Kenzie

POV Kenzie

...»---♡---«...

Aku tidak menyangka akan kehilangan istri tercinta ku.

Seandainya aku memilih untuk tetap bersamanya dan menyerahkan para pemberontak pada Alvian yang merupakan tangan kanan sekaligus sahabat ku, aku pasti tidak akan kehilangan mate ku, belahan jiwa ku, istri tercinta ku.

Aku tidak tahu bagaimana pria sialan itu bisa masuk ke kamar kami saat aku sudah pergi. Padahal saat aku akan pergi aku sudah membuat portal pelindung agar dia tidak bisa masuk ke kamar kami untuk membunuh istriku.

Tapi ternyata dugaan ku salah. Istriku malah keluar dari portal pelindung yang ku buat. Yang akhir nya portal itu pun lenyap dan pria itu akhirnya masuk kekamar kami lalu meninggalkan istri ku yang terkulai dengan bersimbah darah di lantai.

Seharusnya aku mengizinkan dia ikut bersamaku. Meskipun aku sendiri yang akan kerepotan untuk menyerang dan melindunginya. Setidaknya aku tidak akan kehilangan dirinya. Istri yang sangat ku cintai.

Andai saja waktu bisa ku putar kembali pasti aku akan menjaganya. Tapi aku bukanlah Lord pilihan alam. Aku hanya bisa pasrah dengan ketentuan alam. Aku tak akan pernah bisa membangkitkan dia lagi.

Saat dia kembali nanti aku akan menjaga nya dengan nyawa ku.

Takkan ku biarkan dia pergi lagi dari ku. Tak akan!.

Bertahun-tahun, ratusan tahun, ribuan tahun sekalipun aku akan tetap menantinya untuk kembali pada ku.

Dan saat waktunya ia terlahir kembali, aku tidak akan pernah melepaskan dia dari ku.

Dan waktu yang ku tunggu sudah datang.

Dia terlahir kembali sebagai manusia dengan darah fairy nya.

Dia masih sama seperti dulu. Baik, perhatian, ramah, suka tersenyum ke orang lain bahkan pada pria dia juga tersenyum yang membuat darahku mendidih untuk membunuh semua pria yang menerima senyum darinya! Tapi semua itu aku tahan dan kuserahkan pada Alvian semua pria yang berusaha mendekati gadisku! Aku tidak tahu apa yang dilakukan Alvian, tapi aku percaya dia akan menjalankan tugas dengan sangat baik.

Dan jangan lupakan istri mungilku itu sama persis dengan kehidupannya yang dulu. Wajah nya cantik hanya saja manik matanya bukan hitam legam sama seperti ku tapi berwarna cokelat dan berambut cokelat. Kecerdasan otaknya juga masih sama seperti dulu. Bahkan bisa dibilang genius.

Aku tanpa nya banyak berubah. Sifat ku yang dulu lembut pada yang lain berubah 180° saat orang yang kucintai mati di tangan musuhku. Hidupku berubah drastis menjadi dingin tak tersentuh, kejam, beringas,bengis dan apalah itu pada siapa saja yang membuatku naik pitam. Pokoknya hidupku benar-benar kacau tanpa nya.

"Vian, aku akan sekolah" ujarku ke Vian, Alvian Hemsworth secara tiba-tiba yang membuatnya tersedak saat menikmati tehnya.

Uhuk...uhuk

Memangnya apa yang salah?

"Sekolah?" Tanya Alvian memastikan.

"Iya. Dan aku ingin kau mengurus seluruh perusahaan dan kerajaan sementara waktu" titahku dengan enteng.

"Aku akan mengurus soal sekolah ku sendiri" lanjutku.

Dia hanya menatapku bengong dengan wajah bodohnya.

Bayangkan saja dia menatap ku dengan mulut menganga lebar dan matanya yang melotot membuatku ingin ku colok saja itu mata. Padahal dia lumayan tampan. Garis keras lumayan ya. Karena aku lah pria yang paling tampan hehehe.

"Vian" tegur ku saat dia hanya dian dengan wajah bodohnya itu.

"I-iya.. tuan" balas Alvian yang sadar dari rasa terkejutnya.

