Alisa terus berlari di tengah ramainya kendaraan yang berlalu lalang, tak tahu apa yang harus diperbuat nya. Dia saat ini benar-benar sudah tidak perduli jika sekalipun ada kendaraan yang menabrak dirinya, matipun mungkin itu akan lebih baik daripada harus menikah dengan orang yang tidak dikenalnya. itulah yang ada pikirannya sekarang, Dia benar-benar sudah kacau. pria yang diharapkan bisa menolongnya untuk keluar dari perjodohan pun kini telah menambah luka hatinya. Alisa benar-benar frustasi dengan keadaannya sekarang.
"Apa yang harus aku perbuat sekarang, ya tuhan,,,, bantu aku ya tuhan, aku tidak bisa menerima perjodohan ini, aku tidak bisa menikah dengan orang yang tidak aku kenal orang yang tidak aku cintai, sementara Andra tidak bisa diharapkan lagi. Ndra kenapa kamu tega begini padaku, mana janjimu akan menikahi ku. kau bohong Ndra, kau benar-benar pembohong.". Batin Alisa.
"Aaaaaaaaaaaaa........ Andra........."!
Teriak Alisa ditengah keramaian, Dia tidak perduli dengan orang-orang yang melintas disekitarnya. yang mungkin menganggapnya seperti orang yang sudah tidak waras.
Akhirnya nya Alisa pun memutuskan untuk pulang ke rumah nya, berusaha pasrah terhadap apa yang akan terjadi padanya setelah ini.
Dalam perjalanan pulang tak henti-henti nya Alisa menangis, sesampainya dirumah nya pun Alisa masih saja terus menangis.
Saat kakinya melangkah menaiki anak tangga, suara teriakkan papanya seketika mengagetkannya mau tidak mau Dia mengentikan langkahnya Dan kembali turun dimana papanya berdiri berkacak pinggang dengan mata yang sudah berapi-api.
"Alisa".. Bentak pak Herman, mengaget kan Alisa.
"Dari mana saja kamu?, apa kamu sudah puas hari ini telah buat papa mu ini malu di hadapan keluarga pak Adi Sanjaya haahhh?"!!!..
"Kenapa kamu menangis?, oh papa tau sekarang. pasti kamu habis mendatangi kekasihmu itu kan. dan Dia juga sudah mencampakkan mu iya kan?" sambung Papa Alisa.
Alisa tak menjawab pertanyaan papanya Alisa hanya menundukkan kepala nya dan masih saja terus menangis...
"Alisa, jawab papa"..!!! kali ini suara Papa Alisa seperti sudah naik pitam.
Alisa pun memberanikan diri menatap papanya dan sejenak Alisa tampak Bingung, entah apa yang harus ia jawab kepada papa nya...
"Pa,,, maafkan Alisa pa. maafkan kalau Alisa sudah membantah papa, mulai sekarang Alisa berjanji akan menuruti semua keinginan papa. pa, baiklah Alisa akan menerima perjodohan ini"... ucap Alisa sambil sesenggukan, berat rasanya saat Dia mengatakan untuk menerima perjodohannya.
"Bagus Alisa, papa sangat senang mendengarnya, kalau begitu papa akan segera menghubungi keluarga pak Adi Sanjaya untuk menyampaikan kabar gembira ini''.
"Berhentilah menangis Alisa, seharusnya kamu bahagia karena sebentar lagi anak Papa yang cantik ini akan menjadi pengantin" sambung Papa Alisa sambil mengusap air mata putrinya. "tidak pantas kamu menangisi pria kurang ajar itu, sekarang berbahagialah Nak. tidak lama kamu akan menjadi menantu dikeluarga Adi Sanjaya. Papa sangat yakin kamu pasti akan bahagia nanti Nak, anak Pak Adi itu pria yang baik dan juga bertanggung jawab. kamu tidak akan menyesal nanti Nak, kamu anak Papa satu-satunya dan maafkan Papa jika Papa sedikit egois Papa hanya ingin yang terbaik untukmu Nak tidak lebih".
