Tok tok tok
Naira yang sedang menjelaskan soal matematika spontan berhenti dan menoleh ke arah pintu.
"Ada yang bisa saya bantu Mr?" Tanya Naira sopan ke kepala sekolah yang sudah berdiri didepan kepala sekolah.
"Maaf mengganggu sebentar Miss. Saya kemari mengantarkan murid baru" kata pak kepsek langsung ke intinya.
"Murid baru?" Tanya Naira memastikan.
"Iya. Ayo silahkan masuk" jawab kepala sekolah sambil menyuruh seorang laki-laki di luar kelas.
Laki-laki itu pun masuk kedalam kelas dengan wajah dinginnya yang menatap Naira tepat di manik coklatnya yang indah.
Meskipun Kenzie menunjukkan wajah dinginnya berbeda dengan matanya yang menatap Naira lembut dan penuh kerinduan.
Naira menatap Kenzie terperangah. Ia merasa pernah bertemu dengan laki-laki itu. Tapi di mana? Naira tidak ingat yang jelas ia pernah bertemu laki-laki itu.
"Kalau begitu saya permisi, Miss " ujar kepala sekolah menyadarkan Naira dari lamunannya.
"Ah.. iya Mr, terimakasih" jawab Naira reflek.
Naira tersenyum gugup dengan wajah merona pada murid barunya karena laki-laki itu menatapnya intens.
Sedangkan yang lainnya menatap dua orang yang ada di depan dengan berbagai tatapan.
Seluruh siswi menatap siswa baru itu dengan tatapan memuja akan ketampanan yang di miliki olehnya yang mengalahkan most wanted di kelas mereka. Siapa lagi kalau bukan Raihan.
Sedangkan tatapan para siswa nya menatap tajam ke arah siswa baru karena terus menatap guru pujaan hati mereka.
"Mine" gumamnya pelan namun masih di dengar Naira.
Pria itu yang merasakan tatapan menusuk ke arah nya, akhirnya memutuskan untuk melihat ke depan.
"Mm... silahkan perkenalkan siapa nama mu?!" ujar Naira mencoba mengalihkan pikirannya.
"Alexis McKenzie" sahut Kenzie cepat setelah Naira menyuruhnya untuk memperkenalkan diri.
"Mm... cuman itu? Tidak ada yang lain?" Tanya Naira.
Kenzie menoleh ke arah Naira lalu kembali menghadap ke depan. "Tidak" jawabnya singkat, jelas, dan padat. tidak seperti matematika yang hanya satu soal, jawabannya bisa berlembar-lembar.
Dia nyebelin juga sama kayak Raihan. Bedanya Raihan lumayan cerewet dan Kenzie yang irit bicara. Batin Naira kesal.
"Baiklah silahkan duduk" ujar Naira mempersilahkan Kenzie untuk duduk yang di angguki Kenzie.
Sama aku aja. Sindi kamu berdiri sana.
Sama kita aja duduk bertiga ga papa kok.
Kelas pun menjadi ramai karena murid perempuannya pada berebut kenzie untuk duduk di tempat mereka.
"Sudah sudah...jangan ramai!" teriak Naira dan kelas pun menjadi senyap seketika. Semua orang tahu kalau Naira itu baik, sangat baik malah dan itu membuat Naira disegani oleh semua orang di sekolah itu. Tapi ada beberapa yang tidak suka dengan sikap Naira yang berlagak sok baik, tapi nyatanya Naira memang baik ke semua orang meskipun dia baru kenal dengan Naira. Tapi di balik sikap baiknya itu Naira bisa saja menjadi marah bila ada orang yang berani menyulut amarahnya maka orang itu...
Tidak di apa-apakan hahaha.
"Kamu duduk di samping Raihan kursi yang selalu kosong itu" titah Naira.
"Tidak masalah kan dia duduk di sampingmu Raihan?" tanya Naira.
"Tidak masalah Miss" jawab Raihan dengan senyum tulus.
"Mm...sebelumnya apa kita pernah bertemu?" Tanya Naira pelan agar tidak terdengar oleh yang lainnya.
Kenzie menatap Naira dengan senyum misterius.
"Belum saat nya" ujarnya penuh misteri.
Membuat Naira mengerutkan kening tidak mengerti.
...»---♡---«...
Selama pelajaran Naira terus salah tingkah karena tatapan dari salah satu muridnya yang tak lain adalah Kenzie yang terus menatapnya.
Ring...
Bel berbunyi dan Naira segera mengakhiri kelasnya.
Naira membawa tumpukan buku yang lumayan tebal dengan kesusahan.
Saat Raihan ingin membantu Naira membawa kan buku itu Kenzie lebih dulu mengambil semua buku itu dari tangan Naira.
"Maaf...bolehkah aku membantu mu?" Tanya nya menatap Naira dengan senyum tipis.
