Mimpi yang nyata

Ke esokan paginya Naira terbangun dari tidur nyenyaknya.

Wajahnya bersemu merah saat mengingat ia di peluk seorang pria dalam mimpinya.

Sepertinya Naira melupakan mimpi buruknya setelah ia bermimpi bahwa ia sedang di peluk oleh seorang pria semalam.

...»---♡---«...

"Pagi semua" ujar Naira dengan ceria setelah sampai di meja makan.

"Pagi sayang" jawab Louis Efron, kepala keluarga Efron dengan lembut.

"Ayo sarapan dulu" ujar Sheila datang dari dapur membawa makanan di kedua tangannya.

"Kenapa wajah mu merah? Apa kamu sakit?" Tanya Sheila khawatir setelah melihat wajah merah putri nya.

Mereka yang ada di meja makan menoleh ke arah Naira.

Naira menggeleng "Nai ga papa kok, Bun"

"Tapi kenapa wajahmu merah begitu?"

"Mmm...itu.."

"Katakan saja sayang!" Tegas Louis.

"Nai semalam bermimpi" kata nya pelan.

"Mimpi apa?" Tanya Rafael karena adik nya menghentikan ucapannya.

"Nai lapar" ujar Naira mengalihkan perhatian.

"Jangan mengalihkan pembicaraan, sayang" ujar Louis datar.

Naira yang mendengar ucapan datar ayah nya menunduk takut.

"Sayang kamu membuat putri kita takut" suara lembut Sheila membuat Louis menoleh ke arah nya.

Hahh

"Kamu mimpi apa sampai wajahmu memerah begitu" ujar Louis lembut.

"Kita bahas nanti saja. Sekarang kita sarapan dulu" ujar Sheila mengakhiri percakapan yang akan terus memanjang bila tidak segera di hentikan.

Setelah mendengar ucapan Sheila meraka pun sarapan dengan tenang.

...°°°...

"Selamat pagi semua" ujar Naira pada guru guru yang ada di kantor.

Naira bekerja di sekolah Sma ternama sebagai guru matematika karena kecerdasannya dalam bidang menghitung.

"Pagi juga, Ms. Efron" jawab salah satu guru.

Naira duduk di tempat nya. Lalu mengecek jadwal ia mengajar di kelas mana.

Kenapa Naira lebih memilih mengajar di sma? bukan menjadi dosen saja?

Jawabannya adalah "Umurku masih 19 tahun dan kalau aku mengajar mahasiswa yang lebih tua dariku, rasanya agak aneh".

Pikirannya melayang ke arah dimana semalam ia bermimpi buruk dan mengingat dengan jelas mimpi itu. Tapi kenapa setelah ia bermimpi ada seorang pria yang mendekatinya dari belakang. Naira tidak mengingat jelas tentang mimpinya. Yang ia lihat hanya bayangan samar.

"Permisi, Ms" suara berat dari Raihan ketua kelas 12. Mempunyai wajah yang tampan, yang mampu membuat kaum hawa bertekuk lutut mengagumi ketampanan yang di miliki Raihan dan juga kecerdasannya juga.

Tapi, Naira memiliki kecerdasan yang hanya di miliki oleh orang-orang yang beruntung di seluruh dunia.

Jadi bisa saja Naira menjadi apa saja yang ia inginkan.

Tapi Naira juga menolak karena "aku hanya merindukan masa SMA yang berlalu dengan cepat."

Naira tersadar dari lamunan nya dan menatap Raihan dengan senyum ramah andalannya.

"Ada apa Raihan? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya nya.

Raihan tersenyum dengan pertanyaan yang di lontarkan Naira.

"Jam pertama matematika di kelas 12"

Naira akhirnya sadar juga. "Ah...maaf. Baik lah kamu duluan ke kelas" dasar bodoh. Jangan banyak ngelamun Naira. Rutuk nya dalam hati.

"Apa Ms baik-baik saja?" Tanya Raihan khawatir saat melihat wajah Naira yang memerah karena malu. Raihan jadi gemas melihatnya.