Setetah menenangkan serta meyakinkan putrinya, Lalu pak Herman meninggal kan Alisa yang masih diam mematung diujung anak tangga hendak menghubungi keluarga pak Adi Sanjaya untuk, Alisa pun kemudian berlari menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya ke atas ranjangnya, dan terus saja menangis. setelah puas menangis lalu Alisa pun mengambil ponselnya untuk mengirim pesan pada Andra, yah, mungkin itu adalah pesan terakhir yang akan dikirimkannya kepada Andra.
Sambil tersedu-sedu Alisa mengetik kan pesan di ponselnya, berulang kali Dia mengetik lalu menghapusnya lalu mengetik nya lagi.
Alisa📩
Andra, aku tidak menyangka, ternyata hanya segini perjuangan mu untukku, asal kau tahu ndra aku sangat mencintai mu, tapi hari ini kau membuat ku ragu pada cintamu dengan keputusan mu yang tidak mau menikahi aku, dengan begitu aku pun juga sudah memutuskan untuk menerima perjodohan ini.
...😭😭😭😭😭😭😭...
Sementara di apartemen, Andra duduk dilantai dengan bersender ditepi ranjangnya. Dia tampak frustasi setetah kepergian Alisa Dia mengacak rambutnya dengan kasar, kata-kata Alisa masih terngiang-ngiang di telinganya Dia juga sangat mencintai Alisa, tak ingin kehilangan Alisa, namun juga tak bisa menikahi Alisa dalam waktu dekat. Terdengar ponsel Andra berdering, Andra pun mengambil ponsel nya, dan membaca pesan dari Alisa, seketika Andra meroboh kan kembali dirinya terduduk dilantai frustasi tak terima dengan keputusan Alisa yang menerima perjodohannya. Andra juga tampak kacau sekarang, namun tidak ada yang bisa diperbuatnya.
Detak jantungnya seakan tak lagi beraturan, tak bisa lagi berkata-kata, Andra kembali mengambil ponsel nya yang sebelum nya telah Dia lempar keatas ranjang setelah membaca pesan dari Alisa, dan Andra pun membalas pesan dari Alisa dengan jari yang gemetar.
Andra📩
Alisa, sekali lagi maafkan aku, aku juga sangat mencintai kamu, aku pun tak sanggup bila harus kehilangan dirimu, tapi maaf karena aku juga tidak bisa menikahi mu, aku sangat terpukul dengan keputusan mu, tapi tak ada lagi yang bisa ku perbuat selain mencoba untuk mengiklhas kan diri mun dengan lelaki lain, semoga kau bahagia dengan lelaki pilihan orang tua mu, sekali lagi maafkan lah aku yang brengsek ini telah membuat mu kecewa. asalkan kau tau, Aku tak sampai hati melakukan ini. Aku punya alasannya, dan suatu hari nanti kau akan tau itu. sekali lagi maafkan Aku. Aku mencintaimu sampai kapanpun Aku akan selalu mencintaimu. berbahagialah Alisa.
...😭😭😭😭😭😭😭*...
Membaca balasan pesan dari Andra, Alisa pun tak menyangka kalau ternyata Andra pun memutuskan untuk mengikhlas kan dirinya dengan lelaki pilihan orang tuanya, Alisa tak percaya hubungan yang sudah di jalin bersama Andra selama tiga tahun harus berakhir dengan cara seperti ini.
Alisa kembali membalas pesan Andra, Dia berharap Andra berubah pikiran dan mau menerima tawarannya.
📩
'Ndra, Aku tak sampai hati menerima perjodohan ini. Aku berharap kau berubah pikiran dan datang untuk membawaku pergi bersamamu, Aku masih menunggumu'
Sementara Andra diapartemennya Dia sudah melempar ponselnya hingga hancur, sebelum menerima balasan pesan dari Alisa yang masih menunggunya untuk membawanya pergi bersamanya.
Semenit, dua menit, tiga puluh menit Lama tak ada balasan, Alisa dengan rasa was-was mengubungi ponsel Andra namun yang terdengar hanya lah suara operator. Alisa pun mengklaim bahwa Andra benar-benar sudah tidak memperdulikannya lagi.
Akankah hari-harinya berwarna setetah ini, entahlah, matahari saja sepertinya enggan untuk menyapa bumi.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa like, komen, dan vote ya, terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
auliasiamatir
ini mah keren....
2021-12-27
2