Berhari-hari telah di lalui, sejauh ini masih belum ada kemajuan sama sekali, Alisa dan Danu hanya saling menyapa jika sedang berada di hadapan keluarga saja, selebih nya hanya lah kebisuan.
Dan selama itu pula, alisa dan Danu tidur terpisah meski pun dalam satu kamar, kedua nya seperti nya menikmati saja, tanpa ada satu pun keluarga yang mengetahui nya.
*
*
*
Tak terasa setelah tiga bulan pernikahan nya, Danu merasa ini salah, setelah tiga bulan menikah, walaupun pernikahan nya karena di jodohkan, tidak semestinya harus saling mendiamkan, setidaknya harus saling berbicara walaupun demikian tidak ada rasa cinta di antara mereka.
"Alisa, eeemm, aku ingin berbicara dengan mu" ucap Danu sedikit merasa canggung takut-takut kalau wanita itu malah mengabaikan nya walaupun hanya sekedar ingin berbicara saja.
Dan benar saja, Alisa tak menjawab. Alisa malah berdiri mengambil handuk dan baju ganti nya mengabaikan pria yang berbicara kepada nya itu lalu masuk ke dalam kamar mandi, tanpa menghiraukan Danu, suami nya.
Danu mengacak rambut nya, kesal karena tak di hiraukan oleh Alisa.
Istrinya itu benar-benar keterlaluan, Bahkan untuk sekedar berbicara saja wanita itu tak sedikit pun memberi ruang.
Selalu mengacuhkan dan mengabaikan pria yang kini telah menjadi suaminya. Yang seharusnya tidak dia lakukan, yang seharusnya dia mengabdikan diri kepada pria yang sudah menjadi imamnya.
Masalah cinta atau tidak mencintai bukanlah hal yang bisa dijadikan alasan untuk mengabaikan seseorang yang sudah halal bagi kita.
Namun entah apa yang terjadi pada Alisa? wanita periang itu kini malah menjadi wanita dingin dengan seribu kebekuan nya.
Jika masalah tidak mencintai, bukankah cinta bisa tumbuh seiring dengan berjalannya waktu.
...*******...
"Pa, sekarang sudah tiga bulan semenjak pernikahan Danu dan Alisa. mama jadi penasaran pa, apa kah sekarang Alisa sudah hamil atau belum ya pa?" tanya mama Danu kepikiran dengan putra dan menantu nya itu yang sampai hari ini belum juga memberikan kabar gembira itu.
"sabar ma, ini kan baru 3 bulan masih baru ma. mama yang sabar aja ya, tidak akan lama lagi kita pasti akan segera mendapatkan cucu dari Danu dan juga Alisa" ucap pak Adi meyakinkan Istrinya yang terlihat gelisah itu.
"Mama hanya khawatir saja pa, mengingat penyakit mama ini, mama takut tidak sempat menimang cucu pa". ucap mama Danu merasa sedih jika hal itu benar-benar terjadi. Penyakitnya nya merenggut nyawanya sebelum sempat dia merasakan menimang cucu.
"Jangan berbicara seperti itu ma, mama pasti akan segera sembuh, dan kita pasti akan segera menjadi kakek dan nenek". ujar pak Adi, semangat.
Sungguh kalimat Istrinya itu membuat pak Adi gelisah, apa yang akan dia lakukan jika itu terjadi.
Pak Adi berusaha tegar meski ucapan Istrinya itu membuatnya khawatir.
Dia meraih tangan Istrinya membawanya ke dalam pelukannya.
Belum siap jika wanita cantik yang tak termakan usia ini pergi meninggalkan nya.
Masih banyak hal yang belum mereka gapai bersama, pak Adi berharap Istrinya ini akan baik-baik saja hingga harapannya bisa tercapai.
"Jangan berbicara seperti itu lagi ma, mama pasti akan sembuh. kita pasti sama-sama akan merawat cucu kita nanti." Pak Adi semakin mengeratkan pelukannya.
"Pa lepas pa, mama sesak" mama Danu memukul bahu suaminya karena merasa sesak suami nya itu memeluknya dengan sangat erat seakan tidak ingin dilepaskan.
"Maaf ma" pak Adi melepas pelukan nya lalu terkekeh mengingat tingkahnya tadi yang seperti anak ABG saja.
...*******...
Setelah Alisa keluar dari kamar mandi, Danu yang sedari tadi menunggu istri nya itu langsung mengekori istri nya. sementara Alisa langsung menuju meja rias nya menyisir rambut nya.
"Alisa, aku ingin berbicara, tolong sebentar saja, dengarkan aku". Danu geram dengan Alisa yang seakan tidak melihat dirinya.
Lagi-lagi Alisa tak menghiraukan kan Danu seolah tidak mendengar kan apa pun, lalu beranjak dari duduknya nya melangkah menuju ranjang nya merebahkan tubuhnya kemudian menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Baik lah jika kau tidak ingin berbicara dengan ku dengan cara baik- baik, maka aku akan memaksa mu", ucap Danu yang mulai meninggi kan suara nya.
Wanita itu benar-benar keterlaluan selalu mengabaikan keberadaan nya, bahkan tidak menghormati nya sebagai seorang suami.
"Alisa,,,, alisa, alisa..." Danu berteriak memanggil nama Istrinya, namun wanita itu tetap betah didalam selimutnya. tanpa pergerakan sedikit pun.
Karena tidak dihiraukan Danu langsung naik keranjang, menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh istrinya lalu memeluk istrinya. memeluk istri yang selama tiga bulan ini belum pernah di lakukan nya, sontak membuat Alisa terkejut dan refleks mendorong Danu hingga terjatuh dari ranjang.
"Auuwww,,, aduh sakit "Danu mengelus bokong nya, meringis kesakitan.
"Jangan kurang ajar, dan jangan coba-coba menyentuh ku!!!" ucap Alisa dengan suara lantang menunjuk suami yang terduduk di lantai karena ulahnya.
"Apa??? apa kau bilang tadi, aku kurang ajar, jangan menyentuh mu, itu sama sekali tidak masuk akal Alisa, aku ini suami mu! jadi aku berhak atas diri mu, dan kau tidak sepantasnya menolak ku." ucap Danu yang tersungut emosi lalu berdiri dan mendekat kembali ke ranjang Istrinya.
kemudian Danu menaiki ranjang Alisa lagi, Alisa yang melihat tingkah Danu semakin menggenggam erat selimut nya.
"Apa yang akan kau lakukan? tolong stop, berhenti dan jangan mendekat". ucap Alisa mengulurkan sebelah tangannya agar suami nya itu berhenti mendekat dan sebelah tangannya lagi memegang selimut menutupi tubuhnya.
Danu yang tak menghiraukan ucapan Alisa, langsung saja menarik selimut nya lagi. kemudian menggenggam erat kedua pergelangan tangan Alisa, merebahkan tubuh Alisa di bawah Kungkungan nya lalu mencium bibir istri nya dengan paksa. semakin Alisa meronta, semakin Danu memperdalam ciuman nya, membuat Alisa menangis tak berdaya.
Danu yang menyadari alisa sedang menangis, langsung melepaskan kan tautan bibir nya, menatap wajah istri nya lalu menyeka air matanya, dan berkata "Maaf, aku tidak bermaksud seperti ini", kemudian berdiri, lalu meninggalkan Alisa, keluar dari kamar.
Di luar kamar, Danu mengacak rambutnya. ahh kenapa dia tidak tega melihat wanita itu menangis.
Itu adalah hak nya, jadi wajar jika dia meminta nya bukan? tapi saat melihat wanita itu menangis di bawah Kungkungan tubuh nya membuat hati nya melempem.
Ah sungguh Danu kesal dengan keadaan nya, Seharusnya dia melakukan tapi malah tidak tega.
Alisa pun langsung menuju kamar mandi, membasuh wajah nya, menggosok bibir nya ingin menghilangkan bekas ciuman paksa dari Danu, sambil menangis, hiks hiks hiks 😭😭😭
.
.
.
.
.
.
.
readers terus dukung aku ya, dengan cara like komen dan vote oke...
terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
parah alisa....
2023-05-07
2
Minarni Juita
mendingan di perkosa aja istri kyk gtu 🤣
2023-03-03
0
syafridawati
fav dab bom like mampir. ditunggu feedbeknya di kembali kepelukanmu makasih
2022-01-07
2