Chapter 6

"Aaaaaarrrrrrgh" Teriak Minato frustrasi.

"Maafkan aku Kushi-chan." Gumamnya lesuh

"Lagipula apa yang terjadi pada Kakashi, saat kejadian itu dia tidak pernah ada kabar." Lanjutnya dan mengalihkan pandangannya ke meja kerjanya kemudian memulai mengecek semua dokumen.

...

KIHS ruang kepala sekolah.

"Jadi Iruka bisa kau berikan berkas dari 2 murid baru yang akan bersekolah hari ini?"

Iruka segera menyerahkan berkas yang diminta kepala sekolah.

"Ini tuan, silakan dicek." Saat si kepala sekolah mengecek berkas yang diberikan Iruka, sontak dia melotot horror.

"Me..mere..ka......"

Belum selesai menyuarakan kekagetannya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangan miliknya.

Tok tok tok

"Masuk!"

Setelah memerintah orang di luar untuk masuk, betapa kagetnya sang kepala sekolah.

Deg

"Me..mereka sudah ketemu?" Tanyanya dalam hati seraya menenangkan diri dari rasa Syok.

"Sensei kami murid baru." ucap ke orang yang membuat si kepala sekolah syok.

"Baiklah Ootsutsuki-san dan Namikaze-san, kalian akan masuk di kelas X-1, wali kelas kalian akan datang sebentar lagi."

"Um Ano sensei, bisa rahasiakan Identitas kami sebagai Ootsutsuki dan Namikaze?" Tanya Naruko ragu, sedangkan Naruto masih betah dengan wajah datarnya dan sikap dinginnya.

"Kami akan menggunakan marga Miyasomi, dan sensei, aku harap kau tak membocorkan identitas kami!" timpal Naruto dengan nada peringatan.

"Huh yare-yare terserah kalian saja" ucap kepala sekolah dengan nada menyerah.

Tak lama kemudian datanglah wali kelas X-1

"Kurenai sensei mereka murid baru di kelasmu, bisa antarkan mereka."

"Baik, kepala sekolah." patuh sang guru

"Ayo ikut aku! " Ajaknya dan diangguki oleh Naruto dan Naruko.

Mereka bertiga keluar dari ruang kepala sekolah dan membuat kepala sekolah lega sekaligus bingung melihat keakraban kedua saudara kembar itu.

Beralih ke Naruto dan Naruko.

"Kalian tunggu di sini dulu, nanti saat aku panggil, baru kalian masuk."

"Ha'i sensei." Jawab ke duanya

Di dalam kelas, Kurenai memberitahu bahwa akan ada murid baru di kelas mereka.

"Minna hari ini kita kedatangan 2 murid baru di kelas kita, sensei harap kalian dapat bekerja sama.”

"Ha'i sensei" Jawab sebagian murid semangat sebagian lagi menanggapi biasa, ada yang menyeringai, ada yang tak peduli dsb.

"Kalian yang di luar boleh masuk!" perintah Kurenai.

Dan masuklah Naruko dan Naruto, Naruko dengan senyum manisnya dan Naruto dengan tampang datarnya. Melihat ke dua murid baru itu, beberapa dari mereka menyeringai sadis.

"Sasaran empuk."

"Korban baru."

"Awas saja kalau sampai menggoda Sasuke dan Gaara."

Betapa salahnya kalian kalau menjadikan mereka musuh ckckckck.

"Perkenalkan diri kalian!" Perintah Kurenai lagi dan diangguki oleh ke duanya.

" watashi no namae wa Miyasomi Naruko, yoroshiku ne." ucap Naruko dengan senyum manis.

"Hn, Miyasomi Naruto" ucap Naruto singkat dengan wajah datarnya.

Seketika seisi kelas sweatdrop mendengar perkenalan Naruto.

Pletak

Melihat wajah datar sang adik Naruko akhirnya kehabisan kesabaran dan menjitak kepala Naruto.

"Aduh duh duh, Nee-san kenapa menjitak kepalaku?" gerutu Naruto sambil mengembungkan pipinya kesal dan mengusap bekas jitakan Naruko di kepalanya.

"kawai" iner para lelaki

"Berhenti memasang wajah seperti itu!"

"Hn" (Aku tak peduli.)

Twich

"Berani membantah eh"

"Hn" (Memangnya kenapa? Dan siapa kau?) Gumam Naruto tak jelas sambil menatap tajam sang kakak kembar, dan ada sedikit rasa kagum di matanya

"wow Nee-san hebat bisa mengerti kata Hn ku"

Twich

twich

muncul 2 perempatan di kening Naruko.

"Oh begitu, jadi menurutmu aku bukan siapa-siapa, baiklah padahal aku sudah repot-repot meminta Kaa-san membuatkan bekal yang isinya ramen, tapi karena aku bukan siapa-siapa, jadi kumakan sendiri saja." ucap Naruko panjang lebar. Naruko tahu Naruto pasti juga sangat doyan dengan yang namanya ramen, karena dirinya sangat menyukai makanan berlemak itu, yang artinya Naruto pun pasti sangat menyukainya.

Seisi kelas yang melihat pertengkaran kecil mereka sweatdrop termasuk sang sensei.

Naruto makin dibuat kagum karena Naruko mengerti arti kata Hn nya, dan saat mendengar kata ramen, seketika wajah datarnya menghilang entah ke mana digantikan dengan cengiran lebar.

"Ehehehe Nee-san jangan pelit, Naru juga kan mau."

