Dika membawa Tasya serta Ibu Wati untuk ke kota kelahiran nya, perjalanan yang di tempuh ke kota A memakan waktu sekitar 6 jam perjalanan.
" Mas, nanti kita kemana dulu? " Tanya Tasya saat di dalam mobil nya.
" Kita langsung ke rumah sakit saja, biar ibu dapat perawatan langsung kasihan kalau ke rumah mas dulu takut kambuh sakit nya. " Jawab Dika.
" Ibu nyaman nggak?" Tanya Tasya.
" Nyaman Nak." Jawab Ibu Wati.
" Tidur aja Yank, perjalanan masih lama." Ucap Dika sembari mengusap rambut Tasya.
" Iya Mas."
Dika pun dengan fokus mengendarai mobil saat melihat Tasya dan Ibu Wati memejamkan mata nya.
******
" Mas ini rumah sakit nya? "
Saat ini mereka telah sampai di sebuah rumah sakit Jantung Dr. Hendro, rumah sakit swasta yang terbesar di kota A dan sangat terkenal.
Ibu Wati pun duduk di kursi roda, saat security depan IGD menyambut mereka.
" Pak saya langsung ke ruangan nya Dr. Hendro." Ucap Dika.
" Sudah buat janji? " Tanya Security tersebut.
" Saya Ponakan nya." Jawab Dika.
" Oh maaf Pak silahkan lurus saja lewat lorong sebelah. " Ucap Security tersebut menunjukkan arah ke ruang Dokter. Hendro.
" Mas Ponakan nya? " Tanya Tasya dan mendapat kan tatapan tanda tanya dari Ibu Wati.
" Iya Aku Ponakan nya yang punya rumah sakit, dia adik nya Mamah." Jawab Dika.
***
" Dika apa kabar nak? " Sapa Dokter. Hendro
" Alhamdulilah baik om, maaf om saya kemari bikin kejutan." Ucap Dika.
" Kejutan apa?? "
" Ini om saya ingin om operasi calon ibu mertua Dika."
Sejenak Dr. Hendro menatap ke arah Ibu Wati dan gadis yang usia nya terpaut jauh dari Dika.
" Ini pacar kamu Dika? " Tanya Dokter. Hendro pada Dika saat melihat Tasya.
" Iya om, kenalkan Tasya namanya." Ucap Dika.
" Tasya om." Ucap Tasya sembari mencium punggung Dokter. Hendro.
" Cantik sekali Dika, kamu kenal dimana sama Dika? "
" Di sebuah acara pernikahan sepupu Om, disana awal kita kenal."
" Wah jatuh cinta pada pandangan pertama."
Tasya hanya tersenyum sembari menunduk malu saat Dokter. Hendro tersenyum pada Tasya.
" Dika om akan memeriksa dulu kondisi Ibu Wati, bila memungkinkan kondisi nya kita cepat melakukan operasi jantung nya."
" Terima kasih om."
Lalu ada seorang perawat masuk ke ruang Dokter. Hendro dan membawa Ibu Wati untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh.
***
" Dek, mau makan dulu? " Tanya Dika.
" Nanti mas nunggu ibu." Jawab Tasya.
" Ibu lama yank, terus ibu langsung masuk kamar rawat."
" Cepat mas."
" Iya Mas ingin cepat lakukan operasi, biar Ibu Sehat kembali."
" Kita ke rumah Mas kapan? " Tanya Tasya.
" Nanti malam ya, sekalian bersih - bersih badan terus nanti malam kita tidur temani ibu disini." Jawab Dika.
Dari jauh tampak sepasang mata melihat Dika dan Tasya, terlihat Tasya bergelayut manja pada lengan Dika.
" Sesak hati ini, dulu lengan itu selalu buat sandaran aku, sekarang lengan itu untuk orang lain."
*****
Setelah usai pemeriksaan Ibu Wati, Dika dan Tasya pergi menuju ke tempat tinggal kedua orang tua Dika.
Rumah mewah dan besar lantai 3,membuat Tasya yang melihat nya berbanding terbalik dengan kehidupan Tasya.
" Mas ini rumah orang tua mas? " Tanya Tasya.
" Iya sayang, ini rumah orang tua mas, dan mas ya tinggal disini." Jawab Dika yang masih diam di dalam mobil nya.
" Yuk turun." Ajak Dika.
Dika dan Tasya pun turun dari dalam mobil, terlihat beberapa mobil mewah terparkir di garasi rumah nya.
Dika pun masuk dengan menggandeng tangan Tasya, di buka nya rumah mewah tersebut penuh hiasan mahal yang terpajang setiap sudut rumah nya.
