Keheningan kembali menyelimuti di dalam mobil tersebut, hanya terdengar deru suara mesin mobil membuat semua penumpang terlelap tidur, karena lumayan perjalanan memakan waktu 3 sampai 4 jam.
Mobil berhenti di rest area sejenak karena Ummi meminta untuk buang air kecil. Ummi pum keluar di ikuti Salma. Terlihat mobil yang di tumpangi Buya juga berhenti di rest area namun tidak ada yang keluar dari mobil.
Terlihat Ummi dan Salma kembali dari kamar mandi namun tidak langsung kembali ke mobil melainkan masuk dulu ke mini market yang ada di rest area tersebut.
Tak selang lama Salma keluar menenteng kantong yang seperti nya berisi minuman dan makanan ringan di ikuti Ummi dari belakang.
"Ini buat Mba Syahira, ini buat mba Niyah" Salma memberikan minuman masing-masing satu kepada Haniyah dan Syahira
Sekilas Haniyah melihat keluar kaca mobil, terlihat seorang lelaki memasuki mobil Buya.
"Seperti Zein" gumam Haniyah dalam hati. "Ah mungkin hanya perasaan ku saja" gumamnya kembali.
Mobil pun kembali melaju menelusuri jalanan. Kini terdengar Salma, Silmi dan juga Muhammad saling melempar candaan.
"Mi, Abang hawiyan (pacaran) tuh sama Ka Farah" ledek Silmi dengan menjulurkan lidahnya
"Apaan sih, engga ko mi" Muhammad menyangkal
"Iya bener Mi apa kata Silmi" Salma membenarkan perkataan Silmi
"Sudah-sudah ribut saja kalian. Sudah mau sampai" Ummi melerai
Mobil mulai memasuki gerbang tinggi bercat putih lalu berhenti di sebuah parkiran yang sangat luas. Ummi keluar dan di ikuti putri kembar nya, kemudian Haniyah dan Syahira yang masing-masing menggendong Hafi dan Hanin.
Haniyah mengikuti langkah Ummi masuk ke sebuah rumah besar dengan pintu tinggi berwarna cokelat muda. Terlihat begitu ramai di dalam rumah tersebut. Ummi dan rombongan di sambut oleh beberapa wanita dan mempersilahkan masuk melewati ruang tamu yang cukup luas.
****
Sementara di luar sana terlihat mobil Buya baru saja sampai karena terlebih dulu mengisi bensin di pom. Terlihat Buya keluar dari mobil terlebih dahulu kemudian di ikuti Ustadz Yusuf sebagai asisten nya di susul oleh Zein.
Buya masuk ke area pesantren dan di sambut beberapa orang dan mempersilahkannya masuk ke dalam ruangan yang telah tersedia.
Lain hal nya dengan Zein. Ia berjalan menuju ke arah rumah dimana Haniyah berada. Ternyata itu adalah rumahnya Zein.
*****
Haniyah duduk di pinggir jendela dan melihat keluar. Terlihat taman yang begitu rapih di hiasi bunga-bunga berbagai macam. Di tengah taman tersebut terdapat pondok kecil untuk bersantai.
Tiba-tiba Haniyah terkejut melihat seseorang yang ia sangat kenal "Zein?" lirih Haniyah. "Apa itu benar Zein?" lirih Haniyah lagi.
Terlihat Zein menghampiri seorang permpuan kemudian memeluk nya dan saling lempar senyum dan juga candaan. Tiba-tiba mata Haniyah mulai berkaca-kaca, dada Haniyah sesak melihat pemandangan itu. "siapa wanita itu?" gumamnya dalam hati penuh pertanyaan
"Mi abang pengen kesana" Hafi mengejutkan Haniyah yangg tengah melamun dengan suara cadel nya.
Ummi menganggukan kepala nya menunjukan boleh. "Syahira tolong temenin Abang main di sana ya" titah Ummi
"Abang mau sama mba Niyah" beralih ke pangkuan Haniyah
"Ya sudah Niyah tolong temenin Abang main di sana ya" pinta Ummi
"Baik Ummi" Haniyah menitipkan Hanin kepada Syahira.
Haniyah menggendong Hafi keluar menuju taman di samping rumah tersebut. Disana juga banyak anak-anak kecil yang tengah bermain. Haniyah sesekali terlihat melamun memikirkan siapa yang tadi dengan Zein.
"Mba Niyah?" seseorang membuyarkan lamunan nya
"Eh Bu Ita" menyalami Bu Ita "Ibu ada disini juga?" timpal Haniyah
"Iya mba. Mba kesini pasti sama Ummi ya?"
"Iya bu, sekalian silaturahmi" tiba-tiba seorang anak kecil menabraknya dan menjatuhkan ice cream ke baju Haniyah dan membuat bajunya kotor
"Duh jadi kotor ya mba baju nya, bawa baju ganti engga? kalau engga pakai saja ada yang Ibu ko"
"Niyah bawa ganti ko Bu"
"Mari Ibu antar ke ruang ganti"
"Gak usah bu, nanti Niyah ganti di kamar mandi saja" tolak Haniyah
"Oh ya sudah kalo gitu. Kamar mandi nya di sana ya, di samping kamar tamu" Bu Ita menunjukan jari nya ke arah tersebut
"Iya Bu terima kasih"
"Oh iya, apa baju dari Ibu sudah di pakai?" tanya Bu Ita
"Mm e-belum Bu" menggaruk kepala nya tak gatal
"Loh kenapa? Gak suka ya?" Bu Ita menujukan mimik muka cemberut
"Bu-bukan begitu Bu, baju itu terlalu bagus buat Niyah. Jadi Niyah sangat malu untuk memakainya" menundukan wajahnya
"Loh kenapa malu? Itu cocok buat mba. Pokoknya nanti kalau Ibu ke pondok Ibu pengen lihat mba pakai baju itu ya" seru Bu Ita
"In syaa Allah Bu"
"Ya sudah Ibu tinggal dulu ke dalam ya"
"Iya Bu silahkan"
"Sepertinya Bu Ita saudara yangg punya pondok ini, beliau terlihat sangat di hormati disini" gumam Haniyah dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Nanik Muhan
lanjut
2020-10-06
5
Haica
makasih thor uda ksh upnya lgi😍😍😍
semangat💪💪💪
2020-04-08
5