"Ma, Bagaimana keadaan mama sekarang, apa sudah baikan?, Tanya pak Adi pada istri nya, sambil mengusap puncak kepala Istrinya dengan penuh kasih sayang.
"Iya pa, mama uda gak apa-apa kok, jangan khawatir pa, mama uda merasa lebih baik sekarang". jawab istri pak Adi, lalu tersenyum manis kepada suaminya mengusap lembut bahu suaminya.
"syukur lah ma, tapi mama apa sudah minum obat nya?, tanya pak Adi lagi.
"Sudah pa, mama sudah minum obat kok. terimakasih ya papa selalu mengingat kan mama".
"Ma, mama harus jaga kesehatan Mama juga ya jangan stress, jangan banyak fikiran ini dan itu, dan Mama minum obat yang teratur ya ma, supaya penyakit mama tidak kambuh lagi ok, mama harus benar-benar jaga kesehatan mama ya, kan tidak lama lagi pernikahan nya Danu dan Alisa ma". ucap pak Adi membenarkan posisi duduknya lalu menyeruput secangkir kopinya.
"Iya pa, mama jadi gak sabar menunggu hari pernikahan Danu dan Alisa pa. semoga nanti pernikahan anak kita berjalan dengan lancar ya pa, dan semoga setelah menikah nanti. Danu bisa segera bisa kasih kita cucu ya pa". ucap mama danu menyenderkan kepalanya disofa sambil membayangkan menggendong cucunya.
"Iya ma, papa juga uda gak sabar ingin menimang cucu". pak Adi menggosok-gosok kedua telapak tangannya.
"Sekarang, hanya itu pa yang mama harap kan. bisa segera menimang cucu, sebelum tuhan memanggil mama pa". kini raut wajah Mama Danu berubah sendu mengingat penyakitnya yang bisa merenggut nyawanya kapan saja.
"Tidak ma, Jangan bicara seperti itu ma, mama harus yakin, mama pasti bisa segera sembuh, percaya itu ma, yang terpenting sekarang mama jangan memikirkan yang tidak-tidak sehingga nanti bisa membuat mama stress dan penyakit mama kambuh lagi". pak Adi merangkul bahu Istrinya.
"Iya pa, oh ya pa. papa jangan bilang-bilang Danu dulu ya pa soal penyakit mama, mama gak mau Danu khawatir pa. sebentar lagi kan hari pernikahan nya, mama tidak mau Danu malah tidak fokus karena tahu penyakit mama" Mama Danu menatap suaminya penuh harap.
'Iya ma, Mama tenang saja papa bisa dipercaya kok" pak Adi mengedipkan sebelah matanya dengan senyuman yang merekah. "aww ma, sakit ma" Pak Adi meringis mendapat serangan tiba-tiba dari Istrinya.
"Abis papa genit sih, mama lagi serius juga" wajah Mama Danu cemberut setetah mencubit pinggang suaminya.
"Ya genit sama istri sendiri kan gak apa-apa Ma" ucap pak Adi sambil mengusap-usap pinggangnya.
"Terserah papa lah, tapi genit nya sama mama aja jangan sama yang lain".
Pak Adi terkekeh melihat tingkah Istrinya seperti anak ABG yang sedang cemburu.
Danu yang mendengar obrolan papa dan mama nya dari balik pintu, merasa begitu terpuruk. mama nya menyembunyikan penyakit nya dari diri nya, sekaligus juga terharu dengan keharmonisan papa dan mamanya.
Danu pun berjalan dengan langkah gontai meninggalkan kamar orang tuanya, yang tadi nya diri nya akan memberi tahu papa dan mama nya tentang pertemuan nya dengan Alisa kemarin. dan hendak membatalkan pernikahan nya yang menurutnya tidak mungkin dilanjutkan, namun dia mengurungkan niat nya, setelah tahu keadaan mama nya. Danu jadi bimbang sekarang
...*******...
Hari ini rumah Alisa sudah mulai di dekorasi, karena besok adalah hari pernikahan nya. rumah Alisa di dekorasi sebagus mungkin, dengan serangkaian bunga berwarna warni dan berbagai hiasan mewah. sehingga setiap mata yang memandang akan kagum dengan pemandangan tersebut.
