Hai haiii.... ni author mau kasih visual dari pemeran yang ada di novel ini....
Alisa Anggraini, usia 24 tahun.
Andra Permana, usia 25 tahun.
Danu Sanjaya, usia 28 tahun.
ini hanya pandangan si author saja ya, kalo kalian merasa tidak cocok dengan visual author. kalian boleh membayangkan kan sendiri gambar visual nya sesuai selera ya, 😁😁😁.
.
.
.
.
.
.
.
"Emmm, seperti nya ada yang tidak beres disini. apa Alisa kabur dari rumah ya?, tapi kenapa?. atau, jangan-jangan Dia tidak ingin dijodohkan denganku?". Batin Danu bertanya-tanya,,,em.. entah lah...
"sekali lagi saya mohon maaf pak Adi, atas ketidaknyamanannya. tolong maaf kan kelalaian saya ini, dan saya pastikan kejadian ini tidak akan terulang lagi. sekali lagi saya mohon maaf". ucap pak Herman.... memohon, sungguh kini dirinya merasa sangat malu. karena ulah anaknya, yang tiba-tiba pergi entah kemana.
"Sungguh, Saya sangat menyayangkan kejadian hari ini. Saya pikir, perjodohan kedua anak kita akan berjalan dengan lancar hari ini. tapi itu diluar perkiraan, tapi tidak apa-apa. ini masih bisa kita lanjutkan dihari lain, Saya sangat berharap anak-anak Kita bisa segera menikah. Baiklah, kalau begitu kami pamit pulang dulu. untuk masalah ini, nanti kita bicara kan lagi dilain waktu" pak Adi menekankan... ada sebersit rasa kecewa diraut wajahnya.
"Baik Pak Adi, Saya akan usahakan".
"Ma, coba hubungi Alisa. suruh Dia pulang, berani-beraninya Dia membuat Papa malu dihadapan keluarga Adi Sanjaya". perintahnya pada Istrinya, setelah keluarga Adi Sanjaya meninggalkan rumahnya. kini Papa Alisa benar-benar terbakar emosi.
Mama Alisa pun segera menghubungi putrinya, Mama Alisa tercengang mendengar dering ponsel Alisa. dengan langkah cepat Mama Alisa menuju kamar putrinya, dan benar saja Alisa tidak membawa ponselnya.
Mama Alisa semakin gelisah, kemana putrinya itu pergi, sementara ponselnya saja tidak Dia bawa.
"Pa.. Papa. lihat Pa, Alisa tidak membawa ponselnya. bagaimana ini pa?" ucap Mama Alisa berlari menuruni anak tangga lalu memberikan ponsel Alisa pada suaminya.
"Benar-benar sudah kelewatan anak ini, Dia sudah tidak menghargai orang tuanya lagi" Papa Alisa benar-benar geram.
"Sudah pa, Papa tenang dulu. jangan marah-marah, nanti darah tinggi Papa kambuh", Mama Alisa menenangkan suaminya mengusap pelan bahunya.
"Bagaimana Papa bisa tenang Ma, Alisa benar-benar sudah kelewatan. setelah membuat Papa malu dihadapan keluarga Adi Sanjaya, dan sekarang Dia malah entah pergi kemana".
"Pa, sudah pa".
"Awas saja, jika Dia berani menemui lelaki kurang ajar itu. Papa tidak akan segan-segan memberinya perhitungan.
Sementara di tempat lain, Alisa pergi menemui Andra diapartemennya. Dia sudah tidak perduli jika papanya akan murka Padanya, yang terpenting sekarang adalah menemui Andra. hanya Andra sekarang harapan satu-satunya yang bisa menolongnya terbebas dari perjodohan.
"semoga saja keputusanku ini benar, dan semoga saja papa bisa mengerti. sungguh Aku tidak bisa jika harus berpisah dengan Andra, Aku sangat mencintainya". Batin Alisa, sambil terus melangkah menuju Apartemen Andra.
Alisa pun menegetuk pintu Apartemen Andra, dalam hati Alisa semoga Andra sependapat dengannya.
tok...tok...tok... Alisa mengetuk pintu apartemen Andra dengan perasaan yang bergemuruh, kira-kira apa reaksi Andra jika nanti Dia menceritakan tentang perjodohannya.
"Eh, Sa kok tumben ke sini gak ngabarin dulu, ada apa?, gak biasanya kamu datang gak ngabarin dulu". ucap Andra sedikit penasaran.
