"Sayang ada teman kamu tuh di bawah" panggil Sheila setelah membuka pintu kamar putrinya.
"Siapa, bun?"
"Bunda nggak tahu siapa. Orang nya tampan tuh. Pacar kamu mungkin" goda Sheila.
Naira cemberut karena ibu nya menyebut nama pacar.
"Apaan sih bun. Naira nggak punya pacar tau" kilah Naira. Memang benar jika dia belum memiliki pacar bahkan belum pernah berpacaran dengan siapa pun. Entah kenapa dia tidak merasa tertarik dengan lawan jenis untuk sekarang. Tapi sepertinya dia sudah memiliki ketertarikan pada seseorang yang baru saja hadir.
"Kamu temui saja dulu." Suruh Sheila.
"Siapa sih?" Tanya Naira penasaran.
"Oh aku ingat. Dia mau minta ajarin soal matematika ke aku, bun" ingat Naira.
Tadi siang saat kelas telah usai Kenzie menemui Naira dan minta tolong untuk menjelaskan pelajaran yang tidak ia mengerti.sekalian modus Hehe. Pikir Kenzie.
Kenzie menatap Naira dengan senyum Manis nya yang tercetak di wajah tampan nya dan itu membuat nya semakin tampan.
Langkah Naira sempat terhenti saat melihat senyuman yang terlihat tak asing itu. Tapi Naira melanjutkan langkah nya dengan jantung berdebar dan wajah merona saat Kenzie terus menatap nya sambil tersenyum manis.
Imutnya. Gemas Kenzie yang ingin mencubit pipi gadis pujaannya.
Naira tersenyum canggung ketika sudah di hadapan Kenzie, bukan hanya itu! Jantungnya serasa mau copot saking keras nya.
Tanpa basa basi lagi mereka pun sibuk dengan materi matematika didampingi cemilan dan teh hangat. Setelah selesai belajar, mereka berdua berbincang layaknya sudah lama kenal satu sama lain.
Kean, Rafael dan Louis memandang kedua insan yang telah berpisah akhirnya bertemu kembali setelah sekian lama dengan bahagia.
Mereka yang ada di rumah itu tahu siapa Kenzie sebenarnya terkecuali Naira yang masih belum tahu, bukan belum tahu tapi tidak ingat dan biarlah semua nya berjalan sesuai dengan waktunya. Dan Sheila masih belum diberitahu.
"Sudah malam. Aku pulang dulu ya. Terimakasih sudah mau mengajari soal matematika nya. Lain kali aku akan berusaha belajar bukan soal pelajaran saja tapi belajar untuk mengejar dan mendapatkan kamu" ujar Kenzie panjang lebar dan diikuti dengan godaannya.
"Apaan sih"
"Cieee yang lagi blushing nih" goda Kenzie yang langsung mendapat cubitan maut dari Naira. Nyubit nya kecil tapi sakitnya luar biasa.
"Aww...kok di cubit sih, kan sakit" rengek Kenzie yang pura pura sakit. Ya iyalah orang Kenzie bukan manusia mana sakit kalau cuman di cubit begitu.
"Aduh maaf, abis nya sih kamu gombal mulu" ujar Naira merasa bersalah.
"Sakit ya?"
"Iya sakit! Nih sampai merah!"
Naira menatap Kenzie dengan tatapan menyesal karena sudah mencubit Kenzie "Maaf" sesal nya.
Rasanya Kenzie ingin sekali memeluk Naira saat melihat wajah menyesal nya itu karena dirinya lah yang membuat Naira nya menatap dia dengan tatapan bersalah.
"Hei...sudahlah sakitnya nanti juga akan hilang kok. Tidak perlu khawatir seperti itu" ucapnya dengan senyum menawan sambil mengelus puncak kepada Naira lembut.
...»---♡---«...
Naira tidak bisa tidur karena masih teringat senyuman Kenzie yang sama dengan senyuman pria yang selalu menghampiri dirinya dalam mimpi.
"Ssttt....tidurlah, jangan kamu pikirkan itu! Semua ingatan kamu akan kembali pada waktu."
Tubuh Naira menegang saat mendengar suara bisikan dan sentuhan pria dari belakang nya. tapi kemudian terlelap bersamaan dengan usapan lembut di kepalanya.