" Mas, kalau boleh tahu kerja apa orang tua Mas? "
" Papah pengusaha dan Mamah mempunyai bisnis Kain batik." Jawab Dika.
" Assalamualaikum." Sapa Dika pada kedua orang tua Dika yang sedang duduk di ruang keluarga dengan adik perempuan nya risa.
" Walaikumsalam... " Balas mereka dan langsung dapat sambutan dari Risa yang seusia sama dengan Tasya.
" Kakak...!! "
" Halo.. sayang..!! Kedua kakak beradik itu saling berpelukan lalu Risa pun melirik ke arah Tasya.
" Kak.. ini pacar kakak yang suka di cerita kan lewat chat? " Tanya Risa.
" Iya kenalan dulu. " Jawab Dika.
" Halo.. aku Risa. " Ucap Risa sambil mengulurkan tangan nya.
" Tasya." Tasya pun menyambut jabatan tangan Risa.
" Mah Pah." Sapa Dika langsung mencium punggung kedua tangan orang tua nya.
" Pulang nggak bilang - bilang." Ucap Pak Rudi Papah Dika.
" Kejutan." Ucap Dika.
" Kamu bawa siapa? " Tanya Ibu Inggrid Mamah Dika.
" Kenalin Mah Pah calon istri Dika."
Tasya pun dengan senyum an nya mengulurkan tangan nya untuk bersalaman dengan kedua orang tua Dika, namun mereka tidak menyambut uluran tangan Dika.
Tasya lalu diam, dan menarik kembali tangan nya, dan melirik ke arah Dika.
" Mah Pah ini Tasya, calon istri Dika. Kami kemari ingin meminta restu sama Mamah Papah."
" Kedua orang tua kamu kerja apa? " Tanya sinis Ibu Inggrid.
" Ayah sudah meninggal dan Ibu sehari - hari kerja serabutan." Jawab Tasya.
" Apa...!!!" Ucap Ibu Inggrid kaget.
" Dika Papah mau bicara sama kamu." Ucap Pak Rudi lalu mereka berdua pun beranjak dari sofa yang mereka duduki.
Ibu Inggrid menatap Tasya dari ujung rambut sampai kaki, dan Tasya menyadari nya merasa sangat tidak nyaman.
" Sudah berapa lama kalian pacaran sama Dika? " Tanya Ibu Inggrid.
" Tiga tahun Bu." Jawab Tasya.
" Apa tiga tahun, terus kamu kuliah atau sudah kerja? "
" Saya baru akan lulus SMA."
" Astaga...!!! "
***
" Kamu yakin mau menikah dengan dia yang sudah yakin bibit bebet bobotnya? "
" yakin, Dika sudah yakin." Ucap Dika.
" Nggak Papah nggak setuju, Papah lebih setuju kamu sama Sintia." Ucap Pak Rudi lalu meninggalkan Dika dan menuju ke ruang keluarga dimana Ibu Inggrid sedang menatap tajam ke arah Tasya.
" Nama kamu siapa tadi? " Tanya Pak Rudi saat menjatuhkan pantatnya di sofa.
" Tasya Pak." Jawab Tasya.
Dika pun lalu duduk di samping Tasya dan menggenggam erat tangan Tasya.
" Mah Pah Dika mohon restui hubungan kami berdua jangan sampai yang dulu terjadi lagi pada hubungan Dika." Ucap Dika sembari menggenggam erat tangan Tasya.
" Kamu mau nikahi anak kecil, dia belum dewasa pasti hanya porotin uang kamu saja." Ucap Ibu Inggrid.
" Maaf Bu Pak, saya memang masih kecil usia kami terpaut 10 tahun, tapi saya bukan lah perempuan yang seperti itu. Selama menjadi pacar Mas Dika, saya sekolah Ibu saya yang membiayainya bukan dari uang Mas Dika, Saya juga masih punya harga diri."
" Eh.. lancang kamu, seperti ini yang bakalan jadi menantu keluarga Anggara." Ucap Pak Rudi.
" Pah.. stop, Saya akan tetap menikahi Tasya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Dewi Oktavia
waduh,,,ko sama seperti saya selalu ja klo dapat pacar atau na nikah harus tahu kerja apa, lulusan apa dan keluarga y macam mana klo tak sama tak di restu🤦
2024-06-15
0
ANAA K
Keren👍🏾
2021-11-15
1
💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺﷽🆅🅸🅽🅰❶﷽⍣⃝కꫝ🎸᭄꧂
perjuangkan cinta mu😁
2021-11-13
3