Naira menghentikan aktivitasnya mencari buku paket matematika kelas 12 ditumpukan buku lainnya di atas meja.

"Saya baik-baik saja"jawab Naira dengan senyum paksa.

Setelah Naira menemukan buku yang dicarinya. Naira pergi meninggalkan Raihan yang masih berdiri kaku di depan meja kerja Naira tanpa sepatah kata. Lalu Raihan mengikutinya dari belakang.

"Selamat pagi semua" ujar Naira pada semua yang ada di dalam kelas dengan senyum ramah.

"Selamat pagi Ms" jawab semua murid.

"Baiklah sebelum pelajaran di mulai saya akan meng-absen terlebih dahulu"

Setelah meng absen Naira menerangkan pelajaran selanjutnya.

Naira tidak tahu kalau yang ia anggap mimpi sebenarnya nyata.

...»---♡---«...

Kringgggg...

Bel sekolah berbunyi tanda jam pelajaran selanjutnya akan di mulai.

Naira keluar dari kelas dan saat di lorong yang sepi, bulu kuduk Naira berdiri saat angin menerpa tubuhnya tiba-tiba. Padahal tidak ada angin.

Dengan langkah yang terburu-buru. Akhirnya Naira sampai di tempat yang ramai.

Naira merasa seperti di ikuti dari keluar kelas sampai sekarang. Tapi Naira berusaha menepis perasaan itu.

Di balik lain.

Seorang pria dengan bibir semerah darah itu tersenyum bahagia karena telah bertemu dengan mate nya, kekasihnya, belahan jiwanya, istri tercintanya yang telah ia tunggu selama ratusan tahun lamanya.

"Kita akan segera bertemu kembali, sayang" gumamnya.

"Tunggu aku" lanjutnya lalu menghilang bagai di tiup angin.

...»---♡---«...

Mentari berganti dengan rembulan yang bersinar terang ditemani ribuan bintang yang terlihat redup karena tertutup awan.

"Sekarang katakan! Kamu tadi malam mimpi apa? Sampai membuat wajahmu memerah" ujar Louis tiba-tiba setelah selesai makan malam.

Naira yang tadinya minum susu nya tersedak karena ucapan sang ayah.

"Pelan-pelan sayang" ucap Sheila lembut.

"Dan untuk ayah, seharusnya ayah menunggu Nai selesai minum baru bertanya" omel Sheila membuat Louis cemberut.

"Ayah cuman penasaran dengan mimpi putri kita, sampai-sampai membuatnya merona begitu" elak Louis.

"Baik lah sayang. Sekarang katakan apa mimpimu semalam" tegas louis namun dengan nada lembut.

Naira menelan saliva nya susah.

Dengan perasaan takut Naira mulai menceritakan mimpinya. Mulai dari mimpi buruk yang ia alami terus menerus sampai Nai menganggap seorang pria memeluknya dari belakang itu mimpi. Padahal yang ia alami bukan lah mimpi tapi kenyataan yang tidak di ketahui oleh nya.

"Jadi begitu. Nai selalu bermimpi buruk berulang kali, tapi semalam Nai baru bisa tidur dengan lelap tanpa mimpi itu. Dan berganti mimpi tengah di peluk oleh dia" setelah Naira menyelesaikan cerita tentang mimpinya itu Naira menundukkan wajahnya yang terlihat frustasi dan bahagia.

Kean dan Rafa yang mendengar cerita Naira menegang. Apa ia akan segera mengingat semua nya? Batin mereka berdua bertanya-tanya.

"Ekhemm.... sebaiknya kamu segera istirahat biar besok kamu tidak terlambat mengajar" ujar Kean sambil bergantian

mencium pipi Naira dan Sheila bergantian lalu pergi di susul dengan Rafa yang juga melakukan apa yang di lakukan Kean lalu pergi ke kamarnya setelah pamit.

Louis dan Sheila saling berpandangan dengan pandangan yang tidak di mengerti Naira.

