Melihat danu sudah berdiri tepat di hadapan nya, Alisa sontak menyeka air mata nya, kemudian berdiri menatap Danu sekilas setelah itu berlalu menuju kamar mandi, tanpa menghiraukan Danu yang seperti nya ingin mengatakan sesuatu kepada nya.
Entah apa yang ingin dikatakan oleh pria yang berdiri di hadapan ini, Alisa semakin resah tidak tau harus bersikap seperti apa pada pria yang sudah menjadi suaminya itu.
Dalam hati, Alisa begitu gelisah, bagaimana jika Danu meminta hak nya, walau itu adalah kewajiban nya, tetap saja Alisa masih belum siap untuk itu, tentu dia tidak bisa melakukan nya tanpa ada nya rasa cinta, dan diri nya pun tidak tahu bagaimana cara untuk menolak nya.
selama bersama Andra pun, yang sangat di cintai nya, meski sering keluar malam bersama, sekedar berciuman saja tidak pernah di lakukan nya.
...*******...
"Alisa, apa kau masih lama, aku kebelet pipis" ucap Danu, sembari mengetuk pintu kamar mandi tak sabaran.
"Iya tunggu sebentar" jawab Alisa, kemudian segera membasuh wajah nya untuk menghilangkan bekas air mata nya, tentu dia tidak ingin pria yang sekarang sudah menjadi suaminya itu melihat air matanya.
setelah selesai membasuh wajah, saat alisa hendak keluar dan membuka pintu kamar mandi, Danu pun yang sedari tadi menunggu sambil menyenderkan sebelah tangan nya di pintu pun terjatuh ke arah Alisa dalam posisi memeluk Alisa.
seketika pandangan mereka bertemu, Alisa sangat terkejut, sementara Danu begitu gugup nya, karena untuk pertama kali nya diri nya memeluk wanita selain ibu nya. jantung nya berdegup kencang, melupakan acara kebelet pipis nya tadi.
"Ya tuhan, mata yang begitu indah, wajah nya yang cantik meski tanpa riasan, apa kah ini adalah milik ku, apa kah sudah menjadi milik ku sekarang", Batin Danu, takjub melihat wajah yang kini berada dalam dekapan nya.
"Duh, kenapa sih pake acara jatuh segala", gerutu Alias, karena Danu memeluk nya.
"Eeh maaf, aku tidak sengaja". ucap Danu semakin gugup tersadar dari buaian nya.
"Ya sudah, sana minggir, jangan menghalangi ku", ucap Alisa, ketus.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah menyelesaikan urusannya di kamar mandi, Danu kembali berdiri disini ranjang. walau tidak ada drama malam pengantin malam ini, setidaknya dia berharap bisa beristirahat dengan tenang malam ini karena lelah menjadi ratu dan raja sehari.
Namun kenyataan yang sangat tidak diduga nya malah terjadi.
"Ini selimut dan bantal untuk mu, cepat ambil lah, kau tidur di sana", ucap Alisa, melempar selimut dan bantal ke lantai sambil menunjuk kan kepada Danu, di mana dia akan tidur malam ini.
"Tapi Alisa, kita ini sudah sah sebagai suami istri, jadi sudah seharusnya kita tidur bersama" ucap Danu dengan mimik wajah terkejut nya mendapat perlakuan seperti itu dari Istrinya tepat dimalam pengantin nya, malam yang seharusnya dijadikan sebagai momen yang sakral antara dua insan.
"Sebelum nya kau sudah tahu kan, kalau aku tidak bisa menerima mu, apa lagi jika harus tidur bersama mu berbagi ranjang dengan mu itu sama sekali tidak akan pernah aku lakukan!". ucap Alisa penuh penekanan.
"Iya Alisa, aku tahu itu, tapi itu tidak bisa untuk di jadikan sebagai alasan untuk kita tidur terpisah, dan satu lagi mulai lah belajar untuk memanggil ku dengan sebutan 'Mas'." pinta Danu.
"Heh, jangan harap aku akan memanggil mu dengan sebutan itu, dan jika kau masih bersikeras ingin tidur di atas ranjang ini, silahkan, biar aku yang akan tidur di bawah". ucap Alisa lalu melangkah hendak mengambil selimut dan bantal yang dia lemparkan ke lantai tadi.