"Kena kau." seringai Naruko penuh kemenangan.

Seisi kelas bertambah sweatdrop melihat kelakuan absurd TwinsNaru. akhir Kurenai membuka suara.

"Mau sampai kapan kalian berdebat, sebaiknya kalian duduk di bangku kosong yang tersedia."

"Ehehehehe gomen sensei" cengir keduanya dan berjalan menuju bangku kosong dan Naruto kembali memasang wajah datarnya, Naruko yang melihat itu hanya menghela napas pelan.

"Terserah kau saja Naru, aku menyerah"

"Hn" (Terima kasih)

"Sama-sama"

Dan mereka akhirnya sampai di bangku mereka, setelah mereka duduk, sang sensei mulai pelajaran.

"Nah minna tutup buku kalian, sensei akan mengadakan ulangan."

"Aaaaaarrrrg sensei kenapa ulangannya harus dadakan sih." Teriak salah satu murid, tapi masih ada beberapa yang tenang tenang saja, termasuk Naruto dan Naruko yang notabenenya adalah murid baru.

"Sudah jangan banyak protes, kita mulai sekarang ulangannya." Kurenai langsung membagikan kertas ujian pada semua murid termasuk pada twins Naru.

Semua murid mulai mengerjakan soal ujian mereka dengan tenang, begitu pun dengan Naruto dan Naruko tampak santai dan lancar mengerjakan ujian tersebut, dan tak butuh waktu lama mereka menyelesaikan soalnya dengan cepat mendahului Shikamaru yang dianggap jenius.

Merasa bosan akhirnya Naruko memutuskan menanyai Naruto.

"Naru apa sudah selasai?"

"Hn" (ya)

"Mau di kumpulkan?"

"Hn" (nanti saja)

"Ya sudah kalau begitu aku tidur sebentar."

"Hn" (Oke)

Sasuke dan Gaara sweatdrop mendengar percakapan absurd Naruto dan Naruko, oh betapa kau tak sadar bahwa dirimu sama saja Sasuke.

....

Di kediaman Namikaze

Kushina yang memiliki rasa penasaran tinggi menanyai Kyuubi siapa sosok teman yang menjeput Naruko.

"Kyu, kau kenal teman Naruko itu?"

"Ya Kaa-san, aku kenal, tapi belum bertemu dengannya."

"Ne Imouto, teman Ruko cewek apa cowok? Kalau cowok awas saja kalau sampai macam-macam dengan Ruko." Kushina dan Kyuubi sweatdrop melihat Menma dengan penyakit Sister complex nya.

"Kau tenang saja Menma, teman Naruko cewek kok." jawab Kyuubi cuek tanpa memanggil Menma dengan sebutan kakak.

....

Kediaman Ootsutsuki

Deidara sibuk mengemasi barang-barang Naruto

"Hei Aniki, Nii, mau sampai kapan kalian berdiri di depan lemari Naruto? " Geram Deidara melihat kelakuan kedua kakaknya.

"Kami tak akan pindah dari sini."

"Oke tak masalah, tapi kalau Naruto sampai tidak bicara pada kalian, jangan meminta bantuanku." ucap Deidara sambil berlalu

Indra dan Ashura saling melirik sebentar dan memikirkan apa yang terjadi jika Naruto mendiamkannya

"Tidaaaaaaaaaaaak" teriak keduanya Ooc

Deidara yang mendengar teriakan kedua kakaknya langsung tertawa terbahak-bahak.

....

Kini Naruko dan Naruto tengah asyik menikmati Ramen mereka di atap sekolah

"Wah oishiiiii" ucap Naruto senang "arigatou Nee-san" Lanjutnya

"Naru, sampai kapan aku merahasiakan keberadaanmu?"

"Sampai Tou-san mau jujur pada Kaa-san."

"Hm baiklah, tapi berhentilah memasang wajah datar itu Naru"

"Tidak bisa Nee-san, aku harus bersikap seperti ini setidaknya sampai mistery di balik kecelakaan Mommy terungkap."

"Terserah kau saja.”

"Oh ya Nee-san, kok Nee-san tahu arti kata Hn ku?"

"Benarkah? Tapi yang aku dengar kau menjawabnya dengan jelas kok. " jawab Naruko polos, mendengar jawaban Naruko tanpa Sadar Naruto menganga lebar makin kagum dengan Naruko.

...

Di kantin sekolah Sasuke Cs sedang memakan makan siang mereka dengan santai, tapi 2 di antaranya sedang mengedarkan pandangan mereka mencari sosok yang tak nampak sejak istirahat.

"Kalian mencari siapa?" Tanya Neji

"Si kembar" jawab Sasuke dan Gaara serempak

"Mendokusai, tadi aku lihat mereka bertanya pada seorang murid arah menuju atap, jadi kusimpulkan sekarang mereka ada di atap"

"Oo" sasuke dan Gaara membulatkan mulut mereka.

....

Sedangkan di belakang sekolah tepat di samping gudang, tampak beberapa gadis sedang membuli gadis berambut indigo.

"Hei sadako, harus berapa kali aku bilang menjauhlah dari Sasori senpai." geramnya marah sambil menarik rambut gadis yang di panggil Sadako

"Aaaaaargggg" Teriak gadis itu

"Dengar ini peringatan terakhir untukmu, jauhi Sasori dan kau akan aman" ancamnya sambil mengambil gunting dari sakunya berniat menggunting rambut si gadis indigo, tapi tangannya di tahan oleh seseorang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!