"Kamu langsung masuk ke kamar saja, biar bunda yang membereskan piring kotornya" ujar Sheila lalu pergi ke dapur dengan tumpukan piring kotor di tangannya meninggalkan Naira dan Louis di meja makan.

"Kalau kamu ada sesuatu katakan ke ayah, ya" Louis mengusap pucuk kepala putrinya  lalu ia pergi ke kamar setelah Naira masuk ke kamarnya dengn pikiran yang berkecamuk. Apakah secepat ini ia akan kehilangan putri semata wayangnya, putri yang sangat ia cintai.

...»---♡---«...

...T.B.C...

Terimakasih yang suda like, comment, follow dan hadiah kalian 😇

Episodes
1 PROLOG
2 Mimpi
3 Datang
4 Mimpi yang nyata
5 Murid Baru
6 Kenzie
7 Kenzie 2
8 Emosi Yang Tersulut
9 Jati Diri Kenzie
10 Pria Idaman
11 Kepergian Ke 3 Pria secara bersamaan
12 Perintah Kenzie dan Kembalinya Rafael
13 Pemilik Sekolah
14 Impian Kecil
15 Kabar Buruk
16 Amarah Rafael
17 Ciuman Pertama
18 Pencarian
19 Pengorbanan Sang Raja
20 Penyesalan Kenzie
21 Kembalinya Kean
22 Ancaman Rafael
23 Terbongkar
24 Penyesalan
25 Mulai Terbangkitkan
26 Awal dari Segalanya
27 Persiapan Ritual
28 Red Full Moon
29 Pengakuan
30 Kembali Seperti Semula
31 Awal yang Baru
32 P.D.2#02
33 P.D.2#03
34 P.D.2#04
35 P.D.2#05
36 P.D.2#6
37 P.D.2#07
38 P.D.2#08
39 P.D.2#09
40 P.D.2#10
41 P.D.2#11
42 P.D.2#12
43 P.D.2#13
44 P.D.2#14
45 Season 2 - PROLOG
46 S2 - Gadis Kecil
47 S2 - Ramalan
48 S2 - Rencana Richard
49 S2 - Peraturan
50 S2 - Pria Gila
51 S2 - Kembali Terulang
52 S2 - Amarah Sean
53 S2 - Tangisan Alex
54 S2 - Kaisar Pilihan Alam
55 S2 - Perubahan Leyna
56 S2 - Amarah Alex
57 S2 - Bujukan Richard
58 S2 - Rapat Para Pemimpin
59 S2 - Jalan Jalan
60 S2 - Teman Baru
61 S2 - Tahun Ajaran Baru
62 S2 - Pulang Terlambat
63 S2 - Kunjungan Kenzie
64 S2 - Rahasia Yang Terungkap
65 S2 - Perkenalan
66 S2 - Interogasi
67 S2 - Kedatangan Tamu Tak Di Undang
68 S2 - 20 Soal
69 S2 - Amarah Richard dan Sumpah Darah
70 S2 - Memasak
71 S2 - Mulai Terbangkitkan
72 S2 - Lepas Kendali
73 S2 - Darah Iblis
74 S2 - Li Shen
75 S2 - Berbeda
76 S2 - Pergi
77 S2 - Segel
78 S2 - Kepergian Rafael
79 S2 - Arga Frederick
80 S2 - Sadar
81 S2 - Jebakan Dan Amarah Kaisar
82 S2 - Pilihan
83 S2 - Yue'er dan Rahasia Richard
84 S2 - Tubuh Bayangan
85 S2 - Putri Frederick
86 S2 - Derick Alcander Lucifer
87 S2 - Kediaman Frederick
88 S2 - Ketakutan Leyna
89 S2 - Flashback
90 S2 - Apa Yang Terjadi?!
91 S2 - Pertarungan Arga dan Richard!
92 S2 - Richard Alcander Lucifer
93 S2 - Pergi
94 S2 - Yang Dirasakan Kaisar
95 S2 - Kunjungan Kaisar
96 S2 - Lebih Manis Dari Pancakes
97 S2 - Kebahagiaan Sean, Kesedihan Leyna dan Penolakan Arga.
98 S2 - Apa Harus Memberi Izin?
99 S2 - Kisah Kelam Richard dan Derick!
100 S2 - Pernikahan
Episodes