"Tidak Alisa, jangan, oke baik lah, biar aku saja yang tidur di bawah, dan jika kau tidak bisa memanggil ku dengan sebutan mas, tidak apa-apa, tapi lantun kan lah sebutan itu jika kita sedang berada di hadapan keluarga ku maupun keluarga mu, untuk mengisyaratkan kalau hubungan kita baik baik saja, meski kita menikah karena di jodohkan, aku mohon jangan pernah tunjukkan dihadapan keluarga kita tentang apapun yang akan membuat mereka kecewa, bersikap lah seolah-olah hubungan kita baik-baik saja dan jangan pernah membuat mereka sampai kecewa". ucap Danu menegaskan.
Setelah selesai berbicara, Danu menghampiri Alisa menatap nya sejenak. sungguh dia tidak percaya jika wanita yang sudah menjadi istrinya itu akan memperlakukan nya seperti tadi, setelah itu dia mengambil selimut dan bantal lalu menuju tempat di mana yang sudah di tunjuk Alisa, untuk diri nya tidur malam ini. entah hanya malam ini, atau malam-malam selanjutnya. Danu tidak bisa berpikir jernih lagi, dimalam pernikahan saja dia sudah mengalami nasib seperti itu bagaimana nasibnya setelah ini.
Lalu Alisa pun segera naik ke atas ranjang, membaringkan tubuh nya, lalu menutup seluruh tubuh nya dengan selimut. seakan tidak ingin pria itu melihat seinci pun dari bagian tubuhnya.
Sebenarnya bersikap kasar bukanlah kriterianya, namun mau bagaimana lagi. Alisa benar-benar terpaksa melakukan hal demikian, untuk menegaskan kepada pria yang sudah menjadi suaminya itu untuk bisa mengerti akan satu hal. bahwa dia sama sekali tidak menginginkan dirinya.
Danu pun membentang kan selimut lalu kemudian merebahkan kan tubuh nya menatap langit-langit, melihat Alisa yang sudah berkemul dalam selimut, entah dia sudah tidur atau belum dirinya pun perlahan menutup mata nya.mencoba melupakan kejadian malam ini dan berharap ketika dia terbangun esok pagi ini hanya lah sebuah bunga tidur.
"Alisa, aku tau pernikahan kita terjadi hanya karena perjodohan. tapi tidak semestinya kau memperlakukan aku seperti ini, aku tidak akan meminta lebih, bisa tidur nyenyak disamping mu saja sudah membuatku senang, tapi jangan kan tidur disamping mu melihat diri mu saja seakan kau tak rela" gumam Danu.
Seandainya waktu itu dia tidak mendengar percakapan orang tua nya yang sedang membahas tentang kondisi Mama nya, mungkin juga waktu itu Danu sudah melancarkan aksinya untuk membatalkan pernikahan nya dengan Alisa. dengan begitu mungkin malam kelam yang terjadi di malam pernikahan nya tidak akan dia alami.
Indah nya malam pengantin, hanya angan-angan saja, jangan kan sekedar memberi ucapan selamat malam, bahkan diri nya pun Sekarang hanya tidur di lantai, beralaskan selimut dengan satu bantal.
Sementara wanita yang sudah menjadi istrinya itu dengan ketidakpedulian nya membiarkan dirinya tidur di lantai hanya beralaskan selimut dengan satu bantal sebagai tumpuan kepalanya, wanita itu seperti sama sekali tidak perduli kalau suaminya akan kedinginan bila tidur di lantai.
sungguh miris nasib pengantin baru itu.
.
.
.
.
.
.
.
readers jangan lupa ya untuk like komen dan vote, oke oke, terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
floren yanti
Thor kalau alisa di cerai habis ya ceritanya????
kok ga ada rasa kasihan se dikitpun sih sama danu
2023-03-27
1
Ella Achmat
Alisa...Alisa kenapa kamu ini yaah
2022-05-22
2
auliasiamatir
Alisa gak bisa banget yah menghargai Danu, kecuali kalau Danu nya jahat, nih laki dah baik masih aja jutek, gak tau diri banget.
2021-12-30
2