"Jangan panggil aku tuan saat kita hanya berdua" ucap ku datar menatap tajam ke arahnya.

Aku tidak suka saat sahabatku memanggil ku dengan sebutan tuan.

Yah.. Dia sahabatku dari kecil. Karena dia selalu ada bersamaku saat senang maupun duka. Dan saat aku terpuruk karena kehilangan istri ku hanya ada dia yang berada di samping ku.

"Hahh...kenapa kau tiba-tiba ingin sekolah?"

Aku tersenyum tipis setelah sekian lama "Aku sudah menemukannya" jawabku dengan perasaan yang membuncah.

"Dan aku akan segera menjemput istri ku" lanjutkan.

Mata Vian menjadi berbinar "benarkah?" Tanyanya.

Aku mendengus karena dia selalu saja membuat ku mengulangi kata-kata ku.

"Hemmm" aku membalasnya dengan berdehem malas.

Senyumnya semakin lebar dan -

'grep' dia memeluk ku erat "Akhirnya.....akhirnya sahabat sekaligus raja ku akan kembali seperti dulu. Ratu ku mohon cepatlah kembali pada raja ku" teriaknya di depan telingaku.

Bugh

"Heh...kau kira aku tuli apa! berteriak seperti orang gila di depan telingaku" kesal ku.

Dia hanya nyengir tanpa dosa. Dan tanpa mengatakan apa-apa padaku dia pergi dari ruangan kami.

Kita bekerja dengan satu ruangan karena aku tidak ingin kejadian seorang wanita penggoda seperti lima tahun yang lalu berani menggodaku, apa lagi di ruangan hanya ada aku dan wanita itu yang membuatku muak, ingin muntah saja. Dan akhirnya aku menyuruh Alvian untuk satu ruangan denganku dengan sebuah ancaman. Dan ancamannya rahasia dong karena bukan saatnya kalian tahu.

Setelah Alvian di luar ruangan dia berteriak seperti orang gila "Kalian...aku akan mentraktir kalian hari ini sepuasnya. Silahkan mau makan apa di kantin karena aku yang akan membayar semua makanan maupun minuman di kantin." Teriaknya membahana.

Aku hanya geleng-geleng kepala mendengar teriakan gilanya.

Namun aku juga bahagia. Alvian yang dulunya ceria berubah sama seperti ku setelah kejadian itu. Dan sekarang dia kembali seperti sebelumnya.

'Sayang kita akan bersatu kembali seperti dulu. Kali ini akan ku lindungi kamu dengan segenap jiwa dan raga ku.' Batinku.

...»---♡---«...

Siang berganti malam. Bulan naik keatas langit dengan anggunnya menggantikan sang mentari.

Dengan diam-diam aku datang menemuinya. Dan kulihat dia sudah pergi ke alam mimpi nya.

"Cantik" ujarku sambil mengelus wajah lelap nya yang terlihat sama cantiknya seperti dulu.

Dalam tidurnya dia tersenyum dan aku tahu apa yang dia mimpikan.

Dan semakin lama kulihat dia berkeringat dingin. Aku menatapnya sendu.

Dapat ku lihat apa yang dia mimpi kan!.

Setelah aku pergi meninggalkan dia dikamar kami, dugaan ku benar dia keluar dari portal pelindung ku yang membuat portal itu menghilang.

Dia masuk ke dalam ruang kerja ku mengambil kertas serta alat tulisnya dan menulis sesuatu. Apa surat itu adalah pesan terakhir dari nya untuk ku?

Dan setelah menulis ia segera kembali ke kamar kami.

Bertepatan saat dia sudah Kembali ke kamar kami. Kulihat seorang pria bertopeng masuk ke dalam kamar kami dengan mendobrak pintu dengan paksa. Aku yakin jika pria bodoh itu yang melakukannya!.

Percakapan mereka aku bisa mendengar nya dengan jelas. Dia berusaha melawan pria bertopeng itu dengan seluruh kekuatan nya yang tidak mungkin bisa mengalahkan pria itu.

Sampai akhirnya mata ku terbelalak saat sebuah belatih menancap tepat di jantungnya.