Updated 100 Episodes

1
PROLOG
2
Mimpi
3
Datang
4
Mimpi yang nyata
5
Murid Baru
6
Kenzie
7
Kenzie 2
8
Emosi Yang Tersulut
9
Jati Diri Kenzie
10
Pria Idaman
11
Kepergian Ke 3 Pria secara bersamaan
12
Perintah Kenzie dan Kembalinya Rafael
13
Pemilik Sekolah
14
Impian Kecil
15
Kabar Buruk
16
Amarah Rafael
17
Ciuman Pertama
18
Pencarian
19
Pengorbanan Sang Raja
20
Penyesalan Kenzie
21
Kembalinya Kean
22
Ancaman Rafael
23
Terbongkar
24
Penyesalan
25
Mulai Terbangkitkan
26
Awal dari Segalanya
27
Persiapan Ritual
28
Red Full Moon
29
Pengakuan
30
Kembali Seperti Semula
31
Awal yang Baru
32
P.D.2#02
33
P.D.2#03
34
P.D.2#04
35
P.D.2#05
36
P.D.2#6
37
P.D.2#07
38
P.D.2#08
39
P.D.2#09
40
P.D.2#10
41
P.D.2#11
42
P.D.2#12
43
P.D.2#13
44
P.D.2#14
45
Season 2 - PROLOG
46
S2 - Gadis Kecil
47
S2 - Ramalan
48
S2 - Rencana Richard
49
S2 - Peraturan
50
S2 - Pria Gila
51
S2 - Kembali Terulang
52
S2 - Amarah Sean
53
S2 - Tangisan Alex
54
S2 - Kaisar Pilihan Alam
55
S2 - Perubahan Leyna
56
S2 - Amarah Alex
57
S2 - Bujukan Richard
58
S2 - Rapat Para Pemimpin
59
S2 - Jalan Jalan
60
S2 - Teman Baru
61
S2 - Tahun Ajaran Baru
62
S2 - Pulang Terlambat
63
S2 - Kunjungan Kenzie
64
S2 - Rahasia Yang Terungkap
65
S2 - Perkenalan
66
S2 - Interogasi
67
S2 - Kedatangan Tamu Tak Di Undang
68
S2 - 20 Soal
69
S2 - Amarah Richard dan Sumpah Darah
70
S2 - Memasak
71
S2 - Mulai Terbangkitkan
72
S2 - Lepas Kendali
73
S2 - Darah Iblis
74
S2 - Li Shen
75
S2 - Berbeda
76
S2 - Pergi
77
S2 - Segel
78
S2 - Kepergian Rafael
79
S2 - Arga Frederick
80
S2 - Sadar
81
S2 - Jebakan Dan Amarah Kaisar
82
S2 - Pilihan
83
S2 - Yue'er dan Rahasia Richard
84
S2 - Tubuh Bayangan
85
S2 - Putri Frederick
86
S2 - Derick Alcander Lucifer
87
S2 - Kediaman Frederick
88
S2 - Ketakutan Leyna
89
S2 - Flashback
90
S2 - Apa Yang Terjadi?!
91
S2 - Pertarungan Arga dan Richard!
92
S2 - Richard Alcander Lucifer
93
S2 - Pergi
94
S2 - Yang Dirasakan Kaisar
95
S2 - Kunjungan Kaisar
96
S2 - Lebih Manis Dari Pancakes
97
S2 - Kebahagiaan Sean, Kesedihan Leyna dan Penolakan Arga.
98
S2 - Apa Harus Memberi Izin?
99
S2 - Kisah Kelam Richard dan Derick!
100
S2 - Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!