Pintu balkon ia buka yang dengan reflek aku segera menghilang dari pandangannya.
Ku lihat dia sedikit kecewa saat mengetahui kalau di luar tidak ada siapa-siapa. Dia sepertinya mencari keberadaan ku yang tidak bisa ia lihat. Terlihat dari gerak-geriknya yang sedang mencari sesuatu.
Dia terlihat kecewa dan heran dengan dirinya sendiri kenapa ia kecewa dengan apa yang ia.....harapkan?
Aku mendengar semua yang di katakan dia.
Ya sayang. Kita memang pernah bertemu bahkan kita pernah bersama menjalin kasih dan menikah sampai dia menghancurkan kebahagiaan kita! Bahkan dia juga membunuh buah hati kita yang akan hadir didunia ini!. Dan yang kamu mimpi kan itu bukan hanya sekedar mimpi melain kan kenyataan bahwa kamu pernah hidup dan itu semua adalah memori mu di kehidupan yang sebelumnya. Bukan sebagai manusia tapi sebagai makhluk Immortal klan Fairy.
Dia masuk ke dalam kamarnya dengan menutup pintu tanpa mengunci nya. Mungkin dia lupa. Dasar!, kebiasaan itu tidak pernah hilang sampai sekarang. Ceroboh! Bagaimana mungkin dia bisa se ceroboh itu! Jika ada pria lain yang masuk ke kamarnya bagaimana?!.
Setelah dia masuk ke dalam kamar mandi mungkin untuk cuci muka aku pun menampakkan wujud ku lagi. Hey... kalau kalian menganggap kalau aku hantu jawabannya salah.
Aku seorang vampir tapi bukan vampir biasa di tubuhku mengalir beberapa darah dari berbagai klan kecuali darah fairy!
Darah vampir, penyihir turunan dari ibu ku sedangkan Lucifer dan Werewolf dari ayah ku.
Aku masuk ke dalam tanpa membuat suara sedikit pun. Jangan kalian kira aku terbang. Kalau aku terbang pasti akan mengeluarkan sayap turunan ayah ku yang akan menghancurkan rumah sederhana ini.
Aku bersembunyi di tempat yang gelap namun masih bisa mengawasi nya.
Dia keluar dengan wajah fresh nya. berjalan ke arah ranjang yang hanya muat dua orang. Dia membaringkan tubuhnya berusaha untuk tidur kembali. Tapi yang ada dia hanya bergerak gelisah.
Aku berjalan mendekati nya tanpa suara dan memeluknya dari belakang yang membuat tubuh nya menegang. Aku ku pindahkan kepalanya dan menjadikan lenganku sebagai bantal.
"Tidurlah. Jangan memikirkan apa yang belum kamu ingat. Ingatan itu pasti akan kamu ingat kembali" gumam ku saat dia mau membuka matanya karena dia terus memikirkan mimpi yang ia alami.
"Tapi tidak sekarang" lanjutku menghirup aroma yang ku rindukan. Dia ketakutan, tubuhnya bergetar karena aku menghirup aroma tubuh nya. Dia takut kalau aku macam macam sama dia.
"Ssttt...Jangan takut. Aku tidak akan menyakiti mu dan aku tidak akan macam-macam padamu sebelum kamu mengingat semua nya" ujarku saat aku merasa dia ketakutan karena kehadiranku.
"Jangan khawatir. Cepat tidurlah karena aku akan selalu menjaga mu" ujarku sambil membelai rambut coklatnya dan dia pun tertidur dengan lelapnya.
Bibir ku melengkung ke atas saat dia membalikkan badannya lalu memeluk ku dengan mencari posisi paling nyaman.
Tangan ku terus mengelus rambut coklatnya lembut Sambil menatap wajah tenang nya.
"Apa yang kamu rasakan sekarang hanya kamu anggap sebagai mimpi belaka" gumam ku pelan lalu aku pun tertidur dengan lelap untuk pertama kali setelah kehilangan dia.
...»---♡---«...
Aku membuka mata ku saat kurasakan tubuh ku di goncang seseorang yang membuat ku terpaksa membuka mata dan menatap tajam ke orang yang telah mengganggu tidur ku.
