"Ya tuhan, apakah Aku benar-benar sudah yakin dengan ini semua, sementara aku juga sudah merasakan ada nya keraguan pada wanita yang nanti nya akan dijodohkan denganku, walaupun Aku belum pernah bertemu langsung dengannya, tapi Aku sudah merasakan itu." Batin Danu. Dia tertunduk meraup wajahnya, mencoba mencerna semuanya dengan baik sebelum Dia memutuskan langkah selanjutnya yang akan ditempuhnya, apalagi sebuah pernikahan bukan hal seenaknya bisa dipermainkan.
"Apa lagi mengingat kejadian beberapa hari yang lalu saat keluarga ku datang ke rumah nya dengan niatan yang baik, dia malah tidak ada, walaupun pun papa nya sudah menjelaskan, hem,,,, seperti nya alasan itu tidak masuk akal bagi ku.. "Gumam Danu". Kemana Dia sebenarnya waktu itu sangat tidak masuk akal kalau Pak Herman bisa sampai lupa memberitahu putri mereka tentang hal penting ini padahal sudah jelas-jelas menyangkut putri mereka juga.
"Ahhh,,, tapi biar lah waktu yang akan menjawab nya, bukan kah cinta juga akan bersemi seiring dengan berjalannya waktu,,, Danu mengacak rambut nya. " tapi bagaimana nanti Aku bisa menjalani pernikahan tanpa adanya cinta?" sampai disini Danu masih sangat bingung.
...*******...
"Danu, pak Adi menepuk bahu Danu" membuyar kan lamunan Danu.
"Eh, iya pa, ada apa pa"???
"Tadi pak Herman menelpon papa, kata nya Alisa mau menerima perjodohan ini, ya walaupun sebenarnya di awal Alisa memang sempat menolak" ucap pak Adi.
"Hem, pantas saja waktu itu Dia tidak ada, ternyata itu alasannya". batin Danu.
"Tapi pa, apa kah keputusan ini sudah benar pa??? Kalau memang Alisa belum siap, atau mungkin bahkan tidak menginginkan perjodohan ini, mungkin sebaik nya di batal kan saja pa"!.
"Tidak nak, Alisa kan sudah mau menerima nya. jadi tidak perlu dibatalkan, wajar saja kalau diawal Alisa sempat menolak, kalian kan belum saling mengenal bahkan belum pernah bertemu juga. tapi setelah diberi pengertian oleh Papanya, Alisa akhirnya mau menerima perjodohan kalian".
''Danu hanya takut pa, takut kalau Alisa ternyata hanya terpaksa saja"!.
"Pokoknya kamu tenang saja ya nak, semua biar papa yang mengatur nya, Danu, asal kamu tahu, Papa dan juga mama mu itu dulu juga di jodohkan, tapi seiring berjalan nya waktu benih cinta diantara Mama dan Papa tumbuh juga, sampai pada saat Mamamu melahirkanmu semakin kuat cinta diantara kami".
"Semoga Danu juga bisa seperti Mama dan Papa"
"Kamu putra Papa satu-satunya, Papa akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu, Papa harap kamu tidak mengecewakan Papa dan Mama"
"Iya Pa, akan Danu usahakan".
"Dalam rumah tangga mu nanti, kamu lah yang akan menjadi pemimpinnya. maka bimbinglah istrimu, bimbinglah Dia menjadi wanti terbaik disisimu, jangan pernah menyia-nyiakan istrimu nanti apalagi sampai menyakitinya. buatlah wanita yang menjadi istrimu selalu merasa bahagia berada disampingmu. muliakan istrimu, tutupi segala kekurangannya. tuntutlah istrimu menuju keluarga yang sakinah mawadah warohmah"
Danu terharu mendengar nasihat dari Papanya, dengan itu Dia bertekad seperti apa yang sudah dikatakan papanya, barang kali akan ada hikmah tersendiri dibaliknya.
"Pa, terima kasih sudah memperingati Danu, Danu akan belajar dari Papa menjadi suami yang bertanggung jawab seperti Papa".
Pak Adi tersenyum mendengar putranya ingin menjadikannya sebagai panutannya.
"Papa juga tidak tau banyak soal itu, Papa hanya melakukan yang menurut Papa benar untuk dilakukan. ternyata, membuat pasangan kita bahagia juga membawa kebahagiaan tersendiri untuk kita. itulah yang Papa rasakan selama ini bersama Mamamu hingga saat ini"
Danu beranjak dari tempat duduknya, beralih memeluk papanya "Terima kasih, Papa dan Mama sudah menjadi orang tua yang baik untuk Danu".
