Hal yang tak pernah terpikirkan oleh Alisa, bahwa akan di tanyai hal demikian, pertanyaan yang membuat nya dilema tingat dewa.
Kapan punya momongan?
Kapan kakek nenek nya bisa menimang cucu?
Duhduhduuhhh.... Jangan kan memikirkan untuk punya anak, menanam bibit saja belum pernah.
......*******......
Lagi-lagi Alisa dan Danu saling memandang sejenak, lalu menunduk kan pandangan nya.
"Untuk semuanya, maaf jika sampai hari ini, masih membuat kalian merasa kecewa" ucap Danu yang masih menunduk kan pandangan nya, tak berani menatap para mata yang menaruh harapan pada nya.
"Jadi maksudnya nya, Alisa belum hamil juga???" tanya mama Alisa, sedikit kecewa.
"Iya ma, maaf kan kami, mungkin tuhan belum berkehendak atas kami untuk sekarang ini, mohon doa nya saja untuk kami, agar keinginan kalian untuk segera menimang cucu bisa segera terkabul kan" jawab Danu, dengan sendu pada istri nya.
"Dihhhh sok puitis" batin Alisa, lalu membuang muka.
Aaamiiin... " jawab mereka serentak ".
"Ya sudah lah ma, mereka kan baru empat bulan menikah,yahhh... bisa di bilang masih baru, ya jadi wajar saja jika Alisa belum hamil, dan mungkin juga belum waktu nya" ucap pak Adi kepada istri nya.
Kamu juga Danu, Seperti nya kamu perlu minum ramuan buatan nenek mu, supaya bibit mu manjur dan cepat berbuah "ucap pak herman, yang kemudian melirik kepada putra nya, dengan nada yang sedikit mengejek".
Danu sedikit tersenyum, menandakan "iya" kepada papa nya.
" Hahh ramuan.... sama saja dengan menyiksa ku jika meminum nya" batin Danu.
Tak terasa satu jam sudah, dua keluarga berbesan itu berkunjung ke rumah anak mantu mereka, dan sudah waktunya mereka berpamitan untuk pulang.
"Wahhh sudah jam sepuluh ini, sebaiknya kita pulang, biarakan mereka istirahat, seperti nya ada yang seperti merasa terganggu tuhh dengan kehadiran kita di sini" ucap pak Herman, melirik kan mata nya kepada Alisa lalu ke Danu.
Saat hendak memasuki mobil, "ingat ya, semangat terus jangan berhenti menanam sampai bibit mu berbuah" ucap pak Herman, mengedipkan sebelah mata nya kepada menantu nya.
"Ehhh... pak, kau ingin anak ku osteoporosis" ujar pak Adi, menyenggol lengan besan nya.
"Yaa... kalau kita bisa segera bisa dapat cucu ya gak apa-apa kan" jawab pak Herman, nyengir kuda.
"haaahh... jadi yang ternyata mereka bahas dari tadi itu masalah momongan" batin Alisa, dongkol.
wahhhh Alisa rupa nya dari tadi tidak konek, maka nya cobain donk menanam bibit, biar tau rasanya, entar ketagihan loh.. mungkin malah minta tambah hehehe
•
°
•
Setelah Mobil orang tua nya melaju sampai tak terlihat lagi, baru lah Alisa masuk dengan di ikuti oleh Danu di belakang nya.
"Sa, tunggu sebentar" panggil Danu.
"Apa?, mau ngomongin masalah tadi, maaf ya, aku sama sekali gak tertarik, dan pembahasan kalian tadi gak akan ngaruh dengan ku" ucap Alisa ketus.
"Tapi sa, sampai kapan lagi, kau membuat orang tua kita menunggu seperti ini" ucap Danu sembari meraih tangan istrinya, tetapi secepat kilat di tepis oleh Alisa.
"Bodoh amat, aku gak perduli, ya bilang aja kalo kamu nya mandul, beres kan, gitu aja kok repot'' .
"Tapi sa, apa tadi kamu tidak lihat ekspresi mama mu dan mama ku, mereka terlihat kecewa sa, terutama mama ku, asal kau tahu sa, sebenarnya nya, sejak pertemuan kita waktu itu, saat kau bilang pada ku, kau sudah memiliki kekasih yang sangat kau cintai, saat itu juga aku ingin membatalkan perjodohan kita, aku merasa jadi penghalang antara kau dan kekasih mu, aku sama sekali tidak ingin seperti itu, tapi setelah aku tahu keadaan mama ku yang sedang tidak baik-baik saja, dan menginginkan menimang cucu di hari senja nya, di sisa-sisa hidup nya, sebelum kembali ke peraduan yang maha kuasa, sebelum terlambat, saat itu juga aku bimbang sa, aku bingung, apa aku sanggup jika mengatakan ingin membatalkan perjodohan ku dengan mu?, tidak sa, aku tidak sanggup untuk mengatakan itu sa, aku tidak ingin keadaan mama ku jadi lebih buruk lagi, karena itu aku memilih diam, mencoba menerima meski ada hati yang menolak" ucap Danu dengan mata yang berkaca-kaca, dan mengepalkan kedua telapak tangan nya.
Entah apa yang di rasakan kan nya, marah atau kecewa.
"Ohh.. jadi kau juga hanya terpaksa menerima perjodohan kita, hanya karena keadaan mama mu, ya bagus lah, jadi kau jangan mengarap lebih dari ku, karena kau dan aku sama, hanya terpaksa!.
readers jangan lupa like ya komen dan juga vote ok, terima kasih.
HAPPY READING
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Junita Junita
pengen ku tabok mulut mu itu...semoga Danu dapat wanita yang mncntai nya sepenuh hati...tngal kn wanita sombong itu...jijik aku jdi nya ..ap salah nya membuka hati org Danu laki2 baik kok...kan ngomel aku jadi nya...
2023-06-14
1
auliasiamatir
sini sa, aku tampol tu mulut yang gak sekolah
2022-01-07
2