang jatuh di sudut kedua kelopak matanya.
" Demi Ibu, Aku rela berkorban, Aku rela mempertaruhkan perasaan Ini, sekarang Aku akan fokus pada Ibu. "
Hiks.. hiks.. hiks.. hiks...
" Aku rela kehilangan nya demi Ibu hiks... hiks..." Tasya menangis di samping tubuh Ibu nya yang masih belum sadar pasca operasi.
****
" Nak..!! " Ibu Wati sadar setelah beberapa jam pasca operasi.
" Ibu bagaimana, apa ada yang di rasa? " Tanya Tasya.
" Nggak nak, Ibu nggak apa - apa." Jawab Ibu Wati.
" Syukur Alhamdullilah Bu." Ucap Tasya.
" Nak, Ibu nya Dika baik nya kamu beruntung punya calon mertua seperti nya."
Tasya hanya mencoba tersenyum di depan Ibu Wati, dan mencoba tegar di mata Ibu nya apa yang sedang menimpa pada diri Tasya.
Flashback On
" Saya tolong minta kerja sama nya jangan bikin Ibu Saya drop, karena bisa mendapat serangan jantung mendadak, bila Ibu Setuju Saya janji akan meninggalkan Mas Dika." Ucap Tasya sembari berlutut di kedua kaki Ibu Inggrid.
" Baik Saya akan turuti permintaan kamu, dan ingat janji kamu harus di tepati."
Lalu Ibu Inggrid pun masuk ke ruang rawat Ibu Wati.
" Ibu Saya doa kan, semoga operasinya lancar." Ucap Ibu Inggrid dengan senyum palsu nya.
" Terima kasih Bu, semoga kebaikan Ibu dan keluarga di balas oleh Allah SWT Amin.. "
" Amin...!! "
Flashback Off
" kamu sudah kasih kabar Dika? " Tanya Ibu Wati.
" Mas Dika, kalau sedang mendapatkan tugas seperti ini tidak bisa di hubungi nanti kalau selesai pasti kasih kabar."
" Jangan lupa kan kebaikan mereka, kamu beruntung telah memiliki calon suami dan calon mertua yang sangat baik."
" Iya Bu." Ucap Tasya.
" Maaf kan Tasya Bu, demi Ibu Tasya lakukan."
Tasya berguman dalam hatinya dan berusaha tersenyum.
*****
" Ya Allah Aku nggak sanggup seperti ini, tapi Aku sudah berjanji meninggalkan nya, hati Aku benar - benar rapuh. Cinta yang telah lama terjalin berakhir seperti ini."
Tasya meneteskan air matanya, rasa ini sampai kapan pun tidak akan pernah usai, selamanya Cinta .
" Mas selamanya Tasya Cinta sama Mas, tapi Tasya harus pergi dari kehidupan Mas Dika." Ucap Tasya saat dirinya berada di kursi tunggu pasien yang kebetulan kosong.
🥀🥀🥀🥀🥀
Dirimu adalah sempurna di mata ku.
Setiap sentuhan mu mempunyai penuh arti.
Cinta, kasih sayang, dan perhatian mu adalah sandaran hati ku...
Cinta kita yang begitu benar
Cinta kita yang terjalin lama
Akhirnya runtuh juga...
Sakit, menyesal itulah Aku saat ini apa yang telah terjadi.
Selamanya.. selamanya... tetap mencintai mu walau hati ini sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Widya
waduh kalo tasya hamil gimana,lanjuuuuuttttt
2021-10-21
2
zelindra
waduhhh takut nya tasya hamil lgiii kn ngerii.... 😓😓
2021-10-21
3
Enung Nur Hayati
Tasya pergi nnti hamil ap kaga y 🤔🤔
2021-10-21
1