"Terimakasih juga, selama ini kamu sudah menjadi anak yang baik. dan tidak pernah membantah Papa dan Mama, selalu mendengar selalu menuruti apa kata Papa dan Mama. Papa bangga memiliki anak seperti mu, pasti sangat beruntung wanita yang akan menjadi istrimu nanti." ucap Pak Adi semakin mempererat pelukannya.
"Jangan berlebihan pa, Danu juga akan melakukan apa yang menurut Danu benar untuk dilakukan sama seperti Papa".
Pak Adi terkekeh mendengar ucapan putranya yang mengulang kalimatnya.
"Wah, sepertinya Mama sudah melewatkan sesuatu disini, ada momen apa kalian berpelukan tanap mengajak Mama" ucap Mama Danu yang baru tiba dan mendapati suami dan putranya sedang berpelukan.
"Ini rahasia lelaki Ma" ucap Pak Adi terkekeh melihat wajah cemberut Istrinya.
.
.
.
.
.
.
.
Keluarga Adi Sanjaya pun kembali mendatangi rumah pak Herman untuk mengulangi lamaran yang sempat tertunda tempo hari, Pak Adi dan keluarga pun di sambut hangat oleh keluarga pak herman, tampak Danu yang begitu gagah nya mengenakan setelan jas berwarna Abu-abu, setelah semua nya duduk dan sedikit berbincang-bincang, tak lama Alisa pun menuruni anak tangga menuju di mana sudah ada dua keluarga yang sedang menunggu nya, semua mata tertuju pada Alisa, Alisa yang mengenakan kebaya berwarna peach dengan sanggul kecil di kepala nya dan hanya menggunakan sedikit riasan tipis di wajah nya membuat Alisa semakin ayu di pandang.
Danu pun yang yang menatap Alisa seketika kagum melihat kecantikan Alisa yang natural.
..."Ya tuhan, ini kah wanita yang akan bersanding dengan ku nanti, sungguh aku kagum sangat indah di pandang" Batin Danu....
Alisa yang sadar sedari tadi terus di pandang oleh Danu malah buang muka,
..."Kenapa dia terus menatap ku, jangan harap aku sepenuh nya bisa menerima mu, walau pun iya, itu hanya lah terpaksa saja" Batin Alisa....
..."Kenapa dia malah buang muka, apa mungkin yang aku khawatir kan itu benar" Gumam Danu....
Pak Adi pun mulai membuka pembicaraan,
Bagaimana pak Herman, apa kah Alisa sudah sia"? tanya pak Adi.
"Oh tentu pak, iya kan Alisa"
Alisa hanya diam, menundukkan kepala nya.
"wah, seperti nya Alisa masih malu-malu pak" ucap pak Herman.
"itu biasa pak Herman, mereka kan belum saling mengenal, nanti jika sering bertemu, pasti tidak akan merasa canggung lagi karena sudah terbiasa" ucap pak Adi.
"Baik lah, untuk mempersingkat waktu, karena nanti siang saya ada rapat penting di kantor, ada baik nya sekarang kita tentukan kan saja tanggal pernikahan nya" ucap pak Adi.
"Bagaimana kalau bulan depan saja pak, dengan begitu kan kita juga memberi kesempatan untuk anak-anak kita saling mengenal dan bisa lebik dekat lagi" ucap pak Herman.
"Bagaimana Alisa, Danu, apa kalian siap?
"saya serahkan semua nya pada papa saja" ucap Danu.
sementara Alisa hanya terus diam dengan fikiran nya sendiri.
.
.
.
.
.
.
.
readers jangan lupa ya like komen dan vote, terima kasih semua nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Alanna Th
aq jg mlalui prknln bbrp bln, dlmr ll bbrp bln kmudian mnikah. sdh jelang 40 thn. Anak km spsng. Msh brtahan walau swami mndua hati. Km tdk brniat cerai, hanya buang" uang. kasian anak" kl km pisah dg hrt tak sbrp musti dbagi dua
2024-02-22
0
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
saya tak dijodohkan tapi saya tidak pacaran dr kenalan sampai merid cm 3 buln lngsng nikah.. prinsip saya realitis saja cinta bisa tumbuh krana terbiasa... alhmdlh lnggeng smpai sekarang 23th
2023-05-07
2
auliasiamatir
Danu anak yang baik, mudah mudahan juga bakal jadi suami yang baik
2021-12-27
2