Pipi Naira merona saat melihat senyuman lembut yang dilontarkan Kenzie dan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
"I-iya...boleh kok" kenapa aku jadi gugup begini? Lanjut Naira dalam hati.
Sebelum jantungnya meledak Naira keluar dari kelas dengan pipi yang bersemu merah. Ia salah tingkah karena mendapat senyum menawan Kenzie.
Kenzie menatap sinis dan tajam dengan seringai kemenangan ke arah Raihan lalu menyusul Naira.
•••
Raihan pov
Hari ini kepala sekolah datang ke kelas 12 membawa murid baru.
Saat murid baru yang di suruh pak kepsek masuk perasaanku kenapa tidak enak dengan kedatangannya.
Apa lagi saat melihat orang yang aku cintai terpana melihatnya dengan wajah merona.
Marah! Aku marah karena bukan aku yang membuatnya merona seperti itu.
Kalau dia bersamaku, dia hanya biasa saja. Apa lagi saat aku memergokinya sedang melamun sambil senyum-senyum sendirian.
Dan saat aku tanya antara aku dan dia, dia malah menjawab seperti guru dan muridnya.
Aku maunya dia menganggap ku sebagai seorang pria bukan sebagai muridnya.
Ku akui dia gadis yang cerdas, lebih malah, aku saja kalah darinya. Itu sebabnya, diusia yang terbilang sangat muda sudah menjadi guru, apa lagi guru pelajaran matematika yang terkenal sulit.
Oke lupakan.
Siswa baru itu terus saja menatap dia begitu intens apa lagi dia duduk berhadapan dengan nya. Membuat gadis serta guru ku itu salah tingkah dengan tatapannya. Sedangkan kalau ke aku? Tidak!.
Bel sudah berbunyi. Kulihat dia sedang kerepotan membawa tumpukan buku itu. Dan aku berniat membantu membawakan bukunya sekalian modus hehe.
Dan sialnya aku kalah cepat dengan nya. Orang yang bernama Kenzie itu dengan cepatnya merebut semua buku dari tangannya.
Dia sudah keluar kelas duluan di ikuti Kenzie yang sebelumnya dia menatap kearah ku dengan sinis dan tajam disertai seringai kemenangan di bibirnya.
Apa-apaan dia. Apa dia tahu kalau aku menyukainya? Yang notabene nya adalah guruku sendiri. Naira Efron Victoria.
Raihan pov end
•••
Naira dan Kenzie sampai diruang guru tepat didepan meja kerja Naira. "Terimakasih" ujar Naira berusaha menutupi rasa gugupnya tanpa melihat kearah Kenzie.
Kenzie tersenyum manis yang terlihat sangat menawan dari manusia lainnya.
Mata tajam dengan manik hitam yang begitu indah di mata Naira. Hidung mancung nya, rahangnya yang tegas serta bibir yang terlihat memerah alami yang kini tengah merekah itu membuat Naira ingin mencicipinya. Mikir apa sih. Batin Naira sambil menggelengkan kepalanya agar pikiran kotornya segera hilang.
"Tidak masalah. Kalau butuh bantuan bilang saja ke aku" ucap Kenzie lembut yang masih mempertahankan senyum manisnya.
Selanjutnya mereka berbincang. Kadang mereka tertawa bersama karena lelucon yang di lontarkan keduanya. Mereka cepat sekali akrab. Apa lagi biasanya Naira yang acuh pada pria sekarang dia tertawa bersama tanpa beban. Dan aneh nya kalau Raihan yang membuat lelucon Naira hanya menanggapi dengan senyum biasanya dan kadang tertawa renyah.
Tanpa di sadari Raihan yang berada di balik pintu kantor guru dengan wajah mengeras tak lupa dengan tangan yang mengepal kuat saat mendengar tawa kedua orang yang ada didalam. Naira yang tertawa tanpa beban bersama pria lain membuat hatinya remuk. Apa lagi di dalam hanya ada mereka berdua karena semua guru sedang sibuk dengan urusannya masing-masing.
...»---♡---«...
...T.B.C...
Udah Raihan mundur teratur aja 😌
Thank you to those of you who have given likes, comments, gifts and followed me💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Nia Assyfah
thanks ya udah baca, like, vote, sama rate nya.
2020-04-28
2
Kimol
Aku mampir udah boom like+vote+rate5 Ceritanya bagus dan tetap semangat terus😍 Jangan lupa mampir juga + fav jg boleh
*Rex & Ren
*The Stories .
tengkyu
2020-04-01
1
Sasaaaa_~
Lanjut kakkk, penasaran sama kelanjutan ceritanya...
Ceritanya bagus banget, aku udah baca + boom like + coment. Tetep semangat ya nulisnya ^^
Jangan lupa baca juga cerita aku judulnya 'BUTTERFLY EFFECT' oke?
2020-04-01
3