"Masih belum saatnya kamu mengingat, semua ingatan mu di kehidupan sebelumnya, sayang" gumamnya lalu menyusul Naira ke alam mimpi.
...»---♡---«...
Mentari pagi yang menerobos gorden di kamar Naira membuat nya terbangun.
Naira mengambil ponsel nya di atas nakas dan matanya membulat saat melihat jam yang tercetak jelas di ponsel nya.
Bagus! Naira lagi lagi bangun kesiangan. karena setiap malam ia selalu bermimpi sedang di peluk oleh seorang pria. Rutuk nya. Dan segera ia bergegas untuk pergi ke sekolah untuk mengajar.
Selama seminggu ini Naira selalu datang terlambat karena bangun kesiangan dan untungnya si pemilik sekolah tidak memarahi nya dan justru sangat bahagia saat bertemu dengan nya.
Dan menurut Naira itu aneh! Ya aneh lah di saat semua guru yang datang terlambat selalu kena semburan kata kata mutiara yang membuat siapa pun yang terlambat tertohok karena mengandung kata kata pedas.
Setiap hari kegiatan Naira cuman bangun tidur, sarapan pagi, mengajar, pulang, kumpul bersama keluarga, makan malam, lalu tidur dan mimpi di peluk seorang pria dari belakang dan kata penenang nya.
"Heh..." ujar seseorang dengan ketus.
Naira yang sedang cuci tangan di wastafel toilet guru pun menoleh. Terlihat seorang guru yang masih muda tapi lebih tua dari Naira sedang memandang nya tajam.
"Ada apa bu? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Naira berusaha untuk tenang. Aslinya Naira udah ketakutan melihat tatapan tajam wanita itu.
"Alah nggak usah sok polos kamu. Saya tahu kenapa kamu tidak dimarahi saat datang terlambat oleh Mr Al. Kamu menggoda Mr Al kan?!"
Wajah Naira yang tadinya berusaha tenang berubah merah saat mendengar ucapan guru itu.
"Haha lihat tuh wajah merahmu! pasti malu karena ketahuan telah menggoda Mr Al! Ngaku aja deh!" Dia terus saja memojokkan Naira sehingga Naira tidak bisa membela diri nya sendiri.
"Awas ya kalau sampai nanti kamu terlambat lagi dan tidak di marahi sama Mr Al, kamu akan tahu akibatnya kalau sudah menggoda Mr Al! Ingat itu!" Setelah mengancam Naira, dia pun pergi meninggalkan Naira yang sedang mengontrol emosi nya.
"Aku juga tidak mengerti kenapa kepala sekolah tidak pernah memarahiku meski selalu terlambat" gumam Naira lalu keluar dari toilet guru dengan wajah daftarnya. Naira geram dibuatnya.
Naira duduk di kursi kerja nya dengan wajah dinginnya.
Naira tidak pernah memasang wajah dingin sebelumnya, tapi sekarang dia tidak tahu kenapa. Meski pun dia selalu mendapatkan kata kata pedas Naira tidak masukkan dalam hati. Tapi sekarang? Naira sangat marah karena dia di tuduh menggoda Mr Al yang merupakan pemilik sekolah, tidak bukan pemilik tapi orang yang menjalakan sekolah. Mereka tidak tahu siapa pemilik sekolah itu karena beliau tidak pernah muncul di depan umum. Atau dalam artian beliau tidak ingin di kenal terlalu banyak orang.
Bahkan suasana terasa mencekam saat Naira mengajar. Dan ia meluapkan emosi nya pada Kenzie. Saat ini Naira ingin sekali meluapkan semua emosi yang telah ia pendam.
Naira tidak tahu kalau emosi yang tersulut akan membuat nya berubah menjadi Naira yang berbeda di kehidupan sebelumnya.
Setelah kelas selesai Kenzie menatap punggung Naira yang keluar kelas.
Aku tidak ingin kamu mengingat semua nya dengan seperti ini, sayang. Aku ingin kamu tetap menjadi perempuan yang lembut bukan dingin seperti itu. Siapa pun yang telah menyulut emosi mu akan ku buat dia menderita, sayang. Ucap Kenzie dalam hati.
...»---♡---«...
...T.B.C...
...Jangan lupa Vote and Comment!...
...Terimakasih :)...
Sabar Ken, pantau dulu tuh orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Chriscy
sweet bnget pasti klu dijadikan komik keren nih
2021-09-30
1