Sementara Alisa yang sedari tadi mondar mandir di dalam kamar nya, sambil mengutak-atik ponsel nya tampak kesal. karena dari pagi ponsel Andra tidak bisa di hubungi, Alisa masih berharap kalau Andra akan melakukan sesuatu untuk menolong nya. tapi hasil nya nihil, Andra sama sekali tidak bisa di hubungi. oh kemana perginya Andra itu, Alisa kesal lalu melempar ponsel nya ke atas ranjang nya sembari meremas rambut nya. Alisa sudah tidak bisa berfikir jernih lagi sekarang, besok adalah hari pernikahan nya dengan Danu. sementara Andra lelaki yang sangat di cintai nya sama sekali tidak ada kabar, menghilang bagai di telan bumi. mau kabur lagi pun rasanya sudah mustahil, karena papa nya menyewa pengawal untuk berjaga di setiap sudut rumahnya.
.
.
.
Hingga Tiba lah hari nya, hari di mana dua keluarga besar yang sangat menantikan hari bahagia ini. yaitu hari pernikahan Alisa dan Danu, senyum merekah terpampang jelas di setiap wajah terkecuali Alisa dan Danu. raut wajahnya monoton, sama sekali tidak ada ekspresi bahagia diwajahnya..
Keluarga mempelai pria sudah tiba, penghulu dan saksi, juga sudah ada, serta para tamu undangan sudah ramai berdatangan, tinggal menunggu mempelai wanita nya baru lah ijab kabul akan segera di mulai.
"Bagaimana, apa kah sudah bisa kita mulai acara nya"??? Tanya penghulu. pada Pak Herman.
"Iya pak, tunggu sebentar saya akan memanggil kan mempelai wanita nya dulu", ucap pak Herman lalu memberi perintah pada Istrinya untuk memanggil Putri mereka.
Sembari menunggu Alisa, Danu masih bergelut dengan hati nya. bertanya pada dirinya sendiri, apa kah diri nya tidak akan salah langkah saat ini. dengan tetap melanjutkan kan pernikahan nya, sementara sama sekali tidak ada sedikit pun rasa cinta pada ke dua nya. terutama pada Alisa, yang sangat tidak menginginkan nya. oh bagaimana ini, apakah Danu yang harus lari dari pernikahannya.
Seketika semua mata tertuju pada sosok yang sedang berjalan menuruni anak tangga dengan sebelah tangannya dirangkul oleh mama nya, Danu pun sontak mengangkat pandangan nya menatap sosok itu. seketika hilang sejenak kegundahan di hati nya, menatap wanita yang terbilang beberapa menit lagi akan menjadi istri nya itu. gaun pengantin yang begitu indah dengan riasan yang menambah aura cantik Alisa semakin indah di pandang mata, alangkah cantiknya calon istrinya itu.
"karena mempelai wanita juga sudah ada, sebaiknya nya kita mulai acara saja sekarang ijab kabul nya" ucap penghulu, sembari menjabat tangan Danu.
Saudara Danu Sanjaya Bin Adi Sanjaya, saya nikah kan dan kawin kan engkau kepada saudari Alisa Anggraini Binti Herman Subroto dengan mas kawin sebesar emas 100 gram dan seperangkat alat sholat di bayar tunai.
Saya terima nikah dan kawin nya, Alisa Anggraini Binti Herma Subroto dengan mas kawin tersebut tunai***.
Danu mengucapkan ijab kabul dengan lantang dengan sekali tarikan nafas.
Bagaimana mana para saksi sah, saaahhhh, Alhamdulillah, seketika air mata Alisa jatuh membasahi pipi nya. tapi itu bukan air mata bahagia, melainkan air mata kesedihan karena sekarang dia benar-benar sudah menjadi istri dari pria yang tidak diharapkan nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
readers jangan lupa ya like komen dan vote oke terima kasih semua nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
auliasiamatir
sah juga akhirnya,
2021-12-30
2