"Biar kan Aku masuk dulu, nanti baru Aku ceritakan". jawab Alisa... menatap Andra dengan tatapan yang tidak biasanya.
Alisan pun masuk kedalam apartemen Andra, dan Andra pun merangkul pundak Alisa, mencoba menenangkan nya karena seperti nya Alisa terlihat seperti sedang tidak baik-baik saja.
"oke, sekarang coba jelasin kenapa kamu tiba-tiba datang ke sini, gak biasa nya kamu kayak gini, apa kamu sedang ada masalah".??? tanya Andra. setelah mendudukkan Alisa disofa.
Alisa hanya diam menunduk kan kepalanya lalu menangis, tak kuasa menjelaskan tentang perjodohan nya kepada Andra...
Andra yang melihat Alisa tiba-tiba menangis, mencoba menenangkannya. menariknya kedalam pelukannya, mengelus pelan puncak kepalanya.
"Hei, hei, jangan menangis. coba jelaskan ada sebenarnya?".
Setelah merasa sedikit tenang berada dalam pelukan kekasihnya, Alisa pun menghapus air mata nya. mengurai dekapan Andra, lalu menggenggam tangan Andra dengan erat.
"Ndra, kamu sayang kan sama Aku". tanya Alisa, Dia menatap dalam manik mata Andra, mencari jawaban didalam sana.
"hei hei... sayang kenapa kamu bicara seperti itu, tentu Aku sayang menyayangimu. bahkan Aku juga sangat mencintai kamu Sa, Apa kamu tidak percaya padaku?".
Andra membalas tatapan Alisa yang penuh tanda tanya.
"Kalau benar Kamu sayang dan cinta sama Aku, berarti Kamu mau kan memperjuangkan Aku."???
tanya Alisa lagi.
"Tunggu, Alisa sebenarnya ada apa sih. sebaiknya kamu jelaskan saja maksudmu apa, dari tadi bicaramu sepeti kita akan berpisah saja".
Andra bertanya balik.
Mata Alisa berkaca-kaca, benar. mereka akan benar-benar berpisah, jika Andra tidak memperjuangkan cinta mereka.
"Ndra, Aku akan di jodohkan, oleh orang tuaku dengan anak sahabat papaku".
Deggg....
Seketika jantung Andra berdebar tak karuan, mendengar penjelasan Alisa bahwa dirinya akan dijodohkan. Andra serasa tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya, Dia memastikan kalau Dia tidaklah salah dengar.
"Alisa, apa yang Kau katakan tadi?. sayang, apa, apa Aku tidak salah dengar?, kamu hanya bercanda saja kan. itu sama sekali tidak benar kan, oh ayolah Alisa jangan mengerjaiku seperti ini, ini sama sekali tidak lucu tau"...
"Ndra, apa Aku terlihat seperti sedang bercanda?, oh ayolah Ndra aku serius, kamu mau kan menolongku untuk membatalkan perjodohanku, kamu mau kan Ndra"
pinta Alisa, memohon.
"Tentu, Tapi caranya?"
"Menikah", kata menikah lolos begitu saja dari mulut Alisa.
"Apa...??? menikah!.
"kenapa ndra?, Kamu mau kan menikah denganku".
"Iya Alisa, tapi tidak secepat ini, Aku belum siap kalau harus menikah sekarang"
"Tapi kenapa ndra?, apa kamu rela melihat Aku menikah dengan orang lain, begitu ndra"
"Ya tidak seperti itu juga Sa, Aku hanya....
"Hanya apa Ndra?, oh, atau jangan-jangan kamu tidak tulus mencintai Aku. iya Ndra?."
"Alisa, bukan seperti itu maksudku Aku hanya...
Alisa memotong perkataan Andra...
"Ah sudah lah ndra, Aku tidak ingin mendengarkan penjelasanmu lagi, Aku kecewa ndra sama Kamu, ternyata Kamu tidak tulus mencintaiku, hanya segini kah perjuanganmu untukku sekali lagi Aku kecewa ndra"...
tangis Alisa pecah lalu berlari pergi meninggalkan apartemen andra...
Kecewa, sudah pasti kecewa. harapannya tidak sejalan dengan keinginannya, pikirnya sia-sia Dia datang.
.
.
.
.
.
.
.
halo semua nya oh ya jangan lupa ya untuk like komen dan vote terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Ella Achmat
mampir lagi bawa like🥰
2022-05-22
1
Rahma AR
mampir tbor... bawa like😊
2021-12-29
1
auliasiamatir
like lagi dari aku kak author
2021-12-27
6