Seketika air mata ku keluar dengan sendirinya saat aku mendengar kata-kata terakhirnya dan kemudian dia jatuh terkulai dengan bersimbah darah.

Tiba-tiba dia terbangun dari tidur nya dengan napas tersenggal dan wajah pucat nya. Dengan segera aku keluar dari kamarnya dengan teleportasi agar tidak ketahuan sama dia.

Ku rasa dia merasakan kehadiranku yang berada di balkon kamarnya.

Dia mengintip di balik gorden kamarnya. Aku menoleh sedikit ke arahnya sehingga hanya sedikit wajahku yang di lihat olehnya.

"Akhirnya aku menemukan mu setelah sekian lama ku tunggu. Aku akan segera menjemput mu, sayang" gumam ku lirih lalu tersenyum bahagia.

Kurasakan tubuhnya menegang saat aku tersenyum manis meski yang dia lihat hanya sedikit dari wajah ku.

Ceklek

...»---♡---«...

...T.B.C...

...Jangan lupa Vote and comment!...

...Terimakasih :)...

Terpopuler

Comments

Chriscy

Chriscy

Ahh sweet nya

2021-09-29

1

Ranting

Ranting

Modus ketemu mantan.. 😁

2021-04-11

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Mimpi
3 Datang
4 Mimpi yang nyata
5 Murid Baru
6 Kenzie
7 Kenzie 2
8 Emosi Yang Tersulut
9 Jati Diri Kenzie
10 Pria Idaman
11 Kepergian Ke 3 Pria secara bersamaan
12 Perintah Kenzie dan Kembalinya Rafael
13 Pemilik Sekolah
14 Impian Kecil
15 Kabar Buruk
16 Amarah Rafael
17 Ciuman Pertama
18 Pencarian
19 Pengorbanan Sang Raja
20 Penyesalan Kenzie
21 Kembalinya Kean
22 Ancaman Rafael
23 Terbongkar
24 Penyesalan
25 Mulai Terbangkitkan
26 Awal dari Segalanya
27 Persiapan Ritual
28 Red Full Moon
29 Pengakuan
30 Kembali Seperti Semula
31 Awal yang Baru
32 P.D.2#02
33 P.D.2#03
34 P.D.2#04
35 P.D.2#05
36 P.D.2#6
37 P.D.2#07
38 P.D.2#08
39 P.D.2#09
40 P.D.2#10
41 P.D.2#11
42 P.D.2#12
43 P.D.2#13
44 P.D.2#14
45 Season 2 - PROLOG
46 S2 - Gadis Kecil
47 S2 - Ramalan
48 S2 - Rencana Richard
49 S2 - Peraturan
50 S2 - Pria Gila
51 S2 - Kembali Terulang
52 S2 - Amarah Sean
53 S2 - Tangisan Alex
54 S2 - Kaisar Pilihan Alam
55 S2 - Perubahan Leyna
56 S2 - Amarah Alex
57 S2 - Bujukan Richard
58 S2 - Rapat Para Pemimpin
59 S2 - Jalan Jalan
60 S2 - Teman Baru
61 S2 - Tahun Ajaran Baru
62 S2 - Pulang Terlambat
63 S2 - Kunjungan Kenzie
64 S2 - Rahasia Yang Terungkap
65 S2 - Perkenalan
66 S2 - Interogasi
67 S2 - Kedatangan Tamu Tak Di Undang
68 S2 - 20 Soal
69 S2 - Amarah Richard dan Sumpah Darah
70 S2 - Memasak
71 S2 - Mulai Terbangkitkan
72 S2 - Lepas Kendali
73 S2 - Darah Iblis
74 S2 - Li Shen
75 S2 - Berbeda
76 S2 - Pergi
77 S2 - Segel
78 S2 - Kepergian Rafael
79 S2 - Arga Frederick
80 S2 - Sadar
81 S2 - Jebakan Dan Amarah Kaisar
82 S2 - Pilihan
83 S2 - Yue'er dan Rahasia Richard
84 S2 - Tubuh Bayangan
85 S2 - Putri Frederick
86 S2 - Derick Alcander Lucifer
87 S2 - Kediaman Frederick
88 S2 - Ketakutan Leyna
89 S2 - Flashback
90 S2 - Apa Yang Terjadi?!
91 S2 - Pertarungan Arga dan Richard!
92 S2 - Richard Alcander Lucifer
93 S2 - Pergi
94 S2 - Yang Dirasakan Kaisar
95 S2 - Kunjungan Kaisar
96 S2 - Lebih Manis Dari Pancakes
97 S2 - Kebahagiaan Sean, Kesedihan Leyna dan Penolakan Arga.
98 S2 - Apa Harus Memberi Izin?
99 S2 - Kisah Kelam Richard dan Derick!
100 S2 - Pernikahan
Episodes