Yang ku tatap hanya nyengir tanpa dosa "Ayo lah..Apa kakak akan terus tidur sampai dia bangun huh?"
Sial. Aku hampir lupa kalau dia masih belum mengenali ku!. Rutuk ku.
Dengan segera aku berdiri tanpa menimbulkan suara sehingga dia tidak akan terbangun.
Ku tepuk pundak nya pelan "Terimakasih sudah membangun kan aku. Kalau tidak akan jadi masalah nanti"
"Kalau begitu aku titip kan istri ku padamu, adik ku" lanjut ku yang hanya dibalas dengan anggukan.
"Aku pergi" pamit ku setelah aku mencium kening dan bibir pink menggoda nya yang ku rindu kan itu.
...»---♡---«...
Setelah aku mengatakan pada Alvian tentang tujuanku. Aku tidak pernah mengingkari kata-kata ku sendiri.
Disinilah aku berdiri di hadapan nya dengan wajah dingin ku tapi mata ku tetap menatap nya lembut.
Ah... aku suka melihat wajah merona itu. Tidak pernah berubah.
Dia menyuruh ku untuk menyebut kan nama ku dan aku langsung mengatakan nama ku.
Dan dia tanya lagi apa tidak ada yang lain nya? Aku menoleh ke arah nya lalu menjawab tidak saat aku kembali menatap ke depan.
Dia menyuruh ku untuk duduk disebelah siswa bernama Raihan. Aku pun menurut, meski ingin sekali kucabik-cabik wajah sok ganteng nya itu yang dengan berani sekali tertarik pada gadisku!.
Sebelum aku beranjak dari tempat ku berdiri, dia bertanya padaku.
"Maaf...Apa Kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya dia tiba-tiba.
Oh sayang tanpa kamu tanya. Aku sudah tahu apa yang kamu pikirkan.
Aku menjawab nya "Belum saatnya" dengan senyum misterius.
Dan kulihat dia mengerutkan kening nya.
...»---♡---«...
Bel sudah berbunyi. Saat dia membawa tumpukan buku yang lumayan tebal dengan kesusahan. Aku pun dengan cepat merebut segera semua buku yang ada di tangannya.
Oh lihat wajah meronanya yang membuat ku gemas ingin mencubit kedua pipi gembul nya. Tapi tidak sekarang. Tahan Kenzie!.
Dia keluar terlebih dahulu kemudian aku pun menyusul nya. Tapi sebelum itu aku menatap sinis dan tajam dengan seringai kemenangan ke orang yang telah berani menyukai gadis ku. Siapa lagi kalau bukan si ketua kelas Raihan yang sok tampan itu.
Sesampainya di kantor kami berbincang kadang di selingi dengan tertawa. Oh aku sangat merindukan tawa itu yang seolah tak ada beban.
Lagi lagi aku tertawa dalam hati saat Raihan yang berada di balik pintu kantor mengepalkan tangan nya dengan wajah merah nya karena marah. Rasakan itu haha.
...»---♡---«...
Capek juga sekolah. Kalau begitu aku tidak sekolah dan memilih menjadi guru saja.
Malam ini aku akan ke rumah gadis ku siapa lagi kalau bukan Naira. Tadi sebelum kembali ke kelas, aku meminta nomor ponselnya dan dia pun memberikan nomornya yang sepertinya tidak ada yang memiliki nomor nya kecuali keluarganya.
Aku datang kerumahnya dengan alasan aku tidak mengerti dengan soal yang di berikan oleh nya.
Padahal dengan mata tertutup saja aku bisa menjawab semua pertanyaan itu dengan mudah.
Tapi itu alasan yang bagus untuk bisa bertemu dengan nya. Bagus juga aku memutuskan jadi murid, bisa leluasa bertemu dengannya.
Baiklah sayang aku sudah tidak tahan lagi ingin bertemu dengan mu.
Tunggu aku sayang!.
...»---♡---«...
...T.B.C...
...Jangan lupa vote and comment!...
...Terimakasih :)...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments