Jam menunjukan pukul 04.00 Haniyah pun bangun dan bergegas ke kamar mandi yang letaknya di kamar tersebut.
Selesai sholat subuh Haniyah segera membangunkan Syahira. Dan bersiap-siap untuk kembali ke kota C.
Tok.. tok.. tok..
Seseorang mengetuk pintu. Haniyah pun menghampirinya dan membuka pintu. Tampak seorang perempuan berdiri di depan pintu.
"Maaf mba, saya di suruh Bu Ita kemari. Mba mau sarapan di bawah atau di antarkan ke sini?" tanya perempuan tersebut
Haniyah menoleh ke Syahira, "bagaimana mba?" tanya Haniyah
"Disini saja" singkat Syahira
"Baik mba, nanti saya antarkan ke sini sarapannya"
"Eh gak papa mba, nanti saya saja yang ambil" tawar Haniyah
"Jangan mba nanti saya di marahi Bu Ita" tolak perempuan tersebut
"Ya sudah, saya bantu ngambil ajah ya mba" Haniyah menatap perempuan tersebut dengan tatapan memohon
"Baiklah mba, mari" perempuan tersebut berjalan di depan Haniyah
Brughh
"Aww" tiba-tiba Haniyah tertabrak seseorang hingga jatuh. "Sialan, siapa sepagi ini yg jalan gak pake mata" gerutu nya kesal dan mencoba bangkit. Haniyah berdiri dan bersiap untuk memarahi orang yg menabrak nya.
"Ya Allah maaf mba, ana ga sengaja" ucap orang tersebut.
Belum sempat Haniyah melontarkan kata-kata pedas nya ia tertegun, diam, mulut nya serasa kaku.
"Zein" lirih nya dengan berusaha menelan salivanya dengan getir.
"Haniyah" jawab Zein lirih.
"Ada disini juga?" tanya Haniyah lirih dengan terus menundukan wajah nya, ia tak kuasa menatap Zein.
Zein tidak langsung menjawab pertanyaan Haniyah. "Iya lah gue disini, ini kan rumah gue. Tapi kayanya Haniyah gak tau deh ini rumah gue" fikir Zein.
"Iya, ikut sama Buya. Ana duluan ya" Zein buru-buru meninggalkan Haniyah
"Mau kemana dia?" tanya Haniyah dalam hatinya.
Haniyah kembali mengikuti langkah perempuan tadi. Terlihat Ummi juga tengah sarapan bersama Bu Ita. Haniyah segera membawa sarapannya di bantu perempuan tadi.
Selesai sarapan Haniyah membereskannya kembali dan segera bersiap, karena sebelumnya Ummi telah menyuruhnya bersiap.
Haniyah dan Syahira turun dengan masing-masing menggendong Hanin dan Hafi. Berjalan menuju ke arah Ummi yang tengah berpamitan kepada Bu Ita.
Haniyah dan Syahira pun ikut pamit kepada Bu Ita.
"Bu baju nya bagaimana?" tanya Haniyah
"Gak papa buat mba Niyah saja" Bu Ita tersenyum
"Terima kasih sebelumnya Bu"
Haniyah pun pamit dan mencium tangan Bu Ita, di ikuti dengan Syahira. Terlihat Ummi sudah menunggu di dalam mobil bersama Salma dan Silmi.
Saat hendak memasuki mobil Haniyah melihat Zein juga hendak masuk ke dalam mobil. Mobil pun mulai melaju keluar melewati gerbang tinggi tersebut.
Hati Haniyah masih di liputi banyak pertanyaan.
"Kenapa Zein bisa seleluasa itu melenggang di rumah tersebut?"
"Bu Ita, kenapa juga beliau terlihat sangat leluasa dan berkuasa di sana"
"Sebenarnya itu rumah siapa, apa hubungannya dengan Zein dan Bu Ita?"
"Eh yg tadi malem, siapa yg masuk ke kamar? Gue ngerasa ada yg masuk kamar dan itu cowok"
"Terus siapa wanita yg kemarin bersama Zein?"
"Isshh ngapain juga di fikirin, tapi kenapa terus kefikiran juga" Haniyah menggeleng-gelengkan kepalanya seolah menolak.
Haniyah terus bergumam dalam hati hingga matanya terasa begitu berat. Ia menoleh ke arah Syahira yang sudah terlebih dahulu terlelap dalam tidur nya.
Jika liburan tiba gue bakal nanya sama Zein tentang tu hareem (perempuan)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Nurlina
next
2021-04-02
1
zhants qientz
cie-cie si Zain dapet kesempatan dalam kesempitan tuh.😆😆😅😆😆😆😆😆
2021-01-16
3
Dini Andriani
aku suka ceritanya ka
2020-09-12
5