Updated 100 Episodes

1
PROLOG
2
Mimpi
3
Datang
4
Mimpi yang nyata
5
Murid Baru
6
Kenzie
7
Kenzie 2
8
Emosi Yang Tersulut
9
Jati Diri Kenzie
10
Pria Idaman
11
Kepergian Ke 3 Pria secara bersamaan
12
Perintah Kenzie dan Kembalinya Rafael
13
Pemilik Sekolah
14
Impian Kecil
15
Kabar Buruk
16
Amarah Rafael
17
Ciuman Pertama
18
Pencarian
19
Pengorbanan Sang Raja
20
Penyesalan Kenzie
21
Kembalinya Kean
22
Ancaman Rafael
23
Terbongkar
24
Penyesalan
25
Mulai Terbangkitkan
26
Awal dari Segalanya
27
Persiapan Ritual
28
Red Full Moon
29
Pengakuan
30
Kembali Seperti Semula
31
Awal yang Baru
32
P.D.2#02
33
P.D.2#03
34
P.D.2#04
35
P.D.2#05
36
P.D.2#6
37
P.D.2#07
38
P.D.2#08
39
P.D.2#09
40
P.D.2#10
41
P.D.2#11
42
P.D.2#12
43
P.D.2#13
44
P.D.2#14
45
Season 2 - PROLOG
46
S2 - Gadis Kecil
47
S2 - Ramalan
48
S2 - Rencana Richard
49
S2 - Peraturan
50
S2 - Pria Gila
51
S2 - Kembali Terulang
52
S2 - Amarah Sean
53
S2 - Tangisan Alex
54
S2 - Kaisar Pilihan Alam
55
S2 - Perubahan Leyna
56
S2 - Amarah Alex
57
S2 - Bujukan Richard
58
S2 - Rapat Para Pemimpin
59
S2 - Jalan Jalan
60
S2 - Teman Baru
61
S2 - Tahun Ajaran Baru
62
S2 - Pulang Terlambat
63
S2 - Kunjungan Kenzie
64
S2 - Rahasia Yang Terungkap
65
S2 - Perkenalan
66
S2 - Interogasi
67
S2 - Kedatangan Tamu Tak Di Undang
68
S2 - 20 Soal
69
S2 - Amarah Richard dan Sumpah Darah
70
S2 - Memasak
71
S2 - Mulai Terbangkitkan
72
S2 - Lepas Kendali
73
S2 - Darah Iblis
74
S2 - Li Shen
75
S2 - Berbeda
76
S2 - Pergi
77
S2 - Segel
78
S2 - Kepergian Rafael
79
S2 - Arga Frederick
80
S2 - Sadar
81
S2 - Jebakan Dan Amarah Kaisar
82
S2 - Pilihan
83
S2 - Yue'er dan Rahasia Richard
84
S2 - Tubuh Bayangan
85
S2 - Putri Frederick
86
S2 - Derick Alcander Lucifer
87
S2 - Kediaman Frederick
88
S2 - Ketakutan Leyna
89
S2 - Flashback
90
S2 - Apa Yang Terjadi?!
91
S2 - Pertarungan Arga dan Richard!
92
S2 - Richard Alcander Lucifer
93
S2 - Pergi
94
S2 - Yang Dirasakan Kaisar
95
S2 - Kunjungan Kaisar
96
S2 - Lebih Manis Dari Pancakes
97
S2 - Kebahagiaan Sean, Kesedihan Leyna dan Penolakan Arga.
98
S2 - Apa Harus Memberi Izin?
99
S2 - Kisah Kelam Richard dan Derick!
100
S2 - Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!