Seperti yang ayah Alisa katakan tadi malam, benar saja hari ini di rumah Alisa tampak ramai. Papa Alisa begitu antusiasnya menyambut kedatangan sahabatnya itu, yakni sahabat ayah Alisa yang akan di jodohkan anaknya dengan Alisa.
Sungguh dua keluarga itu sudah sangat tak sabar untuk segera menjodohkan kedua anak-anak mereka, dengan begitu persahabatan mereka akan semakin erat jika dibubuhkan dalam sebuah ikatan pernikahan kedua anak mereka. yahh.., itulah salah satu tujuan mereka untuk menjodohkan anak-anak mereka.
Sementara di dalam kamar Alisa mondar-mandir kebingungan entah apa yang harus di lakukan nya.
seketika Alisa tersenyum sinis seperti sedang menemukan sebuah ide untuk rencana yang akan di buatnya.
"Aku harus kabur dari sini, Iya harus. Aku tidak akan membiarkan kan perjodohan ini terjadi, bagaimana nanti dengan Andra aku tidak sanggup bila harus kehilangan Dia."Batin alisa.
Setelah keputusannya sudah bulat untuk segera pergi dari rumah itu, Alisa mencari-cari sesuatu yang bisa digunakannya untuk membuka jendela kamarnya. hanya dengan lewat jendela jalan satu-satunya agar tidak ada yang tau kalau Dia akan melarikan diri. jika Dia keluar lewat pintu, pasti akan ketahuan. karena jalan yang dilaluinya berpapasan dengan ruang tamu.
"Nah ini dia, sepertinya ini bisa Aku gunakan untuk membuka jendela itu". tanpa membuang waktu lagi, Alisa segera mencongkel kunci jendela dengan menggunakan obeng.
Setelah berhasil membuka jendela kamarnya, lalu Alisa menyambungkan selimut dengan beberapa horden. untuk menjadi alat pegangannya saat turun nanti, karena kamar Alisa berada dilantai atas.
Alisa melawan rasa takutnya, yang dipikirkannya sekarang adalah Dia harus segera pergi terlebih dahulu. Alisa berhasil, Alisa benar-benar pergi tanpa membawa apapun.
Saat akan keluar dari gerbang, Dia melihat satpam yang siaga berjaga didekat gerbang. lalu Alisa pun mencari cara untuk mengelabui satpam agar bisa keluar tanpa ketahuan.
"Aduh gimana ya, ada Pak satpam, gimana caranya Aku keluar, kalau Dia saja terus berdiri didekat gerbang". ucapnya bingung.
"Seperti Aku harus mencari cara untuk mengelabui Pak satpam, agar Aku bisa keluar tanpa ketahuan" sambungnya.
Lalu Alisa mengambil sebuah batu berukuran kecil, dan melemparkannya kearah semak-semak. Pak satpam yang mendengar suara itu segera mencari asal sumber suara.
Setelah Pak satpam menjauh dari gerbang, Alisa segera berlari, dan ya, akhirnya Alisa berhasil keluar. Alisa berlari sekencang-kencangnya, agar tidak dikejar oleh Pak satpam, Alisa benar-benar lupa, Dia pergi tanpa membawa apapun.
Ah gampang, pikirnya. yang terpenting sekarang adalah bisa keluar dulu, selebihnya nanti akan Dia pikirkan.
Sementara diruang tamu, perbincangan semakin hangat. dengan di Utara kan nya tujuan keluarga, keluarga besar Adi Sanjaya untuk melamar putri dari Herman Subroto ayah Alisa.
untuk anak nya yang bernama Danu Sanjaya.
"Maksud kedatangan kami ke sini untuk melamar putri pak Herman untuk putra saya Danu Sanjaya sekiranya mohon kesediaannya untuk menerima lamaran ini , "ucap pak Adi Sanjaya membuka pembicaraan"....
"Saya juga dengan senang hati menerima lamaran ini, tentu nya juga untuk mempererat hubungan persahabatan kita yang sebentar lagi akan menjadi hubungan keluarga,,. "jawab pak Herman
"kalau begitu akan Saya panggil kan putri Saya dulu, seperti nya nak Danu sedari tadi sudah tidak sabar ingin menemui calon istri nya, dari tadi saya perhati kan seperti sedang mencari-cari seseorang, " sambung pak Herman ,, dan seketika berhasil membuat Danu gugup dan salah tingka..
"Ma, tolong sekarang panggil Alisa keluar", bisik pak Herman pada istri nya.
Mama Alisa pun segera menuju kamar Alisa..
sesampai nya di depan kamar mama Alisa mengetuk pintuk beberapa kali tapi sama sekali tidak ada jawaban..
"Alisa... ayo keluar nak, semua sudah menunggu mu.
calon mertua dan calon suami mu ingin bertemu dengan mu nak..... Alisa... Alisa nak.." teriak Mama Alisa, tapi sama sekali tidak ada jawaban.
Mama Alisa pun langsung membuka pintu kamar Alisa, dan alangkah terkejut nya mama Alisa saat masuk kedalam kamar Alisa tetapi tidak menemukan Alisa. Mama Alisa lebih terkejut lagi saat mendapati jendela kamar yang terbuka serta selimut dan horden yang terikat dan menjuntai kebawah.
Seketika Mama Alisa menebak, kalau Putri itu sudah kabur lewat jendela itu. iya, Alisa kabur karena tidak ingin dijodohkan.
"paaaa.... papaaaaa..... ''teriak mama Alisa, Histeris.
Mendengar istri nya berteriak pak Herman pun mohon pamit kepada keluarga pak Adi sanjaya untuk menemui istri nya sebentar...
"mohon maaf pak Adi, saya permisi sebentar". ucap pak Herman.
"oh iya pak silahkan". jawab pak Adi..
Setelah menemui istri nya pak Herman pun tampak panik melihat istri nya yang menangis duduk ditepi ranjang Alisa...
"ma, ada apa ma? di mana Alisa???" tanya pak Herman. celingukan juga mencari-cari dimana Alisa.
"Alisa kabur pa, pasti lewat jendela. itu lihat pa". jawab mama Alisa, sambil menunjuk jendela kamar Alisa yang sudahh terbuka lebar. serta selimut dan horden yang diikat menjuntai kebawah.
"Alisa... ada-ada saja anak ini mau buat malu keluarga apa. padahal semalam sudah papa peringatkan dia". gerutu pak Herman, kesal.
Arrgghhh...
"Ma, tidak salah lagi pasti Alisa pergi menemui Andra kekasih nya itu. ucap pak Herman, yakin. Dengan sorot mata yang berapi-api.
"pa, mama jadi khawatir bagaimana kalau Alisa nekad berbuat yang tidak-tidak". ucap mama Alisa, cemas. Air mata berhasil lolos.
"sekarang apa yang harus aku katakan pada keluarga pak Adi". batin pak Herman....cemas.
Pak Herman pun kembali ke ruang tamu menemui keluarga pak Adi.. dengan sangat menyesal akan mengatakan apa yang baru saja terjadi, tentunya dengan sedikit berbohong agar keluarga Pak Adi tidak membatalkan perjodohannya anak mereka.
"Duh, mohon maaf ya pak atas ketidaknyamanannya pak". ucap pak Herman sedikit canggung. ragu untuk mengutarakan yang akan dikatakannya.
"Maksud pak Herman bagaimana ya?". tanya pak Adi, tidak mengerti.
"Begini pak, saking sibuk nya saya dan sangat bersemangat untuk menyambut kedatangan keluarga pak Adi, saya jadi lupa bilang sama Alisa kalau hari ini ada tamu". ucap pak Herman, berbohong.
"Terus, ah maksudnya bagaimana ya Pak, coba dijelaskan. saya tidak paham".
"Alisa sedang tidak ada dirumah Pak", ucap Pak Herman tak enak hati.
"walah pak Herman ada-ada saja bagaimana toh kok bisa lupa sama anak sendiri, padahal pertemuan kita ini ya untuk masalah perjodohan anak kita" jawab pak Adi, dengan sedikit kecewa...
"Sekali lagi, mohon maaf Pak. atas kejadian ini saya benar-benar minta maaf. saya berjanji ini tidak akan terulang lagi.
.
.
.
.
.
.
.
Hai hai hai Jangan lupa ya like komen dan vote ya terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
auliasiamatir
tambah seru
2021-12-27
1